LIANA #4

Sepanjang perjalanan menuju rumah Mela, pikiran Liana tak berhenti mengembara.

Flashback tiga tahun yang lalu,

"Siapa yang sudah melakukannya Liana? Siapa?" Bentak Pak Yanto dengan raut marah.

Liana akhirnya memberitahu bapak dan ibunya tentang kehamilannya yang sudah masuk usia tiga bulan. Dan seperti dugaan Liana, sang bapak langsung marah besar saat tahu semuanya.

"Adit, Pak," Jawab Liana lirih.

"Liana dan Adit saling mencintai, Pak! Adit juga sudah berjanji untuk menikahi Liana secepatnya setelah bapak dan ibu memberikan restu," imbuh Liana lagi yang kini mulai terisak.

"Sudahlah, Pak! Tidak ada gunanya marah-marah. Semua sudah terlanjur." Bu Yanto mencoba untuk menenangkan suaminya yang masih dipenuhi amarah.

"Anggap saja ini adalah kenakalan dari Liana. Yang terpenting Adit juga mau tanggung jawab, bukan begitu Liana?" Bu Yanto ganti merangkul sang putri yang masih terisak.

Liana mengangguk dengan cepat.

"Baiklah, kita akan ke rumah Adit hari ini dan minta pertanggungjawaban dari pacarmu itu!" Pungkas Pak Yanto yang masih menahan amarah di dadanya.

Pria paruh baya itu pun keluar dari rumah meninggalkan istri serta anaknya yang masih menangis terisak.

Malamnya, Liana dan kedua orangtuanya datang ke rumah Adit dan membicarakan semuanya.

Sama seperti bapak dan ibu Liana, kedua orang tua Adit juga marah saat mengetahui kelakuan buruk anaknya. Namun sekali lagi tak ada yang bisa mereka lakukan karena semuanya sudah terlanjur.

Akhirnya malam itu juga, kedua belah pihak memutuskan untuk secepatnya menikahkan Liana dan Adit.

Tanggal pernikahan ditentukan dengan cepat.

Dan seminggu setelah pertemuan dua keluarga tersebut, pernikahan Adit dan Liana akhirnya digelar secara sederhana.

****

Liana POV

November 2012,

Akhirnya aku dan Adit resmi menjadi pasangan suami istri.

Meskipun cara yang kami tempuh demi mendapatkan restu ini adalah cara yang salah,tapi aku dan Adit tidak pernah menyesalinya.

Kami hidup rukun bahagia.

Kandunganku juga sehat dan janin di dalam perutku berkembang dengan sempurna. Satu kebahagiaan lain yang Tuhan berikan untukku dan Adit.

Setelah menikah, Aku dan Adit memang masih menumpang tinggal di rumah kedua orangtuaku. Hal ini karena aku adalah anak tunggal dan ibuku terlalu khawatir dengan diriku serta calon bayiku.

Aku sungguh tak mengira, kalau ibuku sangat antusias dalam mdnyambut kelahiran calon anakku. Mungkin karena ini adalah cucu pertama bagi beliau.

Saat kandunganku berusia tujuh bulan, ibu mengajakku belanja keperluan bayi lengkap.

Satu kebahagiaan lagi yang selalu aku syukuri.

Kebahagiaan dalam pernikahanku bersama Adit semakin lengkap saat Atta, putra pertamaku lahir ke dunia ini.

Saat itulah, aku merasa menjadi wanita yang paling bahagia di dunia.

Hidupku berjalan normal. Seperti pasangan orang tua muda pada umumnya, setiap akhir pekan Adit selalu mengajakku dan Atta berlibur. Bukan sebuah liburan mewah. Hanya jalan-jalan ke mall atau sekedar makan di luar.

Tapi bagiku itu adalah sebuah kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Karena kebersamaan dalam keluarga adalah yang utama dari semuanya.

Saat usia Atta tujuh bulan, Adit naik jabatan dan di mutasi ke kota lain yang jaraknya dua jam perjalanan dari kota kami saat ini.

Akhirnya, dengan berat hati aku dan Adit harus menjalin hubungan jarak jauh.

Rasanya sangat berat untuk kami yang sudah terbuasa bersama selama dua tahun terakhir.

Namun saking sayangnya Adit pada diriku dan juga pada Atta, setiap akhir pekan Adit rela memacu motornya menempuh dua jam perjalanan demi bisa bertemu denganku dan juga Atta.

Istri mana yang tidak bahagia, melihat perjuangan suami seperti itu.

Aku bahagia. Aku sangat bahagia.

Dua tahun berlalu, dan doa kami dikabulkan. Adit akhirnya kembali ditempatkan di kota ini. Dan akhirnya kami kembali bisa hidup bersama-sama lagi tanpa terpisah oleh jarak.

Dan di saat bersamaan, kami akhirnya bisa membeli sebuah rumah untuk keluarga kecil kami. Kebahagiaan seperti datang bertubi-tubi untuk keluarga kecilku yang sempurna.

Aku bersyukur memiliki Adit sebagai suamiku,

Liana POV End

****

Liana mengusap butir bening di sudut matanya.

Hatinya terasa sakit mengingat chat mesra Adit bersama Mela yang ia temukan pagi ini.

Semua kebahagiaan yang Liana rasakan selama tiga tahun menjalani rumah tangganya dengan Adit seakan hancur begitu saja.

Liana sudah sampai di depan rumah Mela.

Baiklah, saatnya memberi pelajaran untuk wanita gatal yang ingin menghancurkan rumah tangganya bersama Adit.

Liana tidak akan membiarkan siapapun, termasuk wanita ganjen ini mengobrak-abrik rumah tangganya yang sudah sempurna.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir hari ini.

Jangan lupa like, komen, dan vote 💕

Terpopuler

Comments

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

lawan pelakor hrus main cantik li

2023-03-28

0

Bagja

Bagja

buset ibu macam apa yg menggampangkan perbuatan macam ini???? mikir bu cucumu nasabnya gmn, masa depannya gmn??? pikir

2022-07-04

0

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Good Liana

2022-03-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!