TERKEJUT

Mereka pun sampai di kediaman Nelsia, Gerald membangunkan Nelsia. "Kok kamu gak bangunin aku?" tanya Nelsia. "Kamu dalam perjalanan terlihat nyenyak sekali. Jadi aku gak tega buat bangunin kamu. Yuk turun kita sudah sampai" ajak Gerald. Kak Angga sudah berdiri di depan pintu dan bertanya "Kalian sudah pulang?". "Iya kak" jawab Gerald. Nelsia tanpa bicara pada kakaknya langsung ke dalam rumah menuju kamarnya.

"Tadi pagi-pagi sekali Nelsia minta pulang kak. Tapi ada sedikit kejadian yang tidak mengenakan untuk Nelsia" ucap Gerald. "Ada apa? Kamu apakan dia?" tanya Kak Angga yang menjurus nuduh Gerald melakukan sesuatu. "Ma.. Maaf kak bukan saya kok. Jadi gini pas saya mau check out, Nelsia pamit ke toilet. Keluar dari toilet ternyata Nelsia dihadang pria yang sedang mabuk. Dan pria itu.. " terang Gerald. "Siapa? Ardi? Laki-laki bre****k itu?" tanya Kak Angga kembali sedikit marah. "Iya kak. Dan maaf saat itu saya bilang kalau Nelsia adalah calon istri saya, itu membuat Ardi marah lalu memukul saya. Nelsia sempat nangis histeris. Mungkin sekarang dia lelah habis menangis lalu tidur" Gerald mencoba menjelaskan.

"Memang si Ardi itu mau sampai kapan dia ngikutin Nelsia? belum puas apa dia nyakitin hati Nelsia? Aarrgghh... " ucap kak Angga sambil mengusap wajah nya kasar. "Kak, saya permisi pulang dulu ya. Mau ganti baju lalu ke kantor. Gak enak sama yang lain karena masih anak baru di sana" Gerald berpamitan pada kak Angga. "Oh ya... terimakasih ya dek. Hati-hati kamu dalam perjalanan. Kalau ngantuk dan lelah lebih baik tidak usah paksakan kerja. Biar Nelsia nanti yang uru" jawab Kak Angga dengan sedikit raut wajah yang masih kesal. "Ah.. gak apa-apa kak" seru Gerald lalu pamit dan menuju mobil nya.

Jam 10 pagi Gerald sampai kantor. Edwin sebagai atasan melihat Gerald dengan tatapan curiga. "Kamu darimana? Jam segini baru datang?! " tanya Edwin. "Maaf pak. Saya tadi ke kampus adik saya dulu, karena dia lagi ada masalah pembayaran" jawab Gerald beralasan padahal tidak mungkin adik nya dan dia sendiri kekurangan uang. "Ya sudah... Lain kali kalau ada masalah bilang. Masih baru tapi udah izin-izin" ucap Edwin tidak suka dengan Gerald. "Baik Pak. Sekarang apa yang harus saya lakukan?" tanya Gerald pada Edwin. "Owh ya nanti tolong kamu foto produk-produk yang baru datang. Dan nanti kamu buat laporan nya ke saya. Ngerti?" perintah Edwin. "Baik Pak" jawab Gerald sambil menyiapkan perlengkapan foto nya.

OB datang membawakan kopi untuk Edwin. "Pak ini kopi nya" ucap OB itu. "Taruh saja di meja. Oh ya, Bu Nelsia belum masuk ya?" tanya Edwin pada OB itu. "Tadi ruangan nya masih gelap pak. Kata nya Bu Nelsia sakit" jawab OB. "Sakit apa? kamu tau? aduh sayang ku kok sakit?" ucap Edwin lebay. "Halah... dasar playboy. Kemarin deketin cewe purchasing. Sekarang Nelsia. Awas kena batunya" gumam Gerald dalam hati. "Waduh saya kurang tau pak Bu Nelsia sakit apa. Saya tahu juga dari security yang menerima surat dokter. Permisi pak" ucap OB berbalik menuju pantry.

Gerald izin ke pantry untuk membuat kopi, karena mata nya sepet banget udah kayak salak. "Mau buat kopi mas?" tanya OB. "Iya Pak. Mata udah kayak salak, sepet" jawab Gerald sambil tertawa membuat OB pun tertawa. "Mas, tahu gak bu Nelsia sakit apa?" tanya OB. "Hhmm.. gak tau pak. Kok bisa nanya ke saya pak?" jawab Gerald sedikit heran. OB itu berkata dan mengecilkan suaranya "Waktu itu saya lihat Bu Nelsia turun dari mobil si mas nya. Makanya saya nanya" tertawa meledek si OB tersebut. "Ssstt... nanti ada yang dengar pak" ucap Gerald lalu menutup mulut si OB. "Sebenarnya Nelsia sedang ada urusan keluarga. Dia tidak sakit" jawab Gerald pelan bahkan hampir mirip berbisik. OB yang mendengarnya hanya menganggukan kepala.

"Saya tinggal ya pak. Mau balik ke ruangan nanti si bos marah" pamit Gerald sambil tersenyum. Kembali ke ruangan Gerald di kejutkan oleh Tasya yang sedang mengutak-atik kamera nya. "Kamu mau apa Tasya?" tanya Gerald sedikit gugup. "Ini kok gak bisa nyala ya Ger?" tanya Tasya yang sedari tadi memegang kamera milik Gerald. "Oh mungkin baterai nya belum gue pasang. Soalnya kmrn abis gue charge" jawab Gerald sambil membuang nafas lega. "Pantesan aja. Gue kirain rusak. Gue mau lihat beberapa produk yang sebelum nya lo foto" ucap Tasya mendekat ke meja kerja Gerald. "Ya sudah nanti gue kirim ke email ya hasilnya" jawab Gerald sambil sedikit menyeruput kopi nya. "Baiklah. Hhmm.. nanti gue ikut lo pemotretan boleh?" tanya Tasya dengan nada bicara genit dan merangkul pundak Gerald. Gerald merasa risih, dia mencoba untuk berdiri dari tempat duduk nya untuk menghindari Tasya "Boleh aja. Tapi izin dulu sama Pak Edwin ya. Gak enak gue kalau gak izin dulu" jawab Gerald melangkah keluar ruangan. Tasya yang memberikan isyarat pada Edwin dan Edwin membalas untuk ikut dengan Gerald.

Episodes
1 PERKENALAN
2 TEST FOTO
3 KOPI
4 HATI-HATI
5 BERAWAL DARI BENGKEL
6 BOCIL
7 SARAPAN
8 TUAN PUTRI
9 KAMU KENAL?
10 NANTI NAKSIR LOH
11 TELEPON MASUK
12 MENGUSIK PIKIRAN
13 BUKIT BINTANG
14 DEMAM
15 PULANG
16 CERITA TENTANG NYA
17 TERKEJUT
18 CCTV
19 CALON KAKAK IPAR
20 PENJELASAN STEFI
21 CEMBURU??
22 JANGAN DEKATI AKU LAGI
23 LEBIH BAIK DIAM
24 TOLONG PERCAYA
25 LO MAU NGAPAIN, WIN?
26 MUTASI KERJA
27 BINGUNG
28 RUANG UGD
29 TERIMAKASIH PERHATIANNYA
30 BERTEMU ARDI
31 KAMU MASIH PEDULI?
32 SENYUMAN CANDU
33 FOTO
34 ITU RIKA
35 GOSIP
36 AKU IKUT, KAK
37 MAU IKUT KE SEMARANG
38 DIA SEPUPUKU
39 JADI? KITA PACARAN?
40 MIMPI BURUK
41 PERKENALAN KELUARGA
42 TUNANGAN
43 HAI CALON KAKAK IPAR
44 KAKAK HAMIL... DAN...
45 AKU TIDAK BISA, KAMU PUN TIDAK AKAN BISA
46 KEMBAR
47 SILUET EDWIN
48 KRONOLOGI
49 SEBUTAN SAYANG
50 ELMIRA
51 GERALD KECELAKAAN
52 WO MILIK ELMIRA
53 PENJELASAN
54 PENJELASAN KE DESTA
55 HATI TERASA SESAK
56 JUJUR
57 JANGAN SAMPAI KAKAK MENYESAL
58 PERGI SENDIRI
59 Mencari
60 "Maafin aku Nel... "
61 RAGU
62 Hanya 1 Kamar
63 Pertama Kalinya
64 Ketakutan
65 Kunci Hubungan
66 Pilihan Yang Membingungkan
67 Satu Set Perhiasan
68 Design Cincin Pernikahan
69 Mencari Tahu Kebenaran
70 Tipu Daya Ardi
Episodes

Updated 70 Episodes

1
PERKENALAN
2
TEST FOTO
3
KOPI
4
HATI-HATI
5
BERAWAL DARI BENGKEL
6
BOCIL
7
SARAPAN
8
TUAN PUTRI
9
KAMU KENAL?
10
NANTI NAKSIR LOH
11
TELEPON MASUK
12
MENGUSIK PIKIRAN
13
BUKIT BINTANG
14
DEMAM
15
PULANG
16
CERITA TENTANG NYA
17
TERKEJUT
18
CCTV
19
CALON KAKAK IPAR
20
PENJELASAN STEFI
21
CEMBURU??
22
JANGAN DEKATI AKU LAGI
23
LEBIH BAIK DIAM
24
TOLONG PERCAYA
25
LO MAU NGAPAIN, WIN?
26
MUTASI KERJA
27
BINGUNG
28
RUANG UGD
29
TERIMAKASIH PERHATIANNYA
30
BERTEMU ARDI
31
KAMU MASIH PEDULI?
32
SENYUMAN CANDU
33
FOTO
34
ITU RIKA
35
GOSIP
36
AKU IKUT, KAK
37
MAU IKUT KE SEMARANG
38
DIA SEPUPUKU
39
JADI? KITA PACARAN?
40
MIMPI BURUK
41
PERKENALAN KELUARGA
42
TUNANGAN
43
HAI CALON KAKAK IPAR
44
KAKAK HAMIL... DAN...
45
AKU TIDAK BISA, KAMU PUN TIDAK AKAN BISA
46
KEMBAR
47
SILUET EDWIN
48
KRONOLOGI
49
SEBUTAN SAYANG
50
ELMIRA
51
GERALD KECELAKAAN
52
WO MILIK ELMIRA
53
PENJELASAN
54
PENJELASAN KE DESTA
55
HATI TERASA SESAK
56
JUJUR
57
JANGAN SAMPAI KAKAK MENYESAL
58
PERGI SENDIRI
59
Mencari
60
"Maafin aku Nel... "
61
RAGU
62
Hanya 1 Kamar
63
Pertama Kalinya
64
Ketakutan
65
Kunci Hubungan
66
Pilihan Yang Membingungkan
67
Satu Set Perhiasan
68
Design Cincin Pernikahan
69
Mencari Tahu Kebenaran
70
Tipu Daya Ardi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!