Penyelidikan Dimulai

Syadira yang akan membeli makan, tiba-tiba dikejutkan dengan seseorang lelaki bertopi berbadan kekar yang sedang berdiri tak jauh dari rumahnya. Lelaki itu tampak memperhatikan rumah yang Syadira tempati. Syadira teringat akan perkataan Aji jika ada yang memata-matainya, ia harus segera menghubungi Aji.

Syadira melaporkan kejadian ini pada Aji. Dengan cekatan, Aji mengirim 1 orang untuk menjaga Syadira, tentunya, penjaga itu tak tinggal di rumah bersama Syadira, melainkan di suatu warung kecil di seberang rumahnya, agar tak tercium oleh anak buah Bella. Aji juga meminta Syadira tetap berhati-hati karena Bella tak akan tinggal diam, ia akan terus menyelidiki hubungan mereka.

“Sultan memang beda ya, dengan mudah dan cepatnya ia datangkan penjaga yang berpura-pura sebagai penjaga warung. Aku mah beli barang recehan mikir-mikir, nah dia beli warung dan bayar orang untuk jaga warungnya cuma untuk jagain aku.” Syadira heran dengan cara Aji melindunginya.

Esok harinya, Aji meminta Syadira untuk berangkat ke kantor bersama, karena takut akan terjadi apa-apa selama di jalan jika Syadira berangkat sendiri.

Syadira segera masuk ke dalam mobil Aji. “Pagi, Pak.”

“Mas.” Aji mengingatkan Syadira untuk tak memanggilnya Pak.

“Kan kita mau ke kantor, jadi sudah harus formal dong,” cengir Syadira.

Sesampainya di kantor, Aji dan Syadira seolah harus bergerilya untuk menutupi hubungan mereka. Hal ini dilakukan karena Aji merasa anak buah Bella bisa saja nekat menyusup ke dalam kantor untuk memata-matai hubungan mereka. Aji dan Syadira sengaja memasuki kantor dengan posisi Aji membelakangi Syadira agar tak mengundang kecurigaan para karyawan kantor.

Untuk itu, Aji selalu mengusahakan agar dia dan Syadira lebih sering bertemu dalam rapat persiapan. Aji sengaja sering mengadakan rapat persiapan agar ia bisa sering bersama dengan kekasih kontraknya itu. Saat makan siang, Aji juga sengaja mengajak Syadira untuk makan bersama di luar. Mereka tampak sering menunjukkan kemesraan sebagai pasangan kekasih baru.

###

Keluarga Bella yang sudah direncanakan akan bertemu dengan keluarga calon suami Bella, telah siap menunggu di restoran. Tak lama, Jonas dan keluarganya tiba. Mereka saling bersalaman dan tersenyum sumringah satu sama lain.

“Jadi, Bella ini gagal menikah dengan Aji karena Aji selingkuh,” ucap papa Bella membuka percakapan.

“Apa, Om? Aji selingkuh?” sahut Jonas yang tak percaya karena ia juga mengenal Aji sebagai salah satu rekan bisnisnya.

“Ya, jadi untuk apa lelaki seperti itu menjadi mantu om. Sudah begitu, dia yang selingkuh, dia juga yang membatalkan pernikahan. Apa tidak kurang ajar lelaki macam itu!” curhat papa Bella.

“Ya sudah, karena kita tak punya banyak waktu lagi, segera saja semuanya diurus. Apa yang kurang bisa segera dilengkapi,” saran papa Jonas untuk menyegerakan persiapan pernikahan anaknya.

Jonas yang melihat mimik muka Bella yang seperti tak nyaman dalam situasi ini, memintanya untuk berbicara berdua saja di meja lain. Dengan senang hati keluarga mereka mengizinkannya. Bagaimanapun, mereka harus segera mengenal satu sama lain sebelum pernikahan.

“Bel, aku tau kamu belum mau menikah denganku, tapi kamu harus mengkondisikan perasaan kamu. Tanggal pernikahan kamu tinggal sebentar lagi, kamu harus belajar mencintai aku jika tak ingin papamu marah,” ucap Jonas lembut.

Bella hanya memandang Jonas datar. “Aku tetap mau menunggu Aji, aku yakin dia bisa berubah pikiran untuk kembali melanjutkan pernikahan kita.”

“Aji sudah membatalkan semuanya, apa masih perlu ditunggu? Papa kamu juga sudah membencinya, orang tua mana yang rela anaknya diselingkuhi. Aku tahu kamu begitu mencintainya, tapi hubungan kalian sudah selesai.” Jonas berusaha membujuk calon istrinya itu.

Bella yang tak ingin berdebat dengan Jonas mengiyakan sarannya. “Aku akan tetap berusaha membuat Aji kembali, kalau pun tidak, mau tak mau, kamu yang menggantikan.”

Jonas hanya tersenyum sengit. “Aku bukan cadangan, Bel.”

Percakapan mereka terhenti oleh panggilan telepon dari anak buah Bella yang melaporkan bahwa selama di kantor tak terlihat hal-hal yang mencurigakan. Bahkan Aji dan pacarnya sering terlihat bersama, dan kabar terakhir yang diterima Bella adalah mereka sedang makan siang bersama. Tak malu mereka mengumbar kemesraan layaknya pasangan kekasih baru. Bella yang awalnya berpikir hubungan mereka pasti hanya berpura-pura, semakin panik karena tak mencium adanya pengaturan itu.

“Apa kamu benar mencintainya, Ji?” gumamnya dalam hati.

Sayangnya, Bella yang licik, tak akan berhenti begitu saja. Ia akan mencari cara untuk memisahkan Aji dan Syadira. Bella menyusun rencana ke depannya.

###

Aji yang mengetahui bahwa lelaki pilihan papa Bella adalah Jonas, mengucapkan selamat pada rekan bisninya itu dengan membalas cerita Jonas di media sosialnya.

“Kamu pasti menyesal sudah meninggalkan Bella, Ji,” balas Jonas dalam pesan singkatnya dengan Aji.

“Apa? Aku yang meninggalkan? Sepertinya kamu telah dihasut wanita jal**g itu. Dia yang meninggalkanku dengan lelaki lain.” Aji seolah tak mau menutupi aib mantannya itu.

Aji juga tak sungkan menceritakan perselingkuhan Bella. Namun sepertinya Jonas tak peduli dengan masa lalu Bella. Selain itu ia juga meminta Aji untuk tak berkomunikasi lagi dengan Bella karena takut mereka akan kembali. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh Aji untuk meminta bantuan Jonas.

Aji menceritakan semua bentuk penyelidikan Bella yang masih tak terima dengan hubungan barunya. Untuk itu, Aji meminta Jonas untuk selalu mengawasi Bella agar tak terus menerus mengintai dan mengganggu hubungannya dengan Syadira. Jonas pun bekerja sama dengan Aji demi keuntungan masing-masing. Jonas tak ingin Aji kembali pada Bella, pun sebaliknya Aji ingin menyudahi penyelidikan Bella. Sejak saat itu, Jonas terus mendekati dan mengambil hati Bella.

###

Aji selalu berusaha mengantar Syadira pulang, namun jika Aji tak sempat melakukannya, ia akan meminta salah satu pengawalnya untuk mengawal Syadira hingga sampai rumah. Aji takut jika Bella akan berbuat nekat pada Syadira, mengingat Bella sudah mengetahui rumah kekasih kontraknya itu. Sesampainya di rumah, Aji meminta Syadira untuk segera masuk rumah.

Aji yang masih berada di dalam mobil, mendapat kabar dari pengawalnya yang berperan sebagai penjaga warung, tentang aksi anak buah Bella hari ini.

“Tadi ada orang mondari-mandir di sini, Pak. Dia juga sempat bertanya tentang kepemilikan rumah itu sama saya karena mengira saya warga setempat,” lapor pengawal Aji.

“Apa yang ditanyakan?” tanya Aji penasaran.

“Apakah rumah ini baru dibangun atau sudah lama dan apakah rumah ini disewakan atau tidak. Lalu saya jawab saja kalau rumah ini tidak disewakan melainkan dihuni oleh yang punya rumah. Saya juga bilang ke orang itu kalau ada apa-apa bisa tanya saya karena saya warga asli sini,” ungkap pengawal Aji.

“Kerja bagus! Usahakan kamu mengetahui apa yang sedang mereka cari tahu,” perintah Aji.

Bella benar-benar menyebar anak buahnya untuk menyelidiki hubungan mereka. Tidak hanya di kantor, namun ada juga yang bertugas mengawasi rumah Syadira. Bisa jadi, Bella akan lebih niat dari ini.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!