Waktu sore pun tiba, para pekerja pun satu persatu pulang meninggalkan tempatnya karna hari ini Padilah tidak ada bagian shift. Jadi ia bisa pulang dengan cepat, jadi dirinya bisa pulang dengan angkutan umum murah meriah
"Akhirnya gue bisa pulang sore," ucap Ratia kegirangan.
"Akhirnya gue bisa pulang sendiri, Ra Lo pulang naik angkot aja ?" ujar Tita, yang membuat ratia sedikit menepuk lengan Tita! Padilah yang melihat mereka sesalalu aja di buat ke anehan bersama mereka.
"Kak ratia kak tita aku pulang duluan yah." Ucap Padilah, Ratia dan Tita menganggukan kepala, Padilah meninggalkan mereka berdua lalu ia berhenti di pinggir jalan untuk mencari angkutan umum lewat.
"Angkotnya mana yah, pengen buru-buru pulang." Ucap Padilah sambil melihat jam di tangannnya yang waktu semakin sore. Tak lama kemudian angkutan umum datang tertulis di atasnya Setiabudi.
Padilah melambaikan tangannya untuk minta berhentikan angkot, angkot pun berhenti.
"Ke Setiabudi pak, perapatan." Padilah pun masuk, tukang angkot pun mengangguk, setiap perjalanan penumpang pun ada yang turun ada pula yang naik jam sore seperti ini memang sudah waktunya banyak orang pada pulang.
Tidak lama Angkot pun berhenti di tempat yang padilah minta, dirinya pun keluar lalu bayar. Angkot pun pergi dari tempatnya. Padilah segera berjalan melewati tiap orang dan melewati setiap rumah, dan akhirnya tiba di kontrakannya dirinya masuk lalu mengunci pintu dari dalam dan sesegera mungkin ia membersihkan diri.
*
*
~**~
Di rumah yang bebeda seorang pria keluar dari kamar mandi, mengenakan handuk di pinggangnya. Lalu ia menatap cermin & ia pun larut dalam lamunanya.
"Nesya, sungguh malam yang kita lewati tak kan mudah di lupakan, aku ingin terus selanjutnya Nesya." Gumam Vano lembut, yang masih terbayang-bayang malam itu, hingga ia ter ingat ke 2 bulan yang lalu saat dirinya di luar negri saat pertama terjadinya ia dan Nesya.
flashback on
Di negri paman Sam saat Vano habis pulang dari pertemuan kliennya di restoran,ia segera mungkin datang ke acara pernikahan sang temannya, acara akad & resepsi pernikahan pun berjalan lancar.
Vano menghampiri sang sahabat lalu Poto bersama
"Makanya buruan cari pasangan bro, lalu cepet nikah, biar elo kalow lagi mau atau alat milik elo udah nyeri itu tandanya lagi mau. Tinggal minta jatah kebini," ucap temanya yang nikah itu, Vano hanya menggelengkan kepala mendengarkan ucapan temannya itu agak sedikit memalukan di acara dia yang banyak orang Vano pergi saja.
Di dalam kamar Vano membaca isi grup temanya yang isinya tentang malam pertama, bahkan ada yang membeberkan cara-cara menikmati saling nikmatnya bagai surga malam pertama itu, membuat Vano merasa muak ia memelih tidur.
Ke esokan harinya Vano sedang bertemu klien bisnisnya, sambil menghadiri acara yang di sananya banyak para model dan di sana juga ada Nesya. Nesya yang berjalan di atas panggung melewati semua orang lalu bergaya memperlihatkan busana model yang buatan atasan tim modelnya. Vano yang melihat Nesya dari tempat duduknya "cukup bagus" batinnya yang memuji pacar sepupunya itu.
Acara pun selesai & pertemuan ia dan klien pun beres, namun ia ingin bertemu dengan Nesya menyapa nya.
"Oh iya Nesyanya mana," tanya Vano ke para model yang lain.
"Nesyanya udah pulang, karna dari kemaren sibuk terus, jadi katanya kurang enak badan pada pegel, kamu siapa dia?" Jawab teman modelnya Nesya,Vano pun paham.
"Saya sepupu dari pacarnya Nesya,galdi." Ucapnya.
"Ooh" model itu pun menganggukan kepala,
"Kalow boleh tempat tinggal Nesya dimana,saya niat ingin menjenguknya"ucap Vano, sang model pun memberi alamat hotel tempat tinggalnya Nesya. Setelah vano tau tempat Nesya sebelum semakin malam ia pergi sore itu juga, sebelum itu ia ke supermarket untuk bawaan menjenguknya ke Nesya.
Tibanya di supermarket ia ambil makanan yang sehat dan cemilan yang ringan serta, buah-buahan selasainya ia belanjan menuju kasir lalu. Membayarnya dan membawa nya ke mobil lalu masuk,melaju mobil itu ketujuan yang akan di hampirinya.
Tidak lama kemudian kendaraan roda empat itu sampai pukul jam 6 magrib di tempat sang gadis itu, Vano keluar lalu masuk ia menanyakan kamar 027 untuk bertamu saja. tak lama Vano pun sampai di depan pintu ia mengetuk pintu
"Tok,tok,tok"
Seorang gadis yang mengunakan baju kimono tidurnya menghampiri pintu.
"Siapa yah?" tanya Nesya
"Ini aku Vano!" Suara besar khas laki-laki, Nesya pun membuka pintu.
"Ada apa Van?" tanya Nesya dengan suara lemahnya karna lelah,
"masuk aja Van," sambungnya sambil mengizinkan Vano masuk, lelaki jangkung ini pun masuk, Nesya menutupkan pintu kembali.
"Aku hanya ingin menengok mu saja, katanya kamu gak enak badan. Awalnya aku mau nyapa kamu pas tadi di acara, tapi kamunya udah keburu gak ada?" tutur Vano sambil memberikan buah tangan untuk Nesya, wanita itu pun menerima
"Makasih van, iya aku emang kurang enak badan pada pegel semua, mungkin karna banyak ke sibukan," ungkap Nesya, Nesya membaringkan badannya di kasur
"Nes aku ikut ke kamar mandi yah, nanti aku bawain buah buat kamu, kamu istirahat aja"ucap Vano, Nesya pun membolehkannya, Vano masuk.
Saat Vano di dalam toilet Vano meninggalkan hpnya di lemari kecil di sebelah ranjang Nesya tak jauh dari Nesya berbaring, ketika handphone itu berbunyi nada pesan masuk. Tak sengaja Nesya membacanya walow tak menyentuh hp itu
"Hay, bro elo semua tau gak rasa malam pertama itu kaya apa" chat grup teman Vano,membuat Nesya sungguh geli, ada chat masuk lagi
"Sumpah nikmat banget" chat grup teman Vano dengan emor ngiler,ada balasan lagi
"Diam loh, jangan bikin orang di grup ini penasaran," ujar balasan grup teman vano.vano di kamar mandi,tak lama pun ia keluar lalu ambil buah dan mengupasnya setelah selesai ia memberikannya pada Nesya.
"Ini nes"ucap Vano memberi potongan apel.
"Makasih van," ucap Nesya,Vano mengangguk.
"Makan yang banyak, masa cewe galdi sakit?!" ucap Vano dengan wajah yang tenang,Nesya pu memakannya.
Tak lama Nesya sudah menghabiskan apel itu,
"Coba kalow ada bi Imah, pasti udah minta di pijitin, semua badan pada pegel." Tutur Nesya, Vano yang mendengarnya pun merasa kasihan.
"Coba aku bantu pijit aja yah,di kaki," ucap tawaran Vano hanya sedikit membantu saja, Nesya pun mengangguk.
"Kaki sampai pinggang pegal rasanya"ucap Nesya sambil memijit bahunya.
"Makanya kalow cape harus bicara izin sehari aja ke atasan atau istirahat sejenak" ucap Vano dengan terus memijit kakinya dengan kedua tangannya.
"Gak bisa gitu van! nanti yang ada karir ku malah jelek, pijitan mu cukup enak Van teruskan,Van. " Jawab Nesya sambil tak menyangka Vano bisa memijit dengan lembut dan nyaman.
Hingga tidak terasa pijitan Vano sudah ke tahap atas ke paha bagian atas, hingga Vano tak sadar ia tak sengaja menyentuh intim Nesya walow terhalang kain. Membuat sedikit panas dan di bawah sana merasa ada yang keras menaik.nesya tidak menyadari itu
"Sumpah muka juga merasa kaku, apa lagi bibir senyum melulu jadi pegel," ujar Nesya. yang menggerakan pipinya dengan lidah bibirnya yang merasa kaku, vano yang melihat pun merasa dirinya ada yang mendorong dari belakang.
Vano mendekatkan wajahnya,
"Yang mana lagi yang pegel nesy," tanya Vano
"Ini di wajah, apa lagi di bibir senyum melulu" jawab Nesya, Vano pun langsung menyosor bibirnya ke bibir Nesya cukup lama. membuat nesya kaget, namun lama-lama nyaman. vano melepaskan ciuman itu.
"Vano, galdi tidak pernah seperti ini karna mungkin niat dia baik hanya menjaga ku, namun kamu bisa seperti ini hingga saking baiknya, bibir ini nyaman tidak terlalu kaku" rintih Nesya dengan pelan, Vano yang mendengarnya pun bingung.
"Maaf Nesya, aku kebablasan ... karna dalam diri ini ada yang panas," penjelasan Vano gugup.
"Sama Van aku pun, setalah kau lakukan tadi, tiba-tiba ada yang panas," jawab Nesya bingung.
"Sepertinya panas yang ada dalam tubuh kita, harus di tuntaskan tercapai ke puncaknya agar mungkin secepatnya hilang," ujar Vano, Nesya pun menganggukan kepalanya saat Vano mencium kembali, hingga malam itu terjadi lama seterusnya.
Flashback off.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments