"Tidak, Liana. Aku tidak mau!" Adit langsung menolak dengan tegas saat Liana menceritakan tentang ide konyolnya.
"Kenapa? Apa kamu tidak sayang sama aku, Dit?" Mendadak Liana jadi emosi karena Adit yang menolak idenya.
"Bukan begitu, Li. Aku... aku hanya tidak mau melakukan hal itu sebelum kita resmi menjadi suami istri" Adit mencoba mencari alasan.
Liana berdecak.
"Lalu kapan kita menikah? Aku jenuh, Dit menjalani hubungan seperti ini. Kita bahkan tidak bisa bebas pergi berdua..." Liana mulai mengeluh
"...Kita hanya pacaran lewat chat dan ketemu pas jam makan siang begini. Hubungan macam apa sebenarnya yang sedang kita jalani ini?" Sekarang Liana mulai emosi lagi.
Bapak dan ibu Liana juga semakin ketat menjaga Liana belakangan ini, membuat Liana semakin frustasi saja.
Adit tak menjawab lagi.
Entahlah sepertinya pria itu bingung harus menanggapi bagaimana.
Permintaan Liana kali ini sungguh membuat Adit benar-benar bingung.
Adit mencintai Liana, tapi tetap saja Adit tidak mau jika harus memakai cara seperti ini demi meluluhkan hati kedua orang tua Liana dan mendapatkan restu.
Sama saja bunuh diri.
Dan sejak kejadian itu, Liana mendiamkan Adit dan enggan menjawab pesan dari Adit.
Adit jadi merasa serba salah sekarang.
*****
"Dit, Liana sakit. Dia nyariin kamu." Seorang teman memberitahu Adit.
"Apa?" Tentu saja Adit langsung kaget. Tanpa menunggu lagi, Adit segera menyusul ke tempat Liana.
Benar saja, gadis itu tertunduk lesu di sudut ruangan.
"Li, kamu kenapa?" Tanya Adit khawatir.
Liana hanya menggeleng,
"Bisakah kamu mengantarku pulang?" Tanya Liana dengan nada memohon.
"Baiklah, aku ijin dulu sama atasan," jawab Adit akhirnya.
Adit pun kembali ke kantornya dan meminta izin kepada atasannya untuk pulang lebih cepat.
Tak lupa Adit juga sekalian meminta izin untuk Liana karena gadis itu benar-benar terlihat kurang sehat.
Setelah semuanya beres, Adit pun meninggalkan tempat kerjanya tersebut untuk mengantar pulang Liana.
"Dit, bisakah kita pulang ke rumah kamu saja?" Pinta Liana saat motor yang dikendarai oleh Adit baru sampai setengah jalan.
"Memang kenapa, Li?" Adit tak mengerti.
"Aku tidak mau kedua orang tuaku khawatir, " Liana mencari alssan.
"Aku akan beristirahat sebentar di rumahmu, dan nanti sore setelah kondisiku membaik aku baru akan pulang," imbuh Liana lagi.
Dan Adit tak bertanya lagi. Segera saja Adit memacu motornya menuju ke arah rumahnya.
****
Liana POV
Juni 2012,
Hari itu aku melakukan sebuah kesalahan besar dalam hidupku. Aku yang terlalu cinta pada Adit, aku yang tidak bisa lagi berjauhan dengan Adit, aku yang sebenarnya masih labil.
Entah setan apa yang merasuki aku dan Adit siang itu. Mengatasnamakan cinta, aku dan Adit akhirnya melakukan sebuah hubungan terlarang. Hubungan yang seharusnya hanya kami lakukan saat sudah resmi menikah.
Apa aku bodoh?
Tidak!
Aku hanya jatuh cinta.
Aku dan Adit saling mencintai
"Maafkan aku, Liana. Aku berjanji akan bertanggung jawab dan menikahimu," Adit berulang kali menciumi bahu polosku.
Hanya ada sebuah selimut yang menutupi tubuh polos kami berdua.
Di sini,
Di kamar Adit,
Di rumah kedua orang tua Adit,
"Aku mencintaimu, Adit," hanya itu yang bisa aku ucapkan. Aku memilih untuk membenamkan diriku yang mungkin sudah gila karena cinta ini di dada Adit.
Semakin dalam, dan semakin dalam lagi.
Aku mencintai pria ini.
Aku mencintaimu, Adit.
Mungkin hanya dengan cara ini kedua orangtuaku akan mengizinkanku menikah dengan Adit secepatnya.
Maafkan Liana, bapak.
Maafkan Liana, ibu.
Liana POV end
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir hari ini.
Jangan lupa like, komen, dan vote 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
akibat anak terlalu dikekang
2023-03-28
0
Bagja
bodoh sangat bodoh. mengatasnamakan cinta yg untuk melakukan kebodohan yg lain. sungguh sangat bodoh.
2022-07-04
0
Sulati Cus
sesuatu yg diawali dg g bener biasanya kedepan susah dpt kebahagiaan
2022-05-19
0