PH 18 Sah

Pemilik Hati (18)

" Hanya ada ponselnya, bos," lapor orang tersebut.

"Awas di belakang "

"Kamu siapa?," tanya seseorang yang curiga saat angkotnya ada yang mendatangi.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

" Angkot ini milik bapak?,"

" Benar. Kenapa?," tanyanya dengan mulut yang bau al_kohol.

" Aku hanya mencari seseorang. Waktu di cari GPS dari ponselnya ada di mobil ini. Apa mungkin di salah satu penumpang angkot anda?,"

Laki-laki yang merupakan pemilik angkot dan juga bagian dari orang-orang yang melakukan penculikan Syifa diam. Berfikir apa ponsel itu milik perempuan yang mereka culik atau penumpang lainnya.

" Bos saya siap memberikan uang untuk informasi apapun. Karena yang sedang di cari adalah calon istri saudaranya."

Tak ingin menimbulkan keributan lebih baik menawarkan uang. Karena orang di depannya tipikal orang yang mudah di beli dengan uang. Itu pengamatannya.

Orang-orang yang bekerja pada David memang di tuntut cerdas. Mengutamakan untuk menggunakan taktik, sementara kek3rasam adalah opsi terakhir.

Pemilik angkot itu terdiam. " Oh iya, tadi saya menurunkan penumpang di sekitar perumahan besar di depan sana." jawabnya tersenyum karena tidak ingin kehilangan uang yang di tawarkan.

" Oh baiklah kalau begitu, saya akan mencarinya. Tapi, boleh saya ambil ponsel yang tertinggal di dalam."

Tanpa banyak bicara, pemilik angkot itu membuka pintu Angkota dan menyerahkan ponsel. Setelah sejumlah uang di berikan, mereka pun pergi ke tempat yang dikatakan orang tadi.

Daniel langsung menuju perumahan tempat David berada karena memang ternyata Syifa pun di bawa kesana.Todak lupa ia meminta bantuan seseorang yang ia kenal dan merupakan seorang polisi.

Setelah sampai, ia melihat perkelahian di depan rumah. Menyadari orang yang di bawa David hampir kalah, Daniel dan orang-orang yang datang bersamanya langsung turun.

" Sayang, kamu tunggu disini. Kunci mobilnya. Jangan turun. Bahaya."

" Baiklah," Alya mengangguk setuju. Ia pun tak ingin jika memaksa turun malah jadi beban nantinya.

" Cup," Daniel melabuhkan satu kecupan di kening Alya sebelum turun.

Mereka pun mulai beraksi. Setelah dapat melumpuhkan penjaga di luar, Daniel langsung masuk dan ia melihat orang-orang yang entah siapa sedang diam di pojok.

Mereka tampak khawatir. Karena melihat adanya keributan di luar dan di dalam.

" Kamu, amankan mereka. Sisanya kiga lihat ke dalam," titah Daniel pada satu orang yang bersamanya. Merasa yakin bahwa orang-orang yang berwajah takut itu bukan bagian dari kelompok Andra.

...******...

Aku sudah tidak kuat. Batin David.

Tenaganya sudah terkuras. Hingga akhirnya satu pukulan berhasil mendarat di perut David karena ia sudah kehilangan fokusnya.

Pukulan demi pukulan pun akhirnya ikut mendarat.

Daniel cepatlah datang. Harap David pada sepupunya.

Hingga saat ia sudah benar-benar pasrah, bala bantuan datang dan orang yang memukulinya langsung bisa di kalahkan.

" Kamu tidak apa-apa, Dav?," daniel membantu David berdiri.

" Ck, tidak apa-apa bagaimana." kesal David padahal sebenarnya ia bersyukur Daniel datang tepat waktu.

" Haha. Tidak apa-apa, kamu masih tampan. Wajahmu aman." kelakar Daniel.

" Ini aset berharga. Tentu aku menjaganya."

David memang berusaha menjaga agar tidak ada satupun pukulan yang mendarat di wajahnya.

" Syifa!!," teriak David hingga ia langsung menerobos masuk ke dalam kamar.

David langsung membuka tali yang mengikat Syifa sementara Daniel yang mengikuti David langsung membantu David.

Melihat orang yang membuka tali ikatan di tangan juga kakinya membuat Syifa semakin tak tahan. Apalagi saat merasakan kulit tangannya tidak sengaja bersentuhan dengan Daniel.

Jangan yang aku minum..... Batin Syifa yang langsung berlari ke pintu di sudut ruangan yang ia yakini sebagai kamar mandi.

" Syifa!!," teriak David terkejut karena Syifa langsung berlari.

David bahkan mengejar Syifa karena sangat khawatir.

Ceklek ... Ceklek....

Namun, pintu di kunci dari dalam.

" Dia Kenapa?,"

David pun menggedor pintu namun tak di gubris sama sekali.

" Syifa sudah di berikan obat dosis tinggi oleh Andra." Ucap Daniel menepuk pundak David.

Orang yang tadi berada di luar untuk mengamankan Andra dan yang lainnya mendengar Andra yang marah dan mengatakan telah menggagalkan malam panjangnya. Dan juga makian karena Andra merasa percuma sudah mencampur minuman Syifa namun tidak bisa menikmati hasil usahanya.

" Hubungi dokter!," Satu pikiran David adalah meminta bantuan tenaga medis.

" Ck. Kamu jangan. Mendadak amnesia. Kamu tahu, obatnya bukan ada di dokter. Kamu pasti paham karena hal seperti ini sering di jadikan alat oleh pesaingnya di dunia bisnis." Daniel berdecak.

" Tidak mungkin aku ..."

Plakkkk

Daniel memukul tangan David karena ia tahu apa yang dipikirkan sepupunya itu.

" Ck. Aku bukan me_sum. Tapi, memang itu obatnya kan?," David mengusap lengannya yang sakit.

" Nikahi dulu Syifa. Baru kamu berpikir itu. Mumpung di bawah masih ada penghulunya."

David baru ingat suasanan yang menurutnya seperti tempat akad. Ternyata memang benar sudah di siapkan dengan baik oleh Andra.

" Tapi, apa Syifa tidak akan marah?,"

" Ini juga untuk menolongnya. Kita hanya membantu dan memanfaatkan keadaan," David rasanya tidak suka jika ia harus menikah dengan cara seperti ini. Tapi, benar juga apa yang di katakan David, obatnya memang hanya itu.

"Kita tanya Alya saja. Dia ada di bawah."

Keduanya menemuia Alya dan menceritakan apa yang terjadi termasuk kondisi Syifa. Alya terkejut karena Andra bertindak sejauh itu.

" Baik, nikahi Syifa sekarang juga." jawab Alya yakin. Ia tidak serta-merta menyetujui. Namun, ia pun tahu sebenarnya hati Syifa cenderung pada siapa. Juga ia tahu David memang sungguh-sungguh pada Syifa.

" Yakin tidak apa-apa?" tanya David terkejut dengan jawaban Alya yang tanpa ba-bi-bu langsung setuju.

" Aku yakin. Nanti biar aku yang menceritakan semuanya pada Syifa."

Dengan segera mereka mempersiapkan akad yang sangat tergesa.

Saat sudah berhadapan dengan penghulu, Pak Penghulu pun menanyakan maharnya. Tak ingin menggunakan mahar milik Andra yang ada di atas meja, David mengeluarkan apa yang dimilikinya di dalam dompet. Di ikuti oleh Daniel dan Alya.

Akhirnya lembaran uang merah yang ada di jadikan mahar.

" SAH!!!," kata Sah menggema. Syifa yang memang tidak punya wali lagi untuk menikahkannya akhirnya mempercepat semuanya karena menggunakan wali hakim.

Jika David senang karena akhirnya bisa menikahi Syifa walaupun dengan cara yang tak terpikirkan olehnya. Juga yang entah apa Syifa akan menerimanya atau tidak.

Sementara Andra yang sebenarnya kondisinya sangat memprihatinkan namun masih bisa mengumpat itu terus mengucapakan ancaman-ancaman nya. Tidak terima orang lain yang memanfaatkan semua yang sudah ia persiapkan.

" Tunggu saja balasanku!!," teriak Andra melihat David yang masuk kembali ke kamar tempat Syifa di sekap.

Menyadari Syifa masih di kamar mandi, David langsung mendobraknya dan melihat Syifa yang masih berendam di bathtub.

Syifa tampak menggigil karena sudah lama berendam. Namun, belum keluar dari bathtub karena merasa tubuhnya masih kegerahan.

Dengan cepat, David mengangkat tubuh Syifa.l dan membawanya pergi dari sana. Sementara Alya yang mengikuti dari belakang langsung membawa salah satu selimut yang ada disana.

Andra kembali mengumpati David saat David melewatinya dengan membawa Syifa dalam gendongannya.

" Bersabarlah!," bisik David saat Syifa semakin merasa tak kuat dengan efek obat yang ia rasakan.

Hatinya mengatakan ini salah, namun tubuhnya melakukan hal sebaliknya. Akibat pengaruh obat itu.

Alya menutupi tubuh Syifa yang sudah di dudukan di kursi samping kemudi yang gemetar karena kedinginan. Entah berpengaruh atau tidak hanya tindakan spontan saat melihat Syifa yang basah kuyup.

Mobil yang di kendarai David pun pergi dari sana. Sementara Daniel dan yang lainnya masih mengurus masalah Andra dengan pihak kepolisian.

TBC

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

alhamdulillah akhirnyaa...tq thoor

2023-12-03

1

Masiah Cia

Masiah Cia

sukurla Syifa selamat dr Andra .... konfliknya jangan yg berat2 ya thour....... selamat menempuh hidup baru David dan Syifa smg SAMAWA 🙏😀

2023-09-26

0

Nunung Sutiah

Nunung Sutiah

neect...

2023-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 PH 1 Aku Istri Kedua
2 PH 2 Meresmikan Pernikahan
3 PH3 Maaf
4 PH 4 Kembali
5 PH 5 Jodoh
6 PH 6 Akan Menikah
7 PH 7 Cucu Pemilik Yayasan
8 PH 8 Mulai Berjuang
9 PH 9 Pelabuhan Terakhir David
10 PH 10 Penolakan Syifa
11 PH 11 Ulang Tahun Celina
12 PH 12 Kejutan
13 PH 13 Meminta Bantuan
14 PH 14 Membatalkan Pernikahan
15 Naik Level ( Bukan Up)
16 PH 15 Target Masuk Perangkap
17 PH 16 Gawat
18 PH 17 Menikah
19 PH 18 Sah
20 PH 19 Janda Rasa Per@wan
21 PH 20 Boleh Mengulang Lagi?
22 PH 21 Benarkah?
23 PH 22 Memilih Cincin
24 PH 23 Bertemu Keluarga David
25 PH 24 Kekhawatiran Bu Laila
26 PH 25. Menginap
27 PH 26 Hanya Sebatas Harapan
28 PH 27 Saling Percaya
29 PH 28 Wanita Istimewa
30 PH 29 Karena Dia Bukan Kamu
31 PH 30 Harus Jadi Wanita Kuat
32 PH 31 Nasib Andra
33 PH 32 Kesalahan Syifa
34 PH 33 Melindungi Istri Dan Anak
35 PH 34 Laki-laki Beruntung
36 PH 35 Hanya Satu Macam
37 PH 36 Memastikan kebahagiaan Syifa?
38 PH 37 Mengacaukan Acara Pernikahan?
39 PH 38 Berbohong Demi Kebaikan
40 PH 39 Sengaja Menjauh
41 PH 40 Kompak Menutup Celah
42 PH 41 Berbicara Empat Mata
43 PH 42 Permintaan Aneh David
44 PH 43 Reuni Para Mantan
45 PH 44 Melakukan Tes
46 PH 45 Hamil Anakku
47 PH 46 Kabar Bahagia Dan Kabar Duka
48 PH 47 Aku Pasti Merindukannya
49 PH 48 Firasat Buruk
50 PH 49 Mimpi Syifa
51 PH 50 Merahasiakan Keadaan
52 PH 51 Berpura-pura Tak Tahu
53 PH 52 Pelaku Sabotase
54 PH 53 Rasa Yang Telah Hilang
55 PH 54 Operasi
56 PH 55 Buat Aku Mencintaimu
57 PH 56 Pertemuan Tak Terduga
58 PH 57 Pulang
59 PH 58 Memilih Jujur
60 PH 59 Sulit Menyentuhnya
61 PH 60 Tabrak Lari
62 PH 61 Bertemu Lagi
63 PH 62 Obat apa?
64 PH 63 Tak Ingin Menyesal
65 PH 64 Tidak Boleh Pasrah
66 PH 65 Pion Untuk Menghancurkan
67 PH 66 Saling Terbuka
68 PH 67 Ujian Pernikahan
69 PH 68 Tidak Ingat
70 PH 69 Hanya Ingat Mantan
71 PH 70 Ikhlas Melepas mu
72 PH 71 Aku Menyerah
73 PH 72 Melepaskan Dengan Benar
74 PH 73 Kesepian
75 PH 74 Menunjukkan Terang-terangan
76 PH 765Diam Bukan Berarti Kalah
77 PH 76 Memiskinkan Diri Sendiri
78 PH 77 Bodoh Karena Cinta
79 PH 78 Tak Sebaik Yang Dikira
80 PH 79 Terlupakan
81 PH 80 Membuat Kesepakatan
82 PH 81 Kehilangan Kesempatan?
83 PH 82 Syifa Tidak Ada
84 PH 83 De Javu
85 PH 84 Berusaha Kabur
86 PH 85 Tak Ingin Kehilangan
87 PH 86 Masih Flashback
88 PH 87 Takdir Allah
89 PH 88 Kecewa
90 PH 89 Alasan Logis
91 PH 90 Berbicara
92 PH 91 Memberi Kesempatan
93 PH 92 Welcome Home Baby Twins
94 PH 93 Suami Siaga
95 PH 94 Memutuskan Hubungan
96 PH 95 Memperbaiki Hubungan
97 PH 96 Ingin Adik Laki-laki Lagi
98 PH 97 Cukup Buktikan Saja
99 PH 98 Ketakutan Syifa
100 PH 99 Trauma
101 PH 100 Tawakal
102 PH 101 Kehebohan Key
103 PH 102 Kesedihan Key
104 Bukan Up ( Level Baru Author)
105 Bukan Up ( Sedikit Informasi)
106 PH 103 Insecure
107 PH 104 Akhirnya
108 Mohon Dukungannya
Episodes

Updated 108 Episodes

1
PH 1 Aku Istri Kedua
2
PH 2 Meresmikan Pernikahan
3
PH3 Maaf
4
PH 4 Kembali
5
PH 5 Jodoh
6
PH 6 Akan Menikah
7
PH 7 Cucu Pemilik Yayasan
8
PH 8 Mulai Berjuang
9
PH 9 Pelabuhan Terakhir David
10
PH 10 Penolakan Syifa
11
PH 11 Ulang Tahun Celina
12
PH 12 Kejutan
13
PH 13 Meminta Bantuan
14
PH 14 Membatalkan Pernikahan
15
Naik Level ( Bukan Up)
16
PH 15 Target Masuk Perangkap
17
PH 16 Gawat
18
PH 17 Menikah
19
PH 18 Sah
20
PH 19 Janda Rasa Per@wan
21
PH 20 Boleh Mengulang Lagi?
22
PH 21 Benarkah?
23
PH 22 Memilih Cincin
24
PH 23 Bertemu Keluarga David
25
PH 24 Kekhawatiran Bu Laila
26
PH 25. Menginap
27
PH 26 Hanya Sebatas Harapan
28
PH 27 Saling Percaya
29
PH 28 Wanita Istimewa
30
PH 29 Karena Dia Bukan Kamu
31
PH 30 Harus Jadi Wanita Kuat
32
PH 31 Nasib Andra
33
PH 32 Kesalahan Syifa
34
PH 33 Melindungi Istri Dan Anak
35
PH 34 Laki-laki Beruntung
36
PH 35 Hanya Satu Macam
37
PH 36 Memastikan kebahagiaan Syifa?
38
PH 37 Mengacaukan Acara Pernikahan?
39
PH 38 Berbohong Demi Kebaikan
40
PH 39 Sengaja Menjauh
41
PH 40 Kompak Menutup Celah
42
PH 41 Berbicara Empat Mata
43
PH 42 Permintaan Aneh David
44
PH 43 Reuni Para Mantan
45
PH 44 Melakukan Tes
46
PH 45 Hamil Anakku
47
PH 46 Kabar Bahagia Dan Kabar Duka
48
PH 47 Aku Pasti Merindukannya
49
PH 48 Firasat Buruk
50
PH 49 Mimpi Syifa
51
PH 50 Merahasiakan Keadaan
52
PH 51 Berpura-pura Tak Tahu
53
PH 52 Pelaku Sabotase
54
PH 53 Rasa Yang Telah Hilang
55
PH 54 Operasi
56
PH 55 Buat Aku Mencintaimu
57
PH 56 Pertemuan Tak Terduga
58
PH 57 Pulang
59
PH 58 Memilih Jujur
60
PH 59 Sulit Menyentuhnya
61
PH 60 Tabrak Lari
62
PH 61 Bertemu Lagi
63
PH 62 Obat apa?
64
PH 63 Tak Ingin Menyesal
65
PH 64 Tidak Boleh Pasrah
66
PH 65 Pion Untuk Menghancurkan
67
PH 66 Saling Terbuka
68
PH 67 Ujian Pernikahan
69
PH 68 Tidak Ingat
70
PH 69 Hanya Ingat Mantan
71
PH 70 Ikhlas Melepas mu
72
PH 71 Aku Menyerah
73
PH 72 Melepaskan Dengan Benar
74
PH 73 Kesepian
75
PH 74 Menunjukkan Terang-terangan
76
PH 765Diam Bukan Berarti Kalah
77
PH 76 Memiskinkan Diri Sendiri
78
PH 77 Bodoh Karena Cinta
79
PH 78 Tak Sebaik Yang Dikira
80
PH 79 Terlupakan
81
PH 80 Membuat Kesepakatan
82
PH 81 Kehilangan Kesempatan?
83
PH 82 Syifa Tidak Ada
84
PH 83 De Javu
85
PH 84 Berusaha Kabur
86
PH 85 Tak Ingin Kehilangan
87
PH 86 Masih Flashback
88
PH 87 Takdir Allah
89
PH 88 Kecewa
90
PH 89 Alasan Logis
91
PH 90 Berbicara
92
PH 91 Memberi Kesempatan
93
PH 92 Welcome Home Baby Twins
94
PH 93 Suami Siaga
95
PH 94 Memutuskan Hubungan
96
PH 95 Memperbaiki Hubungan
97
PH 96 Ingin Adik Laki-laki Lagi
98
PH 97 Cukup Buktikan Saja
99
PH 98 Ketakutan Syifa
100
PH 99 Trauma
101
PH 100 Tawakal
102
PH 101 Kehebohan Key
103
PH 102 Kesedihan Key
104
Bukan Up ( Level Baru Author)
105
Bukan Up ( Sedikit Informasi)
106
PH 103 Insecure
107
PH 104 Akhirnya
108
Mohon Dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!