Makhluk halus menyeramkan itu terus memelototi Fey dan sengaja membuat tubuh gadis itu terkunci sehingga tidak dapat bergerak ataupun bersuara. Ia bahkan tak bisa memberitahu Refald yang sedang makan lahab perihal apa yang dialami Fey saat ini.
Jelas Fey panik karena ia tidak tahu menahu kenapa makhluk tak kasat mata itu seakan marah padanya. Padahal Fey tidak melakukan apa-apa. Warung ini memang terasa sangat aneh. Kalau bukan karena Refald, Fey takkan pernah mau makan di tempat yang penuh mistis ini.
Saat sosok makhluk mengerikan itu mencoba mendekati Fey, Refald yang berakting pura-pura tidak tahu apa yang terjadi, langsung bangun berdiri dan mencekik leher makhluk mengerikan itu sampai sosoknya menghilang jadi abu.
Begitu makhluk itu menghilang, Fey akhirnya bisa bicara dan bergerak lagi. Gadis itu langsung meminum segelas air sambil memegangi dadanya karena takut jantungnya copot.
“Kau tidak apa-apa Honey? Maaf aku harus berpura-pura tidak bisa melihat sosok itu untuk memancingnya mendekat padamu,” ujar Refald menjelaskan alasan kenapa tadi dia bodo amat saat Fey sedang dalam masalah.
“Tidak apa-apa, syukurlah kau hanya pura-pura. Apa makanan di sini aman Refald?” tanya Fey.
“Aman Honey, justru yang tidak aman, ada di sebelah itu.” Refald menatap lurus pemandangan tak biasa yang ada di depan warung sepi ini.
Kondisi warung yang dilihat Refald dan Fey sangat berbanding terbalik dengan tempat pasangan sejoli itu berada saat ini. Semua orang seolah tak melihat warung ini dan terus masuk ke warung di sebelahnya.
Usut punya usut, ternyata pemilik warung di depan itu menggunakan ilmu sihir atau pelet atau penglaris untuk membuat warungnya rame. Fey mulai sadar dan ia langsung kaget. Sebab, penjaga warung didepannya bukan manusia, melainkan dedemit yang wujudnya sangat menyeramkan dan jumlahnya tidak hanya 1.
“Gila? Apa orang itu pakai penglaris? Apa sih namanya?”
“Iya, pemilik warung bersekutu dengan setan untuk membuat usahanya ramai pengunjung. Dia tidak hanya bekerja sama dengan satu setan saja, tapi banyak. Para setan itu punya tugas masing-masing. Salah satunya adalah yang baru saja kumusnahkan, ia bertugas untuk membuat pengunjung yang masuk ke warung ini ketakutan dan beralih ke warung penglaris itu. sementara lain, ada yang meludahi makanan yang dihidangkan, ada yang membelokkan manusia berhati lemah agar mau makan di situ. Macam-macam,” terang Refald panjang lebar.
“Kasihan bapak ini, sama-sama cari usaha, tapi saingannya curang.” Fey jadi ikut prihatin.
Sementara Refald terdiam seolah ada yang sedang ia pikirkan. Makanan yang tadi di makan Refald juga habis tak bersisa. Hal itu menunjukkan kalau masakan di warung ini sangat enak. Karena lapar, Feypun menyantap makanan yang dihidangkan sampai habis. Iapun melihat Refald yang sejak tadi menoleh ke samping kanan seakan ia menunggu seseorang datang.
“Kau sedang apa Refald, ada yang kau tunggu?” tanya Fey.
Refald mengangguk. “Ehm, aku menunggu ada yang datang ke warung ini.”
“Itu tidak mungkin, kau sendiri yang bilang kalau warung ini sengaja ditutup iblis penglaris itu agar semua orang tak melihat warung ini dan hanya melihat warung di depan itu.”
Belum juga Fey selesai bicara, seorang wanita cantik berambut panjang datang dari kejauhan dan langsung nyelonong masuk ke warung lalu memesan makanan tanpa menoleh pada Refald dan Fey yang sudah lebih dulu ada di warung ini.
Di belakang gadis itu juga mengekor seorang pria tampan, tapi sayangnya. Pria itu bukan manusia. Pria tampan tersebut melayang dan terus berusaha mengajak wanita cantik yang baru datang tadi bicara.
“Dhea, kau jangan marah, aku hanya terlambat 10 menit saja. Masa kau langsung ngambek begitu,” ujar pria tampan itu berusaha membujuk wanita yang bernama Dhea.
“Kau tahu apa yang baru saja kualami? Aku hampir saja dirampok,” pekik wanita itu sampai membuat si mamang pemilik warung bergidik ngeri karena Dhea bicara sendiri.
“Neng, anda bicara dengan siapa?” tanya si Mamang penasaran sambil menyerahkan makanan pesanan Dhea.
“Dengan hantu yang menyebalkan. Mamang nggak perlu ikut campur karena ini urusan saya dengan si hantu menyebalkan ini.” Dhea membayar makanannya dan duduk di meja samping diikuti oleh sosok hantu tampan.
"Bukan begitu Dhea Sayang, aku terlambat karena ada hal yang harus kulakukan dulu." hantu tampan itu mencoba membujuk kekasihnya yang merajuk.
Fey sejak tadi sudah melongo melihat suasana langka yang ia lihat. Pandangan matanya tak bisa lepas dari dua orang beda alam yang ada didepannya.
“Ada apa ini Refald? Jangan bilang, wanita cantik itu pacaran dengan hantu tampan itu? Adakah yang seperti itu?” tanya Fey pada kekasihnya dan Refald malah tertawa.
“Bagaimana denganmu yang menjalin hubungan dengan pangeran demit sepertiku, Honey? Apa itu masuk akal?” Refald malah balik bertanya dan membuat Fey jadi bingung menjawabnya.
“Aku dan wanita itu jelas berbeda Refald, pacarku manusia tulen yang punya kekuatan supranatural di atas rata-rata. Sedangkan dia punya kekasih hantu yang wujudnya tak bisa dilihat oleh manusia biasa. Si mamang aja sampai ketakutan loh, tuh dia sembunyi di bawah meja.”
Hantu tampan yang duduk berseberangan dengan Fey dan Refald langsung melirik Fey dengan tajam. Yang dilirik langsung salting dan merasa bersalah karena telah membicarakannya. Sang hantu melesat cepat ke tempat Fey dan Refald. Spontan Fey langsung pindah tempat dan memeluk lengan kekasihnya dengan erat.
“Ibu, kau kejam sekali padaku. Haruskah kau bicara seperti itu pada anakmu setelah lama kita tidak bertemu?” tanya hantu tampan itu dan membuat dahi Fey berkerut.
Fey menoleh ke arah belakang mengira ada wanita lain selain dirinya di sini. Tapi nyatanya tidak ada siapa-siapa. Hanya ada mereka berempat di sini dan satunya adalah hantu. Yaitu pria yang sedang melabrak Fey dan Refald.
“Ibu? Siapa yang kau panggil ibu?” tanya Fey bingung.
“Wuah, aku tak menyangka Ibu sekejam ini padaku. Sudah membuatku tersinggung, tak mengakuiku sebagai anak pula. Ibu sangat menyakiti perasaanku.” Hantu tampan itu beralih pada Refald. “Ayah juga tak mengakuiku sebagai anak? Tidak cukupkah kutukan yang kau berikan padaku saat ini?” tanya hantu tampan itu pada Refald sehingga membuat Fey sampai terjatuh dari kursinya saking terkejutnya mendengar ucapan si hantu tampan.
“Honey, kau tidak apa-apa!” seru Refald menahan tawa melihat kekasihnya terjungkal dari kursi lalu membantunya duduk kembali.
“Refald, apa aku tidak salah dengar? Dia bicara apa barusan? Kau dipanggil ayah? Dia anakmu? Kapan kau punya anak? Sudah besar pula!” Fey shock sampai kata-katanya belibet tak karuan. Kedua tangannya tetap berpegang pada lengan Refald karena takut oleng lagi.
“Honey, dia Dewa. Dia bukan hanya anakku, tapi juga anakmu. Jika aku ayahnya, maka kau ibunya. Dia anak kita,” terang Refald tanpa dosa.
Dari tadi Refald sudah ingin tertawa melihat ekspresi shock istrinya, tapi mati-matian ia tahan karena wajah Dewa sudah cemberut akut karena tidak diakui anak sama Fey.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Dede Dahlia
oh..ternyata itu dewa.pantas aku merasa pamiliar dengan nama Dhea yg pacaran sama hantu ternyata mantunya Refald n Fey.& Dewa anak mereka yg kena kutukan itu & Dhea yg mampu menolongnya yg mencabut bunga di deket gua itu.
2024-02-01
0
Berdo'a saja
ya ya mereka sekarang ada di dunia masa depan
2023-12-07
0
𝐙⃝🦜𝐂umi🍊𒈒⃟LBC
wkwkkw gimana gak shock lah kan Fey sama dewa beda masa nya
2023-09-25
0