Pagi-pagi sekali mama Selena sudah menggedor pintu dan mencoba membangun kan dirinya yang masih terbang di mimpi yang indah
"Selena! Bangun Selena katanya mau kerja" ucap mama nya
"Lima menit lagi ya ma!" Seru Naya malas
"Ga boleh! Baru hari pertama udah malas ayok bangun, kamu ga mau warisan?"
Begitu mendengar kata warisan mata Naya langsung melotot dan dia bangkit dari tidur nya untuk membuka pintu kamarnya
"Hehehe mau kok ma... Mau banget malahan, yaudah Selena mandi dulu bye-bye" ucap nya cengengesan
Mama nya yang melihat tingkah nya seperti itu hanya geleng kepala sembari terkekeh. Setelah Naya selesai mandi ia langsung mengambil set baju kasual ala kantoran, jujur saja semua baju yang ada di sini seperti sudah sengaja di siapkan dengan baik. Naya selalu terpukau ketika bercermin dan memandang wajah Selena yang benar-benar cantik
"Sempurna! Waktunya kita memulai semua nya dari awal Selena, percaya padaku perusahaan mu akan semakin maju jika di tangan wanita pecinta uang seperti ku" seru nya semangat
Setelah selesai dia turun ke bawah untuk sarapan bersama, mereka sarapan dengan tenang dan langsung berangkat ke kantor. Naya sengaja membawa mobilnya sendiri agar dia bisa bebas setelah pulang nanti mau kemana pun. Gedung pencakar langit adalah milik ayah nya Selena, Naya sampai kagum melihat betapa besarnya perusahaan orang tuanya, saat masuk semua karyawan menunduk hormat kepada nya dan orang tua Selena
"Selena setelah ini kau akan belajar tentang keuangan terlebih dahulu tetapi tenang saja yang akan mengajari dan memandu mu tentu saja mama mu" ucap ayahnya
"Ayeyeye kapten!" Canda nya sembari memberi hormat
Mereka pun tertawa bersama dan mulai mengerjakan tugas masing-masing. Saat di ajari tentang keuangan Naya mudah mengerti dan langsung menguasai sistem keuangan yang masuk dan yang keluar. Uang yang ada di dalam sana benar-benar sangat banyak dan membuat otak nya pusing tujuh keliling dan tak terasa waktu sudah sore sehingga Naya memutuskan untuk pergi pulang. Saat dia ingin turun bersama orang tuanya, hp nya berbunyi dan ada panggilan dari Damian di sana
"Hallo" seru Naya
"Kau sudah pulang?" Tanya nya
"Sudah baru saja, ada apa?"
"Kau ada waktu?"
"Kepala ku sedang sakit sekarang dan sepertinya aku butuh shopping "
"Ehemm kalau begitu pakai saja black card ku yang ada di dashboard mobil mu, kemarin kan kau simpan di situ jadi pakai saja"
Sontak senyum Naya mengembang dan dia kembali bersemangat untuk menghabiskan uang Damian
"Kau yakin tidak masalah aku memakai nya berapa pun?" Tanya Naya memastikan agar dia tau seberapa banyak yang harus dia habis kan, rejeki tidak boleh di tolak
"Pakai sesuka mu uang ku tak akan habis" ucap Damian sombong
"Menantang ku menghabiskan uang mu tuan? Hahaha tunggu saja akan ku habiskan uang mu"
Tutt... Naya mematikan panggilan dan segera pergi dari kantor orang tuanya, hal pertama yang ia ingin beli bukan baju melainkan sebuah rumah yang seperti istana dan harganya jutaan dolar. Tentu Naya akan sangat tidak tau malu menggunakan nya sebab dia telah mengizinkan Naya memakai nya sesuka hati. Setelah membeli rumah mewah itu dia pergi ke sorum mobil untuk membeli mobil keluaran terbaru dan tentu dia akan request warna mobil berlapis emas asli dan berlian dengan harga fantastis. Setelah itu dia pergi berbelanja baju sangat banyak dan ke salon untuk melakukan perawatan
"Aku tidak menyangka ternyata uang Damian dapat membuat mood ku membaik, setelah ini Damian akan terkena serangan jantung karena total pengeluaran yang ku buat" kekeh Naya
Setelah selesai semuanya Naya memutuskan balik ke rumah Damian hanya untuk melihat reaksi pria itu, melihat Damian emosi merupakan suatu hal yang menarik untuk Naya sekarang. Setelah sampai ia langsung di sambut oleh wajah dingin Damian, namun bukan Naya nama nya jika tidak bisa menggangu Damian
"Astaga! Apa kau menunggu ku calon suami? Ayo masuk di luar sangat dingin" ucap Naya sok perhatian padahal dalam hati dia tertawa puas
"Kau! Hufttt sudah lupakan saja mari kita masuk" kata Damian yang terlihat menahan emosi
"Hahaha rasakan itu baru 10% dari kekayaan mu yang ku kuras Damian! Tunggu dan lihat saja permainanku yang lain"
Mereka berdua memutuskan masuk bersama dan di ujung tangga terlihat Hana yang sedang berdiri, seperti nya dia terlihat cemburu saat Damian menaruh perhatian pada Naya. Melihat hal itu Naya malah acuh tak acuh, dia memutuskan masuk ke kamar dan membersihkan diri. Setelah selesai dia mengecek HP nya dan ada pesan masuk dari Samuel
"Boleh aku telpon Selena?" Tanya Samuel melalu chat tersebut
"Wahh apa ada berita baik lagi? Hmm mood ku sangat bagus sekarang jadi nya" kata nya dan langsung menekan tombol telpon sehingga terdengar suara dari seberang sana
"Ha..halo Selena selamat malam" ucapnya gugup
Naya yang mendengar nya merasa lucu karena mantan pacar Selena itu ternyata masih gugup saat berbicara dengan nya
"Selamat malam juga Sam, ada apa menelpon ku malam-malam begini?"
"Semua surat yang kau suruh alihkan atas nama mu telah selesai. Bisa kah kita bertemu besok di cafe pertama kali kita berpacaran Selena?" Tanya nya ragu
Selena ingat cafe pertama kali mereka datangi setelah pacaran dekat dengan arah kantornya Damian
"Baik mari bertemu besok saat jam makan siang Sam"
"Ok Selena selamat tidur mimpi yang indah ya"
Tak lama panggilan di akhiri dan Naya merasa puas akan kerja Samuel yang benar-benar sangat cepat dan membuat beban nya terasa ringan. Naya akhirnya memutuskan tidur agar dia bisa kembali bekerja besok pagi dan bangun tepat waktu. Matahari mulai terbit dan Naya sudah berangkat pagi-pagi sekali tanpa sarapan bersama Damian dan Hana, Damian yang merasa Selena tidak turun juga mulai bertanya kepada maid yang ada di situ
"Di mana Selena?"
"Nona sudah pergi pagi-pagi sekali tuan katanya dia mau pergi ke kantor dan sarapan di sana saja"
Damian yang mendengar nya hanya mengangguk dan Hana yang melihat itu mulai terbakar api cemburu terhadap Selena
"Kau menghawatirkan Selena ya?" Tanya Hana lirih
"Tidak sayang, aku hanya ingin menegurnya tadi karena lama sekali bangun tapi ternyata dia sudah pergi di Luan. Apa kau cemburu sayang?"
"Ehh tidak Damian, aku tak berhak cemburu atas diri mu karena kau adalah milik nya" katanya dengan wajah sedih
"Aku milik mu dan kau milik ku mengerti?" Ucap Damian lembut
Hana pun hanya mengangguk dan mereka memulai sarapan bersama kembali, di sisi lain Naya sudah di sibuk kan oleh tugas-tugas yang di berikan ayah nya kepadanya. Setelah siang Naya pergi ke kafe yang telah ia dan Samuel janjikan, saat masuk ternyata Samuel telah duduk menunggu di sana dengan hidangan yang sudah tersaji
" apa sudah lama menunggu?" Tanya Naya
"Tidak aku baru saja sampai dan makanan ini memang sengaja di buat agar kau langsung makan Selena"
Ahh hati Naya sedikit tersentuh hanya sedikit karena Samuel benar-benar baik namun karena trust isu dan kecintaan nya pada uang dia tidak akan jatuh cinta ke orang yang salah lagi
"Terimakasih Sam, ayo kita makan"
Saat makan Samuel mulai menceritakan bagaimana dulu saat SMP Selena yang memanjat pohon dan tidak tau cara turun hingga akhirnya menangis, Samuel yang panik langsung memanjat dan menggendong Selena turun namun mereka jatuh dan menyebabkan kaki Samuel patah. Mereka asyik bercerita dan tertawa mengingat kenangan-kenangan mereka dulu tanpa tau di seberang sana sudah ada mata yang memantau
"Hebat kau! Apa sekarang mau coba-coba selingkuh? Lihat saja nanti"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Herol
njutttt
2023-09-08
2
Herol
gasss
2023-09-08
2
Wanda Wanda i
waduuuh pasti si Damian tuh yang udah mulai bucin
2023-09-07
1