BAB 8 Baseball Ala Pak Po

Refald tidak langsung menjawab pertanyaan Fey, tapi ia menurunkan kekasihnya begitu ia sudah ada di atas tebing. Kekuatan Refald sudah tidak bisa diragukan lagi. Refald adalah satu-satunya manusia langka di dunia ini dan Fey sangat beruntung bisa memiliki kekasih seperti Refald.

Hanya saja, saat ini Fey benar-benar mencemaskan banyak hal. Tapi ia tak bisa mengungkapkannya pada Refald. Tatapan mata pangeran demit itu menuju sekeliling dengan sikap waspada tingkat dewa.

“Honey, tetap disampingku. Dan jika kau takut, sembunyilah di belakangku. Jangan pernah kau lepaskan genggaman tanganku ini.” Refald mengangkat genggamannya dan Fey hanya mengangguk diam.

“Kau tahu apa yang aku lihat?” tanya Fey dengan suara gemetar.

“Ehm, aku tahu. Mereka semua … sedang mengawasi kita.”

“Apa yang mereka inginkan dari kita?” tanya Fey lagi.

“Apalagi? Mereka merasa terganggu dengan kehadiran kita di sini.”

“Lalu, bagaimana dengan teman-temanku? Apa mereka baik-baik saja? Apa karena jimat yang dipakai Destra dan Ucun? Kau bisa menemukan di mana mereka berada sekarang?” Fey akhirnya memberondong Refald dengan banyak pertanyaan. Hatinya sama sekali tidak bisa tenang.

“Honey, kita sendiri sedang dalam bahaya sekarang, bagaimana mungkin aku menyelamatkan orang lain kalau kita sendiri lagi kesulitan.” Mata Refald semakin menajam ke depan seolah ia bersiap menghadapi serangan.

Melihat Refald dengan sikap seperti itu, Fey paham. Meski ini bukan kali pertama ia harus berhadapan dengan hal diluar nalar manusia. Tetap saja Fey takut juga meski tidak separah saat pertama kali mengetahui siapakah Refald sebenarnya.

Suasana malam tampak semakin mencekam. Angin berhembus dengan kencang dan mendadak udara jadi teramat sangat dingin. Refald memberikan punggungnya untuk melindungi Fey dari ancaman para makhluk astral yang tidak suka dengan kehadiran mereka di sini.

Dan benar saja, tanpa dinyana-nyana, muncul bola api melesat cepat ke tempat Refald. Namun dengan sigap Refald menggunakan kekuatannya untuk membuat pelindung agar bola api itu tidak bisa menyentuh mereka.

“Aaaaarrrgggh!” teriak Fey dengan lantang dan langsung menelungkupkan wajahnya dipunggung Refald. “Astaga seram sekali!” ujarnya gemetar ketakutan. “Apa itu Refald?”

Bola api yang dilihat Fey, ternyata bukan bola api biasa. Itu merupakan kepala manusia yang terbakar sehingga bentuknya tak karuan dan sangat menyeramkan.

“Orang-orang menyebutnya Banaspati. Inilah wujud dari Banaspati yang sebenarnya Honey. Bola api yang dilihat manusia dari kejauhan tampak seperti bola api biasa dan bercahaya bila ada di atas langit-langit. Tapi kalau dilihat dari dekat, bola itu adalah kepala manusia. Kebanyakan bola itu berasal dari korban-korban kecelakaan atau mutilasi. Namun ada juga banaspati buatan orang-orang yang bersekutu dengan setan. Nah, yang kau lihat barusan, banaspati alami, dari dunia lain dan kepala manusia itu sepertinya kepala korban pembunuhan."

Refald menjelaskan dengan tenang seolah nggak ada takut-takutnya. Bola api berbentuk kepala it uterus membenturkan kepala ke dinding lapisan pelindung buatan Refald yang tidak akan mudah ditembus oleh makhluk tak kasat mata.

Meski aman saat ada Refald tetap saja Fey ketakutan. Apalagi bola api tersebut seolah marah sekali pada kehadiran mereka di sini.

“Bagaimana cara kita pergi dari sini Refald?” tanya Fey masih menggenggam erat tangan kekasihnya.

“Ya kita tunggu sampai pagi. Mau bagaimana lagi. Sini aku peluk kalau kau masih takut,” goda Refald seolah sangat menikmati momen takutnya Fey. Soalnya kekasihnya begitu erat memeluknya dari belakang sehingga Refald merasa senang.

“Jangan ngadi-ngadi kau Refald. Apa ini sungguh lucu bagimu?”

Refald tertawa. “Lagian Honey. Kau tahu siapa aku. Kau juga bukan kali pertama mengalami kejadian mistis diluar prediksi BMKG seperti ini. Apa yang kau takutkan.”

“Ya jelas takutlah, aku kan manusia normal, lah kau bukan. Maksudku … kau kan beda denganku!”

Suara teriakan itu membuat telinga Refald sedikit sakit. Akhirnya, ia pun menghempaskan satu tangannya ke arah bola api dan membuat bola tersebut terpental jauh ke dalam hutan.

“Adaoowww!” teriak seseorang. Mungkin bola api yang dilempar Refald barusan mengenai orang lain. Namun, ini hutan yang sepi dan tidak ada manusia lain lagi selain Refald dan Fey. Sangat anah kalau ada orang lain selain pasangan sejoli itu di dalam hutan lebat apalagi ini dalam Susana gelap gulita.

“Suara siapa itu?” tanya Fey bingung pada Refald.

“Entahlah, ayo kita periksa.” Refald agak ragu, dan untuk memastikan ia mengajak Fey masuk ke dalam hutan.

Fey yang tangannya terus digandeng Refald menatap ngeri ke seluruh area sekelilingnya karena ia melihat ada banyak sekali dedemit dengan berbagai wujud menyeramkan menyeringai padanya. Refald mengingatkan Fey untuk tidak menatap mereka semua.

Begitu mereka memasuki hutan dan mendekati sumber suara tersebut, mendadak, terdengar suara teriakan lagi dan kali ini jauh lebih jelas dari yang tadi.

“Awas Pangeran! Awas Putri!” suara teriakan itu siapa lagi kalau bukan Pak Po.

Yang membuat Fey dan Refald menganga. Dengan gaya soknya Pak Po. Sia mengangkat sebuah bongkahan kayu dan siap memukul Banaspati tepat ke arah Fey dan Refald.

Begitu bola api itu melayang-;laying cepat di udara, Refald langsung menundukkan Fey agar tak terkena lemparan Pak Po. Aksi Pak Po jelas mengundang kemarahan Refald karena hampir saja mencelakainya.

Banaspati itupun terjun bebas ke dasar jurang dan menghilang tanpa jejak. Pak Po pun bersorak sorai gilang bukan kepalang.

“Yes! Home run!” seru Pak Po sambil menari-nari. Pocong tampan itu sangat senang karena bisa bermain dalam kegentingan yang hakiki.

“Apa yang kau lakukan Pak Po!” teriak Refald sambil mati-matian menahan amarah jangan sampai Refald lepas kendali. Jika tidak, maka kekuatan Refald bisa hilang dan akibatnya bakal fatal kalau kekasih Fey kehilangan kekuatan supranaturalnya hanya gara-gara posong oneng itu.

“Main baseball Pangeran! Seru banget ternyata!” ujar Pak Po tanpa dosa.

“Untung kau sudah mati! Jika tidak kubunuh kau sekarang juga!” geram Refald dan Fey mencoba meredakan amarah kekasihnya.

“Sabar Refald, jangan marah. Kau tidak boleh kehilangan kekuatanmu. Aku masih ingi hidup lebih lama.” Fey menatap mata Refald agar amarah kekasihnya ini menghilang.

Refald menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya lagi. Hal itu ia lakukan berkali-kali sampai ia tak merasa marah lagi pada Pak Po. Bisa-bisanya disaat seperti ini malah main baseball menggunakan kepala banaspati. Demit satu itu memang lain daripada yang lain.

“Bagaimana?” tanya Refald setelah dia tenang.

“Apanya Pangeran?” tanya Pak Po dengan wajah bloonnya.

“Kau tadi kusuruh apa? Astaga, kau itu pocong tapi kau tak menunjukkan jiwa perpoconganmu! Mana ada pocong model sepertimu Pak Pooo!” Refald langsung depresi menghadapi anak buahnya yang satu ini. Sayangnya memang hanya Pak Po yang bisa Refald andalkan.

“Oh, anu Pangeran. Saya kan sudah mencoba masuk ke dimensi lain. Tapi saya malah tersesat kemari dan malah tertabrak bola api tadi. Setan mana yang melempari saya dengan bola api tersebut sampai kepala saya benjol begini.” Pak Po membuka tudung kain kafannya dan memperlihatkan kepalanya yang benjol akibat kena bola api yang di lempar Refald.

“Jadi kau ingin tahu siapa setan yang melemparimu dengan Banaspati tadi?” tanya Refald.

“Tentu saja Pangeran. Saya harus bikin perhitungan dengan setan itu. enak saja bikin kepala saya benjol.”

“Kalau sudah ketemu mau kau apakan?” tanya Refald.

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

Teh Yen

Teh Yen

hahhaa pak po nantangin refald dong bisa mati 2x kau d lempar ke planet Pluto pak po 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-02-02

0

Dede Dahlia

Dede Dahlia

pak poo....noh yg lempar banaspati ke kamu orangnya tepat di depan kamu sedang ngobrol dengan kamu.coba kamu seberani apa bikin perhitungan sama dia 🤔

2024-02-01

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

didepan mu pooo

2023-12-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!