Malam itu, Liana mendiamkan Adit dan tidak berbicara sepatah katapun. Bahkan makanan yang dibawa oleh Adit juga tidak disentuh sedikitpun oleh Liana.
Tentu saja Adit merasa semakin bersalah.
Keesokan paginya, Adit sengaja mengambil cuti agar bisa di rumah dan menggantikan Liana mengerjakan semua pekerjaan rumah. Liana benar-benar mogok apapun seharian itu. Sapaan dari Adit juga tidak Liana gubris sama sekali.
Atta terpaksa Adit titipkan di rumah kedua orang tuanya karena anak itu terus-terusan rewel. Mungkin Atta ikut merasakan mood buruk sang mama.
Semakin bertambahlah rasa bersalah Adit.
Hari menjelang sore dan Liana masih tetap pada pendiriannya. Diam seribu bahasa dan hanya mengurung diri di kamar sambil memainkan ponselnya.
Adit perlahan mendekati istrinya tersebut sambil membawa sepiring rujak bangkok kesukaan Liana.
"Liana, aku benar-benar minta maaf," ucap Adit lirih dengan raut wajah memelas.
Liana masih diam.
Adit melirik sebentar ke layar ponsel milik Liana. Istrinya itu tengah khusyuk bermain game online.
"Liana, aku bawakan makanan kesukaan kamu," Adit menyodorkan rujak bangkok ke hadapan Liana. Namun istrinya tersebut masih tetap diam dan fokus ke layar ponselnya.
Sepertinya ini hanya sia-sia. Adit menghela nafas dengan kasar.
"Liana, aku minta maaf," Adit mencoba untuk merangkul dan memeluk Liana. Namun wanita itu langsung mengelak dengan cepat.
Adit kembali harus menghela nafas dengan kasar.
Akhirmya Adit memutuskan untuk keluar dari kamar. Tak berselang lama terdengar deru suara motor Adit.
Suaranya semakin terdengar menjauh, menandakan kalau Adit memang pergi bersama motornya.
Dasar laki-laki tidak peka!
Liana menggerutu dalam hati.
****
Mela sedang bersantai di teras rumahnya, saat motor Adit terlihat datang dari kejauhan.
Apa?
Ini bukan malam minggu dan kenapa Adit sudah apel ke rumah Mela?
Ah, hati Mela terasa berbunga-bunga sekarang.
Mela segera beranjak dari duduknya dan sedikit merapikan penampilannya. Wanita itu bersiap menyambut kedatangan Adit.
Adit memarkirkan motornya di halaman rumah Mela yang tidak terlalu luas.
"Malam, mas Adit. Tumben datang kesini?" Mela menyapa Adit dengan genit.
Wanita itu juga menggamit lengan Adit dengan posesif.
Adit hanya diam dan segera duduk di kursi yang ada di teras rumah Mela.
"Mau minum apa, Mas?" Tanya Mela berbasa-basi.
"Apa saja," jawab Adit singkat.
Mela segera masuk ke rumah untuk membuatkan minuman untuk Adit.
Adit hanya menatap kosong ke arah halaman rumah Mela. Pikiran Adit benar-benar kacau sekarang. Adit masih bingung, bagaimana menyusun kalimat yang pas agar Mela mau ia ajak pergi malam ini.
Tak berselang lama, Mela sudah kembali ke teras dan membawa nampan berisi dua cangkir teh yang masih mengepulkan asap. Ada juga satu toples kue kering di nampan tersebut.
"Diminum, Mas!" Ujar Mela lembut.
Adit hanya mengangguk. Pria itu kembali menarik nafas panjang sebelum mulai bicara pada Mela,
"Liana menghubungimu hari ini, Mel?" Tanya Adit to the point.
Mela tak langsung menjawab.
Wanita itu menyesap sedikit teh di cangkirnya yang masih mengepulkan asap.
"Apa ponselmu ketinggalan di rumah hari ini? Aku mengirim pesan kepadamu dan istrimu itu malah membalasnya dengan cacian," jawab Mela dengan nada kesal.
"Iya, aku kesiangan tadi. Jadi aku lupa membawa ponselku. Mau balik pulang untuk mengambilnya juga tidak sempat karena ada banyak agenda penting hari ini, " ujar Adit memberi alasan.
"Istrimu ngamuk kayak orang kesetanan. Aku dikatain wanita j*lang. Padahal kan dia saja yang tidak becus mengurus kamu sebagai suaminya," Mela membela diri dan mulai menjelek-jelekkan Liana.
Adit hanya diam, meskipun hatinya berontak saat mendengar Mela menjelek-jelekkan Liana.
"Jadi aku terpaksa memblokir nomormu, agar istrimu yang galak itu tidak menerorku lewat telepon," imbuh Mela lagi.
"Ya sudah, Mel! Kamu hapus saja sekalian nomorku itu. Ponselku juga sudah hancur gara-gara dibanting Liana sore tadi," cerita Adit dengan wajah memelas.
"Apa? Istrimu itu benar-benar gila, Mas! Kenapa tidak kamu ceraikan saja?" Usul Mela cepat seakan mengompori hati Adit yang sedang tidak karuan.
"Liana sedang hamil, Mel. Aku tidak bisa menceraikannya begitu saja," sahut Adit lirih.
"Ya sudah, tunggu saja sampai dia melahirkan. Setelah itu baru kamu ceraikan dia," Mela masih belum menyerah mengompori Adit.
Adit hanya diam dan tak menyahut lagi. Pria itu menyesap teh yang disajikan oleh Mela.
"Kamu ada acara malam ini, Mel?" Tanya Adit selanjutnya.
"Tidak ada, Mas. Aku sedang bersantai saja sedari tadi," jawab Mela cepat kembali dengan nada menggoda.
"Mau menemaniku sebentar?" Tanya Adit lagi.
"Mau kemana, Mas? Disini juga sepi kok," Mela sudah berpindah ke pangkuan Adit sekarang.
Wanita itu semakin agresif menggoda Adit.
"Adalah pokoknya. Kita keliling-keliling dulu cari angin," jawab Adit seraya membelai rambut Mela.
"Baiklah, kalau Mas memaksa. Aku ganti baju dulu ya," ujar Mela seraya beranjak dari pangkuan Adit.
Wanita itu segera masuk ke rumah untuk berganti baju.
Adit kembali meneguk teh di cangkirnya, kali ini Adit meneguknya himgga tandas.
Selang sepuluh menit, Mela sudah keluar dan berpenampilan rapi. Setelah mengunci pintu rumahnya, Mela dan Adit segera pergi berboncengan menggunakan motor Adit.
Entah akan pergi kemana pasangan bukan suami istri tersebut.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir hari ini.
Jangan lupa like, komen, dan vote 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
putrie
itu lah laki2 di hati minta jantung klo udh bosen knp dr kmren2 ga dicerein pengecut...
2022-08-17
0
Sulati Cus
bukannya nyelesain masalah mlh nyari masalah bikin tambah runyam
2022-05-19
0
Febri Ulin
maaf mau nanya nh ma thor a ma reader2 semua menurutku lbh menyakitkan semuax sh antara diselingkuhin ma pasangan dgn org lain a pasangan selingkuhx ma kerjaanx? maksudx disini pasangan lbh memetibgkan kerjaan diatas segala2x ampe istri n anak2 dicuekin emang sh ada rezeki materi yg didpt u anak2 sekolah n sehari2 tp u istri tdk ada rezeki itu sdgkan disisi lain anak2 membutihkan perhatian,cinta n kasih sayang u mereka klau istri ingatkan akan marah n maki2 didpn anak2 istri seakan2 hnya dijdkan pabrik anak,pembantu u ngurus anak2 n rumah tnpa diberi rezeki nafkah lahir batin khusus u istri . nah menurur kalian lbh sakit mana diselingkuhin ma manusia a kerjaan tp negatifx ke anak2....😔
2022-02-28
0