Bab.02 (revisi)

...🌸🌸🌸...

*

Ada apa?" tanya Ilham tanpa mengalihkan perhatian nya dari laptop yang ada di depan nya.

"Nggak ada. Cuma mau memastikan aja, kabarnya ada yang habis di tembak nih sama anak magang. Cieee Pak Ustadz, laku juga ternyata. Tapi ngomong ngomong kamu jawab apa sama tuh gadis? Hebat loh, butuh keberanian yang extra buat lakuin apa yang dia lakuin tadi," tanya Ikhsan pada Ilham.

"Jangan mulai deh San, aku lagi sibuk nih,"

"Tinggal jawab aja kenapa sih Ham, pelit amat."

"Nggak ada yang perlu di jawab. Semua orang sudah tahu kalau aku tidak bisa berpacaran dengan wanita manapun, kecuali dia sudah halal untukku."

"Jadi, kamu nggak jawab apa apa atas pengakuan nya?" tanya Ikhsan yang di angguki oleh Ilham.

"Ente emang bener bener Ente. Ilham, Ilham harus nya kamu tolak aja. Jangan buat dia berharap lebih dengan diam nya kamu," ucap Ikhsan yang membuat Ilham terdiam.

*

*

Beberapa bulan kemudian.

.

"Pokoknya aku tetap mau masuk pesantren itu Ayah dan keputusan ku ini tidak bisa diganggu gugat lagi," seru seorang gadis yang saat ini tengah berdebat dengan sang ayah karena menolak melanjutkan kuliah s2 di luar negeri dan malah memilih untuk masuk ke sebuah pondok pesantren.

"Ayah bukan nggak setuju kamu masuk kesana Shasa, hanya saja. Di Sana itu aturan nya sangat ketat, Ayah hanya khawatir kalau kamu tidak bisa mengimbanginya. Setiap hari kamu akan diwajibkan bangun jam 3 pagi untuk sholat malam berjamaah, sedangkan kamu? Dibangunkan jam 4 untuk makan sahur aja susah nya nggak ketulungan," jelas sang ayah yang meragukan putrinya sendiri.

"Tapi aku yakin jika aku bisa melakukan nya Ayah, aku mohon ya. Ijinkan aku kesana, aku ingin belajar ilmu agama yang jauh lebih baik lagi. Apa aku salah kalau aku ingin jadi wanita yang sholehah?"

"Bukan begitu sayang, Ayah hanya___,"

"Cukup Ayah," sela sang istri melerai perdebatan antara suami dan juga putri sulung nya itu.

"Tapi Bun,"

"Kita coba saja Ayah, kita lihat bagaimana putri sulung kita yang manja ini menjalani kehidupan dengan aturan yang super ketat yang ada di pondok itu. Bunda senang kok, kalau putri Bunda ini memiliki keinginan untuk berubah menjadi lebih baik."

"Benarkah itu Bun? Bunda mengijinkan aku tinggal di sana dan belajar agama di sana?"

"Tentu sayang, jika itu untuk kebaikan tidak ada alasan untuk Bunda melarang apalagi menghalangi mu. Jika kamu memang sudah yakin dengan keputusanmu itu. Pergilah, dan kembalilah dengan akhlak dan iman yang jauh lebih baik dari saat ini,"

Seketika binar bahagia begitu terpancar dari wajah cantik seorang gadis bernama Myesha Saferra Kusuma Wijaya. Putri sulung dari pasangan Ardiansyah Kusuma Wijaya dengan sang istri yang bernama Realyn Kurniawan.

Anak yang hadir dari kisah cinta sepasang adik Kakak yang terjebak dengan hubungan terlarang di awal pernikahan mereka. Namun, seiring berjalan nya waktu, kini kisah mereka sudah menjadi sebuah kisah manis yang cukup indah untuk di kenang.

Kisah seorang adik yang rela hamil anak dari kakaknya sendiri demi menyelamatkan harga diri sang kakak yang kerap di hina dan di pojokkan oleh keluarga istrinya.

Hingga akhirnya, kejadian demi kejadian yang mereka lalui bersama menumbuhkan benih benih cinta yang kini sudah bermuara pada sebuah pernikahan yang langgeng hingga tanpa terasa 24 tahun berlalu dari kisah pilu Ardi dan Realyn dulu.

*(Meminjam Rahim Adikku)

*

*

Dan akhirnya kini, keluarga kecil itu sudah berdiri di depan sebuah bangunan yang berdiri kokoh dan juga besar dengan halaman yang cukup luas.

Ayah Ardi turun lebih dulu dari dalam mobil untuk membukakan pintu mobil untuk istri dan anaknya yang akan dia titipkan di dalam gedung itu mulai dari saat ini sampai sang putri siap untuk kembali pulang kerumah mewah mereka.

Myesha atau biasa di panggil Shasa itu, menatap takjub pada bangunan yang ternyata jauh lebih besar dari bayangan nya. Banyak santriwan dan santriwati berlalu lalang di sana.

Ada dua bangunan besar di sana yang di bagi menjadi dua bagian. Bagian santriwati dan juga bagian santriwan. Myesha bersama kedua orang tuanya berjalan menuju ke arah gedung utama dari bangunan besar itu.

Kehadiran mereka sudah di tunggu oleh seseorang yang merupakan pemilik dari pondok pesantren Al Abdurahman itu. Pondok pesantren yang kini sudah cukup besar dan memiliki predikat sebagai pondok pesantren terbaik setelah berpindah kepengurusan dan digantikan oleh Ustadz Ilyas yang merupakan putra sulung Kyai Yusril.

"Assalamu'alaikum Kyai, maaf kami terlambat," ucap Ayah Ardi saat masuk kedalam sebuah ruangan di mana mereka sudah di tunggu oleh seorang pria paruh baya yang menjadi orang nomor satu di pondok itu.

"Waalaikumsalam warahmatullaahi wabarakatuh. Tidak apa apa Pak Ardi, mari silahkan duduk," jawab Kyai Yusril yang saat ini tengah menyambut kedatangan keluarga Ardi.

Ke empat nya pun kini berjalan beriringan menuju ke arah sofa panjang dan besar yang ada di sana.

"Jadi bagaimana Pak Ardi, ada yang bisa saya bantu?" tanya Kyai Yusril setelah mereka semua duduk dengan nyaman di sofa.

"Begini Pak Kyai, putri saya bersikeras ingin masuk ke pondok. Dan setelah saya lihat lihat, sepertinya pondok pesantren ini cukup bagus dan terpercaya untuk saya menitipkan putri saya di sini. Dan ini, Myesha Syafeera putri sulung saya yang mulai hari ini akan saya titipkan di sini. Semoga Pak Kyai berkenan menerima dan membimbing putri kami ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi." jelas Ayah Ardi sembari memperkenalkan putrinya Myesha.

"Wah jarang jarang loh ada anak muda yang datang kemari atas keinginan sendiri, kebanyakan itu pasti karena di paksa oleh orang tua. Sungguh salut padamu Nak. Semoga betah selama tinggal di sini ya," ucap Kyai Yusril mencoba mengajak komunikasi calon anak didik baru nya itu.

"Iya Pak Kyai, Aamiin." jawab Myesha merasa cukup sungkan saat berkomunikasi dengan pria paruh baya yang cukup berwibawa yang ada di depan nya itu.

Namun, tiba tiba saja obrolan itu terhenti saat seseorang masuk lalu menyerukan salam.

"Assalamu'alaikum,"

Deg

Seketika, jantung Myesha langsung berdetak kencang saat mendengar suara yang menyerukan salam itu.

Suara bariton yang selama beberapa bulan ini begitu di rindukan oleh seorang gadis yang duduk dengan di apit oleh kedua orang tuanya yang masih ada di sana.

Seorang gadis yang nekad masuk ke sebuah pondok hanya demi menarik perhatian dari si pria yang sejak lama dia sukai dan dia inginkan untuk bisa jadi pasangan hidupnya.

Terpopuler

Comments

Hilmiya Kasinji

Hilmiya Kasinji

ini si meysa cinta mati apa cinta hidup 🤭

2024-07-09

0

Fida gemoy 😉

Fida gemoy 😉

Thor ko bisa kakak adik berhubungan padahal jelas kan tidak boleh, apalagi ini sampai mempunyai anak,itu kakak adik sedarah atau tiri?

2024-02-20

1

Kosong

Kosong

Bissmillah
Semoga seru ehehe

2024-02-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!