°°°•••
Setelah beberapa menit saya tunggu di luar, saya merasa bosan karna tak kunjung ketemu Cindi. Saya chat di WA tak dibalas dan juga saya telpon tak pula diangkat. Pas saya melangkahkan kaki melewati pintu pos security, eh ... ternyata Cindi malah nongkrong di dalam pos security.
“Weh, kamu di sini rupanya.”
“Oh iya bang, udah lama nunggu ya?” tanya Cindi sambil berdiri.
“Iya sih dek, kok kamu gak angkat handphone sih, saya chat juga tak dibalas.”
“Sorry ya bang, Handphoneku juga lagi silent nih. coba abang lihat deh.” Sambil menunjukan layar handphonenya.
“Iya lah dek gak apa-apa.”
Saya balik kekost diantar Cindi. sesampai di kost, saya melihat semua anak-anak kost bersama dengan kepala kost yang bernama Pak Anugerah, Mereka pada berkumpul di halaman depan tempat nongkrong anak kost biasanya.
Saya turun dari motor dan menyapa mereka semua “Selamat siang.” Mereka pun menjawab secara serentak selamat siang juga. Cindi lalu ijin sama teman-teman semuanya serta sama Pak Anugerah.
“Aku langsung balik bang ya.”
“Gak mampir dek?”
“Sorry bang, kebetulan hari ini aku ada kepentingan, barusan mama Wa tadi di jalan.”
“Ohh ... iy dek.”
Akhirnya Cindi pergi meninggalkan kami. lalu aku nongkrong bersama teman-teman anak kost bersama Pak Anugerah pemilik kost. Ketika suasana hening beberapa detik, lalu bapak kost bertanya padaku.
“Kok gak kamu ajak mampir pacarmu tadi.”
“Katanya sih pak, dia buru-buru soalnya dia ada kepentingan mendadak.”
“Oh y.”
“Iya pak.”
Tiba-tiba terdengar suara dari samping kananku dan berkata, “Ah, mungkin pacarnya si Kardy tadi pak malu kurasa, karena kita lagi nongkrong di sini.”
Saya langsung menengok ke sebelah kanan. Ehh ... ternyata Yusril sebelah kamarku yang barusan tadi bicara.
“Ahh, kamu ada-ada aja Yusril masa dia malu. Dia itu mahasiswa bukan anak sekolah lagi, kalau anak sekolah iya lah bisa malu. tapi yang namanya mahasiswa lebih pada keseriusan dalam menjalin hubungan,” ujar Pak Anugerah sedikit membela saya.
Saya pun memandang bapak kost yang lagi bicara, sambil senyum sedikit serta agak malu dikit karena barusan di ledekin. Di samping itu, ada lagi suara yang mengatakan Kardy itu memang suka mempermainkan cewek pak. mana dia serius tuh pacaran, palingan dia manfaatin tuh cewek.
Pak Anugerah kembali menjawab, “Kalian jangan suuzon lah sama Kardy, manatau dia serius sama cewek itu tadi untuk dijadikan teman hidup, kan siapa tau gitu.”
“Iya betul pak,” ujar Yanto (teman akrab saya di kost).
Saya menjawab tuduhan itu dan berkata, “Kawan, saya gak kayak gitu orangnya y. mungkin itu hanya penilaian kalian aja. bagi saya kalau pacaran itu harus serius bukan seperti yang sana, nyosor sana, nyosor sini.”
“Gak yakin gua, masa baru semester satu udah pacaran sih, fokus dong kuliah,” ujar Saleh.
“Kalau lo gak percaya, yah bodoh amat yang penting itu bukan urusanku,” ujarku.
“Kamu jangan ngambek dan marah lah Kardy. Saleh kan cuman mastiin doang kok,” ujar Yusril sambil canda dikit.
“Iya sih, kalau bercanda jangan sampai kelewatan lah. lagian ada orang tua kita di sini Pak Anugerah pemilik kost kita.” ujar saya dengan muka memerah dan tak beratur.
“Udah ... udah ... kalian jangan kayak anak kecil lah. saling adu mulut bikin malu aja. Kalian itu udah gede bukan anak sekolah lagi tapi mahasiswa.” ujar Pak Anugerah.
Akhirnya tak terasa sore pun tiba. matahari mulai terbenam dan ternyata sudah menunjukan pukul 17:20 Wib. Saya langsung pergi ke dalam kamar kost tanpa ijin karena situasi pikiran yang kacau dan agak sedikit emosi tadi. ku ganti pakaianku dan saya segera mandi, karena sebentar lagi mau belajar dan mengerjakan tugas-tugas sebelumnya di kampus. Sekitar kurang lebih sepuluh menit, saya balik dari kamar mandi.
Pas saya keluar dari kamar mandi saya melihat mereka sudah tak ada lagi di tempat tongkrongan di luar tadi. mereka semua sudah pisah dan masuk ke dalam kost masing-masing. Sehabis makan, tiba-tiba ada suara yang ngetok pintu.
“Tok ... tok ... tok ...”
Saya buka pintunya, eh ternyata Pak Anugerah pemilik kost.
“Kamu udah siap makan y?” tanya Pak Anugerah.
“Udah Pak,” ujarku.
“Boleh bicara sebentar,” ujar Pak Anugerah.
“Iya, boleh pak.” Sambil masuk kedalam.
“Begini Kardy kamu tau kenapa saya kumpulin anak-anak kost tadi.”
“Tidak, emang kenapa pak y?” tanya Saya.
“Kami tuh sebelum kamu datang tadi membahas tentang bagaimana kebersihan lingkungan kost kita. saya lihat sekitar kost kita ini pada kotor semua, banyak sampah bertebaran dimana-mana, serta rumput pada banyak yang tumbuh. Trus, saya bilang tadi sama mereka tuh supaya besok dibersihkan.”
“Oh iya pak, trus jam berapa besok tuh ya pak.”
“Tadi kata teman-temanmu, mereka sepakati jam 8 pagi. karena besok kan hari libur. tanggal merah di kalender, hari lahir pancasila. g mna kamu setuju gak?”
“Iya lah pak, kalau saya setuju-setuju aja sih yang penting untuk kebaikan.”
“Iya lah, bagus kalau begitu. Trus besok Alat-alat dan perlengkapan diambil didepan y, udah ku siapin semua kok.”
“Ok siap pak, terimakasih informasinya.”
“Iya, kamu tadi keburu masuk ke dalam kamar sih dan langsung mandi gak sempat kukasih tau tadi di depan. makanya setelah bubar aku langsung balik ke rumah dan langsung balik kesini.”
“Iya sih pak, habis tadi anak-anak pada ngeledek saya. Dari pada ada masalah, mending saya langsung masuk aja deh.”
“Iya, bagus lah kalau begitu pola pikir mu. aku tadi udah beri motivasi sama anak-anak itu sih. Tapi mereka dengar kok, yang penting mereka gak mengulanginya lagi.”
“Terimakasih banyak pak.”
“Iya, saya permisi y.”
“Iya pak.”
Saya mengambil HP dan melihat sudah jam 19:10 Wib. akhirnya saya lakukan pekerjaan seperti biasa, berdoa sebelum tidur dan menyelesaikan tugas kuliah serta melanjutkan membaca novel kesukaan aku deh. Keesokan paginya, saya bangun sekitar jam 5:00 Wib. Kebetulan semalam, saya cepat tidur. Saya langsung membuka pintu kamar kost. suasana pagi masih sangat dingin.
Saya keliling kost sambil melihat-lihat keadaan. anak-anak kost masih belum ada yang bangun. Sambil menunggu terang, saya langsung ke warung untuk beli kopi sama rokok, untuk menemani pagi hariku. Setelah pulang dari warung beberapa menit, saya melihat anak kost ada yang sudah bangun, namanya Putri. Dia juga senior kami dikampus namun beda jurusan.
“Udah bangun Put?” tanya Saya.
“Udah bang.”
“Tumben cepat bangun?, kan hari ini gak masuk kampus.”
“Iya sih bang, tapi kebetulan tadi aku di telpon sama orang mama di kampung.”
“Oh ... y, mungkin kangen mereka tuh samamu kali y.”
“Entah lah bang, tapi mereka bilang tadi sih kenapa gak pulang kalau libur.”
“Trus.”
“Saya bilang, lagi banyak tugas ma. kapan-kapan libur lagi disitu aku pulang lah.”
“Ohh.”
Masuklah saya ke dalam kamar kost, lalu ku buatin kopi yang tadi serta menikmati sebatang rokok. Sambil main HP, saya melihat pengumuman di group Wa kost, bahwa hari ini kost kami akan di rehab bulan depan. Karena memang kost kami sudah cukup tua sih, sekitar 20-an tahun. lantai duanya masih terbuat dari papan kayu dan sudah mulai rapuh.
Setelah beberapa menit melihat group-group di Wa dan saya melanjutkan untuk memainkan game kesukaanku yaitu Haigh Domino Island. Sehabis main game, saya kembali melanjutkan membaca sedikit novel yang belum sempat habis kubaca semalam karena ketiduran.
Selagi membaca Novel tiba-tiba saya melihat notifikasi di HP yaitu group Wa kost. Yang dimana ada pengumuman lagi dari Pak Anugerah, bahwa kita hari ini agak dipercepat sedikit untuk mulai kegiatannya karena dia ada kesibukan nanti. Kebetulan batre ku lagi lobat, saya berhenti main HP, dan langsung mengecasnya ulang.
Saya melihat sebagian di luar anak-anak pada berkumpul di tempat biasa. langsung saya datangi mereka di tempat tongkrongan itu. sambil bercanda-canda di pagi hari yang sejuk dan masih dingin. Akhirnya anak-anak pada semua berkumpul di tempat tongkrongan.
“Kalian sudah kumpul semua ya,” ujar Pak Anugerah sambil menyalakan api rokoknya.
“Sudah pak,” kata Yusril dan Saleh.”
“Kalian ambil lah peralatan di depan sana!” ujar Pak Anugerah.
Saya, Yusril dan Yanto bergegas ambil peralatan tanpa basa-basi lagi di depan. Akhirnya, kami bekerja. ada yang babat rumput, ngumpulin sampah, dorong gerobak tempat sampah, memotong bunga dan yang lainnya melap kaca. Beberapa menit menunggu, Pak Anugerah balik ke rumahnya yang tak jauh dari tempat kost yaitu saling berhadapan, hanya jalan raya yang membatasi kedua bangunan itu.
Tak lama kemudian, Pak Anugerah meninggalkan kami di kost. Ketika sedang bekerja kami melihat insiden kecelakaan di depan jalan raya. Kami yang lagi bekerja kemudian berlarian untuk melihat kejadian itu sambil berteriak, “Ada tabrakan di jalan.”
Ehh ... pas tiba didekat jalan, kami melihat satu orang terjatuh dari motor dengan berceceran darah. yang satunya lagi langsung meninggal di lokasi kejadian. memang naas sekali kejadian hari ini. Akhirnya mobil polisi dan ambulance pun datang juga secara bersamaan. setelah kejadian itu, kami balik ke kost dan melanjutkan pekerjaan yang tertunda tadi.
Waktu menunjukan Jam 10:30 Wib. Akhirnya, pekerjaan itu juga terselesaikan dengan lancar tanpa ada gangguan atau masalah. Pak Anugerah datang melihat kami.
“Udah siap y?”
“Udah pak,” ujar Putri.
“Nah, kan baru enak dipandang. trus kalau nongkrong lagi baru nyaman kita. sebelumnya jorok, kotor dan bau tapi kalian betah juga yah.” Sambil tertawa dikit.
“Yah, g mna lagi lah pak namanya juga anak kuliah pada sibuk urusan masing-masing. jadi gak ada waktu untuk berkumpul, kecuali malam hari dan hari libur begini,” ujar Yanto.
“Iya sih, makanya saya ajak kumpul semua kemarin tuh, karena sudah tau kalau besok pasti libur kalian,” ujar Pak Anugerah.
“Iya pak, tapi kemarin tuh juga ada yang belum mendengar informasinya sih,” ujar Saleh.
“Tinggal si Kardy sih yang belum sempat dengar kemarin karena kalian ledekin dia, tapi setelah kita pisah kemarin tuh, aku langsung ke kamarnya,” ujar Pak Anugerah.
“Oh y pak,” ujar Yusril.
Lalu Pak Anugerah menyuruh Putri dan Fitri untuk ambilkan rokok Surya satu bungkus, Tuak, serta jajan buat perempuan. lalu memberikan uang sebesar seratus ribu rupiah. Fitri juga senior kami di kampus. Ia seangkatan dengan Putri. Bukan hanya itu juga, Fitri dan Putri juga teman akrab. Mereka bersebelahan di lantai 2.
Akhirnya kami menikmati pemberian dari Pak Anugerah dengan sambil canda-canda antara yang satu dengan yang lainnya. Setelah selesai menikmati pemberian dari Pak Anugerah, ia pun balik ke rumah dan akhirnya kami semua berpisah. Waktu pun terus berlalu ketika saya......
•••°°°
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments