interview, upset day

Di sisi lain pemilik perusahaan tersebut di rumah mansion.

CEO tampan tinggi,tubuh atletis itu dari jelndela yang besar. Matahari menjelma masuk kedalam kamarnya yang pemiliknya masih tertidur lelap. Sampai ia pun terbangun lantaran silaunya cahaya yang menimpa menyapa matanya.

"Woehaammmm," ucapnya Menguap sambil menarik Nafas pelan.

Ia turun dari King Bednya membuka gorden otomatis, memejamkan mata dan merasakan sensasi menjemurka badan di setiap matahari menyapa tubuhnya. Ia menatap ke samping melihat Poto yang terpajang wajah cantik itu.

"Kapan kamu pulang manja, aku rindu." Ungkapnya yang menahan rindu.

Ia pun bergegas mandi tak lama mandi ia segera menggunakan baju kantor yang sudah di sediakan. Dengan berjas abu-abu serta dasi. Pagi ini, tuan pun sarapan. Ia hanya makan dengan sandwich bersama sang adik yang sudah berada di meja.

"Pagi kakak ku yang ganteng,lama banget di atas udah di tingguin," ujar cerewetannya.

"Mikirin kak Nesya Kayanya," ucap Mima. Galdi tidak pedulikan ucap sang adik, ia memang diningin sikapnya. Sang adik yang melihatnya bete.

"Setelah aku pulang kuliah,bunda ngajak aku jalan," ucap Mima. galdi mendengarnya merasa tidak yakin

"Yakin bunda yang ngajak,bukan sama pacar kamu yang kerempeng itu?" ujarnya Galdi. Mima yang mendengar nya pun kesal.

"Maksud Kakak Beren, ya enggaklah, gak percaya tanya aja sama bunda, pake segala ngatain anak orang kurus lagi."jawab Mima yang kesal.

Galdi hanya menanggapinya dengan wajah dingin datar. Lalu selanjutnya hening mereka fokus dengan sarapannya hingga habis, semenit kemudian mereka berdua pun berangkat keluar masuk mobil lalu meninggalkan mansion galdi yang luas Mima di antar oleh galdi ke kampusnya.

***

Di kantor Padilah sedang sesitanya di Ruangan HRD.

"Iya saya melamar sebagai pembersih, alasan saya kerja di sini adalah sebuah peluang bagi saya selain bisa mambantu ekonomi saya dan sebuah pengalaman bagi saya, di sini nantinya saya akan sebisa mungkin optimal dalam berkerja, saya asal dari Bandung." Ucap padilah yang sedikit taku dan ragu.

2 HRD perempuan & pria pun saling menoleh satu sama lain dan menanggapinya.

"Apakah sebelum ini anda pernah kerja," tanya seorang wanita itu.

"Iya saya sebelum ini pernah kerja, di SPG regulator cimahi namu resign, lalu saya pernah kerja lagi hanya jadi ART lalu berhenti." Ungkap padilah.

mereka pun satu sama lain menanggapinya.

"Baik anda di terima sebagai office girl, selamat anda di terima." Ucap HRD pria

Membuat bahagia karna hari ini dirinya di terima.

"Terimakasih pak Bu." Ungkap padilah dengan senang hati, ia pun keluar dari ruangan tersebut melangkah menuju keluar.

Padilah ke resepsionis untuk tugas selanjutnya dan resepsionis pun mengarahkan, bahwa ia harus ke tempat id card dan menerima baju untuk besok ia berkerja.

Ia pun selesai setelah melakukan itu semua Padilah pun melangkah ke arah luar.

"Alhamdulillah di terima," ucap dirinya. Namun saat di teras depan tak sengaja Padilah menubruk salah satu office girl yang sedang bekerja.

Brakkk.

"Aduh siapa sih ini jalan gak lihat-lihat !" ucap wanita yang hampir tersungkur.

"Maaf mbak saya gak sengaja," ucap Padilah merasa bersalah ia pun menolongnya.

"Kalow jalan tuh lihat-lihat, gak lihat apa orang lagi kerja di depan !" Ucapnya yang ngegas.

"Saya kan udah minta maaf, ya kalow jalan pake kaki mata di pake buat lihat." Sahut Padilah.

"Celana gue jadi basah!" ucap wanita itu

"Basah juga cuma keciprat dikit doang, maaf mbak," imbuhnya.

"Udahlah bete juga gue lihat muka elo, pergi sana!" ucap si Mbak yang kesal sambil lap pel hampir kena ke Padilah, untung ia segera menghindar.

"Iya mbak ini juga mau pergi. Gak usah gitu juga, maaf!" sindir Padilah sedikit kesal, yang menghidar dari pel itu.

Padilah pun pergi sambil kesal sama Mbak yang tadi menuju ke luar kantor.

"Dasar Mbak-mbak nyebelin! gitu doang jadi ribut." Ucap padilah yang berjalan mundur ke arah depan, yang tak sengaja Padilah menubruk seseorang pria tinggi berjas abu-abu bawa kopi yang berjalan masuk kantor dengan asisten & sekretaris.

Brukkk

Suara tubrukan antar tubuh, Padilah kaget segera membalikan badan.

Melihat nya pun Padilah kaget, pria itu menatap Padilah dengan wajah datar dingin & kesal.

"Ha ma—maaf, saya tidak sengaja," lirih Padilah gugup, untung saja ia bawa tisu banyak Padilah segera keluarkan tisu lalu mengelap bagian jas yang terkena kopi.

"Maaf, saya minta maaf," lirih Padilah. yang melihat pria itu merasa kesal namun tertutupi dengan sikap wajah dingin & datarnya.

"Makanya mbak kalow jalan lihat-lihat," ucap mbak asisten.

Padilah pun hanya mengangguk kepala

"Iya mbak, sekali lagi saya minta maaf." Ucap Padilah yang segera pergi setelah mengelap.

Namun tiba-tiba Pria itu angkat bicara.

"Saya tidak suka dengan Orang yang pergi begitu saja!" tegas Galdi penuh tekan. Yang membuat Padilah berhenti melangkah lalu memutar balik badannya untuk menatap pria dingin itu.

"Tampa memberi hukuman begitu saja." Ucap Galdi begitu tenang, dan Padilah yang mendengarnya pun lemah dan menurunkan kepala dengan ekspresi lemah.

"Kasih barang bawaan itu kepadanya." Ucap Galdi, dua orang tersebut pun menuruti atasannya.

Padilah pun menerima barang dari dua orang tersebut seperti data-data perusahaan.

"Maaf, Tolong bawakan ke ruang beliau, ya mbak." Ucap mbak asisten. Padilah hanya pasrah dan menerima barang tersebut.

Pria tinggi itu pun melanjutkan jalannya di susul oleh 2 orang tersebut dan Padilah mengikuti mereka dari belakang. pas ketika Padilah melewati Mbak-mbak yang tadi sedang ngepel lantai ketika dia melihatnya pun, langsung memberi ejekan untuk sebuah kepuasan dirinya.

"Wah kasihan banget di suruh jadi babu!" sindirnya pelan yang sambil tertawa kecil, namun masih tetap terdengar oleh Padilah, dirinya pura-pura cuek saja.

"Sabar Padilah, anggap saja hari ini hari awal pertama kerja." Ungkap batinnya, yang terus mengikuti arah mereka keman.

——**

Tiba di ruangan besar Galdi duduk di kursi kebesarannya dan menyalakan komputer di mejanya, Padilah pun melakan barang yang tadi ia bawa di meja tersebut di hadapan lelaki itu.

Dalam hati "Sepertinya ini adalah rungan atasan, dan atasan ku sepertinya dia." Ucap batin Padilah yang menebak-nebak.

Setelah selesai ia pun mencoba pergi diam-diam namun tetap saja di ketahui lelaki itu & membuat langkahnya terhenti.

"Saya tidak menyuruh Anda pergi.?" Ucap dinginnya, Padilah melihat lelaki itu sekilas Lelaki itu pun melihat Padilah.

Tiba-tiba lelaki itu pun mengangkat 2 kakinya ke meja.

"Bersihkan sepatu saya yang terkena kopi karna ulah anda." Ucapnya dengan penuh santai melihat Padilah dengan wajah datarnya,

Padilah yang tak mau lama ia pun nurut & pasrah saja. mengeluarkan tisu lalu mengelap sepatu hitam dari bahan kulit tersebut.

Dalam hening suara telpon berbunyi

Dret,Dret,Dret . Suara itu dari hp lelaki itu,ia pun mengangkatnya.

"Hallow," ucap Galdi

"Hallow pak, bahwa hari ini yang pelamar hanya 6 orang itu pun dengan satu OB wanita pak." Ungkap orang di telpon itu, Galdi yang mendengarkan sambil melihat sekilas wanita di depannya.

"Masih ada waktu, lowongan itu perpanjang lagi,"

ucap Galdi

"Baik pak." Ucap di sebrang sana. Mengakhiri telpon tersebut

Dan Galdi pun menurunkan kakinya dan mengisyaratkan tangannya bahwa padilah di persilahkan pergi.

"Saya boleh pergi." Ucap Padilah yang senang.

Hanya di balas anggukan dingin saja. Padilah pun segera pergi dari ruangan itu.

lalu pulang sebelum pulang ia belanja dulu tak lama kemudian sampai di kontrakan.

———**

Jangan lupa follow dan like, komen beri dukungan positif.

Episodes
1 Penderitaan & siksaan bidu rumah tangga
2 1. (2).pamitan merantau, di hari pertama melamar jadi OB
3 interview, upset day
4 kerja hari ke 2
5 Perayaan Corporate event & event marketing,lembur.
6 kekasih CEO bersama sepupu CEO
7 hasutan setan godaan yang berhasil
8 Stamina terkuras, yang lain tambah stamina
9 Perdebatan
10 kejutan yang memecahkan rindu
11 Pertemuan Mima & Padilah
12 Awal mula perselingkuhan
13 Menemui ortu sang kekasih
14 ngedate, musuh menganggu.
15 kiriman musuh
16 Markas, terjadinya perang
17 Spam chat Vano rindu
18 First kiss sialan
19 Harus Royal.
20 Aku ingin kamu tapi kenapa kamu ingin dia.
21 Kesepian
22 Ketahuan selingkuh oleh calon adik ipar
23 Detektif
24 Ini sebuah bukti
25 Rencana yang gagal
26 Penculikan
27 Pembunuhan & fitnah
28 fitnah & penjara
29 Mengabari berita duka
30 otopsi
31 Sidang pertama
32 Sidang 1 part 2
33 Sidang 2, di ponis penjara 15 tahun
34 Mendengar kematian Mima.
35 Satu tahun masa tahanan di bebasakan
36 Terpaksa menikahi demi balas dendam.
37 Pernikahan sirih.
38 Beren terpukul
39 Musuh mengusik
40 Satu-satu mulai terbukti
41 Tak sengaja bertemu
42 Lamaran
43 Bertemu jema
44 Kurir
45 2 tahun jalan, pernikahan sirih.
46 Rencana sukses
47 Hadiah yang tumbuh di rahim
48 Terbukanya bukti
49 Luka hati kecewa.
50 Pesta
51 Bunda tau.
52 Galdi & Jema.
53 Luar negri
54 2,9 tahun nikah sirih
55 Evan amiir pulang
56 Kejahatan Nesya & vano
57 Perlahan
58 hukuman setimpal
59 Ke spikolog.
60 Nesya & Vano di hukum
61 2 Orang tua
62 Restoran malapetaka.
63 mengSahkan pernikahan
64 Pulang kampung.
65 Adu tengkar jarak jauh.
66 Nasihat papi radiyan
67 Menginap di rumah mertua
68 Makan liwet, harus nurut.
69 Melihat sang istri
70 Tak ada kata menyerah
71 10 ulang tahun mall kusuma
72 Taman
73 Ciuman
74 Aku peduli kesehatan istri ku
75 Tetap cantik
76 Ciuman di landa asmara
77 Kerja.
78 Serangan Abraham
79 Ke kontrakan istri
80 Sarapan pagi.
81 Jadi sarapan suami.
82 Jejak suami
83 Ide Papi Radiyan
84 Ke Club
85 Menjelaskan kesalah pahaman
86 Ke Bandara
87 Di pesawat
88 Acara
89 Acara 2
90 Malam yang di nanti
91 Malam syahdu
92 Galdi lah pemenangnya.
93 Masa bersama
94 Di awasi musuh
95 Pulang Indonesia
96 Begitu indah
97 Papi, bunda berkunjung
98 Jangan kerja, di pecat suami
99 Antar makan siang
100 Bercerita pada Tita dan Ratia
101 Padilah hamil
102 kedatangan Nesya
103 Menemani sang suami
104 Nesya datang lagi
105 Melahirkan
106 Masih koma, keributan rumah sakit
107 Sadar dari koma, pulang kerumah
108 Kebersamaan
109 Nesya cari perkara
110 Sebar gosip
111 Menghina istri CEO
112 Mengumumkan, mengakui istri
113 Datangnya musuh.
114 Si genit & nakal.
115 Nafsu makin nambah
116 Couple, Ternyata Ratia ...
117 Ratia cinta pertama Evan amir
118 Dansa
119 Evan dan masalalu
120 bohongi suami, di pecat perusahaan
121 Pasar
122 Di culik
123 Dendam Nesya, ingin Galdi.
124 Terus mencarinya.
125 Panggilan hati
126 Galdi menemukan Padilah
127 Terciduk
128 Pulang.
129 Menggoda iman
130 Happy birth day
131 Tita punya ponakan 4
132 Traktir
133 Di kejar Vano
134 Ulang tahun di mansion
135 Aniversery pernikahan ke lima tahun
136 Mama word
137 Pulang dari liburan
138 Bayi Besar
139 Antara Adi & Tita
140 Triples 3 Berkunjung ke kantor
141 Gama & Liana Married
142 Kumpulan
143 Berkunjung ke rumah Papi Radiyan
144 Berziarah ke Makam Mami & Mima
145 Rasa panas di hati
146 Galdi di diami
147 Sofa
148 Galdi berhasil merayu
149 Lucunya istri ku tantrum
150 Bertemu Bapak
151 Chapter
152 Keluarga tercinta
153 Rasa yang hadir
154 Antara Raka & jema
155 Mati lampu
156 Isi hati Raka
157 Ingin lebih, antara atasan dan bawahan
158 Mama kodariah dan Bimo berkunjung.
159 Chapter
160 Chapter
161 Surprise
162 Chapter
163 Chapter
164 Malam yang gagal.
165 Family quality time (weekend)
166 Kebahagiaan ini tak bisa di beli.
167 Kejadian di rumah vano
168 Chapter
169 Ke guguran
170 Rumah sakit
171 Ulang tahun mereka
172 Pertemuan reauni di rumah sakit
173 Kejutan pulang galdi (21+)
174 Nesya Gila.
175 Morning sickness lagi
176 Permintaan Bumil
177 Tujuh bulanan jema
178 Happy anding
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Penderitaan & siksaan bidu rumah tangga
2
1. (2).pamitan merantau, di hari pertama melamar jadi OB
3
interview, upset day
4
kerja hari ke 2
5
Perayaan Corporate event & event marketing,lembur.
6
kekasih CEO bersama sepupu CEO
7
hasutan setan godaan yang berhasil
8
Stamina terkuras, yang lain tambah stamina
9
Perdebatan
10
kejutan yang memecahkan rindu
11
Pertemuan Mima & Padilah
12
Awal mula perselingkuhan
13
Menemui ortu sang kekasih
14
ngedate, musuh menganggu.
15
kiriman musuh
16
Markas, terjadinya perang
17
Spam chat Vano rindu
18
First kiss sialan
19
Harus Royal.
20
Aku ingin kamu tapi kenapa kamu ingin dia.
21
Kesepian
22
Ketahuan selingkuh oleh calon adik ipar
23
Detektif
24
Ini sebuah bukti
25
Rencana yang gagal
26
Penculikan
27
Pembunuhan & fitnah
28
fitnah & penjara
29
Mengabari berita duka
30
otopsi
31
Sidang pertama
32
Sidang 1 part 2
33
Sidang 2, di ponis penjara 15 tahun
34
Mendengar kematian Mima.
35
Satu tahun masa tahanan di bebasakan
36
Terpaksa menikahi demi balas dendam.
37
Pernikahan sirih.
38
Beren terpukul
39
Musuh mengusik
40
Satu-satu mulai terbukti
41
Tak sengaja bertemu
42
Lamaran
43
Bertemu jema
44
Kurir
45
2 tahun jalan, pernikahan sirih.
46
Rencana sukses
47
Hadiah yang tumbuh di rahim
48
Terbukanya bukti
49
Luka hati kecewa.
50
Pesta
51
Bunda tau.
52
Galdi & Jema.
53
Luar negri
54
2,9 tahun nikah sirih
55
Evan amiir pulang
56
Kejahatan Nesya & vano
57
Perlahan
58
hukuman setimpal
59
Ke spikolog.
60
Nesya & Vano di hukum
61
2 Orang tua
62
Restoran malapetaka.
63
mengSahkan pernikahan
64
Pulang kampung.
65
Adu tengkar jarak jauh.
66
Nasihat papi radiyan
67
Menginap di rumah mertua
68
Makan liwet, harus nurut.
69
Melihat sang istri
70
Tak ada kata menyerah
71
10 ulang tahun mall kusuma
72
Taman
73
Ciuman
74
Aku peduli kesehatan istri ku
75
Tetap cantik
76
Ciuman di landa asmara
77
Kerja.
78
Serangan Abraham
79
Ke kontrakan istri
80
Sarapan pagi.
81
Jadi sarapan suami.
82
Jejak suami
83
Ide Papi Radiyan
84
Ke Club
85
Menjelaskan kesalah pahaman
86
Ke Bandara
87
Di pesawat
88
Acara
89
Acara 2
90
Malam yang di nanti
91
Malam syahdu
92
Galdi lah pemenangnya.
93
Masa bersama
94
Di awasi musuh
95
Pulang Indonesia
96
Begitu indah
97
Papi, bunda berkunjung
98
Jangan kerja, di pecat suami
99
Antar makan siang
100
Bercerita pada Tita dan Ratia
101
Padilah hamil
102
kedatangan Nesya
103
Menemani sang suami
104
Nesya datang lagi
105
Melahirkan
106
Masih koma, keributan rumah sakit
107
Sadar dari koma, pulang kerumah
108
Kebersamaan
109
Nesya cari perkara
110
Sebar gosip
111
Menghina istri CEO
112
Mengumumkan, mengakui istri
113
Datangnya musuh.
114
Si genit & nakal.
115
Nafsu makin nambah
116
Couple, Ternyata Ratia ...
117
Ratia cinta pertama Evan amir
118
Dansa
119
Evan dan masalalu
120
bohongi suami, di pecat perusahaan
121
Pasar
122
Di culik
123
Dendam Nesya, ingin Galdi.
124
Terus mencarinya.
125
Panggilan hati
126
Galdi menemukan Padilah
127
Terciduk
128
Pulang.
129
Menggoda iman
130
Happy birth day
131
Tita punya ponakan 4
132
Traktir
133
Di kejar Vano
134
Ulang tahun di mansion
135
Aniversery pernikahan ke lima tahun
136
Mama word
137
Pulang dari liburan
138
Bayi Besar
139
Antara Adi & Tita
140
Triples 3 Berkunjung ke kantor
141
Gama & Liana Married
142
Kumpulan
143
Berkunjung ke rumah Papi Radiyan
144
Berziarah ke Makam Mami & Mima
145
Rasa panas di hati
146
Galdi di diami
147
Sofa
148
Galdi berhasil merayu
149
Lucunya istri ku tantrum
150
Bertemu Bapak
151
Chapter
152
Keluarga tercinta
153
Rasa yang hadir
154
Antara Raka & jema
155
Mati lampu
156
Isi hati Raka
157
Ingin lebih, antara atasan dan bawahan
158
Mama kodariah dan Bimo berkunjung.
159
Chapter
160
Chapter
161
Surprise
162
Chapter
163
Chapter
164
Malam yang gagal.
165
Family quality time (weekend)
166
Kebahagiaan ini tak bisa di beli.
167
Kejadian di rumah vano
168
Chapter
169
Ke guguran
170
Rumah sakit
171
Ulang tahun mereka
172
Pertemuan reauni di rumah sakit
173
Kejutan pulang galdi (21+)
174
Nesya Gila.
175
Morning sickness lagi
176
Permintaan Bumil
177
Tujuh bulanan jema
178
Happy anding

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!