BAB 16 DUO REFALD

Cahaya terang yang tadinya menyerang Refald dan Fey, mendadak sirna. Begitu mata dua sejoli itu bisa melihat dengan normal, mereka sudah ada di tempat yang berbeda. Keduanya kini ada di sebuah padang safana yang dipenuhi dengan bunga-bunga indah berwarna warni. Tampak jelas kalau pasangan sejoli itu baru saja mengalami perpindahan dimensi dari dunia nyata ke dunai lain yang tak kasat mata dan tak semua orang bisa melaluinya.

Meski ini bukan kali pertama Fey mengalaminya, tetap saja ia merasa takjub akan apa yang baru saja ia lewati bersama dengan Refald. Masalahnya, saat ini, tepat di hadapan Fey, bukan hanya ada satu Refald, melainkan 2. Sekali lagi, di depan wajah gadis cantik itu, ada dua Refald, sama persis pula.

Dua laki-laki tampan itu mirip bagai pinang dibelah dua. Gerak gerik mereka, postur tubuh keduanya, gaya bicara dan lain sebagainya semuanya sama. Tidak ada perbedaan diantara Refald asli dan yang palsu sehingga membuat Fey sangat bingung.

“Astagadagron, bagaimana bisa kalian menjadi dua?” gumam Fey menatap dua Refald saling bergantian.

“Honey, akulah yang asli. Percayalah padaku,” ujar Refald dengan wajah seriusnya.

Hampir saja Fey percaya karena kata ‘Honey’ adalah kata panggilan sayang khusus dari Refald untuk Fey. Namun, gadis itu gundah gulana lagi ketika Refald satunya juga memanggilnya dengan sebutan sama.

“Tidak Honey, akulah yang asli, jangan percaya padanya. Ingat, siapapun bisa menyamar jadi diriku.”

Nah loh, Fey jadi bingung. Ada dua Refald di depannya dan dua-duanya sama-sama menunjukkan ciri-ciri kekasih aslinya. Bau singkongnya juga sudah tidak ada. Masalahnya jadi semakin rumit sekarang. Sulit membedakan manakah Refald asli dan palsu.

Dalam situasi rumit seperti ini, Fey tidak boleh gegabah. Ia harus hati-hati dan yakin pada hatinya. Ia harus tetap bersikap tenang agar bisa memecahkan masalahnya. Bagaimanapun juga, Fey harus bisa menemukan manakah kekasih aslinya.

Dua Refald itu bahkan sempat saling berkelahi dan adu kekuatan. Sayangnya, kekuatan mereka berdua sama-sama kuat sehingga sangat sulit untuk dibedakan.

Sial, kalau saja ada Pak Po, pasti bisa membedakan mana Refald asli dan palsu, ah tidak, atau mungkin malah sebaliknya. Pak Po kan oneng. Harusnya aku bersyukur dia tidak ikut terbawa kemari. Kalau saja ikut, bisa-bisa dia semakin memperparah keadaan. Ayo berpikirlah Fey, cari mana Refald aslimu. Batin Fey sambil terus memerhatikan Refald asli dan palsu yang sedang berkelahi.

“Beraninya kau menyamar jadi diriku! Tunjukkan wujud aslimu!” bentak Refald yang ada di sebelah kiri Fey.

“Enak saja kau ngaku-ngaku diriku. Kau yang harus tunjukkan wujud aslimu dasar penjiplak!” teriak Refald yang ada di sebelah kanan Fey.

Dari gaya bicaranya sih Fey yakin kalau pria di sebelah kanannya ini adalah Refald asli, tapi kloningannya juga bersikap sama sehingga Fey jadi galau lagi.

“Apa yang sedang mereka berdua lakukan? Mereka sama-sama meniru satu sama lain,” gumam Fey masih memikirkan cara untuk menemukan kekasih aslinya.

Kedua Refald itu lagi-lagi adu kekuatan sehingga membuat Fey jadi semakin bimbang. Jika terus seperti ini, selamanya, dirinya dan Refald asli akan terjebak dalam dunia lain ini sementara ia juga mencemaskan keadaan Nura dan Mia yang masih ada di dalam tenda.

Fey tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika kedua teman-temannya tahu kalau dirinya tidak ada di dekat mereka. Pasti kedua sahabat Fey itu langsung panik apalagi mereka ada di hutan sendirian. Meski ada Pak Po, pocong oneng itu tidak bisa diandalkan.

Aku harus secepatnya menemukan Refald dan keluar dari dunia ini. Bisa gawat kalau lama-lama terjebak di sini. Tapi bagaimana …, jerit Fey dalam hati. Ia sampai tidak sadar kalau kuku-kuku jarinya sudah habis karena ia gigiti sejak tadi.

Sampai akhirnya, Fey menemukan ide untuk menemukan manakah Refald aslinya. “Hei kalian berdua, berhenti berkelahi!” teriak Fey dan anehnya, dua Refald itu sama-sama menuruti keinginan Fey.

“Bagus, tak perlu berkelahi untuk mengetahui manakah Refald yang asli. Kalian tinggal jawab saja pertanyaanku. Dari jawaban kalian, aku pasti langsung tahu, siapa yang menjadi suami ghaibku.” Mata Fey menatap kedua Refald secara bergantian.

Dua Refald itupun juga langsung siap menjawab apapun pertanyaan yang akan diajukan oleh Fey. Mereka bahkan sudah sama-sama berdiri dalam posisi tegap tanda siap sedia.

“Silahkan Honey, ajukan pertanyaan apapun. Aku siap menjawabnya,” ujar Refald sebelah kanan.

“Aku juga siap Honey. Akan kubuktikan kalau akulah Refald asli bukan si kunyuk itu!” ledek Refald sebelah kiri.

“Siapa yang kau bilang kunyuk, ha? Kau itu yang kunyuk!”

“Stop! Berhenti berdebat! Akulah yang akan menentukan manakah diantara kalian berdua yang menjadi Refald asli!” bentak Fey dan dua Refald itupun langsung diam.

Suasana mendadak hening. Fey mulai mengambil napas dalam-dalam dan ia langsung mengajukan soal pertama.

“Apa panggilan Leo pada Refald?” tanya gadis itu.

“Biksu Tong.”

“Tom Sam Chong!”

Kedua Refald itu menjawab pertanyaan pertama Fey secara bersamaan dengan benar dan tepat pula. Gadis itu kecewa, tapi ia masih punya banyak sekali pertanyaan yang mungkin hanya ia dan Refald saja yang tahu.

“Oke, pertanyaan kedua!” Lagi-lagi, Fey menatap dua Refald dengan seksama berharap kali ini ia bisa menemukan kekasih aslinya. “Saat pertama kali aku bertemu dengan Refald setelah lama berpisah, kata apa yang keluar dari mulut Refald sampai ia kehilangan kekuatannya.”

“HEEEEII!” teriak Refald sebelah kanan sambil mengangkat satu tangan kanannya sambil memperlihatkan jari telunjuknya. Tak hanya itu, wajah pria itu dibuat marah dan sekesal mungkin sampai Refald satunya kaget dan iapun tak tahu harus berkata apa.

Melihat hal itu, Fey tersenyum dan langsung berlari memeluk Refald aslinya. “Kau Refaldku! Kau benar-benar Refaldku!” ujar Fey terharu sendiri.

Refald langsung membalas pelukan kekasihnya dengan sangat erat seolah enggan ia lepaskan. Berkali-kali ia menciumi rambut dan kepala Fey dalam dekapannya karena ia juga sangat senang akhirnya wanita yang ia cintai bisa tahu siapakah Refald asli.

“Itu adalah teriakan yang tak seharusnya aku lakukan padamu Honey. Waktu itu aku tak tahu kalau kau adalah kekasih yang kucari-cari sepanjang hidupku. Kalau saja aku tahu,k aku takkan pernah berteriak padamu seperti itu. tak heran jika detik itu juga, untuk pertama kalinya, aku kehilangan kekuatan.”

Fey melepas pelukannya dan menatap wajah tampan Refald. Keduanya tersenyum senang karena akhirnya bisa bersama setelah dibuat bimbang karena ada dua Refald.

“Sekarang kita bisa pulang,” ujar Fey senang tapi tidak dengan Refald.

“Tidak bisa,” jawab Refald sehingga senyum Fey memudar.

“Kenapa? Aku kan sudah menemukan Refald asli. Kau bisa bawa aku kembali ke tempat Nura dan Mia berada dengan kekuatanmu.”

“Masalahnya, kunci gerbang dunia lainnya, ada pada Refald palsu dan dia … melarikan diri barusan," terang Refald dan terkejutlah Fey.

Gadis itu menoleh pada Refald satunya dan pria yang merupakan ternyata sudah tidak ada lagi. Fey langsung lemas karena baru saja tahu kalau ternyata ia tetap tidak bisa kembali meskipun sudah menemukan Refald asli.

“Bagaimana ini, masa kita akan tinggal di sini selamanya,” rengek Fey lemas. Sedangkan Refald malah tersenyum senang.

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

Teh Yen

Teh Yen

Fey cerdas ,, tp.knp.d saat sulit.begini refald masih bisa.tersenyum.hayo.punya.rencana apa.loh

2024-03-05

0

Dede Dahlia

Dede Dahlia

Fey cerdas good 👌👍😘

2024-02-01

0

‧✮nuna_Ghieta❥

‧✮nuna_Ghieta❥

makin syulit

2024-01-03

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!