Ancaman

Matahari pagi terbit dan cahaya nya mengenai mata Naya sehingga tidurnya terganggu, saat ingin bangun ternyata ada tangan yang melingkar di pinggang nya sehingga susah untuk ia bangun. Naya mencoba mengangkat tangan itu namun bukannya terlepas malah semakin erat pula sang empu memeluk

"Nghhh... Selamat pagi my love" ucap Samuel dengan suara serak khas bangun tidur

"Selamat pagi juga Sam, bisa kah kau singkirkan tangan mu? Aku ingin mandi"

"Boleh asal kau berikan aku morning kiss" pinta nya

"Wihh nih bocah udah berani minta-minta kiss seakan aku istri nya saja! Untung ganteng nya kelewatan jadi ga masalah buat di cium hehehe" batin Naya riang

Cupp.. Kecup Naya di bibirnya Samuel namun sepertinya pria itu terlihat tidak puas jadi Naya mencium setiap inci dari wajahnya dan lihat anak anjing nya sekarang tersenyum akhh sungguh menggemaskan

"Sudah kan? Kalau begitu biar kan aku mandi karena aku harus bekerja sekarang"

"Baiklah, para pelayan ku akan mengantarkan pakaian untuk mu dan mereka akan membantu mu berhias"

"Tidak perlu cukup antar kan saja baju untuk ku"

Setelah itu Naya pergi mandi dan turun ke bawah untuk sarapan bersama Samuel, saat sarapan Samuel tak hentinya mengajak ia bicara dan mencoba membuat lelucon agar Naya selalu tertawa saat bersama nya. Naya jadi berfikir apa pria ini tidak seperti mafia lain nya yang saat menghabisi seseorang tidak punya hati? Di lihat-lihat Samuel orang yang sangat lembut dan baik tidak cocok seperti anak dari seorang mafia besar. Setelah selesai makan Naya memutuskan pergi ke kantor namun Samuel bersikeras akan mengantar dan menjemput nya nanti sehingga tak membuat Naya ada pilihan lain selain mengiyakan permintaan nya

"Bekerja dengan baik ya cantik nanti sore aku jemput pulang" ucapnya sembari mengelus kepala Naya

Naya hanya mengangguk dan keluar dari mobil itu sembari melambaikan tangan nya ke arah mobil Samuel, ahh Samuel benar-benar pria yang manis namun belum cukup membuat Naya jatuh cinta padanya. Saat masuk ke kantor ada sebuah kotak hitam yang terletak di atas meja nya dan saat di buka betapa terkejutnya Naya

"Ohh shitt! Apa ini bau nya sangat menjijikkan huekk" Naya lari ke kamar mandi dan muntah

Ternyata isinya adalah Boneka yang di tusuk jarum dan ada darah bangkai hewan sehingga bau nya sangat menyengat, lantas Naya langsung membuang nya dan melihat ada sebuah surat di sana

"Kau harus mati ******! Seharusnya kau kemarin sudah mati tapi kenapa kau masih hidup? Kau tunggu saja pembalasan ku yang lain!" Isi surat tersebut

Naya yang membacanya jadi percaya bahwa surat ini ada hubungannya dengan kematian Selena dan dia yakin orang itu pasti orang yang ia kenal dan berada di sekeliling nya

"Siapa yang mengantar kotak ini? Bodoh! padahal ada cctv dan dia berani masuk ke ruangan bos!"

Segera Naya mangambil laptop nya dan mengecek cctv ruangannya namun sepertinya ada bagian yang sudah di hapus. Jika begini pasti orang itu bagian dari kantor sehingga dia bisa dengan leluasa menghapus bagian dari cctv, namun bukan Naya namanya jika dia tidak menemukan pelaku. Di lemari belakang mejanya ada kamera kecil yang di tutup dan bersifat rahasia, awalnya dia buat untuk jaga-jaga agar Damian tidak masuk ke ruangan nya dan bersifat curang namun siapa sangka ternyata cctv itu berguna sekarang. Segera dia ambil dan putar video yang ada di sana, terpampang wajah seorang wanita dari defisi keuangan yang sepertinya selalu melihat Naya sinis

"Wahh wanita rendahan ini main-main dengan ku"

Ngingg... Seketika ingatan Selena melintas menampilkan seorang wanita yang mengejar-ngejar perhatian Samuel dan ternyata dia teman satu kampus nya Samuel

"Ternyata dia cinta mati pada Samuel dan merasa cemburu hahaha, maaf saja aku tak akan melepaskan anak anjing ku untuk mu. Hmm bagaimana jika aku sedikit bermain-main dengannya? Bukannya dia sangat cinta pada Samuel? Jadi jika Samuel yang menghukum nya pasti dia akan sangat sakit hati dan juga aku mau lihat bagaimana pria itu marah" batin nya

Segera dia ambil ponsel nya dan bersiap untuk akting yang sangat menyedihkan. Panggilan di angkat dan suara lembut Samuel langsung terdengar

"Hallo Selena ~ padahal baru beberapa menit yang lalu kita berjumpa tapi kau sudah rindu saja" kekeh nya

"Hikss Samuel a..aku takut" kata Naya dengan air mata buaya nya

"Heyy apa yang terjadi? Tenang lah cerita kan pada ku" ucapnya panik

"Kau tau saat pertama kali aku masuk rumah sakit karena di dorong Damian ke kolam? Ternyata bukan dia penyebabnya aku kritis hikss... Tapi ada seseorang yang meracuni ku"

"Apa! Pantas saja ada racun saat aku mengecek mu, ku fikir itu perbuatan mu sendiri Selena. Setelah itu apa lagi yang dia perbuat?" Tanya nya geram

"Tadi pagi saat aku mau masuk kantor ternyata ada kotak yang isi nya boneka dan darah, saat ku cek cctv kau tau dia siapa? Dia wanita yang menyukai mu saat di kuliah dulu Samuel hikss.. dia ingin aku mati agar kau tak menaruh perhatian pada ku"

"Sepertinya dia mau bermain-main dengan malaikat maut " ucap nya datar dan terkesan dingin

Naya yang mendengar perubahan suara Samuel menjadi tersenyum

"Ayo tunjukkan wajah asli mu, kau bukan seekor kucing yang imut tapi tunjukan taring asli mu Samuel" batin Naya

"Kau tenang ya Selena tak akan ku biarkan satu orang pun menyentuh mu" katanya dan tak lama panggilan di mati kan

"Luar biasa! Aku seperti seorang antagonis yang tak memiliki perasaan hahaha, tapi siapa perduli aku hanya ingin ketenangan dan pembalasan untuk siapapun yang menggangu ku!" Katanya sembari menghapus sisa air matanya

Tak terasa hari sudah sore dan Naya memutuskan untuk pulang namun ada sebuah pesan masuk dari Samuel yang bilang dia tidak bisa menjemput sekarang. Naya paham pasti pria itu ingin membalas dendam dan Naya penasaran apa yang akan dia lakukan. Segera Naya menelpon kembali Samuel dan langsung di angkat

"Maaf ya sweet heart aku tak bisa menjemput mu" katanya penuh sesal

"Kau akan membalas kan dendam ku kan? Aku ingin lihat bagaimana kau melakukan nya"

Samuel yang mendengar permintaan Naya itu hanya terkejut dan merasa cemas

"Hemm aku tak ingin kau melihat diri ku yang sedang marah Selena, maaf tapi jangan melihat sisi lain ku karena aku takut kau membenciku"

"Tidak akan kau tenang saja"

"Tidak usah ya? Nanti kalau aku sudah selesai akan ku beritahu kamu"

Namun bukan Naya namanya jika ia tidak penasaran dan ingin tau hal apa yang akan Samuel lakukan. Jadi dia hanya menunggu Samuel beraksi dan memutuskan untuk memakai mobil kantor serta mengganti pakaiannya agar tidak di ketahui. Hari mulai gelap dan sepertinya wanita itu keluar dari kantor dan sebelum jauh terlihat Samuel yang datang menghampiri nya dengan senyuman

"Apa Selena sudah pulang?" Tanya Samuel pada nya

"E..eh iya dia sudah pulang" katanya gugup

"Kenapa kau belum pulang sudah semalam ini? Mau aku antar kan?" Tawar Samuel

Wanita itu yang di tawarkan menumpang oleh pria yang di sukai nya merasa sangat senang dan langsung mengiyakan ajakan Samuel. Segera Naya mengikuti kemana arah mobil Samuel membawa nya dan ternyata mereka masuk ke sebuah hutan lebat dan Naya memutuskan memarkir mobilnya jauh dari lokasi

"Ternyata Samuel bermain halus benar-benar pria hangat yang mengerikan" ucap Naya pelan

Tak lama pria itu keluar dari mobilnya dan menggendong seorang wanita yang sepertinya tertidur dan memasukkan nya ke dalam rumah tersebut. Naya yang mengintip dari jendela melihat bagaimana dingin nya wajah Samuel saat menyentuh wanita itu dan dia memakai sarung tangan mungkin agar tidak ada sidik jari nya

"Sangat menjijikkan menyentuh wanita seperti mu! Aku sungguh benci jika ada yang menggangu wanita ku apalagi ****** seperti mu"

Tak lama wanita itu bangun dengan keadaan terikat dan dia merasa ketakutan melihat senyum Samuel yang menyeramkan

"Tolong! Tolong!" Teriaknya

Plakk.. satu tamparan keras di berikan Samuel pada nya

"Diam lah ******! Tak akan ada yang datang menolong mu di sini"

"Hikss...hikss ampun Samuel jangan lukai aku" ucapnya lirih

"Kau sudah berani bermain-main dengan ku, kau fikir aku tau siapa diri mu hah! Kau sangat tidak penting tapi berani mengusik wanita ku. Nahh jadi kita mulai dari mana ya?"

Tanya nya dengan sangat dingin dan Naya yang di luar benar-benar menantikan apa yang akan pria itu lakukan. Apa langsung di bunuh atau di tembak mati langsung, namun dugaan Naya salah pria itu tidak sebaik itu

"Aku akan berbaik hati jika kau menjawab pertanyaan ku benar maka jari mu aman dan jika salah maka mereka akan hilang. Nahh pertanyaan pertama jam berapa sekarang?"

"I..itu jam 8 malam" jawabnya gugup

"Salah"

Kletakk... Bunyi suara jari yang terputus menggunakan tang

"Akhhh.... Sakit hikss ampun"

"Jawaban nya jam 09.12, pertanyaan ke dua siapa yang menyuruhmu melukai Selena?"

"A..aku di suruh seseorang untuk melukai nya dia selingkuhan tunangan nya, iya tunangan nya!"

Kletakk... Satu lagi jari terpotong

"Kau berbohong! Masih berani kau berbohong hmm bermain dengan mu sangat tidak seru bagaimana jika aku gantung saja kau di atas sana dan ketika waktunya kau akan jatuh ke kolam yang isinya buaya semua"

"Tidak ku mohon jangan bunuh aku! Aku mencintaimu Samuel "

"Tidak perduli "

Segera dia menarik rambut wanita itu dan menyeretnya ke tepi kolam buatan dan mengikatnya kuat. Setelah itu ia menarik tali nya agar wanita itu bergelantung di atas sana

"Berapa menit ku atur waktunya ya? 30 menit cukup untuk mu merenung hahaha"

Saat di gantung ternyata di atas sana sudah ada burung pemakan bangkai sehingga saat mencium darah dari tangan wanita itu mereka mematuk dan memakan dagingnya

"Ampuni aku, aku berjanji tidak akan menggangu nya lagi"

"Sayangnya aku tak sebaik itu"

Samuel duduk manis sambil melihat wanita itu yang tersiksa karena ulah burung-burung yang ia pelihara dan tak lama tali itu bergerak turun. Byurr... Suara dia tenggelam dan langsung saja di terima dengan baik oleh para buaya di sana

"Selesai juga! Apa tadi tidak terlalu menyakitkan ya? Yasudah lain kali aku akan mencari mangsa lain untuk di ajak bermain" ucapnya berbicara sendiri

Naya yang mengintip itu merasa seram dan senang, akhirnya dia tau Samuel segila apa dan ternyata jauh lebih gila dari dugaannya. Segera Naya beranjak dari sana dan pergi meninggalkan tempat tadi di Luan

"Luar biasa! Aku harus berhati-hati dan memanfaatkan nya untuk diri ku hahaha! Selena kau benar-benar beruntung"

Tak lama Naya sampai di rumah Damian tepat jam 10 malam dan saat dia ingin naik ke kamarnya ada suara menggangu yang menegurnya

"Lama sekali kau pulang"

"Ada sedikit urusan" ucap Naya malas

Ini lah yang dia benci jika pulang ke rumah Damian pasti langsung bertengkar dan melihatnya saja sudah membuat emosi

"Urusan apa sampai kau menginap di rumah mantan mu?"

"Membuat anak" jawab Naya enteng

Sontak mata Damian langsung melotot dan wajahnya langsung memerah

"Apa! Jadi kau benar-benar sudah menjadi ****** hah!" Bentaknya

"Ya! Aku ****** dan kau gigolo perpaduan sempurna bukan?"

"Siapa yang kau bilang gigolo!" Katanya sembari menarik tangan Naya kuat

"Heii kau ini kasar sekali! Minggir aku ingin telponan dengan kekasih ku"

"Aku ini calon suami mu Selena! Apa kau lupa?"

"Kalau begitu usir Hana dari sini, kau bisa?"

Damian langsung terdiam saat di tanya begitu dan dari sudut sana Naya dapat melihat Hana yang sepertinya terbakar api cemburu

"Hehehe sepertinya ada mainan baru nih, apa aku buat saja Hana cemburu agar dia cepat memberikan semua harta Damian padaku? Lalu setelah itu ku campakkan Damian yang sudah miskin! Ide cemerlang" batin nya

Terpopuler

Comments

Herol

Herol

gassss

2023-09-08

2

Herol

Herol

mantap

2023-09-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!