Ancaman dari Ray

"Tuan Raymond—"

Semua orang di ruangan itu terlihat kalang kabut dengan kedatangan Ray yang tiba-tiba, padahal pria itu sudah berada dirumah itu cukup lama, hanya saja ia berdiri dibalik pintu menguping semua keributan yang terjadi.

"Apa aku tamu tak diundang?" Ray berpura-pura menyesal, Ana mencibir pria itu, ia mendengus kesal karena harus bertemu lagi dengan orang yang angkuh seperti Ray.

"Ah sepertinya begitu." Ucap Ray yang semakin menampilkan wajah kecewanya.

"Tidak tidak, tidak tuan, mari silahkan duduk." Ujar Rio yang kemudian langsung membungkuk hormat dan mempersilahkan Ray untuk duduk.

Semua orang juga ikut duduk di sofa saat Ray mulai berdehem untuk memulai pembicaraannya.

"Aku mendengar kalau perempuan yang akan aku nikahi sekarang sedang hamil. Ah iya, yang lebih parahnya tidak tahu siapa ayah anak itu. Jadi— bagaimana kalian akan menjelaskannya padaku?" Tanya Ray.

"Maafkan kesalahan anak saya tuan." Ujar Ayah Ana.

Ana menatap ayahnya tak percaya begitupun juga Kenan, Farhan yang biasanya menjujung tinggi harga diri dan martabatnya sekarang berlutut dihadapan Ray.

"Ayah!" Ana bangkit dari duduknya, mendekati ayahnya yang masih berlutut dihadapan Ray.

"Berdiri. Ayo berdiri ayah." Gadis itu mencoba membantu ayahnya berdiri, tapi percuma saja, ayahnya masih tetap ingin berlutut dihadapan pria itu.

"Ayah— Ayah sudah cukup, ayo berdiri. Ana mohon." Bujuk Ana, mata gadis itu mulai berkaca-kaca, ia kesal melihat ayahnya seperti orang yang tidak punya harga diri dihadapan pria sialan itu.

"Aku mohon maafkan ayah saya tuan. Ini bukan salah ayah saya, tapi ini semua karena perempuan sialan itu." Kata Kenan yang tiba-tiba juga ikut berlutut dihadapan Ray, sekilas pria itu tampak menatap Rachel penuh kebencian, karena gadis itu, sekarang ayahnya harus berlutut.

"Kenan jangan lakukan itu. Kenan, ayo bangun." Pinta Ana pada adiknya itu.

Menit berikutnya, aksi berlutut itu pun akhirnya diikuti oleh seluruh anggota keluarga Ana, membuat gadis itu rasanya ingin membenturkan kepalanya di dinding melihat situasi yang sangat menguras emosinya.

"Kenapa kau tidak ikut berlutut juga, nona?" Ray menatap Ana tanpa ekspresi, sedangkan gadis itu balik menatapnya tajam.

"Kau bukan tuhan, kau bukan orangtuaku, aku tidak punya kewajiban untuk berlutut padamu." Jawab Ana ketus.

"Aaa— jadi begitu ya, bagaimana jika aku membuat ayahmu berlutut selamanya— ah tidak, atau— adik laki-lakimu ini saja? Kau hanya perlu memilihnya, nona." Kata Ray.

"Ayah! Kenan! Berdiri! Cepat berdiri! Pria brengsek seperti dia tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti itu!" Ucap Ana yang masih terus berusaha membujuk ayah dan adiknya itu.

Ray menyeringai mendengar perkataan Ana,

"Tuan Farhan, sepertinya anak kandung anda yang satu ini membuat saya tertarik untuk menikahinya." Tangan Ray menunjuk kearah Ana.

"Kau!" Ana yang sudah sangat geram dengan Ray, ia berniat untuk meninju wajah pria itu. Tapi sebelum tinjunya sampai di wajah Ray, Yohan dengan cepat menjadi tameng bagi tuannya itu.

Suara pukulan terdengar, detik berikutnya Yohan tampak menggeleng-gelengkan kepalanya karena merasa pandangannya sedikit berputar ketika dirinya baru saja mendapatkan tinjuan Ana.

Gadis itu pernah mengikuti latihan bela diri, jadi ia paham dimana titik yang paling ampuh untuk membuat lawannya tumbang.

Ray bertepuk tangan, ia menampilkan senyum seringaiannya pada Ana.

"Kau sangat kuat nona."

"Hentikan omong kosongmu itu dan perintahkan mereka untuk berdiri!"

"Memohonlah, jika kau memohon padaku, aku akan melakukannya."

"Cih, kau pikir aku akan melakukannya? tidak! Aku tidak akan melakukannya!" Ucap Ana.

"Kau akan melakukannya." Ujar Ray sembari mendorong Kenan dengan kakinya, membuat Kenan jatuh tersungkur kebelakang.

"Kenan!" Pekik Ana, gadis itu dengan cepat membantu Kenan berdiri, namun adiknya itu memilih untuk kembali berlutut di hadapan Ray.

"Kau masih tidak akan melakukannya?" Tanya Ray.

Ana diam tak bergerak, ia bahkan terlihat tidak ingin menjawab ataupun membalas perkataan dari pria itu.

"Baiklah, sepertinya— kau memaksa diriku untuk mengeluarkan sedikit tenagaku ya." Ujar Ray, ia kemudian memberi kode pada Yohan untuk mendekat.

Ray membisikan sesuatu pada assistennya, setelah itu Yohan pergi dari samping Ray.

Tidak butuh waktu lama, assisten pribadi Ray itu datang kembali dengan membawa sebuah kotak hitam persegi. Dalam sekali lihat saja, Ana merasakan perasaan tidak enak ketika melihat kotak persegi itu.

Yohan membuka kotak persegi itu di samping Ray, kini Ana dapat melihat dalam kotak persegi itu berisi sarung tangan hitam, pistol merk Smith & Wesson 500 Magnum dan beberapa buah peluru tertata rapi di dalam kotak itu.

Ray mengambil sarung tangan hitamnya dan mulai menyiapkan pistol jenis revolver itu. Ray tersenyum penuh kemenangan saat melihat Ana yang terlihat mulai panik.

"Kau tau pistol apa ini?" Tanya Ray sembari memainkan pistol yang di pegangnya itu.

Ana mencoba menenangkan dirinya, ia mengepalkan tangannya kuat, gadis itu berulangkali mengatur nafasnya agar dirinya tidak terbawa emosi dan bertindak gegabah.

"Sepertinya— kau tidak tahu. Baiklah, aku akan memberitahumu. Ini Smith and Wesson lima ratus Magnum, salah satu pistol yang paling mematikan didunia. Dengan kecepatan dua ribu tujuh puluh lima per detik, BAM! Aku akan menembakkannya ke kepala adik laki-lakimu ini, bagaimana?"

Ana masih terdiam mengatur napasnya,

"Kau! Kau— " Ana memegangi dadanya, dalam hatinya, ia mengumpat kesal pada dirinya sendiri. Disaat-saat seperti ini dadanya kembali terasa sesak.

Tidak boleh seperti ini, aku harus tetap kuat.

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

kirain yohan bkln nangkis tinjuan s ana pake tanganny, eh malah muka dia yg d korbanin 😂😂😂

2022-02-07

0

✰͜͡v᭄pit_hiats

✰͜͡v᭄pit_hiats

ehh si rey baledog oge kitu🏋‍♀️🏋‍♀️🏋‍♀️🏋‍♀️

2021-08-03

0

Asrinda 24

Asrinda 24

mau sj di suruh brsujud pd.manusia biasa padahal mereka tdk brhutang apapun llagipula Rachel kan belum ttd surat perjanjiannya😏
drama banget

2021-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 PERKENALAN TOKOH
2 The Beginning
3 Larangan dari Ana
4 Tamu Penting (Datangnya Tuan Raymond)
5 Seperti Pernah Bertemu
6 Lintasan Memori
7 Kesal dengan VIP
8 Tertarik
9 Ancaman dari Ray
10 Pengganti
11 Surat Perjanjian
12 Tree Park
13 Pra Nikah
14 The Night Wedding
15 Malam Setelah Pernikahan
16 PERKENALAN TOKOH PENDUKUNG
17 Satu Atap
18 Teman atau Musuh
19 Drama (bagian satu)
20 Drama (bagian dua)
21 Pneumotoraks
22 Act Your Age
23 The Butterfly Effect
24 Bantuan
25 Brother
26 Clear the Obstacles
27 Keep On Walking
28 Satu Keping Puzzle
29 Kesetiaan Yohan
30 Senja
31 Pamit
32 Fight for My Life
33 Helenium (Air Mata)
34 Harapan
35 Alam Bawah Sadar
36 Wake Up
37 Hati yang Berkata
38 Malam Hari
39 Twits Someone's Arm
40 Permainan Anita
41 Stupid
42 Saran dari Alex
43 Ternyata
44 Kejahatan yang Terungkap
45 Water-lily
46 The Little Secret
47 Thank u 4 Love Me
48 Yohan dan Alex
49 Tentang Kehidupan
50 Tak Sengaja Bertemu
51 Pagi Hari di Rumah Ana
52 Mengantar Makan Siang
53 Berdamai
54 Permintaan Yuna
55 Pertengkaran
56 Harmoni
57 what's wrong
58 Khawatir
59 Meanwhile
60 Dua Garis Merah
61 Hadiah Terindah
62 Night
63 Life
64 Morning Day
65 Some thing
66 Hope
67 How
68 Until
69 Maybe
70 Email Anonim
71 Kebenaran dan Kebohongan
72 Try (1)
73 Try (2)
74 Kekecewaan
75 Memahami
76 Perkara hati
77 Kebahagiaan Kecil
78 Transformasi
79 The Destiny
80 Baby's Breath
81 Episode spesial : Yohan dan Rachel (Nana)
82 Episode spesial : Alex dan Rachel (Nana)
83 Episode spesial : Miya dan Yohan (Goodbye love)
84 Episode spesial : Rachel Story
85 Episode spesial : Alex Story
86 Episode spesial : Miya Story
87 The last episode spesial : Ray, Ana, dan Yuan
Episodes

Updated 87 Episodes

1
PERKENALAN TOKOH
2
The Beginning
3
Larangan dari Ana
4
Tamu Penting (Datangnya Tuan Raymond)
5
Seperti Pernah Bertemu
6
Lintasan Memori
7
Kesal dengan VIP
8
Tertarik
9
Ancaman dari Ray
10
Pengganti
11
Surat Perjanjian
12
Tree Park
13
Pra Nikah
14
The Night Wedding
15
Malam Setelah Pernikahan
16
PERKENALAN TOKOH PENDUKUNG
17
Satu Atap
18
Teman atau Musuh
19
Drama (bagian satu)
20
Drama (bagian dua)
21
Pneumotoraks
22
Act Your Age
23
The Butterfly Effect
24
Bantuan
25
Brother
26
Clear the Obstacles
27
Keep On Walking
28
Satu Keping Puzzle
29
Kesetiaan Yohan
30
Senja
31
Pamit
32
Fight for My Life
33
Helenium (Air Mata)
34
Harapan
35
Alam Bawah Sadar
36
Wake Up
37
Hati yang Berkata
38
Malam Hari
39
Twits Someone's Arm
40
Permainan Anita
41
Stupid
42
Saran dari Alex
43
Ternyata
44
Kejahatan yang Terungkap
45
Water-lily
46
The Little Secret
47
Thank u 4 Love Me
48
Yohan dan Alex
49
Tentang Kehidupan
50
Tak Sengaja Bertemu
51
Pagi Hari di Rumah Ana
52
Mengantar Makan Siang
53
Berdamai
54
Permintaan Yuna
55
Pertengkaran
56
Harmoni
57
what's wrong
58
Khawatir
59
Meanwhile
60
Dua Garis Merah
61
Hadiah Terindah
62
Night
63
Life
64
Morning Day
65
Some thing
66
Hope
67
How
68
Until
69
Maybe
70
Email Anonim
71
Kebenaran dan Kebohongan
72
Try (1)
73
Try (2)
74
Kekecewaan
75
Memahami
76
Perkara hati
77
Kebahagiaan Kecil
78
Transformasi
79
The Destiny
80
Baby's Breath
81
Episode spesial : Yohan dan Rachel (Nana)
82
Episode spesial : Alex dan Rachel (Nana)
83
Episode spesial : Miya dan Yohan (Goodbye love)
84
Episode spesial : Rachel Story
85
Episode spesial : Alex Story
86
Episode spesial : Miya Story
87
The last episode spesial : Ray, Ana, dan Yuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!