Tanpa salam, tanpa permisi, Liana masuk begitu saja ke rumah Mela yang pintu depannya terbuka.
Seperti dugaan Liana, wanita gatal itu sedang duduk bersantai sekaligus menonton televisi di ruang depan rumahnya yang tidak terlalu besar tersebut.
"Mbak siapa?" Tanya wanita itu pura-pura polos.
Cih!
Melihat wajahnya saja Liana sudah muak. Dasar wanita ganjen penggoda suami orang!
"Kamu gak kenal siapa aku?" Tanya Liana seraya mendelikan matanya ke arah Mela yang masih memasang wajah lugu dan polosnya.
Astaga!
Liana benar-benar ingin menampar wajah polos itu.
"Enggak, memangnya mbak siapa?" jawab Mela lagi masih dengan wajah polos menjijikkan.
"Kamu kenal Adit?" Tanya Liana lagi yang emosinya sudah mulai naik ke ubun-ubun.
"Oh, Pak Adit. Iya saya kenal, mbak. Ada apa ya dengan pak Adit?" Tanya Mela yang sepertinya sedikit bingung.
Sedikit bingung atau hanya pura-pura bingung?
Dasar wanita gatel!
"Gak usah sok-sokan panggil pak. Bukannya tadi malam habis sayang-sayangan sama Adit?" Sindir Liana yang kini tangannya bersedekap dan matanya masih mendelik ke arah Mela.
"Hah? Apa maksud mbak? Saya gak paham. Mbak salah orang mungkin," sangkal Mela cepat. Wajah gadis itu terlihat bingung.
Liana berdecak sebal,
"Di tempat kerja Adit yang namanya Mela itu kan cuma kamu. Jadi tidak mungkin aku salah orang!" Bentak Liana seraya menuding ke arah Mela.
"Ada kok, anak magang yang namanya juga Mela," Mela masih berusaha menyangkal.
"Tapi ini nomor telpon kamu kan?" Liana sudah mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah nomor pada Mela yang terlihat bingung.
Wajah Mela berubah menjadi raut terkejut sekarang.
"I...iya itu memang nomor saya, mbak. Darimana mbak dapat nomor saya?" Tanya Mela tergagap.
Liana kembali berdecak,
"Dengar ya! Aku istrinya Adit. Awas kamu kalau sampai macem-macem apalagi chat sayang-sayangan lagi dengan suami aku!" Liana kembali menuding ke arah Mela.
"Aku bisa membuat kamu dipecat dari pekerjaanmu itu kapan saja tanpa kamu tahu apa kesalahanmu. Jadi berhenti menggoda suamiku!" Bentak Liana sekali lagi.
Mela masih diam seribu bahasa.
"Oh, ya satu hal lagi. Adit sudah punya seorang anak. Apa kamu tahu? Pasti kamu tidak tahu. Jadi berhenti menggoda Adit dan segeralah keluar dari pekerjaanmu itu sekarang atau aku yang akan membuatmu dikeluarkan. Dasar wanita gatel tak tahu diri!" Pungkas Liana seraya meninggalkan rumah Mela tanpa pamit dan permisi.
Mela hanya mematung seperti orang bodoh.
Apa istri Adit baru saja melabrak Mela?
****
"Liana, kamu darimana?" Tanya Adit pada Liana baru saja tiba di rumah. Hari sudah hampir gelap, dan istrinya itu baru kembali. Padahal tadi siang saag pamit, Liana bilang kalau hanya akan pergi sebentar.
"Bukan urusan kamu!" Jawab Liana ketus.
Ibu satu anak itu masuk begitu saja ke dalam rumah dan memilih untuk segera menemui sang anak. Liana meninggalkan Adit yang masih mematung di teras.
Adit menyusul Liana masuk ke dalam rumah.
Istrinya itu sedang bermain bersama Atta sekarang.
"Apa kamu habis menemui Mela?" Tanya Adit yang kini duduk di samping Liana.
Liana menoleh ke arah Adit dan memberikan Adit sebuah tatapan tajam. Raut wajah Liana terlihat marah.
"Apa wanita ganjen itu mengadu padamu?" Tanya Liana yang masih mendelik ke arah Adit.
"Aku dan Mela hanya berteman, Li! Kamu tidak perlu bersikap berlebihan seperti itu sampai mengancam Mela segala." Ujar Adit mencari pembenaran.
Liana berdecak,
"Teman? Teman macam apa yang chatnya pakai sayang-sayangan? Kamu itu suami aku, Dit! Kenapa kamu masih saja menanggapi chat gatel dari wanita sialan itu? Apa kamu memang berniat untuk selingkuh dengan si Mela gatel itu?" Cecar Liana menumpahkan semua emosi di dalam hatinya.
"Aku tidak pernah berselingkuh, Liana! Aku tidak memiliki perasaan apapun pada Mela. Aku hanya mencintaimu," bantah Adit cepat.
"Kalau memang kamu gak ada niat selingkuh, bukankah seharusnya kamu tidak menanggapi chat dari wanita lain meskipun itu hanya iseng?" Liana menuding ke arah Adit.
Liana beranjak dari duduknya dan masuk ke kamar. Masih bisa Adit dengar suara pintu kamar yang dibanting oleh Liana.
Adit menghela nafas dan merangkul Atta yang masih fokus pada mainannya.
Mungkin Adit harus minta maaf pada Liana. Ini memang kesalahan Adit. Tadinya Adit hanya iseng menanggapi chat mesra dari Mela.
Adit benar-benar tidak tahu kalau perbuatan isengnya bisa berbuntut panjang dan membuat Liana jadi murka seperti ini.
Dasar bodoh!
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir hari ini.
Jangan lupa like, komen, dan vote 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
mkanya jgn suka iseng, apalagi bikin lawan baper
2023-03-28
0
Putri
aku bacanya merasa Dejavu ya...
2021-12-13
0
aruNada💦
gw pernah ngalamin,,tp ceweknya mantan pacar laki gw.seorang istri emang instingnya g pernah salah padahal dah rapi bgt mainnya.tp Allah ngasih petunjuk.. Alhamdulillah rumah tangga gw masih selamat.terkadcang selingkuh itu g terjadi karna niat aja.tp keadaan dan kesempatan juga faktor yg mendasari selingkuh itu terjadi
2021-09-11
1