Eps 16. Kejadian Yang Tak Direncanakan

°°°•••

Setelah pulang dari warung saya melihat Cindi sedang menonton sebuah Drakor di HP-Nya. Lalu saya balik lagi di luar karna merasa gerah di dalam.

“Yank, saya nongkrong di luar sebentar ya,” ujarku.

“Iya yank.” Sambil rebahan di atas ranjang.

Saya ke tempat tongkrongan di luar dan ternyata di luar sudah ada Yanto sedang santai sambil ngopi dan merokok juga.

“Bro, merokok yuk.”

“Iya bro, ini ada.” Sambil duduk di sampingnya.

Tiba-tiba datang Saleh dari dalam kamar yang kebetulan hari itu hari ulang tahunnya. Dia membawakan roti ulang tahunnya di luar yang telah dipotong-potong, yang tak tau kapan dirayakan ulang tahunnya.

“Bro, ini kuenya ya.”

“Oh ... iya bro,” jawab Yanto.

“Kamu ulang tahun hari ini bro ya?” tanyaku pada Saleh.

“Iya bro.”

“Selamat bro ya,” ujar Yanto.

“Selamat juga bro,” ujarku.

“Iya bro, sama-sama”. jawab Saleh.

Suasana hari ini pun sangat mendukung karena awan-awan pada cerah sekali. saya ijin sama Saleh dan Yanto untuk keliling kost melihat situasi di sana. ternyata anak kost yang lainnya pada ngampus.

Beberapa menit kemudian saya balik ke tempat tongkrongan dan melihat Yanto tinggal sendirian di situ.

“Saleh kemana bro?” tanyaku sambil duduk.

“Masuk lagi ke dalam kamar.”

“Oh, cepat kali ya dia masuk.”

“Mungkin dia hanya memberikan ini tadi bro.” Sambil memegang sisa kue ulang tahun itu.

“Bisa jadi sih.”

“Boleh nanya sesuatu bro?” tanya Yanto.

“Boleh lah bro, macam baru kenal aja sama kita.” Sambil memukul pahanya

“Siapa itu bro di kostmu?”

“Biasa bro, pacarlah.”

“Oh, kapan dia datang?”

“Udh lama sih bro, dari tadi pagi.”

“Mau ngapain dia?”

“Biasa, Refresing doang sih.”

“Oho.”

“Kamu kenal gak sama dia?”

“Gak sih, makanya aku nanya.”

“Ayok lah kenalan!” sambil menarik tangan Yanto.

“Jangan lah bro, entar lagi tidur dia di dalam.”

“Oh, iya gak apa-apa.”

Setelah selesai ngobrol, akhirnya kami pun masuk ke dalam kostku.

“Masuk bro, ngausah malu-malu anggap biasa aja.” Sambil membuka pintu

“Hmmm.” Sambil duduk.

Mendengar suara dari luar, Cindi pun langsung bangun dan duduk di atas ranjang tempat tidur.

“Ini yank, teman akrabku di kost namanya Yanto.” ujarku.

“Yanto.” Sambil bersalaman dengan Cindi.

“Orang mana bang Yanto?” tanya Cindi.

“Orang Alasa juga dek, sama dengan kampungnya abangmu,” ujar Yanto.

“Oh ya, kalian ada hubungan keluarga y?” tanya Cindi lagi.

“Gak ada sih, cuma teman akrab doang rasanya seperti saudara sih.” ujar Yanto.

“Oh, bagus lah. kamu semester berapa bang?” tanya Cindi sembari naik di atas ranjang sambil duduk.

“Semester 5,” ujar Yanto.

“Jurusan,” ujar Cindi

“PPkn,” ujar Yanto.

“Oh.” ujar Cindi sambil pegang handphone.

“Kalau kamu semester berapa?” tanya Yanto dengan senyum sedikit.

“Semester 7,” ujar Cindi.

“Jurusan,” tanya Yanto.

“Sama seperti bang Kardy,” ujar Cindi.

“Oh berarti Senior kami lah, aku panggil kaka lah,” ujar Yanto sembari menatapku.

“Hmmmm, gak tau lah bang.” Sambil senyum dikit.

“Jangan panggil abang lah, panggil adek aja,” ujar Yanto.

“Iya lah,” ujar Cindi.

Saya melihat Yanto, rupanya dia juga sedang asyik ngobrol dengan Cindi. Padahal aku dari tadi memperhatikannya aja tanpa merespon mereka atau pura-pura bego lah.

“Bro, lo lagi apa?” tanya Yanto sembari menatap wajahku.

“Nih lagi baca group bro.” Sambil meletakkan HP di bawah.

“Trus, gimana ceritanya kalian bisa ketemu bro,” ujar Yanto.

“Kami sih kebetulan aja ketemu kemarin yah karena ada kecocokan jadi suka deh satu sama lain,” ujarku.

“Bagus lah bro, itu namanya jodoh satu kampus, satu jurusan pula,” ujar Yanto.

“Haaaaa ...” jawab Cindi.

“Iya sih bro,” jawabku.

Beberapa menit kemudian Yanto ijin untuk balik ke kamarnya di sebelah kamarku.

“Ok lah bro, aku mau ke kamarku dulu, mau istirahat.”

“Oh iya bro,” ujarku.

“Permisi ka ya,” ujar Yanto.

“Iya dek,” jawab Cindi.

Akhirnya Yanto balik ke tempatnya di sebelah. sekitar pukul setengah lima tiba-tiba telpon masuk di HP Cindi yang ternyata dia di telpon sama mamanya.

“Cin, kamu di mana?” tanya mamanya Cindi.

“Nih lagi di tempat kost teman Ma,” balas Cindi.

“Jangan kamu boongin mama ya, kamu jujur saja.”

“Iya lo Ma.” Sambil pergi keluar.

“Oh, yaudah kapan pulang?”

“Entar lagi lo Ma.”

“Iya, hati-hati di jalan ya kalau pulang.”

“Iya Ma.”

Kemudian Cindi balik lagi ke dalam kamar.

“Apa yang di bilang mama yank?” tanyaku.

“Cuma mau nanya kapan pulang aja sih,” ujar Cindi kelihatan binggung.

“Truss, apa kamu bilang?”

“Bentar lagi.”

“Oh.”

“Kamu mau pulang sekarang atau g mna?”

“Entar lagi lah yank, jam 5 aja nanti aku berangkat atau lihat situasi dulu nanti.”

“Oh, iya yank.”

“Udah habis nasi kita nih, masak lagi lah?, udah lapar nih.”

“Oh ... iya yank.”

Beberapa menit kemudian Cindi memasak nasi sambil rebahan dan main HP.

“Lauknya nanti apa yank?” tanya Cindi.

“Entah lah yank, kamu kan tau kalau aku gak ada duit.”

“Iya tau lo yank, aku yang kasih uang nanti, tapi kamu yang beli.”

“Oh iya yank.”

Lalu Cindi ambil tasnya dan membuka dompetnya lalu ia kasih uang sama aku sebesar 200k.

“Kita beli lauk apa nanti yank?” tanyaku.

“Terserah ayank aja sih, yang penting sesuai selera lah.”

“Oh iya.”

Saya kemudian ambil motor dan langsung nge gas. setiba di warung atau rumah makan saya langsung pesan ikan bakar dua, ayam goreng bagian dada sebanyak dua, sayur, ikan gule, Pete, dan jengkol.

Setelah dibungkus semua kemudian membayarkan uangnya dengan harga 150K. saya langsung memasukkan semuanya ke dalam jok motor dan langsung balik ke kost. setelah tiba di kost saya melihat Cindi lagi rebahan dengan gaya kangkang.

Dia tak peduli dengan gayanya itu ketika saya masuk.

“Yank, ini lauknya.” Sambil menaroh di atas meja.

“Iya yank, nasinya masih belum masak.”

“Iya, bentar lagi masak kok.”

Ketika sampai di teras kost, saya melihat Cindi sedang memasak. Sepertinya hari ini dia sangat  senang sekali memasak karna ia masak sambil menyanyikan lagu dangdut deh. Bukan berarti ia menyanyikan lagu dangdut karna ia sangat happy sekali, Namun itu hanya karna kebiasaanya aja dan suka dengan aliran lagu dangdut dari sejak kecil.

Ketika sudah siap memasak,  Cindi langsung ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya yang bau keringat. Sepulang dari kamar mandi, Cindi langsung membuka magicom untuk menghidangkan nasi yang tadi ia masak. Lalu Cindi memanggilku

“Yank, makan yuk.”

“Iya yank.” Sambil menyuguhkan makanan dipiring.

“Waduh ... kayaknya enak sekali masakan mu yank.”

“Hmmm memang saya ini tau aja yang ada di dalam hatimu yank.”

“Yahh kira-kira begitu yank.”

“Saya juga baru tau kalau hidup ini penuh dengan cerita yang tragedi.”

“Hahahaha ... namanya juga manusia yank, harus banyak tragedinya.”

“Hahahahahaha iya sih.”

“Yuk makan yank.”

“Iya yank.”

Beberapa menit kemudian, kami akhirnya selesai makan juga. Setelah selesai makan kami istirahat di luar tempat tongkrongan anak kost pada umumnya. Suasana hari ini, memang sangat terik sekali panasnya. Sampai-sampai baju kaos yang saya pake pada basah  keringat. Setelah habis nongkrong di luar sekitar setengah jam, lalu Cindi ijin pamit pulang ke rumah.

Saya juga melanjutkan istirahat di dalam. Setelah ia pulang saya mencoba merebahkan diri diranjang, sambil menghidupkan kipas angin. Tak terasa di dalam, akhirnya saya tertidur pulas. Ketika saya bangun, saya melihat di luar sudah mulai mendung. Namun hujan tak kunjung turun. Setelah selesai mandi, akhirnya saya melanjutkan mengerjakan tugas di kampus.

Keesokan harinya......

•••°°

Episodes
1 Eps 1. Hari Pertama
2 Eps 2. Pacar Baru
3 Eps 3. Ketika Kerja Kelompok
4 Eps 4. Ciuman Pertama Cindi
5 Eps 5. Cintia Emosi Sama Wiber
6 Eps 6. Tiba Dikost
7 Eps 7. Teman Baru
8 Eps 8. Pacar Teman Kost
9 Eps 9. Ujian Tiba
10 Eps 10. Perjanjian Dengan Cindi
11 Eps 11. Akibat Nilai Bagus
12 Eps 12. Nanda Dan Dimas Tinggal Di Keluarga Rehan
13 Eps 13. Awal Semester
14 Eps 14. Ketika Pulang Kampung
15 Eps 15. Ketika Bangun
16 Eps 16. Kejadian Yang Tak Direncanakan
17 Eps 17. Sifat Dimas Yang Sebenarnya
18 Eps 18. Handphoneku Hilang
19 Eps 19. Ketika Dirumah Cintia
20 Eps 20. Akibat Bergadang
21 Eps 21. Kejahilan Cika
22 Eps 22. Ketika Cintia Pulang
23 Eps 23. Setelah Pulang Dari Cafe
24 Eps 24. Di Kamar Putri
25 Eps 25. Janji Cindi
26 Eps 26. Keesokan Harinya
27 Eps 27. Lomba Cipta Puisi
28 Eps 28. Bu Yarni Jatuh Cinta
29 Eps 29. Rencana Santi dan Cintia
30 Eps 30. Ketika Vince Kekostku
31 Eps 31. Ketika Dirumah Bu Yarni
32 Eps 32. Ketika Diruang Prodi
33 Eps 33. Vince & Nanda Kekostku
34 Eps 34. Ketika Dikost Vince
35 Eps 35. Salah Paham
36 Eps 36. Ketemu Orang Tua Bu Yarni
37 Eps 37. Kecemburuan Cindi
38 Eps 38. Rencana Beli Motor Baru
39 Eps 39. Akibat Ciuman Cindi Lewat HP
40 Eps 40. Cika dan Santi
41 Eps 41. Akibat Motor Baru
42 Eps 42. Pulang Kampung
43 Eps 43. Balik Kost
44 Eps 44. Kejadian Yang Menimpa Cindi
45 Eps 45. Yanto Punya Pacar Baru
46 Eps 46. Curhat Bu Yarni
47 Eps 47. Akibat Kecemburuan Cindi
48 Eps 48. Cintia Menolak Dimas
49 Eps 49. Dimas Salut
50 Eps 50. Ketika Renovasi Kost
51 Eps 51. Ketika Mau Pulang Kampung
52 Eps 52. Misteri Kamar Mandi Kost
53 Eps 53. Bu Yarni Diusir Dari Rumah
54 Eps 54. Ketika Pulang Sore Dari Kampus
55 Eps 55. Kejujuranku
56 Eps 56. Cintia Mengajakku Kerumah
57 Eps 57. Akibat Salah Masuk
58 Eps 58. Cintia Mengantarku Kekost
59 Eps 59. Akibat Terlambat Masuk Ruangan
60 Eps 60. Disuruh Tunangan
61 Eps 61. Gara-gara Menjenguk Mama Cintia
62 Eps 62. Akhir Segalanya (THE END)
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Eps 1. Hari Pertama
2
Eps 2. Pacar Baru
3
Eps 3. Ketika Kerja Kelompok
4
Eps 4. Ciuman Pertama Cindi
5
Eps 5. Cintia Emosi Sama Wiber
6
Eps 6. Tiba Dikost
7
Eps 7. Teman Baru
8
Eps 8. Pacar Teman Kost
9
Eps 9. Ujian Tiba
10
Eps 10. Perjanjian Dengan Cindi
11
Eps 11. Akibat Nilai Bagus
12
Eps 12. Nanda Dan Dimas Tinggal Di Keluarga Rehan
13
Eps 13. Awal Semester
14
Eps 14. Ketika Pulang Kampung
15
Eps 15. Ketika Bangun
16
Eps 16. Kejadian Yang Tak Direncanakan
17
Eps 17. Sifat Dimas Yang Sebenarnya
18
Eps 18. Handphoneku Hilang
19
Eps 19. Ketika Dirumah Cintia
20
Eps 20. Akibat Bergadang
21
Eps 21. Kejahilan Cika
22
Eps 22. Ketika Cintia Pulang
23
Eps 23. Setelah Pulang Dari Cafe
24
Eps 24. Di Kamar Putri
25
Eps 25. Janji Cindi
26
Eps 26. Keesokan Harinya
27
Eps 27. Lomba Cipta Puisi
28
Eps 28. Bu Yarni Jatuh Cinta
29
Eps 29. Rencana Santi dan Cintia
30
Eps 30. Ketika Vince Kekostku
31
Eps 31. Ketika Dirumah Bu Yarni
32
Eps 32. Ketika Diruang Prodi
33
Eps 33. Vince & Nanda Kekostku
34
Eps 34. Ketika Dikost Vince
35
Eps 35. Salah Paham
36
Eps 36. Ketemu Orang Tua Bu Yarni
37
Eps 37. Kecemburuan Cindi
38
Eps 38. Rencana Beli Motor Baru
39
Eps 39. Akibat Ciuman Cindi Lewat HP
40
Eps 40. Cika dan Santi
41
Eps 41. Akibat Motor Baru
42
Eps 42. Pulang Kampung
43
Eps 43. Balik Kost
44
Eps 44. Kejadian Yang Menimpa Cindi
45
Eps 45. Yanto Punya Pacar Baru
46
Eps 46. Curhat Bu Yarni
47
Eps 47. Akibat Kecemburuan Cindi
48
Eps 48. Cintia Menolak Dimas
49
Eps 49. Dimas Salut
50
Eps 50. Ketika Renovasi Kost
51
Eps 51. Ketika Mau Pulang Kampung
52
Eps 52. Misteri Kamar Mandi Kost
53
Eps 53. Bu Yarni Diusir Dari Rumah
54
Eps 54. Ketika Pulang Sore Dari Kampus
55
Eps 55. Kejujuranku
56
Eps 56. Cintia Mengajakku Kerumah
57
Eps 57. Akibat Salah Masuk
58
Eps 58. Cintia Mengantarku Kekost
59
Eps 59. Akibat Terlambat Masuk Ruangan
60
Eps 60. Disuruh Tunangan
61
Eps 61. Gara-gara Menjenguk Mama Cintia
62
Eps 62. Akhir Segalanya (THE END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!