Nona arogan penipu!

Sekumpulan remaja tengah sarapan lesehan dilantai dengan menu makanan yang mereka beli secara online,,jangan harap jika mereka sudah mandi,jawabannya belum!,,mereka bangun juga karena ada makanan,cuma cuci muka sama gosok gigi doang gitu juga kena amuk waketu dulu.

Ke bocah banget mereka,lebih tepatnya jorok!.

"Hawa-hawanya horor banget,lo ngerasa kan?"tanya salah satu remaja disana menyiku temannya yang dibalas anggukan kepala.

"Bulu kuduk gue aja berdiri!"timpalnya.

"Aura-auranya dari si bos"bisik yang lain ikut menimpali.

Temannya mengangguk setuju.

"Khmm lo kenapa Fat?,masam amat tuh muka"tanya Bara yang emang paling berani kalo berurusan sama bos mereka satu itu yang dingin juga aga kejam kalo udah ngamuk.

Fatih hanya melirik tidak merespon lebih bahkan mengeluarkan suara saja tidak!mungkin hanya suara derusan nafas saja.

Bara menatap teman sekaligus Ketua nya itu dengan tatapan menyidik,sekaligus bingung sih,,padahal semalam tuh bapak ketua kaya kesurupan tiba-tiba banyak bacot eh,gitu,,mukanya juga sumringah lah sekarang malah ditekuk.

Apa semalam Bara salah liat gitu?,,eh masa sih?,ko Bara jadi ga percaya sama dirinya sendiri persis kaya respon teman-temannya semalam,dibilang ngelawak padahal asli ga ngibul eh sekarang malah kaya dirinya semalam beneran ngibul,,,liat aja tuh si Fatih.

"Khmm bos semalam Bara bilang lo ketemu sama cewek yang lo cari seminggu lalu,emang bener?"tanya Jerry emang ga percaya yang dibilang Bara semalam tapi kepo soalnya semalam liat muka sumringah fatih sekilas.

"Hmm"jawab Fatih hanya berdehem mana mukanya makin kusut.

"Eh beneran bos?,lo pasti seneng dong terus kenapa sekarang masam amat?,,tuh cewek ilang lagi?"tambah Jerry kembali bertanya pantang diam sebelum cape eh.

"Penipu"jawab Fatih makin kusut.

"Hah penipu?,,penipu gimana Fat cewek semalam bukan cewek yang lo cari?,,tapi mirip sama yang difoto ko"tanya Bara bingung soalnya ia udah natap tuh cewek lekat banget ya mirip sama difoto mana tatapannya tajam banget,mirip pemburu ngintai mangsanya.

"Dia orangnya"jawab Fatih sebari menghela napas.

"Terus kenapa lo bilang dia penipu?"tanya Jerry seolah perwakilan dari yang lain mana yang lain juga jadi pendengar gaada yang mulai makan malah dengerin Fatih curhat,,,serius banget komuk mereka.

Yang buat mereka sebel tuh si bos jawab singkat banget dikira mereka paham apa,kaga!.

"Gue dikasih nomor rumah sakit jiwa,,dia kira gue setres apa!"sewot Fatih dengan tatapan menajam.

Sedetik dua detik mereka semua terdiam,,mau ngakak tapi takut diamuk mau simPATI tapi ko lucu,,ko ada gitu yang nolak bos mereka segitunya,,,padahal biasanya cewek-cewek yang minta nomor Fatih eh ini malah Fatih dikasih nomor rumah sakit jiwa,,,yakin sih ni cewek suhu banget!.

"Khmm"Jerry maupun Bara hanya berdehem sekaligus salah tingkah bersama yang lain sumpah mereka tak bisa berkata-kata!.

"Lo kan bisa temuin dia ke rumah nya Fat,,aman lah ga perlu galau gitu"ujar Bara aga bergetar diawal nahan tawa soalnya.

"Lo yakin itu tempat dia tinggal?,,,ga mungkin!"jawab Fatih berdecak geram nomor aja dikasih hoak apalagi ini alamat rumah,,bisa ajakan semalam tuh cewek masuk ke rumah orang asing mana kos-kosan doang pasti pas Fatih balik tuh cewek keluar dari sana.

Emang cewek banyak tingkah!.

Dasar Nona arogan!.

Bara termenung sebari berpikir,,'bener juga'mana sambil mengaruk rambutnya lagi.

Gaada yang berani tanya lagi mereka ga mau jadi kambing hitam kemarahan Fatih,,emang kisah cinta si bos lawak banget tapi perlu diketawain nanti aja pas orangnya gaada.

.

.

.

Zaylin yang masih di mall diajak kesalahan satu toko baju,sekilas gaada yang aneh emang,tapi!,,tuh toko khusus dress seperti itu mana mau Zaylin kalo ga dipaksa Renal,,ogah banget Zaylin tuh tomboy ga pernah pake dress begituan.

"Ayo sana cobain bajunya pasti bagus dibadan kamu,,ayolah Zy sekali aja Ayo pliss"paksa Renal sebari menyodorkan dress putih ketangan Zaylin yang engga diterima.

Zaylin bergeming sebari bersedekap dada kalo dikasih 1triliun baru Zaylin pake tuh dress.

"Zy sekali aja Ayo buruan!"entah berapa kali Renal memaksa tapi tidak ditanggapi Zaylin yang hanya menatap datar,,para pelayan disana menahan tawa melihat pria perawakan preman yang terus memaksa dengan nada merengek,, lucu aja gitu pria keker gitu mohon-mohon sama cewek mana remaja.

Mereka ga berani ketawa langsung soalnya serem liat wajah preman itu yang punya bekas luka dibagian pipi kirinya,,bekas memanjang.

Sedangkan pengunjung lain terlihat terganggu dengan keberadaan Renal beberapa kali yang ingin mengunjungi toko bahkan memilih keluar dan pergi,sedangkan pelayanan tidak berani mengusir karena takut preman itu ngamuk.

"Permisi!,,bisa Anda pergi dari toko kami,keberadaan anda mengganggu pelanggan kami"ujar seorang pria yang berpakaian rapi menghampiri Renal dengan raut mencemooh.

"Beraninya kau mengusir kami hah!,,apa begini kalian melayani pelanggan yang datang,tidak punya adab sama sekali"jawab Renal menatap lawan bicara dengan kesal.

"Pelanggan?,hhhh lucu sekali kalian mengaku-ngaku menjadi pelanggan kami,kami tahu jika kalian kemari hanya untuk melihat saja bukan untuk membeli apapun,,mana bisa orang rendahan seperti kalian membeli ditoko kami,bahkan kalian pasti tidak tau jika ditoko kami barang brendit saja yang dijual kami tidak menjual barang murahan yang bisa kalian beli"sarkasme pria yang ternyata menejer toko menatap mereka dengan ejekan dan cemooh.

"Benarkah?"tanya Zaylin dengan wajah datar.

"Yap benar sekali,,ah kalian bahkan tidak tau apa itu barang brendit bukan?,,makanya gausah so ingin berbelanja di mall seperti ini,,lebih baik uang yang kalian punya dibelikan untuk stok makan seminggu pasti cukup gausah banyak gaya!"ejek nya semakin jadi jika saja renal tidak melihat tatapan Zaylin yang memintanya diam maka sudah dipastikan menejer itu akan dibuat babak belur!.

Zaylin mengangguk, "Baiklah,,ayo OM"jawabnya mengajak Renal pergi.

Tentu saja pantang bagi Renal pergi sebelum membuat orang yang mengejek keponakannya babak belur,,tapi Zaylin menariknya paksa memang tarikannya tidak seberapa tapi melihat tatapan peringatan dari gadis itu renal mengalah,,,Zaylin gadis pendendam tidak akan diam dia punya cara sendiri untuk membalas.

"Eh gajadi belanjanya bos?"tanya Iman melihat Renal dan Zaylin keluar tanpa membawa apapun.

"Engga!,mereka malah hina kami!,brengs*k banget dikira saya ga bisa beli apa?mentang-mentang saya ini preman,setokonya aja saya bisa beli, si*lan"jawan Renal menggebu sebari mengumpat.

"Belilah"ujar Zaylin membuat Renal menoleh.

Sedangkan yang ditatap melegang pergi dari sana meninggalkan ketiga preman itu yang masih didepan toko.

Zaylin berjalan sebari menatap lurus sama sekali tidak terusik dengan keramaian mall seolah ia seorang diri dengan dunianya.

Tiba-tiba tubuh Zy terhuyung ketika tertabrak tubuh didepannya.

"Hati-hati dong kalo jalan!,ga punya mata lo hah!"sentak gadis didepannya tidak terima tubuhnya terhuyung padahal jelas Zaylin yang dia tabrak bukan sebaliknya.

Dipikir Zaylin peduli?,sama sekali tidak gadis dengan tatapan datar itu melanjutkan langkahnya tanpa merasa terusik sekalipun.

"Dia pergi gitu aja?,woy lo ga tau siapa gue hah!"geram gadis itu sekali lagi namun ditenangkan dua temannya yang sejak tadi menemani dikedua sisinya.

"Udahlah Dona ga penting juga ngurusin orang kaya gitu,,,caper dia biar bisa ribut sama lo terus viral,,lo kan anak pejabat pasti banyak yang rencanain banyak hal biar bisa temenan sama lo,,bisa aja tadi taktik cewek itu"ujar temannya menenangkan si anak pejabat yang bernama Dona.

"Bisa juga dia mau umbar keburukan lo gitu,Dona,biar nama keluarga lo jelek dimata publik" tambah temannya yang lain.

Dona mengangguk setuju,"Kalian bener sih,tapi tetep aja gue kesel sama tuh orang ga ada adab sama sekali,minta maaf ke,,dasar,,gausah bahas dia lagi deh rusak mood gue aja mending lanjut belanja aja ayo!"ujarnya sebari kesal.

Kedua temannya mengangguk saja padahal jelas disini yang salah adalah Dona yang sudah menabrak Zaylin yang berjalan didepannya tapi malah berharap Zaylin meminta maaf,,,tidak mungkin gadis arogan itu mau bertindak sesuai keinginan orang lain.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***