°°°•••
Eh malah dia lupa ambil jaketnya tadi yang digantung di jemuran diluar. akhirnya, sekitar jam 21.00 Wib. Saya chat Cindi di Wa bahwa Jaketnya sudah ketinggalan di jemuran di luar tadi.
Sekitar siang hari besoknya, Cindi tiba di kostku. Dia langsung ambil jaketnya. Tanpa berlama-lama lagi di kost ia buru-buru pergi.
Di sore hari yang senja saya mendengar suara, “Ahh .... jangan bang takut!” seru perempuan yang lagi dipaksa oleh seseorang.
Saya berdiri dari tempat ranjang lalu merapatkan telinga dekat dinding. Eh Ternyata suara itu berasal dari kamar sebelah. Tak terasa gairah seksku pun menggelitik seluruh tubuhku. Saya berpikiran entah kemana dan berfantasi tentang wanita cantik yang selama ini jadi pacar saya.
Suara itu semakin memanas dengan teriakan “Ahhh ... jangan bang, gak mau.” Nafasku hanya menghela satu persatu dan darahku melonjak seakan mau memberontak.
Saya langsung keluar untuk menenangkan diri di tempat tongkrongan diluar. beberapa menit kemudian darahku mulai tenang dan kembali normal.
Saya kemudian membuka HP dan sambil membaca novel kesukaanku untuk menenangkan pikiranku yang sudah mulai tak bisa dibendung.
Beberapa menit kemudian, saya mendengar suara dorongan pintu. ternyata yang keluar itu adalah Yusril teman kost sebelahku.
Dia pun melirikku di tempat tongkrongan. ia segera kekamar mandi entah ngapain. disela-sela itu, saya langsung ke kamarnya, mengintip suara yang aku dengar tadi.
Pintu kamar yang belum sempat di kunci dari dalam akhirnya terbuka ketika kucing mau keluar. saya melihat seorang cewek yang ada di dalam kamar Yusril. Dia memakai rok hitam dan baju putih polos. Saya mendekat di pintu kamarnya Yusril.
“Eh kamu siapa y?” ujarku.
“Rikarni bang.”
“Oh.”
“Kamu siapanya Yusril?”
“Dia pacar aku bang.” Dengan polosnya dan malu.
“Oh, kalian habis ngapain tadi di dalam, sampai- sampai kamu berkeringat begini.”
“Gak nga ngapain kok bang, Cuma bercerita doang.”
“Hmmm boong lo, saya dengar tadi suara teriakan keras lo, suara siapa tuh?”
“Gak tau bang.” Dengan muka menunduk dan wajah pucak.
“Udah saya rekam lo tadi.”
“Serius bang.” Dengan kaget dan gemetar.
“Hmmm saya kirim d group kost kami nanti y.” Ancam Ku padanya.
“Jangan lah bang.”
“Kenapa?”
“Saya mohon jangan di dikirim d group lah bang atau di viralin di media sosial. apa pun yang abang mau, saya ikuti kok asalkan abang hapus itu rekamannya.”
“Saya hapus dengan syarat, kamu kasih Wa mu sama saya. trus kabari kalau sudah pulang kamu nanti, bagaimana?”
“Iya lah, sini hp abang biar ku ketik.”
“Ok.”
Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar mandi terbuka, Saya langsung secepat kilat ke kamarku. Saya melirik dari pintu kaca jendela Yusril sudah lewat.
Setibanya didalam, saya mendengar Rikarni ijin untuk cepat-cepat pulang dengan alasan barusan di telpon mamanya. Saya langsung mengintip Rikarni keluar dengan berjalan kaki.
Saya melihat Yusril menutup pintu kembali tanpa ada suara sedikit pun. Saya sesegera mungkin ambil HP dan menelpon Rikarni.
“Jangan langsung pulang dek!”
“Siapa y?”
“Yang tadi dek.”
“Ohh iya bang, kenapa y?”
“Kamu balik lagi lah, ada yang kubilang sebentar, bisa kan?”
Tak lama kemudian Rikarni pun datang dengan muka ketakutan. Saya sudah kian ada di pintu untuk nungguin dia sambil dengarkan lagu dangdut dari speaker dengan suara cukup keras.
Akhirnya Rikarni masuk ke dalam kamarku. Saya langsung menutup pintu sambil memberikan bahasa isyarat sama Rikarni. ini sengaja musik saya besarkan volumenya, biar gak ada orang yang tau kalau kamu ada didalam.
Di pun langsung duduk dan muka menunduk sambil main HP. Saya langsung mendekatinya dan berbisik di telinganya.
“Kamu jangan takut dek.” Sambil memegang tangannya.
“Kenapa bang?”
“Hmmm, mau lagi kan?” tanyaku.
“Apanya bang?”
“Hmmm pura-pura gak tau y.”
“Bang takut lo.”
“Jangan takutlah dek, aku sayang sama adek kok.” Sambil memegang kedua bukitnya.
“Bang jangan, takut!”
“Kalau kamu sampai teriak, saya akan kirim rekaman tadi di media sosial lo.” Ancam ku padanya.
“Jangan lah bang!”
“Kalau gak mau viral, yaudah ikuti aja.”
“Iya bang.” Dengan mata merem sambil menikmati sentuhan jariku di setiap inti badannya.
Ia pun berdiri di kursinya dan aku langsung mengajaknya tidur diranjang tanpa basa-basi lagi. akhirnya kami pun menikmati dunia yang indah sekali sejuta kenangan.
Sekitar kurang lebih dua puluh menit kami berdua, akhirnya mencapai titik *******. Saya melihat Rikarni tertidur diranjang tanpa busana sama sekali.
Saya segera keluar sebentar di luar tempat tongkrongan sambil lihat kiri kanan. beberapa menit di luar, Saya langsung balik ke dalam dan Rikarni sudah memakai pakaiannya kembali.
Ia pun meminum segelas air. dan langsung ijin pulang karena sore sudah tiba sekitar jam lima lebih. Rikarni meninggalkan kost dan akhirnya aku mandi dan tidur sebentar karena kecapean dan tubuhku sudah mulai lemas.
Sekitar pukul sepuluh malam, saya kembali terbangun. saya ambil HP dan melihat chat di group. “Kamu lagi apa bang?, Udah fresh lagi y?” tanya Rikarni padaku.
Udah dek, barusan bangun nih. soalnya tadi pas kamu pergi aku langsung tertidur. “Jawabku padanya.”
Rikarni pun bercerita tentang apa yang dialaminya sama pacarnya tadi siang tuh. padahal Yusril tadi belum sempat berbuat yang aneh-aneh atau menikmati bagian bawah, hanya saja dia tuh tadi bermain gunung kembar aja dan kis doang.
Saya yang mendengar ceritanya begitu langsung kaget dan tersohor. dalam hati berkata, “berarti aku yang buka perawanmu dong, pantas aja tadi tuh masuknya susah banget karena masih virgin.”
Truss, kenapa kamu mau tadi pas saya minta untuk balik ke kost y?. “Jawabku padanya.”
Yah, g mna lagi lah bang, udah terlanjur nafsu aku tadi tuh. Karna pas Abang Yusril balik lagi dari kamar mandi dia tidak nga-ngapain aku. Padahal saya kira dia mau melanjutkan lagi. malah dianya diam aja di kursi sambil merokok, makanya saya langsung ijin untuk pulang tadi “Jawab Rikarni.”
Beberapa menit kemudian saya mendengar suara,
“Tok ... tok ... tok ...”
“Siapa y?”
“Yusril bro.”
“Oh tunggu y.” Sambil mengembalikan di aplikasi Wa di beranda dan membuka pintu.
“Lagi apa lo bro?”
“Nih lagi lihat-lihat chat di Wa bro dan sekalian nonton vidio YouTube sih.”
“Ohh ayolah kita ngobrol diluar aja sambil ngopi?”
“Oh Iya bro.”
Sambil ngopi dan merokok kami pun berbincang-bincang layak anak muda yang sudah menikah. Padahal tadi, pas Yusril ketok pintu saya kira dia tau kalau saya tuh dekat sama pacarnya atau pacarnya justru yang ngaku kalau kami dekat atau udah berhubungan gitu.
Begitu gugupnya Saya dan bibir pun mulai bergetar, karena kalau sampai Yusril sudah tau kejadian ini, mati lah aku. “Gummaku dalam hati.”
Ternyata Yusril hanya mau cerita kalau dia hari ini sangat senang sekali karena sudah merenggut virgin pacarnya. Masa sih, yang tadi siang tuh y? yang ada suara teriakan itu ya. “Jawabku padanya.” Padahal dalam hatiku “Dasar lo pembohong Yusril.”
Dia gak tau kalau Saya malah yang dapat Virgin pacarnya. karna saya selalu mengiyakan apa perkataanya dia pun semakin meraja lela bercerita yang kadang membuat saya gak masuk akal dan binggung.
Tak terasa, jam sudah menunjukan pukul 12 malam. Saya melihat sekeliling lingkungan kost pada sunyi. saking asyiknya kami bercerita, saya lupa kalau ini sudah larut malam. Akhirnya saya langsung memotong pembicaraan Yusril yang sedari tadi terus bercerita tentang pacarnya.
“Bro, ini udah larut malam nih,” ujarku.
“Kenapa bro, ngantuk y?”
“Nah gitu lah bro.”
“Saya duluan tidur y.” Pura pura kepala pusing dan mata merem karna bosan dan malas mendengar ceritanya yang kebanyakan omong kosong semua.
“Ok bro.”
Saya langsung masuk ke dalam dan saya lirik dia di belakang, eh......
•••°°°
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Putri Minwa
tetap semangat untuk mu thor
2023-09-25
0