Tepat pada jam 3malam dimana orang-orang normal terlelap dirumah mereka masih-masih,jika masih ada yang berkeliaran jelas mereka sejenis setan eh.
Zaylin bukan setan ko ia mau pulang juga setelah menonton balap motor yang biasa dilakukan bocah-bocah begajulan,,hanya menonton ko mau bubarin juga malas biarkan saja celaka juga ditanggung sendiri tapi tolong jangan ditiru!.
Semua itu tidak baik!.
Tapi dipertengahan jalan sepertinya pertengkaran menjadi lingkaran pertemanan Zaylin selama ini,lihat saja dengan terpaksa ia harus berbelok menghindari tauran didepan sana,,,menghambat saja!.
Tunggu!.
Zaylin memarkirkan motornya tak jauh dari area tauran para anak tak berdedikasi didepannya itu,dengan santainya gadis itu bersedekap dada menonton perkelahian dari atas motornya tanpa takut sama sekali.
"Dia sangat suka dirumah sakit"gumamnya sebari menganggukan kepalanya beberapa kali sebari menatap pria familiar tengah terlibat tauran.
Pertarungan semakin memanas dimana sebagian peserta melarikan diri dari lawannya karena kewalahan hingga terjadi aksi kejar-kejaran,Zaylin hampir terkena pukulan jika ia tidak mengelak.
"Saya penonton bodoh!"umpat Zaylin menendang remaja yang tadi hendak memukulnya.
Pertarungan yang semakin memanas terpaksa membuat Zaylin ikut turun ia hanya melawan orang yang mengarahkan penyerangan kearahnya, jika tidak ia hanya mengamati sekitar dengan tatapan selidik,hingga satu jam berlalu segerombolan anak geng motor meramaikan tempat itu.
Zaylin pikir mereka salah satu dari dua kubu yang tauran eh ternyata mereka membubarkan tauran begitu saja membuat Zaylin berdecih.
"Ngapain dibubarin sih kita ikutan aja padahal lumayan olahraga malam"ujar Rahman sebari memanyunkan bibirnya.
"Olahraga malam cuma buat orang punya pasangan!,,lo jomblo bolak balik dikasur juga ga guna!"ejek Jerry sebari terbahak.
Rahman menabok kepala temannya itu,"Otak lo mesum aja kerjanya!"
Jerry mengusap kepala sebari menendang kaki Rahman tapi temannya itu berhasil menghindar malah tertawa mengejek.
"Ini yang tepar mau digimanain bos?,,tinggalin aja yu!"ajak salah satu dari mereka menyaut.
"Yu lah balik biarin aja,salah mereka juga yang tawuran,udah dibubarin aja pasti warga alhamdulillah sisanya biarin aja,gimana bos?"timpal temannya.
Fatih mengangguk setuju membuat mereka bersorak ketika mereka hendak pergi namun langkah mereka terhenti ketika melihat seseorang memakai helm menghampiri mereka.
Dari posturnya sih ko aneh kalo dibilang cowok,tapi mana ada cewek berkeliaran dijam segini,,ada sih kumpulan kuntilanak dan sekumpulannya.
Dia Zaylin bukan setan atau kumpulannya bukan hal aneh lagi baginya berkeliaran di jam jam malam begini,,,gadis itu terus mendekat menghiraukan tatapan menyidik dari geng motor membubarkan tawuran tadi.
Mereka menganga melihat orang yang tidak mereka ketahui seorang wanita tengah menendang beberapa kali tangan salah satu orang yang terlibat tawuran tadi,,memang ada lumayan banyak remaja yang terkapar diaspal sebagian masih sadarkan diri.
"Lo mau bunuh gue hah?"sentak pemilik tangan sebari menggertakan giginya karena tubuhnya sakit akibat pukulan musuh ditambah tendangan Zaylin yang tidak pelan maupun kencang sih.
Zaylin mengangguk dengan polosnya,"Tapi kematian anda dipending dulu untuk sekarang"jawab Zaylin suaranya aga ngebas mungkin efek memakai helm.
"Eh,,lo anggota mereka juga?,,baguslah,bantuin tuh mereka biar ga buat resah masyarakat" ujar Bara menatap dengan tatapan meremehkan.
Zaylin menoleh kearah suara menatap mereka tanpa minat tatapannya berakhir pada pria yang dua kali ia temui,si cerewet si tuan bebek.
Zaylin kembali mengalihkan tatapannya pada salah satu kembaran yang sangat ia benci,,"Saya tanya cukup atau tidak dirumah sakit selama sebulan tapi kau tidak menjawab jadi saya memberimu waktu tambahan satu minggu,,ternyata kurang,kenapa tidak bilang saja jika kau ingin lebih lama saya bisa melakukannya tanpa anda bekerja keras,ah saya juga bisa bantu agar satu ruangan dengan papahmu"ujar Zaylin datar menatap Theodor dengan tatapan mengejek sedangkan kembaran pria itu tengah bersandar dibahu jalan jauh dari sodaranya hanya mengamati.
Mendengar itu Theodor jelas tau siapa dibalik helm itu,,"Kesialan selalu disekitar lo,enyahlah!cuih"ketusnya sebari meludah dikaki Zaylin.
Wajah gadis itu yang datar menjadi dingin dibalik helm,"Tukarlah jam weaker mu dengan pasta gigi,lebih berguna untuk mulutmu yang kotor ini"ujar Zaylin menatap sepatunya yang diludahi.
"Tidak perlu ikut campur enyahlah dari hadapanku,si*lan!"teriak Theodor menjadi tontonan orang disana apalagi geng Black Lion yang seperti tertarik melihat percekcokan mereka,,jika adu jotos sepertinya tidak mungkin.
"Ckckck saya juga tidak sudi berada di dekat mu,,tapi jika bisa melihat kau sengsara saya akan menonton"jawab zaylin meraih ujung baju Theodor yang ingin mengelak tapi tak bisa bergerak lebih disaat tubuhnya kesakitan.
Zaylin membersihkan ludah disepatunya menggunakan ujung baju Theodor dengan tenang terbalik dengan pelaku sekaligus pemilik baju yang ingin mengamuk tapi tak bisa.
"Si*lan kau Zaylin,akan ku balas kau!"raung remaja itu.
"Aku menunggu"jawab santai Zaylin kembali menegakkan tubuhnya lantas menatap orang-orang yang malah menjadi penonton.
"Saya hanya mampir lanjutkan saja"ujar Zaylin acuh sebari melintas kembali kearah motornya berada.
Para penonton hanya mengedip bingung.
"Ko cepet amat padahal masih seru"celetuk Jerry menatap punggung Zaylin yang semakin menjauh.
"Hooh ga lanjut prat dua gitu?,,mereka musuhan kenya,,siapa tadi Zaylin kan namanya?,ko kaya nama cewek"timpal Rahman.
"Zaylin?"guman Fatih sebari terbelalak lantas berlari tapi sayang orang yang ia kejar sudah melaju menggunakan motornya.
"Aku ga akan kehilangan kau lagi Nona arogan!"geramnya kembali berlari kearah motornya berada menghiraukan panggilan anak buahnya yang juga menatapnya bingung.
"Si bos kesurupan ape gimana tuh?,,tiba-tiba lari-larian dikira lagi marathon apa"ujar Rahman hanya menatap kepergian fatih.
"Gue susul dia kalian balik aja duluan"ujar Bara berjalan kearah motornya.
"Gue ikut"seru Jerry menepuk Rahman untuk mengikuti mereka juga benar-benar menghiraukan orang-orang yang terkapar penuh luka,bodoamat ulah mereka sendiri!.
.
.
.
"Ahk kemana dia pergi!"geram Fatih sebari menghentikan laju motornya setelah tadi terjadi aksi kejar mengejar motor Nona arogan tapi entah kenapa ia kehilangan begitu saja dipertengahan jalan.
"Fatih lo kenapa ngejar tuh orang sih?,dia punya hutang atau jangan bilang dia demit"tanya Jerry ikut menghentikan motornya disisi fatih bersama kedua temannya yang lain.
"Kalo demit kenapa emang?"tanya Rahman kepo.
"Yah gapapa gue bantu cari ko lumayan buat jadiin pesugihan"jawab Jerry menaik turunkan halisnya.
"Lo tumbalnya!"cibir Bara membuat Rahman terbahak sedangkan Jerry mencebik.
"Lu punya urusan Fat sama tuh orang tadi?"tanya Bara kembali ke topik kalo dengerin dua temannya bisa ikutan gendeng dirinya ini.
Fatih menghela napas lelah cuy," Hmm,,dia Nona arogan!"jawabnya terdengar kesal.
"Eh dia toh yang selama ini lo cari,,tapi gue kepo wajahnya tadi ketutup helm,,eh bisa aja dia bukan cewek lo Fat"cerocos Jerry diangguki kedua temannya yang ikut setuju.
"Gue yakin itu dia!"kekeh Fatih.
"Tapi Fat lo dengarkan tadi suara dia ngebas ga mungkin cewek yang tadi pasti cowok,lo salah orang,,ga mungkin juga cewek jam segini masih kelayaban"ujar Rahman berpikir keras.
"Gue bilang dia Nona arogan"kekeh Fatih tidak mau dibantah.
"Iya dia Nona arogan lo,sekarang lo liat dia pergi kemana biar kita kejar dan pastiin kalo dia emang Nona arogan lo!"sela Bara takutnya berujung keributan kalo Fatih kebawa emosi bahaya balik-balik bisa babak belur, ogah.
Wajah ganteng gini bisa tercoreng entar my gebetan tercinta makin lari lagi kalo liat dirinya babak belur, oh no!.
"Itu dia gue kehilangan jejak!"sentak Fatih mengepalkan tangannya.
Sedangkan ketiga temannya mendesah kesal.
"Balik aja yu bos udah mau pagi nih,cape,ngantuk juga gue,kalo jodoh pasti ketemu lagi ko,biarkan takdir yang bekerja" ujar Rahman puitis sekali pengen Jerry tampol sih tapi bener juga yang dikatakan Rahman.
Fatih hanya menghela napas dengan bibir cemberut,"Hmm"dehemnya tanda setuju.
Zaylin yang ternyata sudah berada dihalaman rumahnya menghela napas ia sangat kesal setelah dikuntit kumpulan pemotor tadi si tuan bebek menyebalkan,,ia tidak mau bertemu orang berisik itu merusak telinga saja!.
"Baru pulang Zy?,,kenapa kelayaban sampai pagi begini sih?,om kan risau nungguin kamu belum lagi bapakmu ituloh nanyain mulu untung om suhu dalam berbohong"ujar Renal menghampiri Zaylin yang tengah membuka helmnya.
"Tadi ada hambatan dijalan"jawab Zaylin santai sebari menuruni motor gede miliknya itu yang kini berwarna hitam.
Zaylin memiliki tiga motor gede berbeda warna berbeda pungsi juga.
"Hambatan apa?,kamu ga kenapa-napa kan?,aman ga ada luka kan?"tanyanya cemas sebari memutar-mutar tubuh Zaylin untuk mengecek keadaan gadis itu padahal jika dilihat sekilas kulit Zaylin tidak bisa terlihat karena terhalang kain yang menutupi setiap kulitnya kecuali wajah dan leher.
Zaylin mengangguk ia paling tidak bisa acuh pada dua pria salah satunya pamannya ini walaupun masih bersikap dingin,"Hmm"jawabnya.
Renal bernapas lega,"Yaudah gih masuk,bersih-bersih terus tidur ini hari minggu kamu ga usah kemana-mana tidur aja!"tegasnya hanya diangguki Zaylin dengan datar.
Renal menatap gadis yang sudah ia anggap keponakannya sendiri itu dengan nanar tidak percaya jika Zaylin akan menurut untuk diam di rumah dan tidur saja,,pasti gadis itu kelayaban tanpa ia ketahui lagi!.
Ais nakal sekali bocah satu ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Rasya Fay
Itu dia aku kehilangan jejak.. mangkanya yg bner dunk berjuangnya DASAR FATIH U'UNG
2024-02-20
3