"Apa keuntunganku membantumu?" Pria itu masih sibuk meminum cocktailnya.
"Semua yang anda inginkan akan saya turuti" Mata pria itu menunjukkan bahwa ia sangat membutuhkan pertolongan dari CEO TNP Group itu.
"Semua?" Raymond - CEO itu menatap Rionardo yang sedang memohon padanya.
"Iya Ray" Ucap Rionardo dengan nada bergetar.
"Beraninya kau memanggil tuan Raymond dengan namanya saja, kau pikir kau ini siapa hah?!!" Ujar seorang pria berumur 30 tahun, dia asisten pribadi Raymond - Yohan.
"Sttt. Biarkan saja, lagipula dia teman masa SMA-ku dulu, benarkan Rio-nar-do?" Ray berkata seperti itu dengan nada yang penuh penekanan pada setiap suku katanya.
"Maafkan saya tuan Raymond"
Mendengar permintaan maaf dari Rio, Ray tertawa lepas, dirinya merasa puas karena hanya dengan kata-kata seperti itu mampu membuat seseorang begitu takut padanya.
"Maaf tuan, jadi— apakah anda bisa menolong departemen store keluarga saya?" Tanya Rionardo hati-hati.
"Menolong perusahaan kecil seperti itu bukan hal yang sulit bagiku, tapi aku bukan orang yang suka menolong"
Rionardo berlutut dihadapan Ray, ia menyatukan kedua telapak tangannya dan memohon agar Ray mau menolongnya.
"Saya mohon tuan, saya—"
"Kak Rio!" Seorang gadis dengan gaun malamnya memaksa masuk ruang VVIP club itu.
"Rachel?! Apa yang kau lakukan disini?" Rio yang masih berlutut dihadapan Ray, menatap adik kandungnya itu dengan tatapan penuh tanya.
Beberapa pria dengan badan besar berlari dari arah belakang Rachel.
"Maaf atas ketidaknyamanan anda tuan Ray, kami akan membawa perempuan ini pergi dari sini"
Mereka menarik lengan Rachel, memaksa gadis itu keluar dari ruangan.
"Lepaskan! Sudah aku katakan, disini ada kakak-ku! Lepas!"
"Lepaskan dia" Suara Ray menginstruksi para pria berbadan besar itu, mereka melepaskan lengan Rachel dan berjalan keluar meninggalkan ruangan VVIP itu.
Ketika pintu ruangan sudah tertutup kembali, tampak Rachel yang tersenyum puas mendapat pembelaan dari seorang Ray.
"Tuan Raymond, perkenalan saya Rachel, saya adik kandung dari kak Rio" Ujar Rachel, memperkenalkan dirinya sembari berjalan mendekat ke arah Ray.
Ray mengernyitkan keningnya, kemudian tersenyum miring memandang gadis itu.
"Dia adikmu?" Ray bertanya pada Rio yang masih setia berlutut padanya.
"Benar tuan, dia adik saya" Jawab Rio.
"Kalau begitu— aku akan mencoba untuk menolong perusahaan keluargamu. Tapi, dengan syarat" Ray tersenyum sinis kearah Rachel.
"Aku ingin dia menjadi wanita-ku, kau paham maksudku kan Rio?" Tanya Ray sarkastik.
Rio menatap Ray tak percaya, sejujurnya ia ingin menolak langsung tapi memikirkan kondisi departemen store keluarganya sekarang membuat Rio hanya bisa diam, tak mampu berkata-kata.
"Bagaimana jika syaratnya aku menjadi istrimu?" Perkataan Rachel membuat seluruh ruangan terdiam sejenak. Namun, pada detik berikutnya, terdengar suara tawa dan senyum merendahkan dari Ray.
"Kau pikir kau ini sesuatu yang berharga?! beraninya berbicara seperti itu pada tuan Ray!" Ujar Yohan, menatap Rachel tajam.
"Jangan meremehkanku assisten Yohan" Ujar Rachel dengan nada penuh percaya diri.
"Apa kualitasmu sehingga berani berkata seperti itu?" Ray menatap gadis itu rendah.
"Setidaknya aku mampu menghapus gosip antara kau dan asistenmu ini." Kata Rachel sembari duduk disamping Ray.
Melihat sikap Rachel yang bagi Yohan sudah kelewatan batas, pria itu rasanya ingin sekali menarik Rachel dan menamparnya, karena sudah berani menyentuh wajah tuannya yang begitu berharga. Namun sayangnya, keinginannya itu harus ia urungkan ketika melihat Ray yang memberinya kode untuk tetap diam.
"Gosip apa?" Suara Ray memecah keheningan yang terjadi beberapa saat.
"Gay" Satu kata itu membuat Ray tersedak saat dirinya sedang meminum cocktail-nya.
"Dari mana kau mendapatkan kata itu?" Ray menatap Rachel tajam.
"Apa anda tidak tahu tuan Ray? Media saat ini sedang heboh dengan perbincangan masalah anda dan assisten Yohan"
"Yohan! Apa itu benar?" Tanya Ray, langsung pada asistennya.
"Maafkan saya tuan. Apa yang dikatakan perempuan ini memang benar. Masalah saham yang sempat menurun waktu itu juga karena hal tersebut."
Bagus, jika dia masih mementingkan reputasinya, aku akan memanfaatkan kesempatan ini untuk keuntungan diriku - Ujar Rachel dalam hati.
"Apa sekarang anda percaya tuan?" Tanya Rachel.
"Tapi tuan, itu bukan hal besar karena kita masih bisa mengatasi hal tersebut." Ucap Yohan, pria itu tidak berharap jika tuannya akan tertipu oleh tipuan kecil perempuan licik ini.
"Bukan hal besar katamu? Assisten Yohan tidak pernah mendengar hukum sentimen publik ya? Ketika publik sudah tahu hal itu, lalu publik mulai mempercayainya, apa kau yakin tidak akan ada masalah besar jika relasi bisnis pentingmu di luar negeri mendengarnya?" Dengan penuh kelihaian dalam berkata-kata, Rachel mampu membuat assisten Yohan terdiam.
Dia bukan hanya seekor rubah betina tapi penyihir hidung panjang - batin Yohan yang mencebik kesal pada perempuan itu.
"Ck. Ternyata kau lumayan licik ya nona. Berdirilah Rionardo, aku setuju dengan saran adikmu ini." Kata Ray sembari tersenyum sinis pada Rachel.
"Tuan, tolong anda pikirkan lagi, itu hanya gosip saja, kalaupun relasi bisnis luar negeri mendengarnya kita hanya perlu menjelaskan kebenarannya." Yohan terus berusaha membuat Ray untuk tidak terpengaruh dengan penyihir cilik itu.
"Assisten Yohan, gosip seperti ini hanya akan hilang jika tuan Ray menikahi seorang wanita, benarkan tuan Ray?" Rachel masih gigih tak mau mengalah dari Yohan.
"Anda hanya perlu memiliki seorang kekasih untuk menutup gosip itu tuan, tak perlu menikahi perempuan ini" Rachel mendecih kesal mendengar Yohan yang terus menghalangi langkahnya menuju kejayaan.
"Tuan Raymond yang terhormat, apa publik akan percaya jika anda hanya memiliki seorang kekasih? Itu bukan senjata yang kuat untuk menutupi gosip seperti ini. Publik hanya akan berfikir itu setting-an belaka" Kata Rachel.
Wanita ini benar-benar mengingatkan ku pada seorang penyihir yang sekarang tinggal dirumahku, sangat rendah dan menjijikan, segala cara ia lakukan demi keuntungan pribadi. - batin Raymond
"Kau dengar kan Yohan? Mulut perempuan ini sepertinya selalu benar." Ujar Ray yang kemudian beranjak dari tempat duduknya, ia hendak melangkah keluar ruangan.
Rio yang masih belum mendapat kejelasan apakah Ray mau membantunya atau tidak, segera bergerak dan berdiri di hadapan Ray.
"Tuan Raymond, tolong beri saya kejelasan apakah anda bersedia membantu perusahaan keluarga saya atau tidak?"
"Yohan!"
"Iya tuan?" Jawab Yohan.
"Jadikan TNP Group investor utama di perusahaan keluarganya dan urus dokumen perjanjian yang berisi persyaratan tadi."
"Baik tuan"
"Terimakasih tuan Ray." Ucap Rionardo dan Rachel bersamaan.
"Dengar ya rubah kecil, aku memang akan menikahimu dan nantinya kau akan mendapatkan gelar istri dari CEO TNP Group, tapi bukan berarti kau bisa bertindak sesuka hati, karena kau hanya boneka ku saja. Tugasmu hanyalah berpura-pura menjadi istri yang baik untuk menutup gosip buruk tentangku. Jadi, jangan pernah berharap lebih dari itu." Kata Ray. Setelahnya, ia melangkah keluar dari ruangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Quinsa Fan
😀😀
2022-04-24
0
Anonymous
ga mirip Danish dan saga Daniah wanita baik"klu Rachel siluman rubah😀😀
2021-07-26
0
Desak Fery
dari komenx semua bilang mirip daniah n saga oh..oh..
2021-03-01
0