Pagi ini Padilah sudah siap dengan setelan kerja ia berjalan menuju pangkalan ojek,
Dan tak lama sampai di pangkalan sudah ada satu tukang ojek. Ia pun memesan ojek tersebut.
"Bang bisa Anter saya ke PT Mega bintang kusama," ucap Padilah.
"Boleh neng mau ngojek," ucap tukang ojek, sambil bergegas naik ke motor.
"Ayo neng,nih helmnya." Ucap tukang ojek, Padilah pun naik dan memakai helm itu.
Motor pun melesat ke jalan raya dan meninggalkan tempatnya. Setiap perjalanan di penuhi kendaraan dan lautan orang yang akan pergi berkerja serta pergi sekolah dari sudut arah mana pun, untungnya tempat ia kerja tak begitu jauh dari tempat tinggal dan syukur nya tak begitu macet jadi segala jalanan pun lancar.
Tak lama pun padilah sampai di gedung menjulang tinggi
ia turun dari motor karna sudah tiba di tempat
"Di sini mbak kerja?" tanya bang ojek.
"Iya bang, jadi berapa bang ongkosnya," ucap Padilah
"Jadi 40 ribu aja mbak," ucap ojek
"Oh ini bang uangnya,makasih ya bang." Jawab ku memberi uang ke ojek , setelah itu ojek online "sama²." Ojek online pun pergi
———
Dan Padilah pun melangkah menuju gedung, namun saat ia masuk para karyawan yang sama dengannya pun menyapa Karna sama baru datang.
"Hay karyawan baru yah?" sapanya
"Iya kak," ucap dirinya.
"Kenalin aku tita," ucapnya yang bernama tita tersebut sambil mengukur tangan untuk kenalan.
"Aku Padilah," ucap ku yang menerima uluran tangan itu. Tapi tiba-tiba ada satu orang lagi yang baru muncul.
"Gue ratia." Sapa wanita yang nama ratia, yang ngulurkan tangan yang engos-engosan habis lari. Padilah pun menerima uluran itu.
"Aku Padilah," Jawab padilah.
"Kenapa Lo, kaya orang habis di kejar utang?" tanya Tita ke ratia.
"Gue kira bakal ke siangan," ungakap Ratia yang masih engos-engosan.
"Gue sih udah tau kebiasaan elo, malem-malem habis ngintip tetangga elo yang ganteng itu, kan?" ucap Tita.
Padilah yang melihat mereka berdua sepagi ini sudah di buat kekonyolan dengan tingkah mereka, walow baru kenal.
"Enak aja Lo!" Ucap Ratia yang sedikit ngegas.
"Udah ah, ayo kita masuk kerja." Ucap Padilah, namun tiba-tiba pas mau masuk di depan pintu bertemu dengan mbak-mbak yang pernah bertemu dengan Padilah.
"Eh pagi-pagi gini, udah ketemu 2 rempong!" sindir wanita berambut Dora. Tita & Ratia yang malas melihat mereka berdua.
"Oh ternyata, dia karyawan baru di sini!?" ucap yang rambutnya di segi sedikit pirang yang tatapannya itu ke Padilah.
"Itu yang rambutnya sedikit pirang, siapa namanya," bisik Padilah kepada dua orang sisi kanan & kirinya.
"Dia itu namanya si Sri, yang rambut Dora itu Dewi mereka dari dulu tukang cari ulah, biarlah kita pergi aja." Ucap Ratia, mereka pun pergi melewati dua orang tersebut.
Namun tiba-tiba ada seseorang mamanggil para karyawan
"para karyawan semua dari karyawan kantor dan para staf dan para karyawan pembersih di harap segera berkumpul," ucap karyawan yang memanggil untuk berkumpul dari ruangan utama. Padilah & semua karyawan berkumpul.
"Hari ini untuk para karyawan semua mohon kerja samanya di karnakan akan melanjutkan pekerjaan yang kemarin sore yang belom selesai, ada informasi dari atasan bahwa semua bagi pekerja kantor mohon di teleti dokumen,jumlah pemasukan, dan para data saham, infestasi dan lainya mohon di lihat di teliti kemabali tidak ada yang lebih dan kurang." Ucap pria yang bernama Aldi manajer perusahaan.
"Dan para staf dan para pembersih harus menyiapkan yang masih kurang dan bereskan yg belom beres, dan nanti malam jaga kalian harus menjamu para tamu dan melayani.penjagaan di luar dan di dalam,untuk pulang nanti bersama ketika acara sudah selesai dan tidak ada yg pulang duluan,mengeri kalian?" ucap sang manajer.
"Mengerti pak." Ucap serentak semua pegawai dan karyawan,
"Baik lah, semaua kerja kemabli ke tempat masing-masing." Ucapnya.
Dan karyawan pun bubar dan ke tempat kerja nya, tiba-tiba ada seorang laki-laki menghapiri dirinya.
"Elo yang namanya Padilah kan," tanya lelaki tersebut. Padilah yang di sebut pun mengangguk
"Iya, saya Padilah." Ungkapnya yang menatap pria tersebut.
"kamu, Ratia Tita & gue radit, nanti kita satu shift jadi karna ini perusahan besar banyak pembersih jadi setiap tim punya ketua, jadi ketuanya gue," ucap Radit.
"Iya kak." Ucap padilah
"Sekarang kamu kerja, soal jam bagian hari shift nanti gw ceritain, atau tanya ke mereka aja." Ucap Radit, Padilah pun mengerti ia langsung kerja.
Radit berkerja di belakang, Tita berkerja di bagian membawa barang Padilah dan Ratia membawa barang seperti meja,kursi dan barang lainnya yang di bawa ke ruang aula kantor.
"Enak nih kita tambah anggota, kita satu shift," ucap Ratia senang. Sambil sibuk kerja.
"Gitu sih kalow kata kak Radit mah, aku kira mau apa soalnya mukanya lebih asem banget dari aku." Ucap Padilah yang menyimpan kain putih untuk menutup meja.
"Radit emang kaya gitu orangnya," ungkap Ratia.
"Aku kesana yah, menyimpan barang di ujung kanan itu?" ucap padilah yang di balas anggukan Ratia lalu pergi.
Saat itu pula sang CEO melihat para karyawan sedang sibuk untuk acara besok. Saat Padilah sedang merapihkan meja sisi kanan, mata Padilah mendadak melihat sosok pria tinggi yang di depan.
"Benar, ternyata memang pria itu bos perusahan ini." Ucap Padilah pelan yang melihat sosok pria di depan, namun tiba-tiba CEO muda itu matanya malah melirik ke Padilah dan mata mereka pun bertemu. sontak Padilah kaget secepat kilat mungkin Padilah membuang muka untuk memutuskan tatapan mata maut itu, dan sibut merapihkan putih di meja.
"Gila bisa-bisanya dia malah melihat aku, tatapannya maut banget." Gerutu pelannya.
CEO itu tidak peduli ia sibuk untuk acara besok.
jam istirahat sudah berlalu semua karyawan kembali kerja lagi terus menerus agar semua untuk acara besok tidak ada masalah & kendala.
———
waktu sudah menunjukan pukul 08.00 malam akhirnya semua kerjaan sudah semua, para karyawan satu persatu pulang. hanya menyisakan dirinya yang menunggu pesanan ojek online nya.
"Padilah, gue dulu yah." Ucap tita
"Elo gak mau ikut nebeng aja sama gue, ya itung-itung gue tau alamat mu?" ajak Ratia menawarkan.
"Gimana yah ... bukan gak mau, tapi kasihan aja ojek onlinenya udah mau Deket mungkin lain kali aja," Ungkap Padilah
"Ya udah gue duluan yah? hati-hati di jalan," ucap Ratia.
"Iya kak, makasih hati-hati di jalan juga." Ucap Padilah yang melambaikan tangan ke Ratia yang pergi menuju kendaraannya.
Melihat sekeliling sudah sepi pintu perusaan pun sudah terkunci. Hanya dia seorang yang menunggu jemputannya. Tidak lama kemudian ojek onlinenya pun tiba dan itu seorang ibu-ibu.
"Dengan atas nama Padilah?" tanya ibu ojek.
"Iya Bu," ucap Padilah yang mendekati si ibu ojek.
"Ayo neng naik, ini helmnya." Tawat ibu ojek ramah, Padilah pun menerima helm itu lalu naik kendaraan pun meninggalkan lobi halaman gedung itu melesat ke jalan raya.
"Bu sebelum nyampe ke kontrakan, gak apapa Bu mampir dulu ke warung saya mau belanja?" Tanya Padilah
"Boleh neng." jawab si ibu ojek.
Beberapa jam kemudian setelah pulang perjalan kerja yang cukup melelahkan, dan serta sudah belanja sembako tadi di warung akhirnya padilah sampai di kontrakan.
"Terimakasih ya Bu, ini bayarannya bu" ucap Padilah.
"Sama-sama neng, makasih," jawab si ibu.
"Sama-sam juga Bu, semoga bisa jadi langganan Bu," ujar padilah.
"Amiin, saya pergi pulang neng," ucap si ibu.
"Iya Bu hati-hati di jalan." Ucap padilah melihat si ibu pergi.
Lalu ia pun masuk bereskan belanjaan,mandi,wudhu sholat dan sedikit rawatan wajah lalu tidur.
———**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments