"Maaf membuat keadaan menjadi canggung" ujar Riko
"Tidak masalah " jawab Naya
"Kapan kau akan kembali?"
Sebelum Naya menjawab Samuel sudah terlebih dahulu berbicara
"Secepatnya! Dan lagi kau tak perlu mengurus tubuh Naya karena aku yang akan merawatnya" ucap Samuel penuh penekanan
"Tidak! Naya ku mohon biar kan aku yang mengurus mu, anggap aku sedang membayar semua rasa bersalah ku! Ku mohon" ucapnya sembari berjongkok memohon pada Naya
"Bangun lah Riko! Jangan begini, kau uruslah tubuh ku dengan baik" keputusan Naya
"Hei kalau dia mencium-cium mu bagaimana Naya?" Tanya Samuel
Sungguh pertanyaan konyol yang di lontarkan Samuel akibat terlalu cemburu dan fikiran nya terlalu kotor
"Tenang lah otak ku tak sekotor diri mu" sindir Riko
"Cihh... Awas saja kau sentuh-sentuh tubuh Naya berlebihan " ancam nya
"Ya sudah kalau begitu kami pamit terlebih dahulu ya Riko, tubuh ku lelah sepertinya kami akan berangkat besok saja" ucap Naya
"Baiklah hati-hati di jalan dan cepat kembali ya Naya " senyum Riko tulus
Naya hanya mengangguk dan menarik Samuel menjauh dari sana sehingga tujuan mereka saat ini akan ke hotel
"Apa kita akan honeymoon di hotel" tanya Samuel
Suara nya begitu kuat sehingga supir pribadi Samuel hanya senyum-senyum sendiri melihat majikan nya
"Astaga di otak mu hanya begituan saja ya Samuel!" Bentak Naya
"Begituan apanya? Aku kan tidak minta skidipapap "
"Sudah lah aku lelah menghadapi pertanyaan mu yang tidak akan ada habis nya jika di jawab" kata Naya lelah
"Seperti cinta ku pada mu yang tidak ada habisnya "
Setelah sampai hotel Naya membaringkan tubuh nya di atas kasur sedang kan Samuel pergi membeli steak yang paling enak agar mereka berdua nikmati di kamar.
Kenapa tidak pesan online saja? Sebab Samuel banyak mau nya jika memesan, jadi harus ke tempatnya langsung untuk membuat pesanan
Tak lama hp Naya berbunyi menandakan ada sebuah telpon dan saat di lihat ternyata dari Damian, segera ia angkat dan bertanya
"Hallo ada apa Damian?"
"Aku sedang di Paris sekarang, kau ingin hadiah apa?" Tanya Damian
"Apa pun yang kau berikan aku terima tapi sepertinya coklat di sana sangat enak"
"Baiklah nanti akan aku cari coklat paling enak di sini"
"Kapan kau kembali?"
"Paling dua hari lagi aku sudah sampai dan kau?"
"Aku juga tapi tak bisa menginap di rumah mu"
"Kenapa?" Tanya nya dengan nada yang sedikit kecewa
"Aku akan menginap di rumah papa"
"Baiklah jika itu mau mu"
Panggilan di matikan dan tak lama Samuel datang membawa steak yang dia katakan enak tadi
"Tadaaa... Aku membawa steak yang paling enak dan banyak request kau pasti suka" seru nya bangga
"Ohh ya? Kau sangat yakin sekali seperti nya"
Dia hanya mengangguk dan memberikan piring yang sudah ia letak steak tak lupa menuangkan minum untuk Naya, benar-benar pria act of service.
Saat di makan benar saja rasanya sangat enak tidak terlalu matang dan rasa merica serta bumbu lain nya jauh lebih terasa. Sepertinya Samuel meminta takaran nya ada yang di kurang kan dan ada yang di lebihkan sehingga cita rasanya jauh lebih nikmat
"Bagaimana? Enak kan!"
"Hmm sangat enak aku suka!"
Samuel mengelus kepala Naya dengan lembut dan mereka lanjut makan bersama. Tak terasa hari berlalu dengan cepat sehingga mereka kembali ke Indonesia dan Naya akan ke rumah Damian besok saat dia sudah di rumah saja
Karena bosan di tinggal Samuel bekerja Naya memutuskan mengelilingi rumah Samuel sebab semenjak ke sini dia tak pernah berkeliling untuk melihat ada apa saja di rumahnya.
Saat dia sibuk berkeliling tak sadar mata nya melihat lorong yang di tutupi kain. Karena penasaran Naya membuka kain itu dan di ujung lorong terlihat pintu rahasia berwarna hitam dengan lampu merah
Naya mendekat dan ingin meraih pintu tersebut namun sayangnya di kunci, Naya menjadi sangat penasaran dan ingin mencoba mencongkel nya namun ia tahan agar tidak ketahuan bahwa dia ke sini
"Aku tak boleh gegabah sepertinya ada rahasia di balik ini! Perhatikan baik-baik Naya pintu jenis apa dan engsel jenis apa yang di gunakan" ucap Naya
Saat di perhatikan lebih dekat ternyata itu pintu smart lock yang menggunakan pin sebagai penjaga keamanan
"Ayo fikir kan kira-kira apa kata sandinya! Ulang tahun Samuel?"
Dia coba ternyata gagal pintu tak mau terbuka
"Ok coba lagi, tanggal jadian Samuel dan Selena?"
Naya ingat sebab di buku diary Selena menulis tanggal mereka jadian namun tetap salah
"Akhh salah lagi ini kesempatan terakhir kalau gagal pintu ini akan berbunyi kan? Baiklah pasti tanggal lahir Selena"
Percobaan terakhir dan gagal juga, akhirnya Naya memutuskan untuk pergi dari sana dan memikirkan apa sandi yang Samuel gunakan. Saat makan malam tiba Naya mencoba mencari informasi dari Samuel tapi dia tak akan menyinggung tentang pintu itu
"Kau suka angka berapa Sam?" Tanya Naya
"Empat! Itu angka keberuntungan ku, kenapa?"
"Tidak apa-apa, hanya angka kesukaan kita sama"
Naya juga menyukai angka empat sebab dia lahir bulan empat, dia dan Selena sama-sama bulan empat hanya berbeda seminggu saja tanggal lahir mereka
"Akan aku cari tau nanti tentang pintu itu" batinnya
Setelah selesai makan mereka istirahat bersama dan Naya ijin ke Samuel bahwa dia harus menemui Damian sebentar, Samuel mengijinkan tetapi dengan wajah kesal namun Naya tau hanya di cium dan di peluk saja Samuel pasti luluh
Saat sampai di rumah Damian ternyata tuan rumah juga baru sampai dengan banyak barang-barang dan Hana yang menyambut Damian hangat
"Damian! Kau baru sampai" tanya Naya
"Iyaa ini aku bawa coklat dan hadiah pesanan mu" ucap Damian sembari memberikan tiga bungkusan
"Untuk ku mana?" Tanya Hana
"Ini" ucapnya
Ternyata Damian tak melupakan Hana meski dia hanya memberikan satu bungkusan kepada Hana, terlihat wajah Hana merasa puas seakan dia tak di lupakan Damian. Naya merasa bodo amat yang penting dia mampir sebentar dan akan pergi lagi nantinya
"Masuk lah dan kalian bisa membuka hadiahnya" ucap Damian
Mereka masuk bersama dan duduk di ruang tamu, Hana yang tidak sabaran segera membuka hadiah nya dan terpampang satu set perhiasan dari merk terkenal yang berasal dari Prancis
"Wah ini indah sekali! Terimakasih Damian" ucap Hana gembira
"Sama-sama " ucapnya tersenyum dan mengelus kepala Hana
Naya membuka bungkusan pertama ternyata isinya coklat pesanan Naya dan coklat ini benar-benar harum sehingga dia langsung mencicipi nya
"Benar-benar enak! Rasanya sangat lumer" seru Naya
Melihat Naya yang memakan coklat dengan nikmat Hana jadi menelan ludah sendiri, dia juga ingin tapi tidak di belikan Damian. Naya yang masih memiliki rasa simpati menawarkan Hana untuk mencicipi coklatnya lagi pula ini hanya sebuah coklat pikir nya
"Ambil lah! Kau boleh memakan nya" tawar Naya
Mendengar itu Hana sangat senang dan mengambil coklatnya satu dan benar saja rasanya sungguh-sungguh enak seakan coklat ini khusus di buatkan
"Terimakasih Selena" ucap Hana tulus
Melihat mereka berdua akur Damian sangat senang seakan kini dia menang atas dua wanita itu
"Beginikah rasanya punya istri dua?" Batin Damian
Naya lanjut membuka bungkusan ke dua dan di dalamnya terdapat dua buah dress satu berwarna pink dan satu lagi berwarna hitam.
Sungguh kain nya sangat lembut dan elegan tapi Naya tidak menyukai warna pink bukan karena warnanya yang seperti perempuan tapi dulu ia memiliki trauma dengan warna tersebut
Hana jadi miris sendiri melihat kado nya, dia di beri perhiasan lengkap namun seperti tidak di desain khusus untuknya. Dia hanya menatap dress Naya dengan iri tapi tak berani berbicara
"Kau mau satu?" Tawar Naya
Mendengar itu Hana mengangguk sangat semangat dan Naya hanya tersenyum renyah
"Sungguh malang nasib mu di abaikan Hana, seandainya kau tidak jahat maka aku tidak akan sejahat itu" batin Naya
Segera Naya memberikan dress berwarna pink dan menurut Naya dress itu memang cocok jika di berikan kepada Hana. Hana menerima nya dengan sangat senang dan interaksi mereka berdua tak luput dari pandangan Damian
Kini hadiah ke tiga yang di buka oleh Naya dan terpampang lah sebuah kalung dengan permata berwarna merah Ruby yang sekeliling nya di hiasi berlian putih yang sangat kecil. Sungguh sangat elegan dan di kerjakan super teliti sebab kalung ini begitu indah
"Cantik sekali! Terimakasih Damian" ucap Naya bahagia
"Kalau begitu kalian pakai lah hadiah dari ku, nanti jika aku pergi lagi akan ku belikan yang lain lagi" ucap Damian bangga
Mereka berdua mengangguk sebab kali ini Hana tak mengobarkan bendera peperangan jadi Naya tenang sedikit dan ia juga sedang malas mengatur taktik apa yang harus dia mainkan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Herol
gasss
2023-09-10
2
Herol
mantap
2023-09-10
1