PH 10 Penolakan Syifa

Pemilik Hati (10)

Pandangan sang kakek berkaca-kaca. Ini pertama kalinya ia melihat Reza. Sebelumnya ia hanya melihat dari foto orang yang ia tugaskan mengawasinya.

" Cicitku sangat mirip dengan ayahnya."

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

"Ini makanan dari mana?," Syifa mengerutkan keningnya saat melihat Reza sedang menikmati makan siangnya.

" Ini bukannya Mama yang pesan ya? Tadi, ada yang antar kesini. Katanya untuk Mama." jawab Reza singkat.

" Bukan. " Jawab Syifa singkat.

Tiba-tiba ponsel Syifa berbunyi. Ada pesan masuk dari nomor tidak dikenal.

📨 08xxxxxxxxxx

Selamat menikmati makan siangnya. Semoga kalian suka. David

Syifa melihat foto profilnya dan ternyata itu benar dari David.

Syifa menghela nafas. Sepertinya dia harus berbicara pada laki-laki ini bahwa ia sudah memiliki calon suami bahkan akan segera menikah.

📨 Terimakasih. Maaf merepotkan.

Akhirnya ia hanya mengucapkan kata maaf dan terimakasih.

📨 Tidak merepotkan. Aku senang melakukannya.

Syifa hanya membaca sekilas dan tidak berniat membalas lagi karena khawatir jadi memperpanjang obrolan.

" Ayo kita makan. Ini dari seseorang yang Mama kenal."

Mereka pun akhirnya makan siang dengan tenang.

Sementara di sebuah ruangan di gedung pencakar langit, David menunggu balasan dari Syifa. Berharap bisa lebih lama saling berbalas pesan.

" Dia tidak akan membalas pesanmu lagi. Aku yakin," ucap Rangga sambil menikmati makan siangnya. Melihat ekspresi sang sahabat, ia tahu David sedang menunggu pesan balasan dari Syifa.

David melihat sekilas pada Rangga. "Kenapa?,"

" Harusnya kamu tahu Syifa seperti apa?," jawab Rangga sambil terus memakan makanannya.

" Memang seperti apa?," tanyanya tak paham maksud Rangga.

" Dia sangat menjaga interaksinya dengan lawan jenis. Pasti tidak akan mau memperpanjang obrolan apalagi membahas sesuatu yang tidak jelas."

David diam mulai mencerna perkataan Rangga.

" Bahkan bisa aku tebak beberapa kali lagi kamu mengirimkan makan siang untukmu, pasti dia akan mengirimkan balik padamu dan saat itu barulah dia akan menghubunginya lebih dahulu."

Beberapa hari kemudian, ucapan Rangga benar-benar menjadi nyata.

Rangga hanya tertawa melihat perkataannya menjadi kenyataannya. Bahkan ia menyaksikan sendiri saat kurir yang diminta Syifa mengirim makanan itu, menitipkannya ke resepsionis.

David hanya menghela nafas, ia melirik ponselnya yang berdering. Menunjukkan panggilan dari Syifa.

David melihat ke arah Rangga yang malah menikmati makanan yang seharusnya di nikmati Syifa dan anaknya.

📲 " Assalamu'alaikum"

📱"Wa'alaikumussalam."

📲 " Pak David, tolong untuk tidak mengirimkan makan siang lagi untuk kami. Terimakasih sebelumnya atas makanan yang pernah bapak kirim.

Tapi, maaf. Saya tidak bisa membalas perasaan bapak. Saya sudah punya calon suami, sebentar lagi saya akan menikah. Terimakasih. Wassalamu'alaikum." jelas Syifa tanpa basa-basi dan rasa takut pada David yang notabene adalah atasannya di sekolah.

📱" Wa'alaikumussalam."

David tidak bisa berkata-kata. Rangga memang bukan cenayang, tapi perkataannya benar-benar terbukti jadi nyata.

" Aku di tolak." David tersenyum kecut sambil menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya. Tatapan matanya tertuju ke atas.

Di setiap kiriman makanan itu, David memang memberikan juga kartu ucapan. Mengungkapkan isi hatinya walau hanya dengan satu atau dua kalimat.

...Kamu cantik bagaikan bidadari. Jadilah bidadari hatiku....

...Menikahlah denganku, jadilah ibu untuk anak-anakku....

Rangga ingin sekali menertawakan David, namun ia urungkan karena merasa kasihan.

" Apa aku langsung beritahu dia saja bagaimana Andra itu sebenarnya?," ucapnya.

" Jangan gegabah."

" Kenapa? Pernikahannya kan sebentar lagi. Aku tidak mau kehilangannya." Desa_hnya

" Ck .." Rangga berdecak. " Kalau kamu memberitahu Syifa apa mungkin dia akan percaya?,"

" Foto dan video itu jelas sebagai bukti." David menegakkan tubuhnya dan melihat ke arah Rangga.

" Hhah ... Yang Syifa tahu, Andra itu baik. Sedangkan kamu?," tanyanya menggantung. "jelas-jelas baru patah hati. Jika kamu menunjukkan bukti itu, Syifa tidak akan langsung percaya. Dia akan bertanya pada Andra.

Lalu, apa kamu pikir Andra akan mengaku?," tanya Rangga yang mendapatkan gelengan kepala David sebagai jawaban.

" Nah, itu tahu. Dengan uang yang dia punya dia bisa saja membayar orang untuk menjadi saksi dan mengatakan foto juga video itu editan."

David mengangguk dan membenarkan. "Bahkan mungkin dia akan mencari tahu tentang kamu karena sudah membongkar rahasianya." tambah Rangga.

David diam, dia membenarkan. Syifa pasti lebih mempercayai perkataan Andra yang tanpa cela.

" Dasar serigala berbulu domba. Benar-benar membuat susah." kesal David dan Rangga hanya tertawa saja.

" Kamu punya rencana bagus tidak?,"

" Menurutku ....." Rangga mulai mengatakan usulannya.

...******...

Erika terduduk lemas. Perkiraannya ternyata benar.

" Dua garis" lirih Erika menatap nanar test pack yang ia pegang.

Tersadar bahwa ia belum pernah lagi datang bulan saat ia beberapa hari merasakan mual di pagi hari, pusing dan kurangnya naf_su makan, membuatnya memberanikan diri membeli test pack ke apotik.

Ternyata, dugaannya benar. Dia kini telah mengandung.

" Apa yang harus aku lakukan sekarang?," tanya Erika pada dirinya sendiri.

Air matanya mengalir. Ia tak tahu harus berbuat apa. Jika awalnya ia akan senang dan menjadikan janin yang dikandungnya sebagai alat untuk menjerat Andra agar mau menikahinya, kini ia tidak berani melanjutkan rencananya. Apalagi saat Andra sudah tahu rencananya bahkan memberikan ancaman.

" Apa aku gugurkan saja? Seperti keinginannya jika aku benar hamil?,"

Erika teringat akan uang yang ada di dalam laci. Uang yang masih tersimpan rapi di amplop coklat pemberian Andra. Uang yang belum ia sentuh sama sekali.

Karena waktu semakin mepet, Erika memaksakan diri untuk melanjutkan bersiap-siap ke sekolah.

...******...

Mobil yang dikendarai Andra melaju pelan. Sesekali ia melihat ke arah belakang dimana Syifa duduk bersama Reza. Senyum tipisnya mengembang. Sebentar lagi Syifa akan menjadi miliknya.

Dia sangat cantik saat mencoba gaun pengantin tadi. Batin Andra mengingat momen di butik dimana mereka mencoba gaun pengantin yang akan di pakai di hari pernikahan nanti.

Gaun pengantin pilihan Syifa yang tampak menonjolkan kecantikan Syifa sekalipun gaun itu tertutup.

Aku sudah tidak sabar melakukan malam pertama dengannya. Andra yang sudah tahu seperti apa jika perempuan tanpa busana, tiba-tiba membayangkan jika Syifa yang ada di posisi itu.

Pikirannya memang sudah berbau me_sum.

Di samping kemudi, sang supir hanya menggelengkan kepalanya melihat bosnya. Sudah bisa ia pastikan apa yang sedang bosnya pikirkan.

Sang supir terkadang bingung, bagaimana perempuan yang menjadi calon istri bosnya adalah perempuan di belakangnya.

Mungkin Non Syifa tidak tahu seperti apa Pak Andra . Batin sang supir yang sudah menemani Andra bertahun-tahun sehingga tahu seperti apa bosnya.

Namun, sebagai bawahan ia tak berani mencampuri masalah pribadi sang bos karena ia masih membutuhkan pekerjaan itu.

Mobil berhenti. Reza dan Syifa pun sudah lebih dahulu keluar dari mobil.

" Kita sudah sampai di rumah Non Syifa, Pak," Ucapan Supir membuyarkan lamunan Andra tentang Syifa.

" Kenapa baru bilang?," kesal Andra saat menyadari Syifa dan Reza sudah tidak ada di dalam mobil.

Brakkk

Pintu mobil ia tutup kembali. Andra melangkah ke arah bagasi dimana supir sudah lebih dulu membuka dan mengeluarkan barang belanjaan Syifa.

" Terimakasih. Maaf merepotkan." Ucap Syifa saat Andra menyerahkan paper bag berisi pakaian yang ia beli untuk Syifa dan Reza.

" Tidak merepotkan." Andra tersenyum.

" Kami masuk dulu, maaf tidak menawarkan untuk mampir."

" Tidak apa-apa. Lagi pula ini sudah malam." Andra benar-benar menunjukkan diri sebagai laki-laki baik.

" Terimakasih sudah mengerti."

" Sama-sama. Aku permisi. Assalamu'alaikum."

" Wa'alaikumussalam."

Andra membalikkan badannya berjalan kembali ke arah mobil.

Sabarlah, sebentar lagi dia akan menjadi tempatmu menenangkan diri. Batinnya sambil menenangkan sesuatu yang mulai bangkit karena pikiran kotornya tadi.

" Ke hotel biasa .." Titah Andra pada supirnya. Kini ia duduk di kursi penumpang.

📱" Pesankan aku yang spesial malam ini."

TBC

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

Andra udah mau nikah tinggal nunggu hari H, tapi masih nyelup sani sini anak kondanya 🤭

2024-12-07

0

YuWie

YuWie

mesake men syifa.. manuk e andra wis bekas wong akeh.

2025-03-03

0

Erina Munir

Erina Munir

ya smpuuun andraa...celup sono dini ya ternyata...srmoga cepet ketauan sama syifa...kesian syifanya thooor

2023-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 PH 1 Aku Istri Kedua
2 PH 2 Meresmikan Pernikahan
3 PH3 Maaf
4 PH 4 Kembali
5 PH 5 Jodoh
6 PH 6 Akan Menikah
7 PH 7 Cucu Pemilik Yayasan
8 PH 8 Mulai Berjuang
9 PH 9 Pelabuhan Terakhir David
10 PH 10 Penolakan Syifa
11 PH 11 Ulang Tahun Celina
12 PH 12 Kejutan
13 PH 13 Meminta Bantuan
14 PH 14 Membatalkan Pernikahan
15 Naik Level ( Bukan Up)
16 PH 15 Target Masuk Perangkap
17 PH 16 Gawat
18 PH 17 Menikah
19 PH 18 Sah
20 PH 19 Janda Rasa Per@wan
21 PH 20 Boleh Mengulang Lagi?
22 PH 21 Benarkah?
23 PH 22 Memilih Cincin
24 PH 23 Bertemu Keluarga David
25 PH 24 Kekhawatiran Bu Laila
26 PH 25. Menginap
27 PH 26 Hanya Sebatas Harapan
28 PH 27 Saling Percaya
29 PH 28 Wanita Istimewa
30 PH 29 Karena Dia Bukan Kamu
31 PH 30 Harus Jadi Wanita Kuat
32 PH 31 Nasib Andra
33 PH 32 Kesalahan Syifa
34 PH 33 Melindungi Istri Dan Anak
35 PH 34 Laki-laki Beruntung
36 PH 35 Hanya Satu Macam
37 PH 36 Memastikan kebahagiaan Syifa?
38 PH 37 Mengacaukan Acara Pernikahan?
39 PH 38 Berbohong Demi Kebaikan
40 PH 39 Sengaja Menjauh
41 PH 40 Kompak Menutup Celah
42 PH 41 Berbicara Empat Mata
43 PH 42 Permintaan Aneh David
44 PH 43 Reuni Para Mantan
45 PH 44 Melakukan Tes
46 PH 45 Hamil Anakku
47 PH 46 Kabar Bahagia Dan Kabar Duka
48 PH 47 Aku Pasti Merindukannya
49 PH 48 Firasat Buruk
50 PH 49 Mimpi Syifa
51 PH 50 Merahasiakan Keadaan
52 PH 51 Berpura-pura Tak Tahu
53 PH 52 Pelaku Sabotase
54 PH 53 Rasa Yang Telah Hilang
55 PH 54 Operasi
56 PH 55 Buat Aku Mencintaimu
57 PH 56 Pertemuan Tak Terduga
58 PH 57 Pulang
59 PH 58 Memilih Jujur
60 PH 59 Sulit Menyentuhnya
61 PH 60 Tabrak Lari
62 PH 61 Bertemu Lagi
63 PH 62 Obat apa?
64 PH 63 Tak Ingin Menyesal
65 PH 64 Tidak Boleh Pasrah
66 PH 65 Pion Untuk Menghancurkan
67 PH 66 Saling Terbuka
68 PH 67 Ujian Pernikahan
69 PH 68 Tidak Ingat
70 PH 69 Hanya Ingat Mantan
71 PH 70 Ikhlas Melepas mu
72 PH 71 Aku Menyerah
73 PH 72 Melepaskan Dengan Benar
74 PH 73 Kesepian
75 PH 74 Menunjukkan Terang-terangan
76 PH 765Diam Bukan Berarti Kalah
77 PH 76 Memiskinkan Diri Sendiri
78 PH 77 Bodoh Karena Cinta
79 PH 78 Tak Sebaik Yang Dikira
80 PH 79 Terlupakan
81 PH 80 Membuat Kesepakatan
82 PH 81 Kehilangan Kesempatan?
83 PH 82 Syifa Tidak Ada
84 PH 83 De Javu
85 PH 84 Berusaha Kabur
86 PH 85 Tak Ingin Kehilangan
87 PH 86 Masih Flashback
88 PH 87 Takdir Allah
89 PH 88 Kecewa
90 PH 89 Alasan Logis
91 PH 90 Berbicara
92 PH 91 Memberi Kesempatan
93 PH 92 Welcome Home Baby Twins
94 PH 93 Suami Siaga
95 PH 94 Memutuskan Hubungan
96 PH 95 Memperbaiki Hubungan
97 PH 96 Ingin Adik Laki-laki Lagi
98 PH 97 Cukup Buktikan Saja
99 PH 98 Ketakutan Syifa
100 PH 99 Trauma
101 PH 100 Tawakal
102 PH 101 Kehebohan Key
103 PH 102 Kesedihan Key
104 Bukan Up ( Level Baru Author)
105 Bukan Up ( Sedikit Informasi)
106 PH 103 Insecure
107 PH 104 Akhirnya
108 Mohon Dukungannya
Episodes

Updated 108 Episodes

1
PH 1 Aku Istri Kedua
2
PH 2 Meresmikan Pernikahan
3
PH3 Maaf
4
PH 4 Kembali
5
PH 5 Jodoh
6
PH 6 Akan Menikah
7
PH 7 Cucu Pemilik Yayasan
8
PH 8 Mulai Berjuang
9
PH 9 Pelabuhan Terakhir David
10
PH 10 Penolakan Syifa
11
PH 11 Ulang Tahun Celina
12
PH 12 Kejutan
13
PH 13 Meminta Bantuan
14
PH 14 Membatalkan Pernikahan
15
Naik Level ( Bukan Up)
16
PH 15 Target Masuk Perangkap
17
PH 16 Gawat
18
PH 17 Menikah
19
PH 18 Sah
20
PH 19 Janda Rasa Per@wan
21
PH 20 Boleh Mengulang Lagi?
22
PH 21 Benarkah?
23
PH 22 Memilih Cincin
24
PH 23 Bertemu Keluarga David
25
PH 24 Kekhawatiran Bu Laila
26
PH 25. Menginap
27
PH 26 Hanya Sebatas Harapan
28
PH 27 Saling Percaya
29
PH 28 Wanita Istimewa
30
PH 29 Karena Dia Bukan Kamu
31
PH 30 Harus Jadi Wanita Kuat
32
PH 31 Nasib Andra
33
PH 32 Kesalahan Syifa
34
PH 33 Melindungi Istri Dan Anak
35
PH 34 Laki-laki Beruntung
36
PH 35 Hanya Satu Macam
37
PH 36 Memastikan kebahagiaan Syifa?
38
PH 37 Mengacaukan Acara Pernikahan?
39
PH 38 Berbohong Demi Kebaikan
40
PH 39 Sengaja Menjauh
41
PH 40 Kompak Menutup Celah
42
PH 41 Berbicara Empat Mata
43
PH 42 Permintaan Aneh David
44
PH 43 Reuni Para Mantan
45
PH 44 Melakukan Tes
46
PH 45 Hamil Anakku
47
PH 46 Kabar Bahagia Dan Kabar Duka
48
PH 47 Aku Pasti Merindukannya
49
PH 48 Firasat Buruk
50
PH 49 Mimpi Syifa
51
PH 50 Merahasiakan Keadaan
52
PH 51 Berpura-pura Tak Tahu
53
PH 52 Pelaku Sabotase
54
PH 53 Rasa Yang Telah Hilang
55
PH 54 Operasi
56
PH 55 Buat Aku Mencintaimu
57
PH 56 Pertemuan Tak Terduga
58
PH 57 Pulang
59
PH 58 Memilih Jujur
60
PH 59 Sulit Menyentuhnya
61
PH 60 Tabrak Lari
62
PH 61 Bertemu Lagi
63
PH 62 Obat apa?
64
PH 63 Tak Ingin Menyesal
65
PH 64 Tidak Boleh Pasrah
66
PH 65 Pion Untuk Menghancurkan
67
PH 66 Saling Terbuka
68
PH 67 Ujian Pernikahan
69
PH 68 Tidak Ingat
70
PH 69 Hanya Ingat Mantan
71
PH 70 Ikhlas Melepas mu
72
PH 71 Aku Menyerah
73
PH 72 Melepaskan Dengan Benar
74
PH 73 Kesepian
75
PH 74 Menunjukkan Terang-terangan
76
PH 765Diam Bukan Berarti Kalah
77
PH 76 Memiskinkan Diri Sendiri
78
PH 77 Bodoh Karena Cinta
79
PH 78 Tak Sebaik Yang Dikira
80
PH 79 Terlupakan
81
PH 80 Membuat Kesepakatan
82
PH 81 Kehilangan Kesempatan?
83
PH 82 Syifa Tidak Ada
84
PH 83 De Javu
85
PH 84 Berusaha Kabur
86
PH 85 Tak Ingin Kehilangan
87
PH 86 Masih Flashback
88
PH 87 Takdir Allah
89
PH 88 Kecewa
90
PH 89 Alasan Logis
91
PH 90 Berbicara
92
PH 91 Memberi Kesempatan
93
PH 92 Welcome Home Baby Twins
94
PH 93 Suami Siaga
95
PH 94 Memutuskan Hubungan
96
PH 95 Memperbaiki Hubungan
97
PH 96 Ingin Adik Laki-laki Lagi
98
PH 97 Cukup Buktikan Saja
99
PH 98 Ketakutan Syifa
100
PH 99 Trauma
101
PH 100 Tawakal
102
PH 101 Kehebohan Key
103
PH 102 Kesedihan Key
104
Bukan Up ( Level Baru Author)
105
Bukan Up ( Sedikit Informasi)
106
PH 103 Insecure
107
PH 104 Akhirnya
108
Mohon Dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!