Yafiq Alfatih seorang remaja yang baru saja menjadi korban pengeroyokan,jika tidak ada yang menolongnya mungkin kabar kematian dirinya akan segera sampai pada orang tuanya,,,walaupun ia masih bisa melawan tapi tenaga dan keanggotaan mereka jelas kalah.
Entah siapa yang menyerangnya itu,,,mungkin kah Frederick geng motor yang menjadi musuh bebuyutan geng yang ia ketuai?,,,atau musuh bisnis sang papah?,,antara dua itu saja tapi setelah Fatih pikir-pikir kemungkinan kedua yang lebih pasti.
Frederick tidak akan melempar batu sembunyi tangan mereka selalu menyombongkan kejahatan mereka jika itu tentang Black Lion...
Fatih semakin kesal ketika yang penolongnya meminta imbalan,,ok benar tidak ada penolong tanpa timbal balik kecuali orang itu sungguh orang baik,namun diantara ribuan orang hanya ada satu atau dua orang yang berhati malaikat,,tidak perlu diperpanjang Fatih paham soal balas jasa ia juga tidak mau memiliki hutang nyawa pada siapa pun..
Tapi kenapa dia malah minta diantar ke rumah sakit?,,,atau dia ingin bayarannya diminta setelah mengantarkan Fatih kerumah sakit,bukan geer hanya saja luka lebam diwajahnya begitu kentara walaupun diremangan lampu jalan.
Fatih ingin menolak tapi setelah dipikir turuti saja dulu agar balas jasanya terbayar.
Fatih membawa motor dengan orang yang menolongnya menjadi penumpang,,terbalik bukan?ingin bertanya begitupun Fatih malas jika harus mengatakan sesuatu yang tidak penting,,,jadi ia hanya membawa motor sedikit ngebut untuk mempercepat perjalanan mereka,,,anehnya!,semakin kesini motornya semakin berat mana kala tubuh dibelakangnya beberapa kali oleng membuatnya mau-tak mau Fatih lingkarkan kedua tangan orang dibelakangnya keperutnya,,,,padahal ia paling ogah disentuh orang asing!.
"Woi mas jangan tidur!"pinta Fatih berteriak beranggapan jika yang menolongnya tadi seorang pria yang mungkin tengah mabuk?.
"Mas kita sudah sampai dirumah sakit,cepat turun!"ujar Fatih memberitahu ketika ia sampai dirumah sakit tidak mendapat respon membuatnya mengeram kesal.
Saat Fatih melepas tangan yang melilit diperutnya membuat orang dibelakangnya oleng untung dengan sigap satpam yang sengaja menghampiri mereka dengan sigap menangkap tubuh itu agar tidak terjatuh.
Yah satpam menghampiri mereka untuk menanyakan perlu bantuan atau tidak karena pengendara satu ini terus diam hampir selama lima menit,eh saat disisi mereka dengan sigap ia menyanggah tubuh orang yang akan terjatuh.
"Eeeh mas temennya pingsan!"pelik satpam dengan panik diikuti Fatih yang bergegas turun membantu pak satpam menurunkan tubuh itu dari motor.
"Lepas dulu mas helm temen nya agar pernapasannya tidak terganggu"ujar pak satpam merasa aneh jika penumpang memakai helm tapi pengendara tidak,lantas masih penyalah aturan lalu lintas kan?.
Fatih hanya mengangguk lantas melepaskan helm yang dipakai penolongnya itu,sedangkan pak satpam pamit untuk mengambil tandu.
Deg
"Cewe?,,yang nolong gue cewek bukan cowok?"monolog Fatih tersentak kaget melihat wajah terlihat damai dipejaman matanya.
Wajah yang ia pandang begitu indah dengan pahatan menyerupai kata sempurna hanya saja ada kebiruan disisi dagu yang begitu kentara,,,,pandangan Fatih beralih ke arah dada tidak ada niat buruk hanya ingin memastikan,,eh seketika matanya terbelalak dengan pipi memerah.
Fatih merutuki dirinya walaupun hanya ingin memastikan rasanya tetap saja memalukan melihat dua gundukan yang masih terhalang baju yang gadis itu pakai,,,ya Fatih yakin sekarang jika yang menolongnya memang seorang wanita.
Tidak perlu memikirkan itu sekarang,,,lebih penting membawa cewek ini masuk kerumah sakit agar mendapatkan pertolongan pertama,,,Fatih meringis ketika ada luka ditubuhnya yang tak sengaja terbentur sesuatu,,,tubuhnya pun banyak luka tapi malah harus menggendong seorang wanita ala bridal,gila!.
"Darah!"mata Fatih melotot sempurna ketika melihat darah yang baru ia sadari merembes membasahi baju gadis yang ia bopong bahkan sebagian sudah mengering,,dengan sedikit berlari Fatih membawa cewek di gendongannya masuk kedalam rumah sakit.
Fatih duduk di kursi tunggu menunggu selesainya operasi yang dijalani cewek yang menolongnya ais terbalik ga sih?,,,,yah cewek itu harus dioperasi karena luka benda tajam diperutnya dokter juga mengatakan jika ada luka lainnya di tubuh cewek itu,,,bahkan fatih dituduh sebagai tersangka kini ada polisi juga yang ikut menunggu setelah mendengar kronologi dari Fatih yang tidak ia percayai.
"Fatih"merasa namanya dipanggil membuatnya menoleh melihat pria dewasa yang sedikit berlari kearahnya dengan raut cemas.
"Pah"
"Kamu gapapa kan?"tanya Yasa Orlando menghawatirkan kondisi anaknya,sebelumnya sudah mendengarkan penjelasan dari telepon,,tetap saja jika belum bertemu rasa cemas itu tidak akan hilang walaupun sang anak mengatakan baik-baik saja.
"Fatih gapapa pah,,entah keberuntungan atau kesialan ditolong cewek itu"jawab Fatih sebari melirik pintu,,,bukan tidak berterima kasih hanya kesal saja dirinya malah jadi tersangka kekerasa pada orang yang menolongnya itu,,,menjengkelkan padahal saling kenal saja tidak.
"Hus mulutnyah!"tegur Yasa melototi anaknya yang kalo ngomong suka pedes mana ga ngotak.
Setelah menegur anak bujangnya pak Yasa menghampiri petugas polisi untuk mengobrol sedangkan Fatih terdiam sebari duduk entah apa yang ia pikirkan namun terlihat jelas jika ia sedang merenung.
.
.
.
Hari sudah kembali pagi tapi pasien yang sudah dioperasi tadi malam belum juga sadarkan diri,,pada akhirnya Fatih mendengus entah kesal atau apa raut wajahnya sama sekali tidak terbaca.
"Huh kapan kau akan bangun sih?,,,kau harus cepat bangun penjelasan mu bisa membebaskan ku!"ujar Fatih pada Zaylin yang masih memejamkan matanya,,,ia hanya kesal jika hari ini cewek didepannya ini tidak juga memberikan kesaksian dimana dirinya tidak bersalah maka Fatih akan dibawa kekantor polisi,,,gila!.
"Khmm kamu udah bangun Fatih?"tanya Yasa masuk kedalam ruangan VVIP yang ia pesan.
"Hmm"jawab Fatih melirik sang papah dengan raut wajah masam.
Sebari mengangguk Yasa meminta anaknya itu untuk membersihkan diri dan memberikan baju ganti yang ia bawa dari rumah.
Selepas kepergian Fatih kekamar mandi,Yasa duduk di kursi yang sempat anaknya duduki disamping ranjang pasien.
"Kau sangat kuat nak!,,entah apa yang sudah kau alami semalam hingga memiliki banyak luka seperti ini,,,kedepannya mungkin akan lebih buruk dari ini,,semoga kau kuat menerimanya"monolog Yasa menatap sendu gadis yang dibawa anaknya kerumah sakit.
Dari kesaksian sang anak katanya gadis itu yang sudah menolongnya dari segerombol preman yang tiba-tiba mengeroyoknya,,entah siapa nama gadis ini tidak ada identitas yang tertinggal sama sekali bahkan sampai sekarang polisi juga belum menemukan identitas gadis itu,,,mungkin orang pindahan atau wisatawan dari wajahnya yang terlihat blasteran.
Yah Yasa yakin jika sadar nanti apapun yang sudah terjadi pasti mengguncang kejiwaan gadis ini maka dari itu ia sangat berusaha mencari keluarganya agar secara langsung memberi penyemangat dan juga pasti keluarga gadis itu sekarang tengah cemas tidak mendapat kabar dari anak gadis mereka pikir Yasa tanpa tau jika semua luka ditubuh Zaylin di dapatkan dari sosok yang katanya keluarga!sedarah cih!.
"Pah,mamah tau Fatih dirumah sakit?"tanya Fatih telah berganti baju dengan wajah yang sudah segar mendapat guyuran air.
Yasa menoleh mendengar suara anaknya yang ternyata kini sudah berdiri disampingnya,yasa ga engeh soalnya tadi lagi ngelamunin nasib malang gadis yang terbaring tak sadarkan ini.
"Tau,,papah kasih tau langsung semalam,papah jelasin juga,tadi mamah mu mau ikut tapi papah larang dulu untung mamah pengertian,,mamah mu bawain kamu sarapan tuh!"jawab Yasa melirik paperbag disofa.
Fatih mengangguk ia hanya melirik sekilas paperbag yang papahnya magsud lantas mengalihkan tatapannya kearah gadis yang masih saja terpejam.
"Menurut papah dia beneran kena begal?"tanya Fatih kurang yakin sih.
Yasa melirik Fatih dengan ujung matanya,,"Kalo sekilas pasti tuduhannya kesana,kena begal,tapi setelah mendengar penjelasan dokter yang katanya banyak luka yang membekas ditubuh gadis ini,,kemungkinan kekerasan dari pihak keluarga,mungkin!,,,papah bukan nuduh tapi yang patut dicurigai orang terdekat gadis ini,,,kamu beneran ga kenal gadis ini?"jawab Yasa sekaligus bertanya menyidik pada sang anak.
"Fatih ga kenal pah!"jawab Fatih sebari memutar matanya anak sendiri malah dicurigai emang aga lain bapaknya ini.
"Siapa tau aja gitu"ujar Yasa menyidik.
"Kalopun kenal ga mungkin juga aku lukain orang yang ga usik aku"jawab Fatih acuh ya emang ketua Black Lion ini ga pernah pandang bulu,mau cewek ke cowok ke kalo ganggu duluan ya ayo baku hantam.
Yasa cuma mengedikan bahunya melirik paperbag berisi makanan dari sang istri.
"Sarapan dulu sana!"titahnya tidak mau dibantah.
"Hmm"jawab Fatih patuh udah keroncongan juga perutnya ini belum diisi dari kemaren sore ga perlu nawarin bapaknya pasti udah makan dirumah ko.
Disisi lain seorang anak berusia tujuh tahun tengah berjalan bersama wanita paruh baya yang sudah menjaganya seperti seorang ibu padahal mereka tidak memiliki ikatan darah.
Gadis kecil berusia tujuh tahun itu tengah berjalan sebari melompat kecil dengan tangan menggenggam tangan sang wanita paruh baya,,,gadis kecil sangat senang bisa menghirup udara segar setelah sepuluh hari dirawat dirumah sakit.
"Bi,Leya mau itu!"tunjuk gadis itu menunjuk penjual gulali dipinggir jalan.
"Ayo kita beli"mendengar jawaban bibinya membuat Leya tanpa sadar berlari ke arah penjual gulali yang ia inginkan.
"Jangan lari-lari non nanti jatuh!"teriak bi Mina dengan cemas sebari menyusul langkah Aleya sebari tersenyum lembut karena bisa melihat wajah senang sang nona.
"Bi,Leya mau dua"pintar gadis itu langsung dituruti bi Mina dengan perjanjian jika beberapa hari kedepan tidak boleh memakan permen demi kesehatan giginya.
Aleya memegangi dua gulali yang dibelikan bi Mina dengan senang,sedangkan bi Mina tengah membayar,,,tatapan Aleya beralih melihat anak laki-laki yang tengah bermain bola bersama dua anak seumurannya,,,Aleya melihat mereka dengan binar dimatanya ia ingin bermain bersama mereka tapi takut jika bi Mina melarangnya jadilah hanya menonton sebari menunggu bi Mina.
Bola yang ditendang anak laki-laki itu menggelinding ke arah jalan dimana Aleya berdiri,,dengan cepat Aleya berlari kearah bola tanpa menoleh dan tanpa sadar jika ada bus yang melintas kearahnya dengan kecepatan tinggi.
Kecelakaan tidak terelakan tapi bukan Aleya yang terluka melainkan bi Mina yang mengorbankan hidupnya,,,pandangan Aleya kecil lihat hanya darah yang menggenang diarea kepala bi Mina,senyum bi Mina yang terlihat pilu dengan tangan ingin meraih Aleya namun secara perlahan kesadarannya hilang tak pernah terbangun lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Rasya Fay
keknya bakal hebat nih pemeran utamanya
2024-01-24
4