Waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima pagi. Gita membangunkan Nelsia. "Dek... Dek... Bangun. Kita Sholat subuh dulu yuk" ucap nya. Nelsia tidak juga menjawab panggilan Gita. Gita mencoba mengetuk pintu lebih keras lagi untuk membangunkan Nelsia, dan ternyata berhasil. Tidak lama Nelsia membuka matanya, berjalan menuju pintu kamar "Iya kak Gita. Aku mandi dulu ya" jawab nya singkat. "Jangan lama-lama ya. Mas mu sudah menunggu di ruang tengah" ucap Gita lembut pada Nelsia. "Iya kakak ipar ku yang cantik" jawab Nelsia cepat sambil tersenyum.
Tak lama Nelsia sudah turun dari kamar dengan mukenah lengkap dan mereka bersama-sama melaksanakan sholat subuh. Selesai sholat Kak Angga memanggil Nelsia "Dek, ke sini sebentar. Ada yang mau kakak bicarakan". " Hhmm.. iya kak kenapa?" jawab Nelsia. "Dek, kamu kapan mau nikah? Kakak gak mungkin selamanya bisa nemenin kamu. Kakak mungkin juga gak bisa sering-sering ke Jakarta. Kerjaan kakak di Semarang juga harus ada yang handel" ucap kakak pelan. Nelsia bingung ketika kakak bertanya seperti itu. "Kak, aku.. "
"Kamu apa? kamu belum bisa melupakan Ardi?" sahut kakak kemudian sebelum Nelsia menjelaskan kata-katanya. "Aku belum bisa percaya lagi sama seseorang kak. Sudah terlalu sakit rasanya kak" ucap Nelsia menahan tangisan nya ketika mengingat kejadian itu. "Cukup dek. Ini sudah hampir 2 Tahun kamu seperti ini. Kalau kamu seperti ini terus, kakak akan menjodohkan kamu" tegas Kak Angga. Kak Gita yang sedari tadi mendengarkan percakapan kakak adik itu berkata "Benar dek. Sampai kapan kamu seperti ini. Kak Angga tidak mungkin meninggalkan semarang terlalu lama".
Nelsia pun terdiam. Dia bingung dengan hati nya. Dia sudah berusaha untuk membuka hati tapi belum bisa. Dia takut terjadi kembali. " Aku kan memikirkan kata-kata kakak" ucap Nelsia lemas. Tak lama pembantu masuk ke dalam rumah berkata "Non, ada teman nya menjemput di depan. Mau mbok suruh masuk?" tanya ART tersebut. "Tolong bilang tunggu mbok. Saya mau ganti baju dulu. Jangan biarkan dia masuk ya mbok" jawab Nelsia. "Baik Non" ucap ART tersebut. "Aku pergi ganti baju dulu kak. Gak enak nanti dia kelamaan nungguin aku" ucap Nelsia pada Angga lalu pergi ke kamar nya.
10 menit, Nelsia sudah berganti pakaian kerja. Ketika dia hendak turun, dia terkejut bahwa Gerald sudah ada di ruang tamu bersama kakak nya. "Loh kok kamu masuk?" tanya Nelsia. "Kakak yang suruh. Tidak baik tamu di biarkan menunggu di luar" ucap Angga kembali. "Tapi Kak... " jawab Nelsia sedikit kesal. "Sarapan dulu dek baru berangkat kerja. Ayo sekalian sarapan dek Gerald" ucap Gita meminta Nelsia dan Gerald sarapan. "Oh iya terimakasih kak. Saya jadi merepotkan" jawab Gerald sungkan. "Tidak merepotkan memang sudah biasa kami sarapan sebelum mulai aktivitas" ucap Gita ramah.
Nelsia pun menuju meja makan disusul oleh Gerald. "Wah... ini semua kakak yang masak?" ucap Gerald. "Iya dek. Sedikit-sedikit di bantu sama si mbok. Ayo makan... jangan sungkan" jawab Gita mempersilahkan Gerald untuk makan. Angga yang sejak tadi memperhatikan Nelsia sedang cemberut itu lantas berkata "Dek, kalau makan jangan cemberut nanti cantik nya hilang loh. Dulu ibu pernah bilang kan kalau di hadapan makanan jangan pernah nangis atau cemberut nanti rejeki nya jauh". Nelsia yang mendengar ucapan kakak nya langsung memasang senyuman terpaksa. " Ya gak gitu juga dek. Jelek. Malu tuh sama Gerald" ledek Gita. "Kak Gita... " ucap Nelsia.
Selesai sarapan Nelsia dan Gerald pun pamit pada Angga dan Gita. "Kak, terimakasih untuk sarapan nya" ucap Gerald. "Iya dek, sama-sama. Titip Nelsia ya sampai kantor" jawab Angga dengan senyuman ramah. "Aku berangkat dulu kak" ucap Nelsia serta mencium punggung tangan kakak nya dan kak Gita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments