chapter 3

...Author point of view....

Pagi ini di Amsterdam, Jessie bangun terlebih dulu, ia bangun jam lima pagi, seperti biasanya. Jessie keluar dari kamar, ia mencepol rambutnya asal ke atas. Memperlihatkan lehernya yang putih mulus senada dengan warna susu.

Jessie membuka pintu kamar yang Lita tiduri secara perlahan, ia takut kalau putrinya akan terbangun. Lita yang sebenarnya baru bangun dan sudah siap untuk mandi pun, menjadi menghampiri Jessie terlebih dahulu.

Saat sampai di luar kamar, Jessie langsung memeluk Lita semangat, ia benar-benar senang menyambut hari ini. Yang setidaknya dapat membuat Jessie melupakan kejadian kemarin sore di taman.

“Dessert kita Lita! Dessert kita bakalan di pesan oleh hotel ternama di Amsterdam!” pekik Jessie dengan suara yang sengaja ia kecilkan.

Jessie langsung menutup mulut Lita, yang tadi hampir saja berteriak kencang saking senangnya. Mereka akhirnya terloncat girang dalam beberapa sentakan. Akhirnya Jessie pun kembali ke kamarnya, untuk membersihkan diri, sebagai persiapan pertama dari kerapihan' dirinya.

Satu jam cukup untuk membuat Jessie menjadi anggun dan sangat menawan. Ia memakai sepatu ber hak hitam, lalu rok plisket selutut, dan baju polos berwarna putih sebagai atasan. Rambutnya di kuncir kuda, agar tak ribet dan merasa gerah ketika di luar sana.

Jessie mengecup kening Lauryn, yang masih tertidur pulas di atas ranjang, “Maafin Mama ya sayang, Mama udah banyak ingkar janji sama kamu.” bisik Jessie parau, lalu ia segera melenggang pergi keluar dari kamar.

Jessie mengenakkan mobilnya, ia menyusuri jalanan kota Amsterdam yang cukup padat. Beruntung cuacanya tidak terlalu cerah, membuat panasnya tak langsung menusuk hingga pori-pori kulitnya.

Ketika telah sampai, Jessie segera masuk ke dalam hotel di sudut yang sudah di tentukan. Jessie tersenyum hingga memperlihatkan deretan gigi putihnya yang tersusun rapih. Terdapat dua orang wanita yang sedang duduk di sana.

“Morning Mrs. Tessie.” sapa salah seorang wanira bernama Miracle. Jessie tertawa sekilas, ia menahan batinnya untuk tidak tersinggung, karena Tessie bukanlah namanya.

“Jessie, Nyonya. Bukan Tessie.” entah aksen mereka yang berbeda, atau memang Miracle ini bukan orang asli sini. Hingga membuat Miracle salah menyebutkan namanya.

“Oohh hahaha! Maafkan saya, saya memang sudah hampir tua. Makanya tidak bisa berucap dengan begitu sempurna.” balas Miracle tersenyum, Jessie ber oh ria, ia kembali tersenyum.

Suasana memang tampak canggung, apalagi setelah Jessie menyadari bahwa seorang wanita di samping Miracle, hanya mengulurkam tangan padanya, lalu mengenalkan diri dengan begitu dingin.

“Tania.” ujar Tania dengan raut wajah yang datar, Jessie terkekeh kaku, ia juga membalas jabatan tangan Tania. Hanya sekilas, karena Tania langsung melepaskannya sedikit kasar.

“Hahahaa, ayolah Tania. Dia ini tamu kita, kau harus tersenyum.” mau tak mau bagi Tania, ia akhirnya tersenyum. Jessie tersenyum canggung, melihat lengkungan bibir Tania yang melengkung tipis.

“Bagaimana dengan bisnis kue mu nyonya? Kami berniat sekali untuk memesannya dalam jumlah banyak, di waktu dekat ini.” ujar Miracle membuka obrolan. Jessie menaikkan kedua alisnya sekilas, ia harus mengusir rasa gugupnya.

Agar tak di injak-injak oleh pandangan wanita di samping Miracle. “Asal kau memberikan waktu untuk saya membuatnya, sesuai dengan apa yang kau pesan. Pasti aku menyetujuinya Mrs.” balas Jessie mulai proffesional.

“Ah tentu saja...” jawab Miracle segera, “Sebenarnya kami juga ingin membuat kue tambahan, tapi ternyata kue mu termasuk kue yang bisa di hidangkan di sini. Karena salah satu staff kami sering berkeliling kota, untuk memakan kue demi kue. ” Jessie sedikit terkejut, itu berarti kue yang ia jual, sudah di cicipi.

“Staff kalian sudah mencoba kue dariku?” tanya Jessie, Miracle mengangguk semangat. Jessie merasa senang bukan main karena itu.

“Bukan hanya satu atau dua staff saja, tapi hampir semua staff dalam bagian cicip mencicipi, bilang kalau kue yang kau jual itu enak nyonya. Jadi kami berniat ingin memesannya. ” jawab Mircale sangat sopan, pasti yang menghubunginya kemarin adalah Miracle. Jessie yakin itu.

“Kami menginginkan dua ribu kue untuk bulan ini. Tapi sepertinya tidak mungkin bukan? Maka dari itu, kami hanya ingin memesan tiga ratus donat, yang sudah siap untuk dua minggu kedepan.” ujar Miracle sambil mengeluarkan selembar kertas.

“Kamu menyiapkan tip untuk semangat kerjamu nyonya, kami harap kamu setuju dengan hal ini.” Jessie tersenyum lebar, tapi ia tak bisa menerima tip itu, karena siapapun yang memesannya, hanya perlu memberikan ia DP kecil-kecilan.

“Ah tidak perlu sebanyak ini. Ini terlalu banyak.” ujar Jessie menolak secara halus, melihat jumlah yang tertera tidaklah sedikit.

“Ini kebijakan kami nyonya, mohon di terima. Karena ada beberapa keinginan yang kita mau.” Miracle membuat Jessie mengerutkan keningnya bingung.

“Apa?” tanya Jessie penasaran.

“Kami ingin kau membuat kue nya di sini. Semua bahan sudah siap tersedia, hanya perlu kau saja yang mengarahkan staff untuk membuatnya.” ucap Miracle tersenyum lebar, perlu beberapa waktu untuk Jessie dapat menelaahnya.

“Baiklah. Tapi aku akan membawa satu orang untuk menemaniku di sini. Bagaimana?... Ah tidak hanya satu orang, namun dua orang.” tanya Jessie yang tentu saja akan membawa Lita dan Lauryn untuk ikut bersamanya.

“Tentu saja boleh. Asal anda merasa nyaman.” Jessie tersenyum puas, dengan jawaban Miracle.

Akhirnya pertemuan singkat itu pun di akhiri, oleh Jessie yang akan kembali datang esok pagi, untuk memulai hari pertama membuat kue, bersama para staff di dapur hotel.

Jessie keluar dari dalam ruangan, ia merasa haus, karena di dalam ruangan tadi, mereka hanya bercakap serius. Membuat Jessie lupa untuk meminum minuman yang di hidangkan. Jessie berhenti di restaurant Andreas, yang terdapat di dalam hotel itu sendiri.

Ia hanya memesan satu gelas jus jeruk, Jessie duduk di salah satu meja dengan jus jeruknya. Ia keluarkan ponsel, Lita mengirimkannya sebuah pesan sejak satu jam yang lalu ternyata. Jessie segera membukanya, betapa senangnya Jessie, ketika melihat foto wajah anaknya, yang Lita kirimkan, sedang memakai seragam sekolah.

“Bibi!” Jessie refleks menoleh, tak terdapat tanda-tanda manusia yang telah memanggilnya dengan sebutan 'bibi', atau mungkin ia yang terlalu merasa percaya diri untuk di panggil.

“Bibii.” Jessie tersentak kaget, saat bajunya di tarik oleh salah seorang anak kecil, yang benar-benar mungil.

Pantas saja Jessie tidak melihat anak itu, wong tingginya saja sangat pendek. “Apa? Kau memanggilku?” tanya Jessie, ia mengangkat tubuh anak kecil itu, seolah sudah akrab, padahal ini kali pertama mereka bertemu.

“Bolehkah aku duduk di sini? ”

“Tentu saja!” Jessie membawa tubuh anak itu untuk duduk di sebelahnya, terdapat satu kursi di sampingnya.

“Apa kau tersesat?” tanya Jessie yang merasa tenang, karena merasa bahwa anak kecil itu dalam keadaan baik-baik saja. Tidak sedang tersesat atau apapun itu.

Anak kecil itu menggeleng, dengan acuh, ia mengambil alih gelas untuk bergeser ke hadapannya. Jessie tercengang melihat anak kecil itu, yang menyeruput jus jeruk, mengenakkan sedotan baru, yang tersedia di tempat khusus atas meja.

“Haahh, enaakk. ” Jessie mengerjapkan matanya tak percaya, jus jeruk yang tadinya masih banyak, kini sudah habis.

“Coba aja kalau ada Ayah, pasti aku ga di biarin minum-minuman dingin...” bisik anak kecil itu pada dirinya sendiri, yang masih dapat Jessie dengar lewat telinganya.

Jessie melamun seketika, ia mengingat-ngingat wajah anak kecil di sampingnya. Yang sangat mirip, dengan... Ah, itu tidak mungkin. Jessie menggelengkan wajahnya.

...Author point of view off....

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KESALAHAN LO JESS,, KNP BERZINAH GK PKE PENGAMAN, PADAHAL HUBUNGN LO DGN LAKI2 YG BKN SUAMI LO, BKN YG PERTAMA, LO PERNH HAMIL DGN LKI LAIN SBLM LO MNIKAH, DN LO GUGURIN TU KANDUNGN LO.. SUAMI LO DPT WANITA KOTOR SPRTI LO, AKHIRNYA CERAI, DN LO MAIN GILA SAMA TROY SUAMI ORG, DN HAMIL LAURYN.. DISAAT YG SAMA,, ISTRI TROY JUGA HAMIL NESSIE..

2023-07-18

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PASTI SI NESSIE ANAK TROY TU BOCAH PREMPUAN...

2023-07-18

0

Ririn Sundani

Ririn Sundani

smggat

2020-07-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!