Dari kamar mandi keluarlah seorang gadis yang sudah Selesai membersihkan dirinya dengan berpakaian rumahan sederhana, ia merasakan perutnya bersuara meminta segera di isi.
"Duh laper?"ucap Padilah sambil menghampiri kulkas mini.
Begitu senangnya ibu pemilik kontrakan nya baik ia memiliki kulkas kecil di rumah katanya di rumahnya sempit jadi dari pada di jual juga sayang masih hidup bekas anak bujangnya dulu katanya. Jadi di suruh simpan aja di kontrakan ini yang dulunya belom ada orang,
Jadi pas dirinya tiba ibu kontrakan menyuruhnya pake aja, ya udah karna udah karna udah di suruh jadi pake aja. Di dalamnya ada telur dan tempe jadi dirinya masak terus tempe saja. Untung nasi yang ia masak tadi pagi masih ada belom basi ia jadikan nasgor dengan telur, jadi nasi goreng telur.
Sreng,sreng,seng
"akhirnya beres, waktunya makan wahai perut ku, yang dari tadi sudah gogoroawan." Ucap dirinya mematikan kompor lalu menyajikannya di piring, ia siap untuk mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum nonton Drakor kesayangannya.
~**~
Di lain tempat di rumah masion besar, ada seorang pemuda yang sudah rapih dengan pakaian kameja panjang formal dan celana hitam panjang, seperti ingin menjumpai seseorang. Ia keluar dari kamar besarnya turun ke dasar lantai bawah, ada dua orang melihat dari bawah yang baru aja masuk rumah itu. Karna Mima baru pulang di temani bunda.
"Eh bunda?" Mima yang nyenggol lengan bunda Ranti saat melihat sang kakak turun dari atas, bunda pun melihatnya.
"Mau kemana nak," tanya bunda, yang Galdi tak menyadari kedatangan adik dan bundanya, ia baru sadar ketika bundanya nanya
"Eh bunda," Galdi yang kaget lalu menghampiri bunda Ranti lalu menyalami tangan yang sedikit keriput yang sudah membesarkanya walow ibu sambung, tapi baginya ia sudah menganggapnya sudah perti ibu kandungnya sendiri.
"Mau kemana?" Tanya Bunda
'Bunda, Galdi mau kerumah orang tuanya Nesya dulu." Jawab Galdi.
"Ooh mau ke rumah camer, tadi Doinya pulang Bun," ucap Mima yang suka isengin kakaknya, kakaknya malas mendanggapinya.
Namun di tepuk pelan tangannya oleh bunda"Ade" ucap Bunda pelan menggelengkan kepala untuk mengisyaratkan Mima tidak boleh gitu, Mima hanya diam saja.
"Yaudah kalow gitu hati-hati di jalan, tadinyanya ini bunda bawa rendang ke sukaan mu, tapi karna Kakak buru-buru, bunda simpan aja yah." Ucap bunda
"iya Bun, Galdi gak bisa nemenin bunda lama di sini,maaf ya Bun, soal rendangnya bunda simpan di lemari." Ucap galdi, ia pun pergi ke depan.
"Nanti aku habiskan ...!" iseng Mima sedikit berteriak yang sambil senyum yang suka melihat ekspresi kakaknya ini.
"Ade, jangan isengin kakak terus sini bantu bunda." Ucap bunda, Mima pun mengikuti ke dapur bantu membereskan barang belanjaan.
"Assalamualaikum?"ucap galdi
"waalaikumsalam" jawab bunda dan Mima.
Deru mobil pun meninggalkan perkarangan rumah tersebut.
*
*
Beberapa menit kemudian.
"Mima sayang, jangan terus menggoda kakak kalow dia mau pergi menemui pasangannya,kasihan mukanya langsung merah ..." ucap bunda, sambil pergi kedapur bersama untuk menyimpan bahan makanan ke sukaan Mima dan galdi
"Tuhkan bunda juga gemes lihatnya, lagian bunda juga gak tau kalow dia juga sering iseng ke aku," jawab Mima dengan ciri khasnya yang suka ceria bahagia dengan ke isengannya.
sambil ngebantu membereskan makanan kekulkas sama bunda,lalu mereka pun selesai.
"Udah ah. Jangan di bahas lagi,bunda pulang yah" ucap bunda Ranti.
"Kok bunda pulang sih, gak mau nemenin Mima dulu, atau nginep aja di sini," ujar Mima dengan ala manjanya gak mau di tinggal sendiri sama bundanya.
"Kalow bunda di sini kasihan papi mu, lagian bunda udah bilang ke kamu gak usah pulang! nginep di sana," tegas bunda.
"Ahaa, papi mah gak usah di temani lagi bunda, lagian aku juga gak tau kalow kakak mau ke rumah kak Nesya, bi naroh juga pasti udah pada istirahat," rengeknya. Manja nya Mima itu membuat bunda Ranti tuh kangen.
"Ya udah bunda temani, Mima sayang sampai Kakak pulang yah,di ajak kesana lagi juga pasti gak mau." Ucap bunda, dan Mima mengiyakan kata bunda.
**
ketika beberapa saat kemudian mobil mewah yang di kendarai galdi pun tiba di halaman rumah orang tua Nesya. Dia mengadarainya tidak dengan supir, Galdi turun lalu melangkah ke pintu mengetuk.
Tok,tok,tok
Tak lama kemudian seorang wanita parubaya namun cantiknya masih terpancar dan mirip dengan kekasihnya membuka pintu itu.
"Eh nak galdi," sambutan ramahnya
"Assalamualaikum Tante, gimana kabarnya sehat?" sapa galdi
"Waalaikumsalam, baik. Ayo nak Galdi masuk." Ajakan sang wanita itu yang akhirnya galdi masuk, melangkah menuju ruang tamu yang ternyata sudah ada papanya Nesya.
"Selamat malam om?" sapa Galdi
om firman pun menoleh
"Eh galdi, ayo duduk," ajaknya. Ia berbincang dengan om Isan & Ratna memanggil Nesya di kamar atas.
Nesya yang sedang balas chat dengan Vano yang isinya pesan penuh cinta pastinya, namanya merasa terpanggil oleh mamanya & ia baru ingat kalow malam ini Galdi akan kerumahnya. Apakah Galdi sudah datang,
ia pun ke bankon untuk melihat kedepan ke halaman rumah. Ternyata yang ia lihat mobil Galdi sudah ada di depan, segera mungkin ia merapikan diri, iya balas chat Vano.
"Beb, chatannya udahan dulu yah, aku di panggil mama, Miss you beb ❤️" pesan terkirim untuk nama Vano dengan emot tetesan air & love.
Vano yang di sebrang sana pun sedikit kecewa, lalu ia pun meninggalkan handphonenya lalu ke luar kamar.
Nesya pun turun dari tangga tatapan Galdi dan Nesya saling bertemu.
*
*
**
Vano pun keluar dari kamarnya lalu turun untuk makan malam. Vano pun menghampiri meja makan yang sudah ada orang tuanya menunggu.
"Ya ampun, mama sama papa udah mau selesai, kamu baru turun ngapain aja sih lama banget di tunggu!" Tutur mama Della,
"Maaf mam,Vano ketiduran?" jawabnya sambil menggaruk kepala leher belakang yang tak gatal.
Vano yang melihat sang papa mendiami dirinya saja fokus dengan makannya, Vano pun hanya diam.
"Pantas mama manggil kamu nggak nyahut terus, ya udah sekarang kamu makan." Ujar mama Della suruhnya, Vano pun menganggukan kepalanya lalu duduk, dan ambil makannya.
**
Di kamar yang kecil setelah gadis itu selesai mengisi perutnya, ia mengambil handphonenya rasanya ia belom mengabari seseorang yang sudah 2 Minggu jalan 3 bekerja tapi dirinya belom sempat, walow gadis ini sering berdebat mulut dengan sang ibu, bukan berarti ia tak sayang pada ibunya apa lagi di saat sedang jauh gini ia sesekali selalu menelpon sang mama di kampung.
Gadis ini terus saja menunggu orang yang di telponnya belum juga mengangkatnya.
"Kemana ya mama, atau hpnya di pake main si Dede!" gumamnya yang sedikit kesal, namun ia tak putus asa. Hingga akhirnya telpon itu di angkat oleh seorang wanita yang ia tunggu.
"Hallow ma, assalamualaikum?" sapanya padilah yang begitu senang mendengarnya
"Waalaikumsalam" suara dari sebrang sana
"Ari mama Kamana wae, teteh ti tadi nunggu," ucap padilah
"Mama ngaladangan nu ka warung, pan Hp na Oge ku si Dede,"jawab mamanya.
"Kumaha atuh mama sehat, maaf teteh neme ayeuna nelpon,"ucapnya.
"Alhamdulillah, wios meren can sempet mah, tos tuang," ujar mama
"Atos ma."jawabnya.
"Kumaha gawe teh lancar katarima?" tanya mama
"Alhamdulillah ma, katarima lancar, Kamari mah lembur,"jawab Padilah, hingga telponan itu berlangsung lama curhat. Menceritakan kesehariannya kemarin dan hari ini tanpa ada jeda pun bertukar cerita, hingga telponan itu berakhir.
"Nya Atos heula we ma, telponna teteh ayeuna Bade istirahat," ujarnya untuk mengakhiri sambungan telepon.
"Assalamualaikum" ucapnya
"Waalaikumsalam?" jawab dari sebrang sana.
Hingga padilah melihat jam baru pukul 8 malam
"Sepertinya masih ada waktu untuk menonton Drakor." Ucapnya sebelum ia sholat,ia ingin menonton dulu sambil mengunjungi aplikasi yang akan dia tonton Drakor yang sedang on going.
*
*
Jangan lupa follow dan like, komen beri dukungan positif.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments