PULANG

Sekitar pukul 4 dini hari Nelsia membuka perlahan matanya. Dia tidak tahu sedang berada di mana. Dia menoleh ke samping kanan nya dan melihat sesosok pria sedang tertidur di sofa. Nelsia bangkit dari posisi tidur nya tapi yang ada dia berteriak pelan "Auw.." seketika Gerald yang sedang tidur menoleh ke arah teriakan itu lalu berdiri menghampiri Nelsia. "Kamu gak apa-apa?" tanya nya. "Ini di mana? Kok bisa aku di sini?" tanya Nelsia heran. "Kamu pingsan, badan kamu panas. Aku membawa kamu ke hotel yang sudah di booking kak Angga. Aku juga sudah memberitahu Kak Angga bahwa kamu sakit" ucap Gerald. "Owh ya maaf kalau aku semalam tidur di sofa, karena aku khawatir akan demam kamu" tambah Gerald lalu pegang dahi Nelsia yang membuat Nelsia sontak kaget lalu menepis tangan Gerald. "Aku sudah gak apa-apa. Terimakasih" ucap Nelsia jutek.

Gerald duduk di pinggir ranjang, dia melihat Nelsia dan bertanya "Ini masih dini hari. Kamu gak mau tidur lagi?" Nelsia menggeleng dan berkata "Aku lapar Gerald. Kira-kira restaurant hotel ini sudah buka belum ya? atau lebih baik kita pulang saja ke Jakarta. Aku gak enak sama Desta. Dia sedang cuti soalnya" ucap Nelsia. "Tapi kata Kak Angga... " belum sempat Gerald selesai dengan ucapan nya Nelsia langsung berkata "Kita pulang saja yuk. Kamu ngantuk gak? Kalau ngantuk biar aku saja yang bawa mobil nya" tanya Nelsia. "Badan kamu sedang tidak fit lebih baik aku saja yang menjadi supir kamu" ucap Gerald kesal dengan keras kepala Nelsia. "Nanti kalau ada rest area restaurant yang buka tolong berhenti dulu ya. Aku mau beli makanan" ucap Nelsia.

Mereka pun bersiap meninggalkan hotel. Gerald menuju resepsionis untuk melakukan check out. Sementara Nelsia pergi ke toilet. Keluar dari toilet Nelsia melihat sosok pria yang sangat kenal. "Ardi.. " gumam nya. Pria itu menoleh ke arah Nelsia dan terkejut juga. Ardi menghampiri Nelsia, sementara Nelsia tidak dapat berkutik di tempat nya. Dia hanya berharap Gerald melihat nya dalam keadaan ini dan menolong nya. "Hai sayangku... " ucap Ardi dengan memeluk pinggang Nelsia. "Se... se... sedang apa kamu di sini? Lepaskan" pinta Nelsia. "Hahahaha... lepaskan? Kamu yang ngikutin aku ke sini buat apa aku lepaskan? Ardi tertawa terbahak. "Dasar gila. Buat apa aku ngikutin kamu? Aku... " belum selesai ucapan Nelsia, Gerald menyambung pembicaraan Nelsia "dia datang bersamaku. ada perlu apa dengan calon istri ku?". Nelsia membelalak, dia gak percaya dengan ucapan Gerald tadi " calon istri?" Nelsia berkata dalam hati. "Mas nya siapa ya? bisa tolong lepaskan calon istri saya?" tanya Gerald dengan tegas. "Lepaskan? Calon istri? Siapa? Dia? Hahahahaha.. tidak mungkin. Mana mungkin dia calon istri kamu, dia sendiri saja belum move on kok dari saya" ucap Ardi tertawa. "Sial, dia pasti Ardi yang udah nyakitin Nelsia" gumam Gerald dalam hati.

"Lepaskan... Ardi... saya bilang tolong lepaskan atau saya panggil security ke sini. Dasar pemabuk" Nelsia berontak agar pelukan Ardi pada pinggang nya terlepas. Gerald maju untuk menarik lengan Nelsia tapi di tepis oleh Ardi dan Ardi mulai melayangkan tinju pada Gerald. Ketika Gerald ingin membalas dengan cepat Nelsia memeluk tubuh nya "sudah Gerald... cukup... kita. pergi dari sini, dia pria mabuk gila" ucap Nelsia gemetar. "Tapi Nel orang ini harus di beri pelajaran" jawab Gerald kesal. Security datang menghampiri mereka dan dengan cepat menahan Ardi. "Maaf atas ketidaknyamanannya pak, bu. kami akan bawa orang ini permisi" ucap salah satu security. "Hei... Dengar ya. Dia itu dulu tunangan ku. Aku selingkuh dari dia karena dia wanita cupu. Dia tidak mau memberikan apa yang aku minta. Dia wanita yang munafik. kamu akan menyesal bila menikah dengan nya" teriak Ardi sambil meracau karena sedang mabuk. Nelsia yang mendengar semua itu kembali menitikkan air mata tapi kali ini Gerald memeluk tubuhnya dan Nelsia semakin menangis. *Sudah Nel... Sudah... omongan nya jangan di dengar oke. Biarkan aja dia mau ngomong apa. Tapi apa dia benar mantan tunangan mu?" tanya Gerald pelan dan mengusap air mata dari wajah Nelsia.

Nelsia terdiam setelah terus menangis. "Kita jadi pulang atau mau ke kamar lagi biar kamu tenangkan dirimu?" tanya Gerald. "Kalau kamu mau balik ke kamar aku akan sewa kamar 1 lagi. Karena tadi baru kamar ku yang berhasil di check out. Kamar mu belum" tambah nya lagi.

"Tapi aku takut kalau tetap disini bertemu dia lagi. Jadi lebih baik kita pulang saja" jawab Nelsia. "Baik kalau itu mau kamu. Ikut aku untuk urus check out kamar, lalu kita balik ke Jakarta" ucap Gerald menarik tangan Nelsia dan membawa nya ke meja resepsionis.

Episodes
1 PERKENALAN
2 TEST FOTO
3 KOPI
4 HATI-HATI
5 BERAWAL DARI BENGKEL
6 BOCIL
7 SARAPAN
8 TUAN PUTRI
9 KAMU KENAL?
10 NANTI NAKSIR LOH
11 TELEPON MASUK
12 MENGUSIK PIKIRAN
13 BUKIT BINTANG
14 DEMAM
15 PULANG
16 CERITA TENTANG NYA
17 TERKEJUT
18 CCTV
19 CALON KAKAK IPAR
20 PENJELASAN STEFI
21 CEMBURU??
22 JANGAN DEKATI AKU LAGI
23 LEBIH BAIK DIAM
24 TOLONG PERCAYA
25 LO MAU NGAPAIN, WIN?
26 MUTASI KERJA
27 BINGUNG
28 RUANG UGD
29 TERIMAKASIH PERHATIANNYA
30 BERTEMU ARDI
31 KAMU MASIH PEDULI?
32 SENYUMAN CANDU
33 FOTO
34 ITU RIKA
35 GOSIP
36 AKU IKUT, KAK
37 MAU IKUT KE SEMARANG
38 DIA SEPUPUKU
39 JADI? KITA PACARAN?
40 MIMPI BURUK
41 PERKENALAN KELUARGA
42 TUNANGAN
43 HAI CALON KAKAK IPAR
44 KAKAK HAMIL... DAN...
45 AKU TIDAK BISA, KAMU PUN TIDAK AKAN BISA
46 KEMBAR
47 SILUET EDWIN
48 KRONOLOGI
49 SEBUTAN SAYANG
50 ELMIRA
51 GERALD KECELAKAAN
52 WO MILIK ELMIRA
53 PENJELASAN
54 PENJELASAN KE DESTA
55 HATI TERASA SESAK
56 JUJUR
57 JANGAN SAMPAI KAKAK MENYESAL
58 PERGI SENDIRI
59 Mencari
60 "Maafin aku Nel... "
61 RAGU
62 Hanya 1 Kamar
63 Pertama Kalinya
64 Ketakutan
65 Kunci Hubungan
66 Pilihan Yang Membingungkan
67 Satu Set Perhiasan
68 Design Cincin Pernikahan
69 Mencari Tahu Kebenaran
70 Tipu Daya Ardi
Episodes

Updated 70 Episodes

1
PERKENALAN
2
TEST FOTO
3
KOPI
4
HATI-HATI
5
BERAWAL DARI BENGKEL
6
BOCIL
7
SARAPAN
8
TUAN PUTRI
9
KAMU KENAL?
10
NANTI NAKSIR LOH
11
TELEPON MASUK
12
MENGUSIK PIKIRAN
13
BUKIT BINTANG
14
DEMAM
15
PULANG
16
CERITA TENTANG NYA
17
TERKEJUT
18
CCTV
19
CALON KAKAK IPAR
20
PENJELASAN STEFI
21
CEMBURU??
22
JANGAN DEKATI AKU LAGI
23
LEBIH BAIK DIAM
24
TOLONG PERCAYA
25
LO MAU NGAPAIN, WIN?
26
MUTASI KERJA
27
BINGUNG
28
RUANG UGD
29
TERIMAKASIH PERHATIANNYA
30
BERTEMU ARDI
31
KAMU MASIH PEDULI?
32
SENYUMAN CANDU
33
FOTO
34
ITU RIKA
35
GOSIP
36
AKU IKUT, KAK
37
MAU IKUT KE SEMARANG
38
DIA SEPUPUKU
39
JADI? KITA PACARAN?
40
MIMPI BURUK
41
PERKENALAN KELUARGA
42
TUNANGAN
43
HAI CALON KAKAK IPAR
44
KAKAK HAMIL... DAN...
45
AKU TIDAK BISA, KAMU PUN TIDAK AKAN BISA
46
KEMBAR
47
SILUET EDWIN
48
KRONOLOGI
49
SEBUTAN SAYANG
50
ELMIRA
51
GERALD KECELAKAAN
52
WO MILIK ELMIRA
53
PENJELASAN
54
PENJELASAN KE DESTA
55
HATI TERASA SESAK
56
JUJUR
57
JANGAN SAMPAI KAKAK MENYESAL
58
PERGI SENDIRI
59
Mencari
60
"Maafin aku Nel... "
61
RAGU
62
Hanya 1 Kamar
63
Pertama Kalinya
64
Ketakutan
65
Kunci Hubungan
66
Pilihan Yang Membingungkan
67
Satu Set Perhiasan
68
Design Cincin Pernikahan
69
Mencari Tahu Kebenaran
70
Tipu Daya Ardi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!