Adit menggendong Atta yang sudah tertidur masuk ke kamar menyusul Liana yang belum keluar sedari tadi.
Liana tampak berbaring meringkuk di sudut ranjang.
Adit meletakkan Atta dengan perlahan ke atas ranjang di samping Liana.
Liana masih belum bergeming dari posisinya yang membelakangi Atta.
Adit menghela nafas dan segera menghampiri istrinya tersebut,
"Liana," panggil Adit lembut.
Adit berlutut di hadapan Liana dan mengusap wajah istrinya tersebut. Rambut Liana berserakan menutupi wajahnya. Adit merapikan rambut Liana, dan tampaklah wajah sembab itu.
Apa Liana habis menangis?
"Liana, aku minta maaf," ujar Adit lirih seraya mengecup kening Liana.
Liana membuka matanya dan menatap wajah Adit yang kini bersimpuh di hadapannya.
"Kamu menyakiti hatiku, Dit," ucap Liana sesenggukan.
"Kamu jahat!" Lanjut Liana lagi.
Adit mengangguk,
"Aku tahu. Aku minta maaf, Liana. Aku minta maaf," ucap Adit dengan nada memelas.
Adit meraih tangan Liana dan menggenggamnya erat.
Liana bangun dari posisinya semula, dan kini ganti duduk di pinggir ranjang. Adit masih belum melepaskan tangan Liana dari gengggamannya.
Adit masih duduk bersimpuh di hadapan Liana.
"Aku berjanji tidak akan mengulanginya, Liana. Aku mencintaimu. Tolong berhentilah marah padaku," pinta Adit masih dengan nada memelas.
Adit merebahkan kepalanya di pangkuan Liana.
"Apa kamu juga mau berjanji untuk menjauhi Mela dan tidak lagi membalas chat-chat dari wanita gatal itu?" Tanya Liana dengan suara bergetar.
Hati Liana masih terasa sakit jika kembali mengingat chat Adit dan Mela.
"Iya, aku janji. Aku janji tidak akan lagi menanggapi chat dari perempuan lain. Tolong maafkan aku, Liana," Adit mengecup kedua tangan Liana yang sedari tadi masih di genggamnya.
Liana menghela nafas,
"Baiklah aku memaafkanmu hari ini. Tapi kamu harus benar-benar berjanji untuk tidak lagi menanggapi chat dari para wanita gatal itu," tegas Liana sekali lagi.
"Iya, Liana. Aku berjanji," Adit sudah bangkit berdiri dan segera meraup Liana ke dalam pelukannya.
****
Hari berlalu, bulan berganti.
Adit memenuhi janjinya pada Liana untuk tidak lagi menanggapi chat-chat usil dari para wanita penggoda. Adit benar-benar menjaga kepercayaan yang diberikan oleh Liana.
Liana sendiri selalu rutin memeriksa ponsel Adit untuk sekedar memastikan, kalau suaminya tersebut tak lagi main serong ddngan wanita lain.
Tak terasa Atta akan masuk sekolah tak lama lagi.
Liana mulai jenuh di rumah.
"Dit, aku boleh kerja gak? Mumpung ada yang nawarin kerjaan ini," Liana menunjukkan pesan dari teman lamanya tentang sebuah lowongan pekerjaan di toko kosmetik.
"Uang belanja dari aku kurang?" Tanya Adit dengan nada tidak senang.
"Bukan begitu. Hanya saja, aku jenuh di rumah. Lagipula sebentar lagi Atta masuk sekolah. Kita juga butuh tambahan biaya buat Atta dan buat renovasi rumah ini," ujar Liana menjelaskan.
Adit menghela nafas.
Ucapan Liana memang ada benarnya. Rumah yang kini mereka tempati, bisa dibilang baru setengah jadi karena dulu memang mereka membelinya dengan harga murah karena pemilik sebelumnya benar-benar sedang butuh uang.
Dan karena belum ada dana lebih, Adit dan Liana belum ada niat merenovasi rumah ini. Toh yang penting rumah ini bisa mereka tempati dengan nyaman.
Namun sekarang, mungkin sudah saatnya Adit memikirkan untuk merenovasi rumah ini agar Liana dan anak-anak merrka kelak menjadi nyaman.
"Baiklah, jika kamu memaksa," ujar Adit seraya mengusap lembut kepala Liana.
Liana langsung tersenyum senang,
"Terima kasih, Adit," ucap Liana yang langsung memeluk suaminya tersebut.
"Tapi tolong jangan mengabaikan aku dan juga Atta. Kamu harus bisa membagi waktu, Liana," pesan Adit sekali lagi.
Liana mengangguk mengerti,
"Iya, Dit. Aku janji akan tetap menjalankan peranku sebagai istri dan juga ibu untuk Atta," sahut Liana bersungguh-sungguh.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir hari ini.
Jangan lupa like, komen, dan vote 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
putrie
bulsit, jgn percaya ma janji laki2 yg berdusta...😠😠
2022-08-17
0
Nana Lucky
klo suami aku boro2 minta mf, malah dia bangga selingkuh, gk prnh punya rasa bersalah,, trus selingkuhan.y juga bangga bangeeet malah pamer ke org2,, emng yee murahan bngeet, gk pnya hrga diri gk laku kali yaa.,,
2022-04-21
0
Febri Ulin
alhmdulillah punya misua yg ngerti jk salah n berani minta maaf, jgn sptriku boro2 mnt maaf marah2 iya😟😟😟
2022-02-28
0