Eps 15. Ketika Bangun

°°°•••

Sekitar jam satu malam akhirnya aku terbangun dan melihat Cindi yang sedang tidur tanpa busana. membuat birahiku mengganggu pikiranku tetapi saya membiarkan begitu saja.

Saya yang tadinya telanjang bulat langsung berpakaian kembali karena ada rasa malu sendiri dalam hati. Saya tak berani ganggu lagi Cindi yang sedang tidur, biar bagaimana pun aku kasihan melihatnya yang tidur tak sadarkan diri karena menghadapi rudalku semalam.

Saya kecup pipinya Cindi dan menciumnya beberapa kali hingga dia seakan-akan  merasakannya, Padahal dia belum bangun sama sekali. Beberapa menit kemudian, Cindi pun bangun dan mulai duduk di atas ranjang. Saya hanya meliriknya saja karena lagi santai dan ngopi. Dia merasa malu sedikit karena dia juga telanjang bulat. Lalu Cindi memakai pakaiannya sambil membelakangi ku.

Di dalam hatiku berkata, “G pin kamu lagi sembunyi, udah kulihat kok semuanya.” Sambil tertawa. Setelah Cindi bangun lalu dia langsung ke kamar mandi. beberapa menit kemudian dia keluar dari kamar mandi.

“Ayank udah bangun duluan y?” tanya Cindi sambil turun dari ranjang.

“Iya sih yank,” ujarku.

“Jam berapa tadi yank bangunnya?” tanya Cindi sembari minum air putih.

“Jam satu yank,” ujarku.

“Oh y, berarti kamu udah mandi yank?”

“Udah sih yank dari tadi.”

“Oh.”

“Ini udah jam berapa yank?”

“Jam lima pagi nih yank.”

“Oh y, lama juga kamu tidurnya y.”

“Iya lo yank, capek dan lemas banget pas habis gituan.”

“Tapi enak kan yank.”

“Enak sih enak, Cuma masalah capeknya itu lo bang.”

“Sabar aja yank, ini mungkin sudah bagian dari nasib kita berdua. lagian ini baru kedua kali kok, wajar kalau masih sakit tadi tuh.”

“Iya yank.”

Beberapa menit kemudian Cindi mengganti pakaiannya lagi dan kembali memakai celana jeans pendek dan kaos oblong pink.

“Yank kami masuk kampus hari ini lo, les kedua nanti sekitar jam sembilan,” ujarku.

“Oh y,” ujar Cindi.

“Kamu g mna?” tanya Saya.

“Yah aku mau istirahat aja dulu lah yank, karena lemas banget habis dan perih lo yank. Apalagi rudal ayank besar dan panjang,” ujar Cindi kelihatan geli gitu.

“Hmmm ... rudal Rusia y?” tanyaku sambil menyalakan api rokok.

“Haaa ... haaa ... haaa ...”

“Kenapa ketawa?”.

“Gak apa-apa sih, Cuma pengen ketawa aja.”

“Iya lah terserah kamu aja.”

“Truss, kita nanti jam berapa berangkat yank?”

“Habis sarapan lah yank.”

Sambil main HP Cindi pun langsung memesan makanan lewat go food di aplikasi gojek. beberapa menit kemudian pesanan datang dan akhirnya kami makan berdua dengan penuh rasa nikmat dan tawa. Setelah selesai makan saya berkata, “Yank, pulang yuk?” ujarku sambil memakai kaos. Lalu Cindi membalas, “Iya yank.”

Langsung kami turun dari lift dan Cindi berkata, “Ayank yang bawa motor y?” tanya Cindi dengan penuh harapan. Lalu saya menjawab, “Iya yank, ganti gantian y.” “Hmmm”. Balas Cindi tanpa bicara.

Saya langsung menaiki motor dan Cindi juga naik. Sekitar jam 8:30 Wib akhirnya kami sampai di kostku. Pas tiba di kost di mana suasana kostku kalau masih pagi lagi sepi.  tak ada orang yang kelihatan pas kami masuk, entah udah pada ke kampus semua atau masih tidur, aku gak tau deh.

Kami turun dari motor dan langsung kubuka gembok kostku. akhirnya kami masuk ke dalam kost. Setelah masuk di dalam.

“Yank, saya pamit untuk ke kampus dulu ya, karena tinggal setengah jam lagi nih entar terlambat nanti,” ujarku.

“Iya yank, hati-hati y jangan ngebut.” Ia mengantarku di depan teras.

“Ok yank, kamu tidur aja deh kalau ngantuk nanti, tp jangan lupa tutup pintunya y manatau ada orang masuk di dalam kalau sudah tidur.”

“Iy yank.”

Saya berangkat ke kampus dengan menaiki motor Cindi. setiba di kampus saya langsung masuk ke dalam kelas tanpa basa basi dan langsung duduk di bagian depan. Ketika semua teman-teman kelas berdatangan, Cika pun datang dan berkata,

“Bang Kardy, g mna kabarnya?” tanya Cindi Sambil menyalamiku.

“Sehat dek, adek juga g mana kabarnya?”

“Sehat juga bang, wedehh kok bahagia kali hari ini saya lihat mukanya abang sih?” ujar Dimas dengan cara menyindir. Lalu saya merespon, “Gak lah biasa-biasa aja kok.”

Tiba-tiba di belakang berkata, “Iya Cintia dari pas dia masuk saya perhatikan truss si Kardy kayak ada sesuatu deh yang membuat dia bahagia hari ini,” ujar Dimas.

“Biasa lah bro.”

“Hmmm cie ... cie ... mungkin dia udah dapat pacar baru kali y,” ucap Nanda.

“Yah bisa jadi lah.” jawab Cintia.

“Selamat bang y,” ungkap Dimas.

“Selamat apaan, gak lah masa saya dapat pacar baru, kalian aneh tau,” ujarku.

“Jujur aja bang, gak apa apa kok,” ucap Nanda.

“Iya bang, jujur itu mahal lo,” jawab Cintia.

“Apaan sih.” ujarku.

“Kalau misalkan bang Kardy gak ada pacar sih, aku juga suka samanya.” Sambil ketawa terbahak-bahak.

“Ehmm ... ehmmm ... ada nih yang diam-diam suka y selama ini,” jawab Cika.

“Apaan sih Cik,” jawab Cintia.

“Bisa juga itu bang Kardy,” jawab Dimas.

“Nah itu baru cocok,” jawab Nanda.

“Hmm ... kalian jangan begitu lah, Cintia kan Cuma bercanda doang tuh tadi, mana mau dia kayak kita ini lah, anak kost lah, kere lagi,  pokoknya serba kekurangan deh,” jawabku pada mereka.

“Gak lah bang tergantung orangnya juga sih, kalau aku gak mandang miskin atau kaya sih yang penting dia baik dan bisa menjaga aku,” ujar Cintia.

“Cie ... cie ... cie ...” ujar Cika.

“Cocok kalian lo bang,” ungkap Dimas.

“Iya betul itu bang,” ujar Nanda.

“Ah ... ngaco deh kalian, mana mau Cintia sama kita ini.” ujarku.

“Mau lah bang, kalau abang benar-benar sayang sama aku dan mau menjagaku, karena aku juga udah lama naksir berat sama abang,” ujar Cintia.

Seketika saya mau bicara tiba-tiba dosen masuk dalam kelas kami. Akhirnya kami pun terdiam dalam kelas dan melanjutkan perkuliahan seperti biasa. Sekitar pukul sebelas lewat, kami pulang.

Ketika semua teman-teman dalam kelas pulang. tinggal cuma saya dan Cintia yang kebetulan pas mau dekat pulang, kami tuh sambil main HP makanya lama pulangnya.

“Kok cuma kita berdua yang tinggal bang?” tanya Cintia.

“ Saya juga gak tau dek.”

“Astaga bang, entar nanti dikira kita ngapa-ngapain orang deh.”

“Mungkin jodoh dek.”

“Jodoh apaan?”

“Iya jodoh lah.”

“Hmmm mau melanjutkan yang tadi y?” tanya Cindi seperti kesal.

“Iya kalau kamu mau.”

“Jangan sekarang kita bahas lah bang kapan-kapan aja, Bisa kan bang?” tanya Cindi lagi.

“Iya ah, yang penting kamu jangan seperti tadi lagi y.”

“Iya bang.”

Akhirnya aku dan Cintia pulang masing-masing. setiba saya di kost, saya langsung mematikan motor. Aku langsung mengetuk pintu.

“Tok ... tok ... tok ...”

“Iya sebentar,” jawab Cindi.

Lalu dia buka pintunya dan saya langsung masuk ke dalam. lalu Cindi menutup lagi pintunya.

“Jangan ditutup pintunya yank, gerah tau.”

“Ohh iya yank tapi aku mau rebahan lo.”

“Yaudah gini aja jangan ditutup tapi sedikit aja dibuka biar masuk angin segar sedikit di dalam karena panas.”

“Iya yank.”

Beberapa menit kemudian saya ganti pakaian tanpa lagi ijin sama Cindi karena aku sudah anggap dia seperti istriku sendiri. Dia juga tak apa-apa. lalu saya dipersilahkan makan sama Cindi.

“Enak lo yank masakan spesial buat kamu.”

“Iy yank, emang ayank masak apa sih,” tanyaku.

“Saya tadi masak telur, ikan, daging, dan sayur tuh di atas meja.”

“Woww, pasti enak banget tuh yank.” Sambil membuka penutup baskom itu.

“Iya lo yank, makanya dicoba dulu deh.” Sambil dia duduk di atas ranjang.

“Enak sekali yank, makasih ya.” Sambil mencoba mencicipi.

Beberapa menit kemudian akhirnya makan pun sudah siap.

“Beresin y piringnya, saya mau ngerokok sebatang di luar dulu.”

“Iya yank.”

Saya ke warung sebelah untuk beli rokok dulu karna stok sudah habis. setelah beberapa menit di luar. Setelah merasa bosan di luar, Saya masuk lagi ke dalam kost dan melihat Cindi ternyata dia sedang......

•••°°°

Episodes
1 Eps 1. Hari Pertama
2 Eps 2. Pacar Baru
3 Eps 3. Ketika Kerja Kelompok
4 Eps 4. Ciuman Pertama Cindi
5 Eps 5. Cintia Emosi Sama Wiber
6 Eps 6. Tiba Dikost
7 Eps 7. Teman Baru
8 Eps 8. Pacar Teman Kost
9 Eps 9. Ujian Tiba
10 Eps 10. Perjanjian Dengan Cindi
11 Eps 11. Akibat Nilai Bagus
12 Eps 12. Nanda Dan Dimas Tinggal Di Keluarga Rehan
13 Eps 13. Awal Semester
14 Eps 14. Ketika Pulang Kampung
15 Eps 15. Ketika Bangun
16 Eps 16. Kejadian Yang Tak Direncanakan
17 Eps 17. Sifat Dimas Yang Sebenarnya
18 Eps 18. Handphoneku Hilang
19 Eps 19. Ketika Dirumah Cintia
20 Eps 20. Akibat Bergadang
21 Eps 21. Kejahilan Cika
22 Eps 22. Ketika Cintia Pulang
23 Eps 23. Setelah Pulang Dari Cafe
24 Eps 24. Di Kamar Putri
25 Eps 25. Janji Cindi
26 Eps 26. Keesokan Harinya
27 Eps 27. Lomba Cipta Puisi
28 Eps 28. Bu Yarni Jatuh Cinta
29 Eps 29. Rencana Santi dan Cintia
30 Eps 30. Ketika Vince Kekostku
31 Eps 31. Ketika Dirumah Bu Yarni
32 Eps 32. Ketika Diruang Prodi
33 Eps 33. Vince & Nanda Kekostku
34 Eps 34. Ketika Dikost Vince
35 Eps 35. Salah Paham
36 Eps 36. Ketemu Orang Tua Bu Yarni
37 Eps 37. Kecemburuan Cindi
38 Eps 38. Rencana Beli Motor Baru
39 Eps 39. Akibat Ciuman Cindi Lewat HP
40 Eps 40. Cika dan Santi
41 Eps 41. Akibat Motor Baru
42 Eps 42. Pulang Kampung
43 Eps 43. Balik Kost
44 Eps 44. Kejadian Yang Menimpa Cindi
45 Eps 45. Yanto Punya Pacar Baru
46 Eps 46. Curhat Bu Yarni
47 Eps 47. Akibat Kecemburuan Cindi
48 Eps 48. Cintia Menolak Dimas
49 Eps 49. Dimas Salut
50 Eps 50. Ketika Renovasi Kost
51 Eps 51. Ketika Mau Pulang Kampung
52 Eps 52. Misteri Kamar Mandi Kost
53 Eps 53. Bu Yarni Diusir Dari Rumah
54 Eps 54. Ketika Pulang Sore Dari Kampus
55 Eps 55. Kejujuranku
56 Eps 56. Cintia Mengajakku Kerumah
57 Eps 57. Akibat Salah Masuk
58 Eps 58. Cintia Mengantarku Kekost
59 Eps 59. Akibat Terlambat Masuk Ruangan
60 Eps 60. Disuruh Tunangan
61 Eps 61. Gara-gara Menjenguk Mama Cintia
62 Eps 62. Akhir Segalanya (THE END)
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Eps 1. Hari Pertama
2
Eps 2. Pacar Baru
3
Eps 3. Ketika Kerja Kelompok
4
Eps 4. Ciuman Pertama Cindi
5
Eps 5. Cintia Emosi Sama Wiber
6
Eps 6. Tiba Dikost
7
Eps 7. Teman Baru
8
Eps 8. Pacar Teman Kost
9
Eps 9. Ujian Tiba
10
Eps 10. Perjanjian Dengan Cindi
11
Eps 11. Akibat Nilai Bagus
12
Eps 12. Nanda Dan Dimas Tinggal Di Keluarga Rehan
13
Eps 13. Awal Semester
14
Eps 14. Ketika Pulang Kampung
15
Eps 15. Ketika Bangun
16
Eps 16. Kejadian Yang Tak Direncanakan
17
Eps 17. Sifat Dimas Yang Sebenarnya
18
Eps 18. Handphoneku Hilang
19
Eps 19. Ketika Dirumah Cintia
20
Eps 20. Akibat Bergadang
21
Eps 21. Kejahilan Cika
22
Eps 22. Ketika Cintia Pulang
23
Eps 23. Setelah Pulang Dari Cafe
24
Eps 24. Di Kamar Putri
25
Eps 25. Janji Cindi
26
Eps 26. Keesokan Harinya
27
Eps 27. Lomba Cipta Puisi
28
Eps 28. Bu Yarni Jatuh Cinta
29
Eps 29. Rencana Santi dan Cintia
30
Eps 30. Ketika Vince Kekostku
31
Eps 31. Ketika Dirumah Bu Yarni
32
Eps 32. Ketika Diruang Prodi
33
Eps 33. Vince & Nanda Kekostku
34
Eps 34. Ketika Dikost Vince
35
Eps 35. Salah Paham
36
Eps 36. Ketemu Orang Tua Bu Yarni
37
Eps 37. Kecemburuan Cindi
38
Eps 38. Rencana Beli Motor Baru
39
Eps 39. Akibat Ciuman Cindi Lewat HP
40
Eps 40. Cika dan Santi
41
Eps 41. Akibat Motor Baru
42
Eps 42. Pulang Kampung
43
Eps 43. Balik Kost
44
Eps 44. Kejadian Yang Menimpa Cindi
45
Eps 45. Yanto Punya Pacar Baru
46
Eps 46. Curhat Bu Yarni
47
Eps 47. Akibat Kecemburuan Cindi
48
Eps 48. Cintia Menolak Dimas
49
Eps 49. Dimas Salut
50
Eps 50. Ketika Renovasi Kost
51
Eps 51. Ketika Mau Pulang Kampung
52
Eps 52. Misteri Kamar Mandi Kost
53
Eps 53. Bu Yarni Diusir Dari Rumah
54
Eps 54. Ketika Pulang Sore Dari Kampus
55
Eps 55. Kejujuranku
56
Eps 56. Cintia Mengajakku Kerumah
57
Eps 57. Akibat Salah Masuk
58
Eps 58. Cintia Mengantarku Kekost
59
Eps 59. Akibat Terlambat Masuk Ruangan
60
Eps 60. Disuruh Tunangan
61
Eps 61. Gara-gara Menjenguk Mama Cintia
62
Eps 62. Akhir Segalanya (THE END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!