Membuatnya

Yuna dan Ricki sedang belanja di sebuah Swalayan. karena, sebelumnya Ricki meminta Yuna untuk membuat kannya kue kering dan makan malam.

flashback on

"Ikut saya!" titahnya.

"Kemana, Pak? Bukankah pertemuan dengan klien sudah dibatalkan, Pak."

"Antar saya, membeli kue Jenis kemarin!"

"kue kering, Pak?" tanyanya polos.

"Hemm..."

"Tapi, itu saya yang buat, Pak."

"Kalau begitu, buatkan kue itu untukku!" titahnya.

"Apa..., tapi ini masih jam kerja, Pak."

Ricki menatap dengan tatapan sinis.

"Baiklah," Yuna sudah pasrah.

"Memangnya siapa yang punya perusahaan ini? dasar bodoh!" mendengar itu Yuna hanya memutarkan bola matanya, jengah.

"Saya tidak punya bahan- bahannya, Pak. b

Belum gajihan," jawabnya.

"Hemm..." kita ke swalayan!" titahnya.

flashback off.

"Pak, dorong trolinya!" titah Yuna.

"Kamu, berani memerintah ku, hah?!"

"Iyah, biar seperti di felm- felm gitu, Pak romantis!" ucapnya dengan terkekeh.

Tanpa bersuara Ricki mengambil troli dari tangan yuna. Mereka menyusuri setiap rak dengan cekatan Yuna mengambil bahan bahan kue kering yang dibutuhkan. Tentu saja dia mengambil lebih banyak.

"Mumpung ada yang bayarin," gumamnya.

kalo cerita di felm felm harus jaim dan pura pura menolak agar si Bosnya jatuh cinta

tidak buat Yuna ini adalah kesempatan untuk memenuhi isi lemari es nya.

"Yuna ..."

"Iyah, pak," jawabnya dengan semangat 45 Yuna pun menoleh.

"Buuatkan saya sarapan juga setiap hari!" titahnya.

"Tapi, Pak."

"Kamu pilih saja bahan yang kamu butuhkan nanti semua saya yang bayar!"

"Benarkah?" tanya Yuna dengan mata berbinar.

"Alhamdulillah...bisa bernafas dengan lapang sampe gajihan, aku kan tidak secara cuma-cuma. kalau dia memberi tanpa mempekerjakan ku, itu pantrangan buat ku"

Setelah selesai Yuna membawa semua belanjaannya ke parkiran mobil dengan Ricki yang membuntutinya di belakang, karna kegirangan dia menabrak seseorang.

Bruggg....

"Ana..."

"Sella..."gumamnya.

"Ya Ampun Ana makin cantik ajh kamu,

sambil membantu Yuna merapikan belanjaannya yang terjatuh.

"Eumm, kau tidak bersama Edward?

Sela celingak celinguk. Eh, itu di belakang siapa cakep banget, Ya Ampun!" heboh Sella.

Yuna memberikan no handphone nya

"Save, no kontak gue! bay."

Setelah selesai, Yuna segera pergi.

"Gue duluan yah," pamitnya dengan melambaikan tangannya.

"Hey, kau masih berhutang penjelasan, Na!"

"Berisik! Gue duluan, Yuna tergesa- gesa menarik tangan Ricki tanpa sadar.

"Lepas!"

"Maaf, pak."

"Kenapa dia, mendengar nama laki laki itu mukanya jadi pucat . Siapa tadi, oh iyah Edward, mendengar namanya Yuna langsung pergi, ada apa sebenarnya?"

"Akh, ngapain gue pikirin cewe bar- bar ini!

sebentar, Na? bukan kah gadis itu memanggil Yuna dengan sebutan, Na? Mungkinkah, akunharus memastikannya." Ricki terus bergelut dengan pikirannya.

"Yuna...?"

"Iyah, Pak?"

"Kenapa tadi temanmu memanggil mu, dengan sebutan Na?"

"Ke-ke-napa?" tanyanya dengan tebata.

"Na, Ana, namamu kah? tanya Ricki.

"Bu -bu -kan, Pak," dengan terbata. "Itu bapa salah dengar kali, Pak. Jeas-jelas dia panggil aku Yuna pa!"

"Heem, rasanya memang tak mungkin!" gumam Ricki

"Iyah, Pak. Mungkin karna musiknya terlalu keras tadi," Yuna coba meyakinkan.

Ricki tetap tak menjawab sibuK dengan pikiran nya.

"Akhirnya, sampai juga, Alhamdulilla.

Yuna menaruh semua bahan bahan di lemari es dan di lemari tempat penyimpanan makanan dengan rapi

"Pak..."

"hemmmm..."

"Sebelum saya membuat kue nya. Saya Ashar dlulu yah, Pak."

"hemmzz.."

"Pak Ricki, mau sholat dulu?" tanyakan.

"Kau, duluan saja!"

"Apa aku masih ingat caranya sholat terakhir aq sholat waktu umur ku 10 tahun saat di ajar kan nenek." gumamnya.

Yuna sudah menyelesaikan ibadahnya, Ia kembali ke dapur untuk membuatkan kopi dan makannan ringan yang ia buat sendiri.

"Ini, pak. Saya ke dapur dulu untuk membuatkan kue," ucapnya.

"Di sini saja buatnya, saya lihat!"

Yuna membawa peralatan dan bahan bahan

"Pak, mau bantu saya?" tanyanya. "Ini kemungkinan bisa sampai malam, Pak."

"hemmzz.."

"Pak, tolong parut nanas ini!"

"Caranya?" Ricki membolak balikan parutan dan nanas.

"Begini...!"

Yuna mengajarkan ...

Yuna mulai membuat adonan untuk membuat

nastar kacang

yuna sudah memasak kacang setengah matang dan di blender .tidak terlalu halus

Yuna memasukan terigu protein rendah

sedikit demi sedikit minyak kelapa

sedikit garam

dan gula yang sudah di halus kan.

mengaduk nya sampai merata dan mudah d bentuk dan sedikit resep rahasia...di dalam nya

"Siap, tinggal di cetak."

"Aduuuhhhh "

"Kenapa, Pak?"

"Ini parutannya jahat!" ucapnya dengan polos nya. Yuna menghampiri dan terkekeh.

"Ya ampun, Pak. Cuma parut nanas satu ajah sampe ancur gini tangan."

" Sakit, tahu!"

"Ya sudah, sini! saya obatin dulu." Yuna mengambil kotak p3k

dan mulai mengobati tangan Ricki

"Sudah..." Ricki masih memperhatikan Yuna dengan pikiran.

"Pak, hellowwww..."

Yuna mengipas ngipaskan tangannya di depan wajar Ricki.

"Pak, tolong cetak kue ini! ini kue kacang," jelas Yuna.

"Wah, ini kue yang kemarin aku makan?"

"Iyah, Pak. Mau aku ajarkan caranya cetak Kue?"

"Tidak usah, saya waktu kecil pernah mencetak kue ini dengan nenek." Ricki tersenyum membayangkan neneknya kemudian terlihat murung.

"Apa Pak Ricki baik baik saja?" tanya Yuna.

"Heem..."

"Saya membuat selai nanas dulu yah, Pak."

"Nanti yang sudah d cetak, simpan di loyang ini," Yuna memberikan loyang yang sudah d siap kan.

Yuna menyelesaikan membuat selai nanas di dapur lumayan cukup lama karena dengan api yang sangat kecil, agar hasilnya pas dan mudah d bentuk. Sudah jadi Alhamdulillah.

"Yuna ...Yuna .." heboh Ricki di ruang tamu

"lihat lah, lihat lah!" aku sudah menyelesaikan nya, bagus kan? tanyanya antusias.

"Haaaah...?" Yuna tidak fokus dengan kue yang di cetak bosnya melainkan sikap Ricki yang seperti anak kecil. Yuna menghampiri Ricki dan menempelkan tangannya di jidat Ricki.

"Tidak panas?" Yuna menggelengkan kepalanya, seketika Ricki mengerutkan keningnya.

"Hey, kau kenapa?" Ricki terheran.

"Tidak..." jawab Yuna singkat.

"Ya, sudah. Cepat, masukan ke oven! biar cepat jadi," titahnya.

"mulai lagi ke mode kulkas!"

Yuna sudah menyelesaikan kedua jenis kue keringnya dan memasukannya ke toples.

Ricki menghampiri ke dapur.

"Yuna, kau tidak kuliah?" tanyanya.

"Hari ini, kebetulan dosennya tidak ada, Pak."

"Kenapa kue buatan mu mirip dengan Kue buatan Nenek ku yah?" tanyanya.

"Mungkin resepnya sama."

"Iyah, mungkin. Tapi, saya suka beli tapi tak ada yang semirip ini?"

"Sepertinya, Bapak dekat sekali dengan beliau?"

"Heem, sangat! matanya menatap kosong ke atas dan terlihat raut sedih dari wajah Ricki.

"sudahlah, apa makan malamnya sudah siap?"

"Sebentar lagi, Pak. saya sedang membakar ayamnya."

Selang berapa menit

Yuna menyiapkan masakannya. Ayam bakar bumbu rujak dengan potongan mentimun di dalamnya, tempe, tahu yang sudah d goreng

dan sambal cabe merah tanpa terasi. Karna, Yuna tidak suka dengan terasi dan cah kangkung.

"Silahkan, Pak. Maaf, kita makan lesehan tidak punya meja makan."

"Kamu makan pake tangan lagi, Yuna?"

"Iyah, Pak. Maklum orang kampung."

"Emang kamu asli mana?"

Yuna hanya terdiam tanpa.menjawab. Ricki mencoba masakan Yuna, mata nya membulat seketika.

"Masakannya bemar- benar enak."

,

,

,

'

'

'

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

intermesso.....

buat selingan ajah 😍😍

jngan sampe.ke gini yah🤭🤭🤭🤭

Seorang Istri Lagi Sewot Sama Suaminya

Istri: “Kenapa sih kamu gak bilang dari dulu klo kamu semiskin ini..?!”

Suami: “Aku kan udah bilang… Tapi kamu aja yg gak denger & gak ngerti..!!”

Istri: “Emang dulu kamu bilang apa??” (penasaran)

Suami: “Aku bilang, ‘Sayang, cuma kamu satu-satunya yg kumiliki & kupunya di dunia ini..’ Eh, kamunya malah jawab ‘so sweet….’

Istri: “#!?!*’?”#

🌸🌸🌸

minta dukungan nya y ka 👍

like dan koment nya ka tinggalin jejak 🤩🤩🤩

makasih y ka

Terpopuler

Comments

🌹🌹Sofia Salgi🌹🌹

🌹🌹Sofia Salgi🌹🌹

semakin seru ini ceritanya,,,,,aq suka sama yuna😚😚😚😚semoga sllu ceria

2021-12-01

0

Yunia Abdullah

Yunia Abdullah

Baru Kali INI bca novel ceo bkin kue kering

2021-07-28

0

Atieks Syaiful Bahri

Atieks Syaiful Bahri

mak mak multi talenta🤭🤭🤭

2021-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Pusat Perbelanjaan
3 Kediaman Ricki Ariando
4 Ariando Group
5 Ariando Group part 2
6 Istirahat
7 Istirahat part 2
8 Awal
9 Ruangan Presdir
10 kediaman Yuna
11 Hari Yang Berat
12 pekerjaan baru
13 Bertemu Client
14 Perlu Bicara
15 Toples Yang Bocor
16 Makan Malam
17 Ada ada saja
18 Membuatnya
19 Barang Berharga
20 Bali
21 Bali
22 Yuna yang aneh
23 Bertemu Edward
24 Oh Mamy
25 Team produksi
26 Teraktiran Presdir
27 Lelah
28 Bandung
29 kediaman Tuan Edward
30 Misteri Nona Anastasya
31 Gubuk Tua
32 kunjungan
33 Dunia Yuna dan Arya
34 Arini
35 Club
36 Bermalam
37 Rumah sakit
38 Rapat Divisi
39 Rumah Utama
40 kedatangan Jesicca
41 Wedding
42 Menuju Malam pertama
43 lagi - lagi Mamy
44 Rencana honeymoon
45 Surat kontrak
46 Siapa sebenarnya Yuna
47 Seandainya Bisa
48 Siapa kamu
49 Yuna dan james
50 kebodohan Ricki
51 Keluarga Marsela
52 James dan Marsela
53 kepergian Sela
54 Yuna Terluka
55 Kedatangan Pria tampan
56 Amarah Yuna
57 Flashback Masa kecil Yuna
58 Si Tampan, Dr. Rayhan
59 Aku tak sebodoh itu
60 Masa lalu Ricki
61 Masa Kecil Yang Mengerikan
62 Flashback, Masa Kecil Ricki
63 keluarga Endelson
64 Flashback, Awal pertemuan
65 Flashback, Ana Kecil
66 Best Friend
67 Kepergian James
68 Sela Yang berbeda
69 Flashback, kelicikan Eric
70 Menemani Sang Kakek
71 Dunia Anastasya dan Edward
72 Pesan Terkakhir Sang Kakek
73 Kedatangan Mamy Mertua
74 Kecemburuan Edward
75 Sisi Lain Nona Anastasya
76 Sebuah Kekonyolan
77 Kabar Yang Menyakitkan
78 Luka Lama
79 Flashback, Setelah Kakek Tiada
80 HELENA
81 Jebakan Helena
82 Flashback, Awal Kehancuran
83 Kabar Yang Mengguncang
84 kepergian Anastasya
85 Kecelakaan Dimasa Lalu
86 Boncap! Los Angeles- Sela dan James
87 Bonchap_ L.A. Oh, Jemes
88 Pengumuman
89 Ucapan Terimakasih
90 Season 2 _ Pesta pertunangan
91 Season 2_ Berpura-pura Tegar
92 Membuktikan Sesuatu
93 Season 2 Pria Misterius
94 Pertemuan Rahasia
95 Rencana Baru
96 Aku Normal!
97 Kebenaran Identitas Andre
98 Cinta itu Egois
99 Kewajiban Seorang Istri
100 Istri Durhaka
101 Perang Dingin
102 Tidak Cinta
103 Rumit
104 Keluarga Absurd
105 Kesempatan dalam Kesempitan
106 Menolak Kaya
107 Dianggap Anak Sendiri
108 Papah Sambung yang Sempurna
109 Rencana Melenyapkan Pewaris
110 Serangan yang Gagal
111 Tidak Menduga
112 Dendam dan Ambisi Berakhir Petaka
113 Acuh
114 Licik
115 Tempat Ternyaman
116 Mie India
117 Bermain Halus
118 Mulai Menemukan Celah
119 Skandal Menjijikan
120 Menjenguk yang Sakit
121 Kedatangan Edward yang Mendadak
122 Bunga Lili
123 Drama Daster
124 Pura-pura Sakit
125 Tingkah Bar-bar
126 Harga Diri Tinggi
127 Sangat Menyesal
128 Peringatan Penting
129 Kehilangan Semangat
130 Cara Ampuh Mengatasi Galau
131 Penyemangat
132 Membandingkan
133 Mencari Nyawa yang Hilang
134 Cinta Semu
135 Pengkhianatan tak Terduga
Episodes

Updated 135 Episodes

1
PROLOG
2
Pusat Perbelanjaan
3
Kediaman Ricki Ariando
4
Ariando Group
5
Ariando Group part 2
6
Istirahat
7
Istirahat part 2
8
Awal
9
Ruangan Presdir
10
kediaman Yuna
11
Hari Yang Berat
12
pekerjaan baru
13
Bertemu Client
14
Perlu Bicara
15
Toples Yang Bocor
16
Makan Malam
17
Ada ada saja
18
Membuatnya
19
Barang Berharga
20
Bali
21
Bali
22
Yuna yang aneh
23
Bertemu Edward
24
Oh Mamy
25
Team produksi
26
Teraktiran Presdir
27
Lelah
28
Bandung
29
kediaman Tuan Edward
30
Misteri Nona Anastasya
31
Gubuk Tua
32
kunjungan
33
Dunia Yuna dan Arya
34
Arini
35
Club
36
Bermalam
37
Rumah sakit
38
Rapat Divisi
39
Rumah Utama
40
kedatangan Jesicca
41
Wedding
42
Menuju Malam pertama
43
lagi - lagi Mamy
44
Rencana honeymoon
45
Surat kontrak
46
Siapa sebenarnya Yuna
47
Seandainya Bisa
48
Siapa kamu
49
Yuna dan james
50
kebodohan Ricki
51
Keluarga Marsela
52
James dan Marsela
53
kepergian Sela
54
Yuna Terluka
55
Kedatangan Pria tampan
56
Amarah Yuna
57
Flashback Masa kecil Yuna
58
Si Tampan, Dr. Rayhan
59
Aku tak sebodoh itu
60
Masa lalu Ricki
61
Masa Kecil Yang Mengerikan
62
Flashback, Masa Kecil Ricki
63
keluarga Endelson
64
Flashback, Awal pertemuan
65
Flashback, Ana Kecil
66
Best Friend
67
Kepergian James
68
Sela Yang berbeda
69
Flashback, kelicikan Eric
70
Menemani Sang Kakek
71
Dunia Anastasya dan Edward
72
Pesan Terkakhir Sang Kakek
73
Kedatangan Mamy Mertua
74
Kecemburuan Edward
75
Sisi Lain Nona Anastasya
76
Sebuah Kekonyolan
77
Kabar Yang Menyakitkan
78
Luka Lama
79
Flashback, Setelah Kakek Tiada
80
HELENA
81
Jebakan Helena
82
Flashback, Awal Kehancuran
83
Kabar Yang Mengguncang
84
kepergian Anastasya
85
Kecelakaan Dimasa Lalu
86
Boncap! Los Angeles- Sela dan James
87
Bonchap_ L.A. Oh, Jemes
88
Pengumuman
89
Ucapan Terimakasih
90
Season 2 _ Pesta pertunangan
91
Season 2_ Berpura-pura Tegar
92
Membuktikan Sesuatu
93
Season 2 Pria Misterius
94
Pertemuan Rahasia
95
Rencana Baru
96
Aku Normal!
97
Kebenaran Identitas Andre
98
Cinta itu Egois
99
Kewajiban Seorang Istri
100
Istri Durhaka
101
Perang Dingin
102
Tidak Cinta
103
Rumit
104
Keluarga Absurd
105
Kesempatan dalam Kesempitan
106
Menolak Kaya
107
Dianggap Anak Sendiri
108
Papah Sambung yang Sempurna
109
Rencana Melenyapkan Pewaris
110
Serangan yang Gagal
111
Tidak Menduga
112
Dendam dan Ambisi Berakhir Petaka
113
Acuh
114
Licik
115
Tempat Ternyaman
116
Mie India
117
Bermain Halus
118
Mulai Menemukan Celah
119
Skandal Menjijikan
120
Menjenguk yang Sakit
121
Kedatangan Edward yang Mendadak
122
Bunga Lili
123
Drama Daster
124
Pura-pura Sakit
125
Tingkah Bar-bar
126
Harga Diri Tinggi
127
Sangat Menyesal
128
Peringatan Penting
129
Kehilangan Semangat
130
Cara Ampuh Mengatasi Galau
131
Penyemangat
132
Membandingkan
133
Mencari Nyawa yang Hilang
134
Cinta Semu
135
Pengkhianatan tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!