°°°•••
Sekitar jam satu lebih akhirnya saya tiba di kost. Saya melihat Cindi dengan asyiknya dia main HP sambil ketawa-ketawa, saya lirik dari jarak jauh.
“Lg apa yank?, kok ketawa-ketawa.” tanyaku sambil menuju pintu kamar kost.
“Lagi nonton film horor yank,” ujar Cindi.
“Kamu suka film horor y?” tanyaku lagi sambil duduk.
“Gak terlalu sih, cuma tadi bosan nonton Drakor, yaudah deh saya ganti film yang lain aja.”
“Oh, baguslah.”
“Kamu udah makan?” tanyaku sembari melihat meja makan.
“Udah si yank, saya udah masak tadi. Tadi lo yank, pas saya lagi masak tiba-tiba ada orang yang tak ku kenal tadi datang kesini.”
“Oh y. siapa yank?”
“Katanya sih dia pemilik kost ini.”
“Oh ... pak Anugerah tuh namanya. Trus, apa dia bilang?”
“Dia tanya namaku dan orang mana, lalu aku kasih tau deh.”
“Oh gitu. mungkin dia memastikan kalau benar yang saya sampaikan tadi samanya tuh yank. emang bapak itu juga suka gak percaya sama anak kost sih, karena banyak anak kost sebelumnya yang suka bohong. Makanya bapak itu langsung kesini untuk melihat.”
“Emang anak kost dulu di sini yank banyak yang suka bohong y?”
“Iy sih katanya. bapak itu pernah cerita samaku. tadi aja rasa-rasanya dia gak mau ijinkan sih. cuma tadi pas saya minta ijin, ada istrinya datang tiba-tiba dari belakang trus dia iya kan aja. mungkin dia malu kali y sama istrinya atau bisa jadi ia takut kali y.”
“Iy bisa jadi sih yank.”
Saya segera kekamar mandi untuk ganti pakaian. Tak sampai beberapa menit saya balik lagi kedalam kamar kost.
“Ayank udah makan tadi?” tanya Cindi.
“Belum sih yank, tadi tuh kami hanya disuguhi minuman aja di rumah Cintia,” ujarku.
“Siapa Cintia?” tanya Cindi.
“Itu lo yank, teman kami dalam kelas tuh kebetulan kami satu kelompok. truss kami tadi mengerjakan tugas kelompok di rumahnya. Dia tuh gak bisa keluar rumah, karena orang tuanya lagi di luar kota, makanya dia ajak untuk kumpul d rumahnya aja.”
“Oh gitu yank.”
“Iya lo yank. orangnya juga baik, ramah, cantik pula dan imut gitu.”
“Hmmm ... ayank banding- bandingkan dia sama aku y?”
“Gak lah yank. kamu tuh memang jauh lebih cantik dari Cintia, cuma dia lebih muda aja sih.”
“Nah itu, kan.”
“Ayank cemburu y, kalau kami dekat.”
“Bukan cemburu sih yank, tapi g mna lah namanya juga pacar orang udah ada yang punya. harus dijaga dong bukan malah dibiarin gitu.”
“Hmmm ... ayank benar-benar sayang sama aku y?”
“Iy lah yank, masa aku gak sayang. gak mungkin dong aku terima kamu kalau gak sayang. apalagi kamu tuh pacar aku yang pertama, sumpah deh.”
“Oh yah, benar juga y.”
“Makanya lo yank, harus saling jaga perasaan deh.”
“Iya yank, saya janji aku bakalan setia sama kamu dan gak bakalan menduain kamu kok.”
“Gombal, dari waktu kita pertama jumpa saya dengar kata-kata itu samamu, entar benar atau gak.”
“Kamu gak percaya sama aku yank?”
“Percaya sih yank. cuma kalau gombal itu samamu sudah basi tau.”
“Iya lah. saya gak bakalan gombal lagi ayank.”
“Benar y?”
“Benar lo yank.”
Beberapa menit hening, saya melihat meja makan dan pakaian kotor sudah diberesin. Saya makan dan melihat Cindi terus main HP mulu. sesudah makan, Saya beristirahat sejenak sambil mengipas badan karena cuaca hari ini agak panas dan membuat tubuhku cukup berkeringat.
Saya keluar sambil melihat kiri kanan atas bawah kost, semua pada hening gak ada suara dan bisikan kecuali bisikan kendaraan di jalan raya. Setelah beberapa menit di luar, Saya masuk lagi kedalam kamar kost sambil mengipas mengipas tubuhku yang masih kepanasan dan keringatan. Saya melihat Cindi yang sedang duduk sambil main laptop dan berkata.
“Cin, kamu lagi apa sayang?”
“Biasa lah, lagi ngetik, untuk revisi besok.”
“Ohh, trus g mna nih jadi gak jalan-jalannya.”
“Entar lagi lah yank, biar siap dulu ku perbaiki ini.”
“Ohh iya yank.”
“Emang kamu gak masuk kampus y hari ini?”
“Gak sih yank.”
“Ohh.”
“Eh yank, kita tutup sedikit pintu y. karena cahaya masuk kedalam lo, bisa kan?”
“Ohh iya yank, gpp tutup aja.”
Lalu Saya tutup pintu tanpa dikunci, hanya terlihat sedikit terbuka. Saya mendekati Cindi yang sedang asyik mengetik dimeja.
“Sayang, kamu cantik kali deh hari ini kelihatannya.” Sambil ku elus rambutnya yang panjang dan halus itu dari belakang
“Hmmm ... emang yank, aku tuh cantik sejak lahir.” Cindi memuji dirinya sendiri.
“Iy sih yank.”
“Saya makin sayang sama kamu, kamu juga sayang kan sama aku?”
“Sayang banget malah.”
“Mkasih yank.”
“Yank, boleh minta sesuatu y?”
“Apa tuh yank?”
“Masa ayank gak tau sih.”
“Kan belum dikasih tau, makanya gak tau.”
“Oh iy y, gini lo yank, tp ayank jangan marah nanti y?”
“Gak marah lah, yang penting jangan yang aneh-aneh y.”
“Gak terlalu aneh sih yank, cuma menakutkan dikit.” Sambil ketawa dikit.
“Hmmm ... Gak mau kalau menakutkan lah yank.”
“Gak terlalu banget sih, Cuma butuh keberanian aja.”
“Emangnya apa tuh yank?” tanya Cindi seperti orang khawatir gitu.
“Tapi janji ayank gak bakalan marah nanti y?”
“Iya janji kok.”
“Gini lo yank, boleh minta kis ya?” Sambil menatap matanya.
“Ah gak mau ahh. entar dilihat orang g mna?”
“Gak lo yank, hanya kita berdua di sini kok.”
“Kalau ada orang tiba-tiba, g mna?”
“Gak bakalan lo yank, saya tadi udah lihat diluar gak ada orang pada pergi ke kampus semua.”
“Yakin!”
“Yakin lah yank. G mna nih jadi gak?”
“Tapi Cuma sekali doang yank y?”
“Iya, tapi kamu juga balas nanti y?”
“Gak mau ah, takut lo yank. aku tuh gak pernah begituan lo yank.”
“Jangan takut lah yank, aman kok.”
“Aman ... aman” Sambil kesal dikit dan berhenti main laptop serta menatap wajahku yang ganteng itu dan mulai memerah.
“G mna nih yank, jadi y?”
“Iya, tapi kamu aja yang kiss y. aku gak balas lagi deh gpp kan?”
“Yah, harus dibalas lah yank. cuma sekali doang kok.”
“Hmmm ... gmna tuh yank, takut lo.”
“Gini aja yank, kamu tuh sambil merem nanti, gmna?”
“Iya lah yank.”
“Siapa yang duluan aku atau kamu?”
“Kamu aja lah yank, tapi jangan lama-lama y?”
Saya pun menarik tangannya dari tempat duduknya lalu ia berdiri dan merapat di tubuhku sambil memelukku dan tutup mata.
“U ... mahhhh sayang, ummah ... ummahhhh.”
Ia pun membalas, sepertinya ia nafsu deh dengan ciumanku. namun ia tetap proposional supaya tak gugup di depanku.
“U .... mah yank.” Ternyata bibirnya bersentuhan dengan bibirku.
Berulang-ulang lidahnya menjilati bibirku dengan mesra. Setelah puas Cindi pun segera melepaskan ciumannya dan duduk lagi.
“Udah yank.”
“Iya sayang, makasih y.”
“Iya sayang, sama-sama.”
“Yank, kamu jangan kasih tau temanmu y, karena kalau mereka sempat dengar malu aku deh.”
“Iya lo yank, itu rahasia kita berdua. pokoknya jangan sampai ketahuan deh.”
“Iya yank.”
“Kapan-kapan kita seperti ini lagi yank y?”
“Iya deh yank tapi lihat situasi y?”
“Ok yank.”
Tak terasa waktu pun sudah sore menunjukan pukul empat lewat sepuluh menit. Cindi segera beresin barang-barangnya dan pergi mandi. Setelah selesai mandi, Cindi pun ijin pamit pulang kerumah dengan hati yang begitu ceria dan kelihatan kesal dikit. Sebelum Cindi pulang, Saya memintanya lagi untuk......
•••°°°
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Mawar_Jingga
realita banget first kiss nya si cindi😂
2023-09-09
1