Kontrak Dimulai

Syadira menceritakan seluk beluk hubungan kekasih kontrak ini termasuk fasilitas yang diterimanya pada Vita, teman baiknya di kantor, tentunya dengan izin dari Aji yang akhirnya mau menuruti permintaan Syadira untuk meminta Vita membantunya menjalankan hubungan ini.

“Padahal Pak Aji sama Mbak Bella itu sudah seperti pasangan impian banget ya tapi bisa-bisanya putus karena kebodohan si cewek. Padahal mah impian banyak wanita bisa mempunyai pasangan seperti Pak Aji,” ucap Vita menyayangkan sikap Bella. 

“Tapi, Dir, yang aku takutkan adalah kalau orang kantor sampai tahu bagaimana? Apalagi kalau sampai Ayah dan Kakeknya juga tahu, bisa selesai hidupmu,” ujar Vita menakuti Syadira. 

Syadira menjelaskan pada Vita tentang hubungannya di kantor dengan Aji yang sudah dipikirkan matang-matang olehnya.

“Yang aku takutkan bukan hanya itu, Dir. Tapi cibiran orang-orang kantor sama kamu. Pasti mereka akan membanding-bandingkan kamu dengan beberapa perempuan yang pernah dekat dengan Pak Aji. Aku dengar, sebelum sama Mbak Bella, ada rumor Pak Aji pernah dekat sama Mbak Citra, Kepala Divisi Keuangan. Tapi karena Mbak Citra orangnya ambisius, tidak mungkin melepas karir hanya untuk lelaki sekalipun cucu dari yang punya perusahaan. Jadi mereka dikabarkan berpisah sebelum menjalin hubungan,” ungkap Vita yang memiliki banyak informasi dari Chorina, si ratu gosip di kantor.

“Aku takut ada orang-orang munafik dan syirik di kantor yang pasti akan membanding-bandingkan kamu dengan yang dulu, seperti netizen,” lanjut Vita tak tega pada teman baiknya itu.

“Aku rasa ada hal lain yang membuat kamu mau menerima kontrak itu. Kamu menyukai Pak Aji ya?” tebak Vita menduga-duga perasaan Syadira.

Syadira hanya terdiam kemudian mengangguk. 

“Lalu, kapan kamu mulai berpura-pura menjadi kekasihnya?” tanya Vita yang penasaran dengan hubungan kontrak mereka.

“Sabtu ini Pak Aji meminta aku untuk datang ke pernikahan teman kuliahnya, dan karena si Bella itu juga teman satu angatan di kampusnya, sudah pasti dia ngeyel minta berangkat bersama sama Pak Aji, otomatis ini jadi tugasku,” ucap Syadira. 

Vita tertawa mendengar jawaban Syadira yang terlihat memelas. 

###

“Dir, 15 menit lagi aku sampai rumah,” ketik Aji dalam pesannya.

“Iya, Pak,” balas Syadira kemudian melanjutkan riasannya. 

Tak lama, Aji datang berjalan menuju rumah yang ditempati Syadira. Belum sempat mengetuk pintu, Syadira dengan cekatan membukakan pintu. Aji terpaku sekian detik melihat Syadira. 

“Pak,” ucap Syadira membuyarkan lamunan Aji.

“Eh iya, Dir, maaf,” ucap Aji yang tengah terpesona melihat kecantikan Syadira dengan riasan di wajahnya.

“Kita berangkat sekarang, Pak?” tanya Syadira. 

Aji mengangguk dan mempersilakan Syadira berjalan lebih dahulu menuju mobilnya.

“Dir, jangan panggil Pak ya selain di kantor. Panggil Mas saja,” pinta Aji lirih.

Selama di perjalanan, Syadira terlihat gugup karena baru pertama kali datang ke acara pernikahan berdua dengan seorang lelaki.

Setibanya di parkiran gedung, Bella menghampiri Aji yang akan memasuki gedung bersama Syadira. “Aku beneran curiga kamu juga selingkuhin aku, Ji,” sahut Bella dari belakang.

"Ini perempuan di kantor kamu waktu itu 'kan? Jadi benar 'kan kalian ada hubungan?" lanjut Bella meneriaki Aji.

Aji seolah tak mau meladeni Bella dengan terus berjalan menggandeng tangan Syadira.

“Ji, secepat itu kamu move on dari aku,” ucap Bella mengejar Aji.

“Buat apa aku tidak segera move on, toh yang kamu lakukan lebih hina dari yang aku lakukan,” jawab Aji sambil menggandeng Syadira mengajaknya masuk. 

“Tenang saja, jangan keliatan gugup,” bisik Aji. 

Syadira semakin terlihat gugup kala Aji berbisik mendekatkan bibir ke telinganya.

“Mas, janji cuma sebentar ya di sini,” pinta Syadira yang merasa tak nyaman. 

Aji mengangguk.

Bella memandang sinis Aji dan Syadira. 

Aji yang tengah asyik berbincang dengan teman-temannya yang sudah lama tak ia jumpai, seakan melupakan permintaan Syadira untuk tak berlama-lama berada di pesta. 

Melihat Syadira yang tengah sendirian, Bella menghampirinya. 

“Sudah jadian berapa lama?” tanya Bella mengintrogasi. 

Syadira tampak mengatur pernafasannya agar terlihat natural di depan Bella. 

“Kita belum lama kok, lebih tepatnya kita mulai dekat saat kamu ketahuan selingkuh,” jawab Syadira sesuai instruksi Aji. 

“Kamu yakin Aji tidak menjadikanmu hanya sebagai pelariannya aja? Karena jarak aku putus dengan Aji itu juga belum lama loh,” ujar Bella remeh. 

“Aku sih tidak peduli ya, Mbak. Yang penting di hati Mas Aji sekarang hanya ada aku, karena dia sudah benar-benar membencimu,” jawab Syadira optimis. 

Bella seperti tak suka mendengar perkataan Syadira. 

“Hati-hati sama omongan kamu, ingat ya kamu cuma karyawan bawahan di kantor, aku tau siapa kamu,” ujar Bella mengingatkan dengan sinis. 

Aji yang baru menyadari Bella sedang berbicara sinis pada Syadira, seketika berpamitan pada teman-temannya dan mengajak Syadira pulang. 

“Sayang, pulang yuk, katanya mau nonton,” ajak Aji tanpa memperdulikan keberadaan Bella. 

Syadira tersenyum mengangguk. 

Bella terus memandangi mereka dengan wajah kesal dan cemburu.

“Memang kita mau nonton ya, Mas?” tanya Syadira saat di mobil. 

“Pura-pura saja. Oh iya, maaf ya tadi tinggalin kamu sebentar karena keenakan ngobrol sama teman-teman aku, kita sudah lama tidak ketemu soalnya. Kamu tidak nyaman ya tadi di sana,” ucap Aji lembut. 

“Ya, karena ada Mbak Bella dan teman-teman kamu liatin aku, aku takut ketahuan,” curhat Syadira. 

“Santai saja, Dir. Biar terlihat meyakinkan, bersikaplah seolah kamu memang pacar sungguhan,” ucap Aji mengingatkan. 

Tak lama, mobil Aji sampai di depan rumah yang ditempati Syadira. 

“Aku pamit, ya Dir. Terima kasih untuk hari ini,” pamit Aji. 

“Sama-sama, Mas, aku masuk dulu ya,” ucap Syadira. 

Dengan cepat Aji menarik tangan Syadira yang sudah bersiap untuk turun dari mobil. “Kamu ganti baju pergi ya, kita jadi nonton sekarang.”

Syadira melongo melihat sikap Aji. “Loh, kok tiba-tiba, Mas?”

Aji tampak melihat kaca spionnya dan melihat mobil Bella dari kejauhan. “Aku baru sadar Bella mengikuti kita. Selesai ganti baju, langsung masuk mobil lagi, jangan lama-lama, 10 menit cukup."

“Masak Mas Aji mau nonton pakai batik?” tanya Syadira yang gagal fokus pada baju Aji. 

“Aku pakai kaos lagi, tinggal dibuka kemejanya saja,” jawab Aji yang mulai membuka kancing kemeja batiknya. 

Syadira yang melihat Aji akan membuka baju, segera turun dari mobil.

Setelah beberapa menit kemudian, Syadira yang telah berganti pakaian dan sedikit menghapus riasan wajahnya, masuk kembali ke dalam mobil Aji. 

“Dia masih di belakang?” tanya Syadira lirih.

 Aji mengangguk. 

 Dari kejauhan, Bella tampak mencermati rumah Syadira.

...****************...

Terpopuler

Comments

Zoe

Zoe

udah lah bel, move on yok. jadi cewe berkelas di hormati banget loh

2023-09-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!