First kiss sialan

Pukul 08.00 WIB Para karyawan pun sudah ada yang mulai kerja ada pula yang baru datang. Galdi sudah ada di rungan kerjanya saat itu pula Padilah sedang mengepel di depan pintu luar rungan Galdi.

Galdi sedang sibuk meriksa data & dokumen serta tiap laporan yang terkirim dari mana pun.

"Ini apa ini, masih ada yang tidak sesuai." Monolognya dengan ekspresi wajah heran & bingung, ia pun mencari dokumen lain dari setiap sudut laci.

"Gak ada" ucapnya.

"Ini, harus tanya adi—" ucapnya yang tertahan ia baru ingat bahwa asisten & sekertaris nya sedang menemui klien ia lupa tak memberi tau bahwa ia masuk. Pada akhirnya ia tarik nafas kasar.

Galdi pun berdiri ia pun harus mencarinya sendiri di gudang dokumamen, ia hendak keluar melihat salah satu karyawan nya yang hampir selesai pel.

Padilah yang tadinya mau pindah ke lain tempat keburu di panggil.

"He, kamu" panggil Galdi, Padilah pun berhenti memastikan panggilan itu ke siapa.

"Kamu yang bawa alat pel" tanya Galdi lagi.

Saat itupun Padilah mengangkat telunjuknya menunjukan ke dirinya.

Galdi yang melihat tanda pengenal ada nama karyawannya, namun ia enggan menyebut.

"Iya kamu, ikut saya ke gudang saya butuh bantuan." Tutur Galdi yang melangkah mendahului Padilah. Dangan itu Padilah mengikutinya dari belakang.

Saat di depan pintu gudang Galdi sedang mencari kunci, saat itu pun Padilah menyimpan dulu ember dan pel di pinggir pintu. Galdi pun buka pintu lalu masuk di susul Padilah.

"Bantu saya cari dan kumpulkan dokumen" Titah Galdi.

"Iya pak." Padilah pun mencari setiap sudut atas bawah sama Galdi pun.

Beberapa sekian menit mereka mengumpulkan & di timpuk setiap dokumen.

Saat Galdi melihat-lihat laporan dokumen lemari rak yang penuh buku & dokumen di dekat bosnya tiba-tiba mau roboh & akan tumbang menimpa Galdi. Padilah yang menyadari itu pun segera lari menghampiri bosnya.

"Awas pak!" jeritnya, Galdi pun medari dan ketika sudah dekat Padilah mendorong tubuh Galdi.

Namun naas punggung Padilah pun ketiban dus yang akibatnya terdorong.

Padilah tidak bisa menjaga keseimbangan tubuh. Sontak ia pun terjatuh kedepan

"Ahaa" jeritnya

Galdi pun otomatis terdorong kebelakang membuat Padilah memejamkan matanya.

Bugh!

"Kok nggak sakit?" Batin Padilah.

Tetapi tunggu...

Seperti ada yang aneh menurut gadis itu ia seperti terjatuh di atas tubuh seseorang

Bukan, bukan itu yang membuatnya merasa aneh.

Tapi ...... bibirnya seperti menyentuh benda kenyal.

Padilah perlahan membuka mata.

Ia terkejut dan shock saat Padilah terjatuh di atas tubuh Galdi.

Gadis itu membulat mata saat bibirnya dengan bibir Galdi bersentuhan.

Deg!

Padilah tersentak dan langsung segera bangun dan menyingkir dari atas tubuh pria itu. Galdi pun bangun sambil mengusap bibirnya, lalu Padilah menutup mulutnya dan sedikit meringis ke sakitan karena ketiban barang.

Dengan perasaan yang cemas dan gugup, serta bingung segalanya menjadi satu, ia berusaha bicara minta maaf karena adegan tidak sengaja.

"Maaf pak." Ucap permintaan Padilah bersalah.

Galdi yang mendengarnya kesal.

"Sialan, kau mengambil ciuman pertama saya!" kesal Galdi mengalihkan wajah kesal tak tertahan.

"Sayakan udah minta maaf? saya juga nggak tau bakal kaya gini!" Padilah yang tak mau kalah juga, mata Galdi sedikit melirik ke arah Padilah namun acuh tak acuh.

"Saya juga nggak tau, kalow ini first kiss bapak? lagian ini juga first kiss pertama saya juga!" Padilah yang masih kesal, Galdi pun melirik sepenuhnya terlihat di matanya wajah bawahannya juga kesal. Yang pada akhirnya mereka saling diam kalut dengan hatinya masing-masing.

Padilah pun berdiri lalu mengambil 2 dus.

"Saya pergi pak!" ketusnya.

"Saya tidak menyuruh mu berhenti mencari," ucapnya dingin.

Padilah pun berhenti, mencoba tarik nafas perlahan.

"Tapi saya bawa barang yang bapak butuh untuk di simpan ke ruangan bapak. Terserah mau bapak mau masih di sini!" tutur Padilah yang mencoba menahan rasa kesal lalu ia pun pergi.

Galdi hanya diam lalu mengambil beberapa dokumen setelahnya ia pergi, sebelum itu ia menelpon tukang untuk membeli lemari rak baru.

"Iya, saya butuh lemari rak baru. Secepat mungkin hari ini juga." Pinta Galdi lalu mengakhiri sambungan telpon.

Di dalam ruangan Padilah menyimpan dua dus terdebut.

"Hari yang sial! bisa-bisanya first kiss tak terduga!" monolog ke dongkolan hatinya. Padilah pun menendang meja kerja bosnya "Ahaa!" sedikit teriaknya.

Namun Padilah sadar ia sedang di ruangan atasannya ia melihat-lihat ke setiap sudut takut ada cctv.

"Untung gak ada orangnya." Padilah pun pergi sebelum bosnya datang.

Saat Galdi sudah di ruangan ia kembali sibuk mencari dokumen.

2 jam kemudian Adi & Nandita pun kembali ke perusahaan.

Saat mereka berdua di depan lift tiba-tiba Nesya datang ke kantor mereka berdua pun menoleh sosok yang datang tersebut.

"Eh Nona Nesya," ucap Adi yang di sambut senyuman Nesya.

"Ada apa nona kemari?" tanya Adi.

"Saya mau ketemu tunangan saya," ucap Nesya.

Adi & Nandita saling melirik dalam hati mereka berkata. Bosnya sudah bertunangan ucap batin mereka.

"Bukannya pak Galdi tidak masuk" Tutur Adi sambil mereka pun masuk dalam lift menuju arah yang sama.

"Tadi saya kerumahnya, dan kata orang-orang di rumah Galdi ke kantor." Ungkap Nesya. Adi pun tak tau bahwa atasnnya masuk ia hanya menghujam kepala.

Pintu lift pun terbuka mereka pun menuju ruangan bosnya.

Tok

Tok

Tok

"Iya masuk," ucap orang di dalamnya, tak lama pun pintu terbuka.

"Sayangg" sambutan kata itu pun terdengar di telinga Galdi, ia pun menoleh.

Munculah Adi, Nandita & Nesya orang terkasihnya.

"Bos" sapa Adi.

Nesya pun mendekatkan tubuhnya ke Galdi.

"Sayang, kok kamu udah masuk kerja, sih. Emang lukanya udah sembuh" tutur Nesya cemas dan manja.

"Enggak sayang, aku udah baik-baik aja." Ucap Galdi sambil mencolek hidung Nesya

Adi & Nandita bagaikan hanya jadi nyamuk melihat keromantisan mereka.

"Emang bos kecelakaan, kapan kok kita gak tau." bisik Adi pada Nandita, "Aku juga baru tau." Balas bisik Nandita.

Galdi pun menoleh ke asisten dan sekertarisnya.

"Gimana peretemuan kalian tadi?" tanya Galdi Adi pun menjawab.

"Lancar pak, tadi a—" ucap Adi terhenti ketika kode tangan Galdi tunggu dulu.

"Sayang kamu duduk dulu di sofa, yah." Ucap Galdi Nesya pun menuruti lalu ia duduk di sofa panjang.

Galdi Adi & Nandita pun membahas percakapan pertemuan mereka tadi.

Nasya pun sambil meraih handphonenya lalu mengirim pesan.

"Sayang, kamu sibuk enggak nanti sore. Kita ketemuan yuk." pesan terkirim ke Vano.

Dari sebrang sana pun segera membalas.

"Ketemuan sore, bisa dong sayang, bisa banget malah mau sekalian lama gak, kangen tau udah gak ketahan." Balas Vano.

"Iya jangan lupa, yah. Aku aja gak lupa persiapan nanti jemput aku yah beb?" pinta Nesya.

"Siap beb 💦." Balas Vano penuh gairah.

*

*

Di kantin kantor, Padilah sedang makan siang sangkan Tita sedang menunggu pesanannya, Padilah memang suka bawa bekal untuk menghemat uang.

Saat Tita melihat temanya di depan mukanya kusut yang ia pun tak tau apa penyebabnya karna dari tadi diam tak bicara temannya ini.

"Padilah elo kenapa sih, tuh muka di lihat-lihat dari tadi kusut melulu? lagi kesel sama Sri dan Dewi," tanya Tita melihat Padilah makanannya di aduk Mulu tapi belom di makan.

"Enggak mood ku lagi hancur aja! gara-gara manusia sialan." Ungkapnya yang sedang bete.

"first kiss gue di ambil orang, mana si kutub lagi" "selama pacaran, gak pernah tuh ciuman, Gusti kenapa harus dia sih." dalam batin Padilah menjerit. Tita pun hanya diam.

Tiba-tiba Ratia datang sama Radit.

"Eh kalian ninggalin!" ucap Ratia sambil duduk di sisi Padilah,

"Kita bukan ninggalin elo sih ra, cuma emang gue Ama Padilah kagak tau elo lagi dimana?" ujar Tita.

"Eh dit elo gak mau duduk di sini," sambung Tita yang memanggil Radit

"Enggak ah." Jawab Radit yang sambil gabung dengan teman lelakinya.

"Ya elah tinggal nelpon kek apa susah"ujar Ratia.

Episodes
1 Penderitaan & siksaan bidu rumah tangga
2 1. (2).pamitan merantau, di hari pertama melamar jadi OB
3 interview, upset day
4 kerja hari ke 2
5 Perayaan Corporate event & event marketing,lembur.
6 kekasih CEO bersama sepupu CEO
7 hasutan setan godaan yang berhasil
8 Stamina terkuras, yang lain tambah stamina
9 Perdebatan
10 kejutan yang memecahkan rindu
11 Pertemuan Mima & Padilah
12 Awal mula perselingkuhan
13 Menemui ortu sang kekasih
14 ngedate, musuh menganggu.
15 kiriman musuh
16 Markas, terjadinya perang
17 Spam chat Vano rindu
18 First kiss sialan
19 Harus Royal.
20 Aku ingin kamu tapi kenapa kamu ingin dia.
21 Kesepian
22 Ketahuan selingkuh oleh calon adik ipar
23 Detektif
24 Ini sebuah bukti
25 Rencana yang gagal
26 Penculikan
27 Pembunuhan & fitnah
28 fitnah & penjara
29 Mengabari berita duka
30 otopsi
31 Sidang pertama
32 Sidang 1 part 2
33 Sidang 2, di ponis penjara 15 tahun
34 Mendengar kematian Mima.
35 Satu tahun masa tahanan di bebasakan
36 Terpaksa menikahi demi balas dendam.
37 Pernikahan sirih.
38 Beren terpukul
39 Musuh mengusik
40 Satu-satu mulai terbukti
41 Tak sengaja bertemu
42 Lamaran
43 Bertemu jema
44 Kurir
45 2 tahun jalan, pernikahan sirih.
46 Rencana sukses
47 Hadiah yang tumbuh di rahim
48 Terbukanya bukti
49 Luka hati kecewa.
50 Pesta
51 Bunda tau.
52 Galdi & Jema.
53 Luar negri
54 2,9 tahun nikah sirih
55 Evan amiir pulang
56 Kejahatan Nesya & vano
57 Perlahan
58 hukuman setimpal
59 Ke spikolog.
60 Nesya & Vano di hukum
61 2 Orang tua
62 Restoran malapetaka.
63 mengSahkan pernikahan
64 Pulang kampung.
65 Adu tengkar jarak jauh.
66 Nasihat papi radiyan
67 Menginap di rumah mertua
68 Makan liwet, harus nurut.
69 Melihat sang istri
70 Tak ada kata menyerah
71 10 ulang tahun mall kusuma
72 Taman
73 Ciuman
74 Aku peduli kesehatan istri ku
75 Tetap cantik
76 Ciuman di landa asmara
77 Kerja.
78 Serangan Abraham
79 Ke kontrakan istri
80 Sarapan pagi.
81 Jadi sarapan suami.
82 Jejak suami
83 Ide Papi Radiyan
84 Ke Club
85 Menjelaskan kesalah pahaman
86 Ke Bandara
87 Di pesawat
88 Acara
89 Acara 2
90 Malam yang di nanti
91 Malam syahdu
92 Galdi lah pemenangnya.
93 Masa bersama
94 Di awasi musuh
95 Pulang Indonesia
96 Begitu indah
97 Papi, bunda berkunjung
98 Jangan kerja, di pecat suami
99 Antar makan siang
100 Bercerita pada Tita dan Ratia
101 Padilah hamil
102 kedatangan Nesya
103 Menemani sang suami
104 Nesya datang lagi
105 Melahirkan
106 Masih koma, keributan rumah sakit
107 Sadar dari koma, pulang kerumah
108 Kebersamaan
109 Nesya cari perkara
110 Sebar gosip
111 Menghina istri CEO
112 Mengumumkan, mengakui istri
113 Datangnya musuh.
114 Si genit & nakal.
115 Nafsu makin nambah
116 Couple, Ternyata Ratia ...
117 Ratia cinta pertama Evan amir
118 Dansa
119 Evan dan masalalu
120 bohongi suami, di pecat perusahaan
121 Pasar
122 Di culik
123 Dendam Nesya, ingin Galdi.
124 Terus mencarinya.
125 Panggilan hati
126 Galdi menemukan Padilah
127 Terciduk
128 Pulang.
129 Menggoda iman
130 Happy birth day
131 Tita punya ponakan 4
132 Traktir
133 Di kejar Vano
134 Ulang tahun di mansion
135 Aniversery pernikahan ke lima tahun
136 Mama word
137 Pulang dari liburan
138 Bayi Besar
139 Antara Adi & Tita
140 Triples 3 Berkunjung ke kantor
141 Gama & Liana Married
142 Kumpulan
143 Berkunjung ke rumah Papi Radiyan
144 Berziarah ke Makam Mami & Mima
145 Rasa panas di hati
146 Galdi di diami
147 Sofa
148 Galdi berhasil merayu
149 Lucunya istri ku tantrum
150 Bertemu Bapak
151 Chapter
152 Keluarga tercinta
153 Rasa yang hadir
154 Antara Raka & jema
155 Mati lampu
156 Isi hati Raka
157 Ingin lebih, antara atasan dan bawahan
158 Mama kodariah dan Bimo berkunjung.
159 Chapter
160 Chapter
161 Surprise
162 Chapter
163 Chapter
164 Malam yang gagal.
165 Family quality time (weekend)
166 Kebahagiaan ini tak bisa di beli.
167 Kejadian di rumah vano
168 Chapter
169 Ke guguran
170 Rumah sakit
171 Ulang tahun mereka
172 Pertemuan reauni di rumah sakit
173 Kejutan pulang galdi (21+)
174 Nesya Gila.
175 Morning sickness lagi
176 Permintaan Bumil
177 Tujuh bulanan jema
178 Happy anding
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Penderitaan & siksaan bidu rumah tangga
2
1. (2).pamitan merantau, di hari pertama melamar jadi OB
3
interview, upset day
4
kerja hari ke 2
5
Perayaan Corporate event & event marketing,lembur.
6
kekasih CEO bersama sepupu CEO
7
hasutan setan godaan yang berhasil
8
Stamina terkuras, yang lain tambah stamina
9
Perdebatan
10
kejutan yang memecahkan rindu
11
Pertemuan Mima & Padilah
12
Awal mula perselingkuhan
13
Menemui ortu sang kekasih
14
ngedate, musuh menganggu.
15
kiriman musuh
16
Markas, terjadinya perang
17
Spam chat Vano rindu
18
First kiss sialan
19
Harus Royal.
20
Aku ingin kamu tapi kenapa kamu ingin dia.
21
Kesepian
22
Ketahuan selingkuh oleh calon adik ipar
23
Detektif
24
Ini sebuah bukti
25
Rencana yang gagal
26
Penculikan
27
Pembunuhan & fitnah
28
fitnah & penjara
29
Mengabari berita duka
30
otopsi
31
Sidang pertama
32
Sidang 1 part 2
33
Sidang 2, di ponis penjara 15 tahun
34
Mendengar kematian Mima.
35
Satu tahun masa tahanan di bebasakan
36
Terpaksa menikahi demi balas dendam.
37
Pernikahan sirih.
38
Beren terpukul
39
Musuh mengusik
40
Satu-satu mulai terbukti
41
Tak sengaja bertemu
42
Lamaran
43
Bertemu jema
44
Kurir
45
2 tahun jalan, pernikahan sirih.
46
Rencana sukses
47
Hadiah yang tumbuh di rahim
48
Terbukanya bukti
49
Luka hati kecewa.
50
Pesta
51
Bunda tau.
52
Galdi & Jema.
53
Luar negri
54
2,9 tahun nikah sirih
55
Evan amiir pulang
56
Kejahatan Nesya & vano
57
Perlahan
58
hukuman setimpal
59
Ke spikolog.
60
Nesya & Vano di hukum
61
2 Orang tua
62
Restoran malapetaka.
63
mengSahkan pernikahan
64
Pulang kampung.
65
Adu tengkar jarak jauh.
66
Nasihat papi radiyan
67
Menginap di rumah mertua
68
Makan liwet, harus nurut.
69
Melihat sang istri
70
Tak ada kata menyerah
71
10 ulang tahun mall kusuma
72
Taman
73
Ciuman
74
Aku peduli kesehatan istri ku
75
Tetap cantik
76
Ciuman di landa asmara
77
Kerja.
78
Serangan Abraham
79
Ke kontrakan istri
80
Sarapan pagi.
81
Jadi sarapan suami.
82
Jejak suami
83
Ide Papi Radiyan
84
Ke Club
85
Menjelaskan kesalah pahaman
86
Ke Bandara
87
Di pesawat
88
Acara
89
Acara 2
90
Malam yang di nanti
91
Malam syahdu
92
Galdi lah pemenangnya.
93
Masa bersama
94
Di awasi musuh
95
Pulang Indonesia
96
Begitu indah
97
Papi, bunda berkunjung
98
Jangan kerja, di pecat suami
99
Antar makan siang
100
Bercerita pada Tita dan Ratia
101
Padilah hamil
102
kedatangan Nesya
103
Menemani sang suami
104
Nesya datang lagi
105
Melahirkan
106
Masih koma, keributan rumah sakit
107
Sadar dari koma, pulang kerumah
108
Kebersamaan
109
Nesya cari perkara
110
Sebar gosip
111
Menghina istri CEO
112
Mengumumkan, mengakui istri
113
Datangnya musuh.
114
Si genit & nakal.
115
Nafsu makin nambah
116
Couple, Ternyata Ratia ...
117
Ratia cinta pertama Evan amir
118
Dansa
119
Evan dan masalalu
120
bohongi suami, di pecat perusahaan
121
Pasar
122
Di culik
123
Dendam Nesya, ingin Galdi.
124
Terus mencarinya.
125
Panggilan hati
126
Galdi menemukan Padilah
127
Terciduk
128
Pulang.
129
Menggoda iman
130
Happy birth day
131
Tita punya ponakan 4
132
Traktir
133
Di kejar Vano
134
Ulang tahun di mansion
135
Aniversery pernikahan ke lima tahun
136
Mama word
137
Pulang dari liburan
138
Bayi Besar
139
Antara Adi & Tita
140
Triples 3 Berkunjung ke kantor
141
Gama & Liana Married
142
Kumpulan
143
Berkunjung ke rumah Papi Radiyan
144
Berziarah ke Makam Mami & Mima
145
Rasa panas di hati
146
Galdi di diami
147
Sofa
148
Galdi berhasil merayu
149
Lucunya istri ku tantrum
150
Bertemu Bapak
151
Chapter
152
Keluarga tercinta
153
Rasa yang hadir
154
Antara Raka & jema
155
Mati lampu
156
Isi hati Raka
157
Ingin lebih, antara atasan dan bawahan
158
Mama kodariah dan Bimo berkunjung.
159
Chapter
160
Chapter
161
Surprise
162
Chapter
163
Chapter
164
Malam yang gagal.
165
Family quality time (weekend)
166
Kebahagiaan ini tak bisa di beli.
167
Kejadian di rumah vano
168
Chapter
169
Ke guguran
170
Rumah sakit
171
Ulang tahun mereka
172
Pertemuan reauni di rumah sakit
173
Kejutan pulang galdi (21+)
174
Nesya Gila.
175
Morning sickness lagi
176
Permintaan Bumil
177
Tujuh bulanan jema
178
Happy anding

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!