PH 15 Target Masuk Perangkap

Pemilik Hati (15)

Syifa menghela nafas. " Bagaimana dengan ini?," Syifa meraih ponselnya dan mengirimkan sesuatu pada Andra.

Deg

Tidak mungkin.Batin Andra

" Nikahilah Erika." Syifa menatap tajam Andra.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

" Aku tidak mencintainya."

" Tapi, anak itu butuh kedua orang tuanya."

Andra diam memikirkan cara terbaik untuk menyelesaikan masalahnya. Ia tidak bisa kehilangan Syifa begitu saja.

" Tidak bisakah kita tetap menikah. Untuk Anak itu, aku akan bertanggung jawab jika memang dia anakku. Aku tak yakin dia anakku." elaknya.

" Aku tidak bisa. Jika itu terjadi beberapa tahun yang lalu mungkin saja aku bisa mentolerir. Tapi, ini baru saja terjadi. Bahkan kemarin pun aku melihatmu dengan Erika berjalan berdua."

Andra mengepalkan tangannya.

" Baiklah jika itu keputusanmu. Mungkin kita memang tidak berjodoh." ucapnya sendu.

Mengalah? Haruskah perjuangannya selama bertahun-tahun berakhir seperti ini.

" Mari aku antar. Anggap saja ini terakhir kalinya aku mengantarmu." tawar Andra.

" Maaf. Aku ada keperluan jadi aku akan pulang sendiri," jawab Syifa.

Dari kejauhan seorang perempuan memperhatikan interaksi keduanya. Setelah Syifa tidak terlihat, ia segera menghampiri Andra yang terlihat sedang serius menelpon seseorang.

" Ya. Kerjakan dengan baik," ucapnya menutup telepon.

Andra memperhatikan perempuanku yang kini ada di hadapannya.

" Yang tadi itu calon istrimu?,"

" Bukan urusanmu," jawab Andra ketus.

" Apa lebihnya dia?," tanyanya lagi.

" Banyak. Yang pasti bukan tukang seling_kuh," ucap Andra menohok perempuan di depannya.

Dialah sang mantan yang mengkhianati hubungan mereka padahal tinggal berapa langkah menuju pernikahan.

" Kita sama. Apa bedanya?," Laura menggelengkan kepalanya.

Perempuan cantik yang selalu memperhatikan penampilannya dengan barang branded itu terkekeh.

" Aku melakukannya setelah berpisah denganmu. Tidak sepertimu." Diam sejenak. "Ada apa menemuiku?,"

" Hanya tidak sengaja. Kebetulan aku ada janji dengan rekan modelku."

Andra mendorong ke belakang kursi yang ia duduki dan langsung berdiri.

" Mau kemana?,"

" Kemana pun aku pergi bukan urusanmu." jawabnya acuh sambil melenggang pergi.

" Aku menyesal telah menduakan mu." lirihnya.

Laura bertekad memiliki Andra lagi. Pertemuan hari ini pun sebenarnya ia sengaja membuntuti Andra hingga mendapatkan kesempatan menemuinya.

Namun, ia tak menyangka akan bertemu wanita pujaan Andra.

...*******...

Di tempat berbeda, Daniel sedang harap-harap cemas. Ia mendapat kabar bahwa Alya sudah menceritakan tentang dirinya pada Reza.

Datanglah ke rumah siang ini. Kita makan siang bersama. Reza ingin bertemu dengan Mas Daniel.

Telpon Alya tadi membuatnya berdebar-debar. Bingung haruskah ia membawa sesuatu atau tidak? Ia sendiri tidak tahu kesukaan anaknya.

Karena takut melakukan kesalahan, ia pun kembali menghubungi sang istri, namun ia tidak di sarankan membawa ini itu. Cukup datang saja.

Namun, tidak ingin memberi kesan kurang baik di pertemuan pertamanya, Daniel membawa mainan. Mobil remote control.

Ting... Tong...

Ting... Tong...

Ting... Tong...

Ceklek

Pintu terbuka menampakkan sosok yang ia rindukan padahal mereka baru beberapa jam melakukan video call.

" Assalamu'alaikum,"

" Wassalamu'alaikum," jawab Alya sambil mencium tangan Daniel.

"Reza nya mana?,"

" Ada di kamar."

" Aku hanya membawa ini," Daniel menyerahkan paper bag

" Aku kan sudah bilang,mas tidak perlu membawa apa-apa," Kata Alya sambil menerima paper bag tersebut.

" Pertemuan pertama, masa tidak membawa apa-apa,"

" Ya, sudah. Terimakasih."

Daniel mengekori Alya ke dapur.

" Duduklah. Aku panggilkan Reza dulu." pamit Alya.

Daniel duduk dan memperhatikan sekitarnya Ada beberapa foto Alya dan Reza. Juga Syifa tentunya.

" Reza, Salim dulu, itu ayah Reza," ucap Alya.

Reza mengernyitkan keningnya. " Om, ayah ya Celin kan?," tanya Reza. Ia ingat siapa Daniel.

" Ayah Reza juga. Jadi, panggil Ayah ya." pinta Daniel.

Alya hanya diam. Ia tahu tentang Celin karena Daniel sudah menceritakannya.

" Boleh ayah peluk Reza?,"pinta Daniel pada Reza yang hanya diam saja. Tidak antusias saat bertemu ataupun menolak.

Reza hanya mengangguk. Diamnya Reza membuat Daniel khawatir. Apakah Reza tidak bisa menerima Celin sebagai saudaranya?

" Ayo kita makan." ajak Alya mencoba mencairkan suasana.

Mereka pun makan dengan tentang. Hingga selesai, tidak ada obrolan apapun sampai akhirnya Reza kembali ke kamar.

" Apa Reza tidak bisa menerima Celin?," tanya Daniel bertanya pada Alya yang sedang mencuci piring.

" Aku rasa tidak. Dia mungkin masih kaget. Aku lupa menceritakan tentang Celin pada Reza. Maaf."

Alya benar-benar lupa tentang Celin. Padahal, Reza juga sudah bertemu dengan Celin. Bahkan sudah dua kali bertemu.

" Temui saja Reza di kamarnya. Bicara pelan-pelan. Aku yakin dia akan mengerti. Bagaimana pun, Celin adalah adiknya walaupun tidak lahir dari rahim yang sama." jelas Alya.

Mengingat Celin lahir dari wanita lain, rasanya sesak juga. Membayangkan suaminya melakukan hal itu dengan perempuan lain. Tapi, apa boleh buat. Kenyataannya memang demikian. Suaminya pernah menikahi perempuan lain.

" Aku mungkin pernah melakukan hubungan dengan perempuan lain. Tapi, percayalah. Aku hanya mencintaimu. Dengan ibunya Celin aku tak punya perasaan apapun. Hanya sebatas menjalankan peranku sebagai suaminya. Aku terlalu percaya pada kata-kata orang tuaku dan dirinya bahwa dia lah wanita yang aku cintai. Nyatanya, itu hanya karangan mereka saja." Daniel memeluk Alya dari belakang.

Ia tahu, sulit berada di posisi istrinya. Menerima suaminya dari wanita lain.

Satu hal yang membuat Alya lebih mudah menerima. Karena suaminya melakukan semuanya saat ia hilang ingatan. Bukankah saat suaminya ingat semuanya, dia langsung menceraikan istrinya. Bahkan sempat mengacuhkan Celin karena rasa kecewa juga bersalahnya?

...******...

Menjelang sore, Syifa berdiri di pinggir jalan. Ia menunggu angkutan umum lewat. Dia baru saja selesai membeli sesuatu. Syifa memilih naik angkot karena jaraknya tidak terlalu jauh.

Hujan cukup deras saat sebuah angkutan umum lewat. Di dalam angkot, suasananya cukup sepi. Hanya ada beberapa penumpang laki-laki dan seorang penumpang perempuan.

Syifa memainkan ponselnya mengurasi rasa bosan hingga seseorang membekap mulutnya dan Syifa langsung tak sadarkan diri walaupun sempat memberontak.

Setelah Syifa pingsan, seorang penumpang laki-laki yang posisi duduknya dekat pintu, segera menutup pintu angkot agar tidak ada penumpang lain yang masuk dan memergoki perbuatan mereka.

" Langsung ke alamat ini," ucap laki-laki yang disik di kursi penumpang samping supir.

" Berapa lama dia akan tak sadarkan diri?," tanya satu-satunya perempuan di antara mereka.

" Aku tidak tahu." jawab orang yang bertugas membekap mulut Syifa acuh.

Dua puluh menit kemudian, mereka sampai di sebuah rumah yang cukup luas. Rumah dua lantai dengan keamanan yang bagus juga. Karena ada satpam yang berjaga di pintu gerbang.

" Bawa dia masuk." titah pemimpin di antara mereka.

Syifa pun di bopong dan di masukkan ke dalam sebuah kamar di lantai satu.

" Ini bayaran untuk kalian," seorang memberikan amplop coklat tebal berisi uang.

Sambil tersenyum salah satu komplotan menghitung lembaran uang merah yang ada di dalamnya.

" Senang bekerja sama dengan anda." Ucapnya sambil pergi meninggalkan rumah besar itu bersama anggotanya.

📱" Target sudah masuk perangkap, Bos. Dia tidak sadarkan diri."

📲 " Jaga dia baik-baik sampai aku datang,"

📱 " Baik,"

Sang penelepon mengecek keadaan Syifa sebelum kembali menutup pintu kamar dan menguncinya.

" Kalian berjaga-jaga di luar. Jangan sampai target kabur atau ada yang menolongnya."

Laki-laki berbaju hitam yang berbaris tapi itu pun segera membubarkan diri dan menuju posisinya masing-masing.

TBC

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

serius naik angkot hujan2

2025-03-03

0

Sulis Tyawati

Sulis Tyawati

org suruhan Andra tuh

2025-03-23

0

Erina Munir

Erina Munir

thoorr...jangan sampe d perkaos ya syifanya ya thorr...kesiaan syifa wanita terhormat..
aku sedih nih kalo sampe kejadian...😩😩

2023-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 PH 1 Aku Istri Kedua
2 PH 2 Meresmikan Pernikahan
3 PH3 Maaf
4 PH 4 Kembali
5 PH 5 Jodoh
6 PH 6 Akan Menikah
7 PH 7 Cucu Pemilik Yayasan
8 PH 8 Mulai Berjuang
9 PH 9 Pelabuhan Terakhir David
10 PH 10 Penolakan Syifa
11 PH 11 Ulang Tahun Celina
12 PH 12 Kejutan
13 PH 13 Meminta Bantuan
14 PH 14 Membatalkan Pernikahan
15 Naik Level ( Bukan Up)
16 PH 15 Target Masuk Perangkap
17 PH 16 Gawat
18 PH 17 Menikah
19 PH 18 Sah
20 PH 19 Janda Rasa Per@wan
21 PH 20 Boleh Mengulang Lagi?
22 PH 21 Benarkah?
23 PH 22 Memilih Cincin
24 PH 23 Bertemu Keluarga David
25 PH 24 Kekhawatiran Bu Laila
26 PH 25. Menginap
27 PH 26 Hanya Sebatas Harapan
28 PH 27 Saling Percaya
29 PH 28 Wanita Istimewa
30 PH 29 Karena Dia Bukan Kamu
31 PH 30 Harus Jadi Wanita Kuat
32 PH 31 Nasib Andra
33 PH 32 Kesalahan Syifa
34 PH 33 Melindungi Istri Dan Anak
35 PH 34 Laki-laki Beruntung
36 PH 35 Hanya Satu Macam
37 PH 36 Memastikan kebahagiaan Syifa?
38 PH 37 Mengacaukan Acara Pernikahan?
39 PH 38 Berbohong Demi Kebaikan
40 PH 39 Sengaja Menjauh
41 PH 40 Kompak Menutup Celah
42 PH 41 Berbicara Empat Mata
43 PH 42 Permintaan Aneh David
44 PH 43 Reuni Para Mantan
45 PH 44 Melakukan Tes
46 PH 45 Hamil Anakku
47 PH 46 Kabar Bahagia Dan Kabar Duka
48 PH 47 Aku Pasti Merindukannya
49 PH 48 Firasat Buruk
50 PH 49 Mimpi Syifa
51 PH 50 Merahasiakan Keadaan
52 PH 51 Berpura-pura Tak Tahu
53 PH 52 Pelaku Sabotase
54 PH 53 Rasa Yang Telah Hilang
55 PH 54 Operasi
56 PH 55 Buat Aku Mencintaimu
57 PH 56 Pertemuan Tak Terduga
58 PH 57 Pulang
59 PH 58 Memilih Jujur
60 PH 59 Sulit Menyentuhnya
61 PH 60 Tabrak Lari
62 PH 61 Bertemu Lagi
63 PH 62 Obat apa?
64 PH 63 Tak Ingin Menyesal
65 PH 64 Tidak Boleh Pasrah
66 PH 65 Pion Untuk Menghancurkan
67 PH 66 Saling Terbuka
68 PH 67 Ujian Pernikahan
69 PH 68 Tidak Ingat
70 PH 69 Hanya Ingat Mantan
71 PH 70 Ikhlas Melepas mu
72 PH 71 Aku Menyerah
73 PH 72 Melepaskan Dengan Benar
74 PH 73 Kesepian
75 PH 74 Menunjukkan Terang-terangan
76 PH 765Diam Bukan Berarti Kalah
77 PH 76 Memiskinkan Diri Sendiri
78 PH 77 Bodoh Karena Cinta
79 PH 78 Tak Sebaik Yang Dikira
80 PH 79 Terlupakan
81 PH 80 Membuat Kesepakatan
82 PH 81 Kehilangan Kesempatan?
83 PH 82 Syifa Tidak Ada
84 PH 83 De Javu
85 PH 84 Berusaha Kabur
86 PH 85 Tak Ingin Kehilangan
87 PH 86 Masih Flashback
88 PH 87 Takdir Allah
89 PH 88 Kecewa
90 PH 89 Alasan Logis
91 PH 90 Berbicara
92 PH 91 Memberi Kesempatan
93 PH 92 Welcome Home Baby Twins
94 PH 93 Suami Siaga
95 PH 94 Memutuskan Hubungan
96 PH 95 Memperbaiki Hubungan
97 PH 96 Ingin Adik Laki-laki Lagi
98 PH 97 Cukup Buktikan Saja
99 PH 98 Ketakutan Syifa
100 PH 99 Trauma
101 PH 100 Tawakal
102 PH 101 Kehebohan Key
103 PH 102 Kesedihan Key
104 Bukan Up ( Level Baru Author)
105 Bukan Up ( Sedikit Informasi)
106 PH 103 Insecure
107 PH 104 Akhirnya
108 Mohon Dukungannya
Episodes

Updated 108 Episodes

1
PH 1 Aku Istri Kedua
2
PH 2 Meresmikan Pernikahan
3
PH3 Maaf
4
PH 4 Kembali
5
PH 5 Jodoh
6
PH 6 Akan Menikah
7
PH 7 Cucu Pemilik Yayasan
8
PH 8 Mulai Berjuang
9
PH 9 Pelabuhan Terakhir David
10
PH 10 Penolakan Syifa
11
PH 11 Ulang Tahun Celina
12
PH 12 Kejutan
13
PH 13 Meminta Bantuan
14
PH 14 Membatalkan Pernikahan
15
Naik Level ( Bukan Up)
16
PH 15 Target Masuk Perangkap
17
PH 16 Gawat
18
PH 17 Menikah
19
PH 18 Sah
20
PH 19 Janda Rasa Per@wan
21
PH 20 Boleh Mengulang Lagi?
22
PH 21 Benarkah?
23
PH 22 Memilih Cincin
24
PH 23 Bertemu Keluarga David
25
PH 24 Kekhawatiran Bu Laila
26
PH 25. Menginap
27
PH 26 Hanya Sebatas Harapan
28
PH 27 Saling Percaya
29
PH 28 Wanita Istimewa
30
PH 29 Karena Dia Bukan Kamu
31
PH 30 Harus Jadi Wanita Kuat
32
PH 31 Nasib Andra
33
PH 32 Kesalahan Syifa
34
PH 33 Melindungi Istri Dan Anak
35
PH 34 Laki-laki Beruntung
36
PH 35 Hanya Satu Macam
37
PH 36 Memastikan kebahagiaan Syifa?
38
PH 37 Mengacaukan Acara Pernikahan?
39
PH 38 Berbohong Demi Kebaikan
40
PH 39 Sengaja Menjauh
41
PH 40 Kompak Menutup Celah
42
PH 41 Berbicara Empat Mata
43
PH 42 Permintaan Aneh David
44
PH 43 Reuni Para Mantan
45
PH 44 Melakukan Tes
46
PH 45 Hamil Anakku
47
PH 46 Kabar Bahagia Dan Kabar Duka
48
PH 47 Aku Pasti Merindukannya
49
PH 48 Firasat Buruk
50
PH 49 Mimpi Syifa
51
PH 50 Merahasiakan Keadaan
52
PH 51 Berpura-pura Tak Tahu
53
PH 52 Pelaku Sabotase
54
PH 53 Rasa Yang Telah Hilang
55
PH 54 Operasi
56
PH 55 Buat Aku Mencintaimu
57
PH 56 Pertemuan Tak Terduga
58
PH 57 Pulang
59
PH 58 Memilih Jujur
60
PH 59 Sulit Menyentuhnya
61
PH 60 Tabrak Lari
62
PH 61 Bertemu Lagi
63
PH 62 Obat apa?
64
PH 63 Tak Ingin Menyesal
65
PH 64 Tidak Boleh Pasrah
66
PH 65 Pion Untuk Menghancurkan
67
PH 66 Saling Terbuka
68
PH 67 Ujian Pernikahan
69
PH 68 Tidak Ingat
70
PH 69 Hanya Ingat Mantan
71
PH 70 Ikhlas Melepas mu
72
PH 71 Aku Menyerah
73
PH 72 Melepaskan Dengan Benar
74
PH 73 Kesepian
75
PH 74 Menunjukkan Terang-terangan
76
PH 765Diam Bukan Berarti Kalah
77
PH 76 Memiskinkan Diri Sendiri
78
PH 77 Bodoh Karena Cinta
79
PH 78 Tak Sebaik Yang Dikira
80
PH 79 Terlupakan
81
PH 80 Membuat Kesepakatan
82
PH 81 Kehilangan Kesempatan?
83
PH 82 Syifa Tidak Ada
84
PH 83 De Javu
85
PH 84 Berusaha Kabur
86
PH 85 Tak Ingin Kehilangan
87
PH 86 Masih Flashback
88
PH 87 Takdir Allah
89
PH 88 Kecewa
90
PH 89 Alasan Logis
91
PH 90 Berbicara
92
PH 91 Memberi Kesempatan
93
PH 92 Welcome Home Baby Twins
94
PH 93 Suami Siaga
95
PH 94 Memutuskan Hubungan
96
PH 95 Memperbaiki Hubungan
97
PH 96 Ingin Adik Laki-laki Lagi
98
PH 97 Cukup Buktikan Saja
99
PH 98 Ketakutan Syifa
100
PH 99 Trauma
101
PH 100 Tawakal
102
PH 101 Kehebohan Key
103
PH 102 Kesedihan Key
104
Bukan Up ( Level Baru Author)
105
Bukan Up ( Sedikit Informasi)
106
PH 103 Insecure
107
PH 104 Akhirnya
108
Mohon Dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!