Pagi ini Padilah dan temannya sudah di kantor, seperti biasa ia merapihkan barang yang mungkin pasti ada yang belum rapih dan tertata.
Di saat Padilah dan Tita di bagian mengepel, Tita pel di belakang Padilah di dalam, tiba-tiba datanglah manusia usil yang iri dengkinya terhadap Tita & Ratia semakin besar karna nilai poin kebersihan mereka selalu bagus di atas mereka.
Padilah yang sedang mengepel lewat lah si usil yang menyebalkan.
"Nananananana!" usil Sri yang lewat depan Padilah yang meninggalkan jejak sepatu kotornya, Padilah yang melihat tingkahnya sungguh di luar otak warasnya manusia.
"Upss, Maaf," celetuk Sri yang menutup mulutnya, yang ia sengaja bolak balik untuk mengotori laintai yang sudah Padilah pel.
"Dasar cewe gila.!" Ucap Padilah geram melihatnya,
Sri makin menjadi keluar segala gaya ke usilannya, Padilah sungguh jengkel dengan kelakuannya. Mau marah namun tiba-tiba ada kepala pembersih yang datang ke tempat itu melihat tingkah Sri tanpa Sri sadari, Padilah terus pel saja.
"Sri ngapain kamu di sini!" Suara bariton itu mengagetkan Sri,
"AhaaaaAhaah." Suara teriakan Sri jatoh karna terpeleset yang tadi asyik menjaili Padilah. Membuat Padilah menahan tawa dengan berusaha fokus ngepel.
"Aduuuhhh, pantat ku sakit." Keluhnya.
"Ngapain kamu Sri di sini? bukannya kerja malah ganggu orang kerja!" Ucap pak kepala pembersih penuh tekan, sungguh Padilah rasanya ingin ngakak terbahak-bahak namun ia coba menahannya.
"Ini semua gara-gara pelnya terla——" ucap Sri yang tepotong dengan rasa kesalnya.
"Jangan banyak alasan Sri? bangun kerja!" Ucap kepala pembersih memberi tegasan.
"Iya pak." Ucap Sri yang berdiri sebelum ia pergi ia sempat menatap kesal pada Padilah, namun Padilah yang sempat melihatnya pun cepat-cepat mengalihkan matanya ke arah yang lain, ketua pembersih pun geleng-geleng kepala lihat tingkah Sri.
"Buru pergi Sri! ngapain kamu lihat Padilah, Aha!" ucap kepala pembersih Sri pun segera pergi.
Sebelum ketua pergi.
"Padilah, cepat bereskan kerjaan mu di sini lalu bantu yang lain." Ucapnya.
"Baik pak." Ucap Padilah. Ia pun segera membersihkan jejak wanita gila itu dari seluruh teras di sana tampa ada jejak sepatu Mak lampir jelek itu.
"Akhirnya beres juga." Ucap padilah dari sekian puluhan detik pun beres, lalu ia membawa pel itu ke halaman belakang, setelah menyimpannya ia membantu Ratia yang butuh bantuan bawa produk yang nanti akan di sembahkan..
——**~~
Pukul jam 5 sore pun tiba. para karyawan kantor, staff & tim pembersih OB/OG sudah siap serta hidangan makanan,meja,kursi dan lain-lain siap.
Kehadiran penyambut undangan dan semua aparat ke amana dari segi ke amanan apapun semua sudah beres.
Padilah Tita & Ratia di bagian pelayan antar isi hidangan makanan.
"Semoga lancar & kita gak ketemu atau bareng 2 dedemit itu, semoga mereka di jauhkan." Ucap Tita, Ratia & Padilah mengaminkan memberi semangat.
Dan waktu pun berjalan dengan cepat pukul jam 7 malam pun tiba, para undangan tiba satu persatu dari berbagai kalangan, para kolega, direktur, para klien, CEO dan para pengusaha lainnya mereka di arahkan ke tempat duduk mereka masing-masing yang telah di sediakan.
para tamu sudah semua hadir, sang pemilik perusahaan pun tiba beristirahat sejenak menyapa para tamunya. Di situ MC pun sudah naik ke panggung siap akan tugas dan memandu acara tersebut, acara pun di mulai.
MC
"Selamat malam, Bapak/Ibu para kolega, direktur, para klien, CEO dan para pengusaha lainnya, hadirin sekalian yang berbahagia. Perkenalkan saya diana, bertugas sebagai pembawa acara pada malam ini.
Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat. Pada kesempatan ini, kita akan mengadakan Corporate event & event marketing yang bertujuan untuk memperlihat & memperkenalkan produk-produk, redfood, usaha yang sedang di kembangkan di berbagai daerah yang di bangun dari bapak ibu semua, waktu dan tempat kami persilahkan." Ucap MC.——**
Satu persatu orang naik ke panggung presentasi sedikit menjelaskan produk, parfum,menu redfood instan yang akan di jual di pasaran, hingga mengenalkan cabang perusahaan di setiap daerah & luar negri.
Ketika para manajer & karyawan lain sudah memperkenalkan satu persatu ke panggung, waktunya memanggil keluarga sang pemilik perusahaan.
"Setelah ini, para karyawan sudah menjelaskan produk sudah menunjukan pada bapak ibu,dari PT. Mega bintang Kusuma grup. Untuk meresmikan acara ini mari kita panggil sang pemilik perusahaan terhormat Bapak Radiyan Kusuma dan putranya pak Galdi William Akbar Kusuma, waktu dan tempat kami persilahkan." Ucap MC.
Semua para tamu bertepuk tangan dan menantikan sang pemilik naik ke atas. Sang Pemilik perusahaan serta penerusnya naik ke panggung. Sang CEO yang memancarkan aura ketamanan serta postur tubuh yang tinggi dan gagah membuat para kaum wanita meleleh terpesona, mau itu wanita single bahkan yang sudah bersuami.
"Pertama-tama, saya ingin mengucapkan salam hangat dan selamat datang ke perusahan hubungan Bisnis investor kami. Kepada para pemegang saham, saya ingin mengucapkan “Terima Kasih” atas dukungan dan kepercayaan Anda pada kami, mungkin beliau yang di samping saya akan bicara menyampaikan sesuatu s." Ucap Galdi pada papanya
"Pertama-tama, saya ingin mengucapkan salam hangat pada seluruh perusahaan, karna saya sudah pensiun, namun setiap melihat kerjaa anak saya. Saya begitu puas dan bangga juga pada bapak ibu yang sudah mau bekerja sama dengan kami. Mungkin saya tidak akan banyak bicara, buarlah anak saya yang bicara, terima kasih." Ucap Radiyan sang penerus ke 7 pendiri pemilik perusahan.
Di tempat paling belakang para tamu Padilah Ratia & Tita berjaga-jaga memberi kenyamanan pada para para tamu.
"Pak Galdi tuh makin hari makin ganteng, yah." Ucap Ratia yang terpesona.
"Jelaslah, CEO penerus perusahan keluarga pasti tiap Minggu dia rawatan biar tambah ganteng," timpal Tita. Padilah yang melihatnya biasa saja berbeda dengan temannya yang begitu terpesona.
"Beruntung yah, Mbak Nesya yang jadi kekasihnya," ucap Ratia.
"Tapi, yang aku dengar dia juga keluarga mafia besar," ucap Tita.
"Yang bener Tit," tanya Ratia yang baru tau
"Iya, selain keluarga besar perusahaan mereka juga Keluarga Mafia, jadi kita jangan sampai buat salah." Ungkap Tita, Ratia yang mendengarnya mengangguk kepala. Padilah yang mendengarkan mereka saja biasa saja
"yang aku lihat sih, dia bagaikan raksasa beruang kutub, sifatnya aja dingin sedingin kutub Selatan" ucap batin Padilah.
"menurut aku sih nyebelin," ungkap Padilah dengan nada santai.
"Apa?, nyebelin," ucap mereka bersamaan.
"Mata mu Padilah ketutup ulam mata kali, orang seganteng dan seCool gitu, cuma emang sifat dinginnya doang tapi masih enak di pandang." Ucap Ratia yang masih melihat orang di atas panggung dengan tatapan kagum.
"Terserah kalian aja." Ucap Padilah yang malas melihatnya.
Dalam hati "Orang muka datar dingin gitu, masih bilang enak di pandang. Iw muka kaya beruang kutub gitu." Batin Padilah.
Padilah lebih baik memilih sibuk kerja yang lain saja, dari pada harus ikut lihat beruang kutub itu.
*
*
Jangan lupa follow dan like, komen beri dukungan positif.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments