Mendengar bisikan Samuel sontak Naya melotot sebab terkejut dengan permintaan Samuel, ingin menolak tidak berani namun jika tidak di tolak dia yang rugi
"Bercanda, wajah mu langsung jelek saat aku bilang begitu" ejek Samuel
"Fyuhhh... Astaga ku pikir kau benar-benar ingin begitu" lega Naya
"Kenapa kau berharap? Aku mau-mau saja kalau kau memaksa " kekeh Samuel
"Tidak usah gila kau Sam!" Ketus Naya
"Aku masih marah pada mu loh Naya" kembali ke mode ngambek
"Ya terus?"
"Pokoknya kau harus menginap di sini seminggu! Tidak mau tau" ucap Samuel sok imut
Jika begini Naya sedikit lega sebab Samuel tidak lagi mode marah, kalau saja Samuel marah maka akan sulit bagi dirinya mengontrol pergerakan Samuel
"As u wish my love" ucap Naya
Mereka memutuskan masuk dan beristirahat bersama karena hari sudah larut dan Naya juga sudah sangat lelah. Sebelum tidur dia akan mengirim pesan dan mengabarkan bahwa dia keluar kota tak lupa dia juga bilang pada ayahnya ingin libur seminggu sebab harus ada yang dia pastikan
"Siapa yang kau hubungi?" tanya Samuel
"Papa dan sih bajingan" ucap Naya malas
"Bilang apa?" Tanya nya kepo
"Aku libur seminggu, oh iya kau ingin bersama ku kan kalau begitu ikut aku ke Indonesia" seru Naya
Bukan tanpa alasan dia ingin kembali ke sana melainkan ingin melihat kondisi tubuhnya yang selama ini di rawat oleh Riko di rumah sakit
"Untuk apa ke sana?"
"Melihat kondisi tubuhku kau ingat kan kalau aku bukan Selena"
Samuel mengangguk dan memeluk Naya yang sedang berbaring di samping nya dengan erat
"Aku tau! Aku juga ingin melihat bagaiman wajah asli kekasih ku" seru nya tenang
"Tak secantik Selena "
Samuel hanya tersenyum dan larut dalam pikiran nya sendiri begitu pula Naya yang memikirkan bagaimana cara agar dia tau rumah sakit tempat dia di rawat
"Aku sudah tau bagaimana rupa mu dan diri mu Naya, bahkan jauh lebih lama dari kau tau tentang diri ku" batin Samuel
Pagi menjelang dan mereka memutuskan untuk pergi ke Indonesia menggunakan jet pribadi milik Samuel sehingga mereka tidak perlu susah payah memesan tiket atau pun ingin terbang ke sana ke mari
"Kau yakin tidak bekerja sam?" Tanya Naya
Kini mereka sudah di dalam pesawat dan siap lepas landas
"Sangat yakin! Tak mungkin aku membiarkan mu bertemu Riko sendirian" ujarnya dengan nada cemburu
"Astaga! yang di suka Riko itu Selena bukan aku"
"Siapa bilang? Yang di suka Riko itu kau Naya! Jangan kau fikir aku tidak tau bahwa kau juga menyukainya. Kalian kan saling menyukai hanya aku yang selalu menjadi orang ke tiga tidak di hubungan Selena atau pun dirimu " katanya lirih
"Kau ini bicara apa sih! Mana ada kau jadi orang ketiga"
"Kau pilih Riko atau aku?"
Pertanyaan itu membuat Naya diam jujur dia masih menyimpan sedikit rasa dengan Riko namun lambat laun bersama Samuel dia jauh lebih nyaman dengan segala perhatian yang Samuel berikan
"Kau tidak bisa menjawab kan, aku sudah yak.." belum sempat Samuel selesai berbicara Naya langsung memotong nya
"Kau! Aku memilih mu Samuel, tak akan ada sisa rasa yang ku berikan pada Riko"
Mendengar itu Samuel sangat senang dan dia menjadi tersenyum sampai mereka di Indonesia. Sebenarnya melihat Samuel yang terus tersenyum membuat Naya merinding. Tapi mau bagaimana lagi yang penting suasana hati pria itu senang sudah cukup untuk Naya
"Apa kau tau Riko di mana Sam"
Samuel mengangguk semangat seakan dia sudah tau segalanya
"Di perumahan dekat sini dia tinggal ayo ke sana"
Mereka menuju ke sana menggunakan mobil Samuel, namun bukan Jakarta namanya jika tidak macet. Akhirnya setelah dua jam mereka sampai juga di apartemen Riko yang menurut Naya cukup besar. Sebelum bel di tekan Riko keluar membawa tas yang sepertinya berisi baju-baju ganti
Melihat yang datang Naya dan Samuel, sontak Riko langsung melepas pegangan tas di tangan nya dan memeluk Naya erat
"Aku merindukan mu Naya! Cepat lah kembali ke tubuh mu" kata Riko sedih
Melihat Riko memeluk Naya langsung saja Samuel mendorong Riko dan melihatnya tidak suka
"Jangan sentuh-sentuh kekasih ku!" Bentak Samuel
Kini mereka beradu pandangan seakan-akan siapa yang jauh lebih berkuasa
"Tapi tubuh Naya ada di aku! Kau menyukai Selena bukan Naya " kata Riko
"Siapa bilang! Raganya memang ada di diri mu tapi jiwa dan cintanya ada pada ku" kata Samuel bangga
"Sudah cukup! Jangan ribut, kau ingin kemana Riko?" Tanya Naya penasaran
"Tentu saja menjaga tubuh mu agar tetap hidup"
"Kalau begitu aku juga ingin melihat tubuhku "
"Baiklah mari kita lihat bersama-sama "
Kata Riko dan mereka memutuskan untuk pergi melihat tubuh Naya di rumah sakit yang tak jauh dari unit Riko. Hanya butuh waktu lima belas menit akhirnya mereka sampai dan menuju kamar VVIP yang di pesan Riko untuk Naya
Naya yang melihat tubuhnya terbaring lemah merasa sangat sedih, selang yang di mulut dan alat bantu detak jantung menempel di sana. Bersyukur nya dia tak merasakan sakit dari tubuhnya tersebut sebab ia berada di tubuh Selena sekarang
"Kau sangat cantik ya Naya, tapi apa kau ingat wajah mu itu mirip siapa?" Tanya Samuel mencoba memancing
"Apa maksudmu?"
"Lupakan nanti kau akan sadar sendiri wajah mu mirip dengan siapa" ujar Samuel
"Jangan membuat teka-teki dong kan aku jadi penasaran!"
"Belum waktunya nanti kau akan tau sendiri "
Pernyataan Samuel jadi membuat Naya bingung sendiri, seakan ada makna dari perkataan nya tersebut tapi Naya belum cukup paham. Dia yakin pasti ada sesuatu yang di sembunyikan Samuel tentang dirinya
Setelah melihat tubuhnya Riko mengajak Naya untuk berkeliling, tapi tentu saja Samuel akan mengikuti kemanapun mereka berdua. Saat sampai di taman mereka memilih duduk di bangku taman dan di sini lah mereka bertiga duduk dengan posisi Samuel di tengah
"Tak bisa kah kau menyingkir terlebih dahulu!" Ketus Riko
"Tidak! Enak saja kau mau dekat-dekat dengan kekasih ku" tolak Samuel
Naya hanya diam dan menghela nafas malas, ini lah yang ia takutkan jika mengajak Samuel dan benar saja Naya jadi kesulitan untuk berbicara atau menanyakan apa pun kepada Riko
"Apa kabar mu Naya?" Tanya Riko tanpa memandang ke arah Naya
"Seperti yang kau lihat"
Samuel seperti anak ayam yang menjaga induknya dari para predator, kepala nya bolak balik bergantian melihat siapa yang sedang berbicara. Sedang kan kedua manusia yang sedang berbicara saling tak menatap dan malah melihat lurus ke depan di mana banyak orang sakit yang bermain atau menenangkan pikiran di taman
"Ku rasa kau baik, maaf ya"
"Untuk apa?"
"Segalanya"
"Aku tidak paham " jujur Naya tidak paham segalanya apa maksud Riko
"Maaf terlambat menyadari perasaan mu, maaf terlambat menolong mu dan maaf terlambat mengatakan bahwa aku mencintaimu"
Setelah mengatakan itu mereka berdua saling terdiam, dada Naya kini sakit namun terasa seakan lega karena sesuatu yang selama ini di tahan akhirnya terlepaskan juga. Dia ingin menangis namun sadar di sebelahnya ada Samuel yang siap menonjok siapa pun yang membuat nya bersedih
"Kalian kenapa jadi diam-diam an?" Tanya Samuel bodoh
Tak ada dari mereka berdua yang menyahut akibat sibuk dengan pikiran dan penyesalan masing-masing
"Aku seperti di acuh kan ke dua orang tua huftt" keluh Samuel
Sungguh pemandangan yang aneh seperti ke dua orang tua yang bertengkar dan anak yang terabaikan begitulah pikiran Samuel tentang keadaan mereka sekarang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Herol
komen lagi
2023-09-10
2
Herol
gassss
2023-09-10
1