Kecerobohan Syadira

“Jadi, apa kabar hubungan kalian?” tanya Vita saat sedang makan bersama di tempat makan yang tak jauh dari tempat tinggal Syadira.

“Ya gitu deh, aku jadi semakin sayang nih gimana dong?” curhat Syadira pada sahabatnya itu.

“Bagus dong, biar semakin mendalami peran,” jawab Vita yang sedang asyik mengunyah.

Syadira menceritakan betapa beruntungnya ia karena diperlakukan dengan sangat spesial. Ia pun mengandaikan jika suatu saat menjadi kekasih Aji yang sesunguhnya. Benar-benar kekasih ideal yang didambakan setiap wanita.

"Ah jadi iri aku," ucap Vita manja.

Tak hanya itu, Vita juga protes karena mereka menjadi jarang makan malam bersama sepulang kantor seperti saat ini, semenjak Syadira berhubungan kontrak dengan Aji. Sebagai teman baiknya, Syadira tak hentinya meminta maaf pada Vita karena tak banyak waktu untuk bermain bersama. Syadira berjanji akan meluangkan waktu untuk teman baiknya itu.

“Lalu kenapa tumben hari ini tidak diantar pulang si Mas?” tanya Vita dengan mimik muka menggoda.

“Ada urusan di luar kantor dari tadi sore,” jawab Syadira polos.

Di tengah obrolan mereka, tiba-tiba ada seorang lelaki misterius yang berjalan tergesa-gesa di depan meja mereka, hingga menabrak meja yang lain.

Syadira dan Vita saling berpandangan. Vita sontak menutup mulutnya yang seolah menyadari bahwa ia terlalu keras membicarakan soal hubungan kontrak Syadira dan Aji. Syadira berusaha menenangkan Vita yang merasa bersalah.

“Mungkin pengunjung juga, Vit. Jangan terlalu dipikirkan,” saran Syadira yang sebenarnya juga merasa khawatir jika lelaki tersebut adalah salah satu anak buah Bella.

Selama makan, Syadira merasa tak tenang karena takut akan terjadi apa-apa dengan hubungannya. Bagaimana pun, hubungan ini telah berjalan hampir 1 bulan, sayang rasanya jika berakhir sia-sia hanya karena kecerobohannya hari ini. Terlebih lagi, Aji sudah mengeluarkan banyak uang untuk membayar jasanya. Syadira memutuskan untuk menelepon Aji dan mengadukan kejadian hari ini. Setidaknya, agar Aji bisa mencari cara atau rencana lain jika memang benar lelaki tersebut adalah anak buah Bella.

“Tenang ya, Dir. Aku yang akan mengurus masalah ini. Kamu tetap jaga diri dan minimalisir membicarakan hubungan kontrak kita di manapun, dan kepada siapapun termasuk dengan Vita, karena kita tidak tahu di mana saja Bella menyebar anak buahnya.” Aji meyakinkan Syadira bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Syadira semakin kagum dengan Aji yang sanggup tenang menghadapi persoalan.

Selesai makan, Vita mengantar Syadira di rumah barunya karena waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam.

“Wih, niat ya,” ucap Vita kagum pada kecantikan rumah Aji yang ditempati Syadira.

Syadira memberikan kode diam pada Vita agar kejadian di tempat makan tadi tak terjadi lagi, dan meminta Vita segera pulang karena letak kosnya yang lumayan jauh.

Saat sedang membuka kunci, pintu rumah Syadira ditahan oleh seseorang.

“Ini benar rumah kamu?” tanya seorang wanita yang muncul di sebelah Syadira.

Syadira terkejut melihat Bella yang nekat menemuinya hingga ke rumah. “Ada perlu apa?”

“Mau ngobrol aja sama kamu, boleh ‘kan?” jawab Bella sembari memasuki rumah Syadira.

“Bella tolong ya, ini sudah malam. Saya tidak mengizinkan kamu bertamu di rumah saya!” tegur Syadira yang tengah panik tak sempat menghubungi Aji.

“Rumah kamu? Serius? Benar ini rumah kamu atau hanya rumah sewa? Aji yang membayar sewanya kah? Atau jangan-jangan rumah ini hanyalah rumah properti?” Bella mulai tertawa meledek Syadira.

“Aku tahu ya kalian hanya berpura-pura! Seorang Aji tidak akan tertarik dengan perempuan seperti kamu! Perempuan rendahan!” lanjut Bella mendekatkan wajahnya ke wajah Syadira.

“Bella cukup ya! Saya bisa laporkan kamu ke polisi atas tuduhan teror yang terus menerus kamu lakukan!” Syadira gemetar menahan rasa takutnya.

“Aku tidak akan meneror kamu selama kamu mau jujur kalau kamu dan Aji hanya berpura-pura!” Bella terus memojokkan hingga Syadira mau mengakuinya.

“Mas Aji benar-benar menyukaiku semenjak kamu mengkhianatinya. Mau pelarian atau bukan, aku menerimanya karena aku juga mencintainya! Tidak ada yang sedang berpura-pura di sini. Keluar kamu!” usir Syadira untuk kesekian kalinya.

“Kamu pikir aku sebodoh itu? Aku bisa saja menyingkirkanmu dengan mudah. Jangan macam-macam denganku! Kamu tau aku siapa?” Bella tak tergoyahkan sedikit pun untuk terus mengancam Syadira.

“Ngaku kamu!” Bella berteriak sangat kencang.

Aji datang dan memeluk Syadira yang tengah menangis ketakutan. “Bella kamu sudah keterlaluan! Pergi kamu wanita j*l*ng!”

Bella meminta Aji untuk berhenti bersandiwara di depannya.

“Apa kamu tak jijik bersandiwara memiliki hubungan dengan perempuan rendahan ini? Berpura-pura memeluknya, menciumnya, merangkulnya? Huek! Aku saja jijik membayangkannya! Kenapa kamu tidak mencari perempuan lain yang lebih meyakinkan?” ujar Bella dengan tenang namun menyakitkan.

“Bersandiwara? Oh iya tentu aku jijik bermesraan dengan seseorang yang tak aku cintai. Berbeda denganmu yang bahkan tak jijik bersetubuh dengan lelaki yang tak kamu cintai, yang hanya beralaskan nafsu!” Aji berbalik menantang Bella.

Aji menatap Syadira dalam dan terus menenangkannya. “Ada aku di sini, jangan takut ya.” Aji mencium kening Syadira, juga berkali-kali mencium bibirnya, dan terus mendekapnya.

Bella semakin terpancing dengan sikap Aji.

“Jangan dengarkan dia, aku benar-benar tulus mencintai kamu,” ucap Aji mencium kening Syadira lagi.

Aji menoleh ke arah Bella dengan tatapan tajam. “Kita akan menikah beberapa bulan lagi, kamu bisa buktikan sendiri!”

Tak berselang lama, anak buah Aji datang dan memaksa Bella untuk pergi dari rumah Aji.

Aji terus menanangkan Syadira yang benar-benar takut dalam situasi seperti ini. Aji bahkan tak melepaskan pelukannya. Syadira pun semakin aman berada di dekapan Aji. Mereka bertatapan penuh rasa kasih sayang.

###

Syadira yang masih trauma dengan keberadaan Bella, masih terus mengingat ketakutannya pada Bella yang suatu saat akan menemui dan mengancamnya kembali. Namun, Syadira juga tak henti mengingat ciuman Aji kala itu. Dengan memegang bibirnya sendiri, masih terbayang dan terekam dengan jelas di otaknya kejadian malam itu. Ia sungguh benar-benar merasa beruntung memiliki hubungan dengan lelaki seperti Aji, meskipun hanya kontrak.

Semenjak kejadian malam itu, kemana pun Syadira pergi, jika tak ada Aji di sisinya, maka pengawal Aji lah yang menjaganya. Seolah Aji ingin terus memberikan rasa aman pada Syadira. Beberapa hari ini, Bella tak menampakkan dirinya di hadapan Aji maupun Syadira. Namun, bukan berarti anak buahnya akan berhenti mengikuti mereka.

Seperti biasa, Syadira berjalan di belakang Aji saat memasuki lobi kantor. Saat Syadira telah sampai di meja resepsionisnya, Aji memberikan kode pada Syadira bahwa ia akan menaiki lift menuju ruangannya. Mereka pun saling menyembunyikan senyum.

Beberapa menit kemudian, datang seorang wanita cantik dengan tubuh ideal, dan mengenakan pakaian yang modis, menghampiri Syadira dan Vita yang berada di belakang meja resepsionis. Wanita itu ingin bertemu Aji. Sontak hati Syadira berdegup kencang kala wanita itu menyebut nama Aji.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!