INVESTIGASI TEMARAM SENJA

INVESTIGASI TEMARAM SENJA

Part 1

Saat ini Wijaya dalam perjalanan pulang dari undangan makan malam salah satu teman bisnisnya, ia bersama anak dan istrinya sepanjang perjalanan ia bercerita banyak hal kepada istri dan anaknya, Wijaya memang selalu hangat kepada istri dan anaknya, saat ia melihat jalan yang mereka lewati ia merasa heran karena jalan yang mereka lewati bukan jalan menuju rumahnya.

"Ini bukan jalan menuju rumah," Wijaya menegur sopirnya yang bernama Dadang.

"Kita lewat jalan pintas Pak, karena dari sini tidak macet," jawab Dadang beralasan.

Wijaya tidak lagi protes ia kembali bercerita kepada istrinya tapi beberapa saat Wijaya menyadari kalau mereka sudah jalan sunyi dan gelap, Wijaya segera mengeluarkan pistolnya

"Siapa kamu!" tanya Wijaya sambil menodongkan pistolnya ke kepala sopir, Sopir segera menangkis pistol itu dan menyerang, Wijaya dengan sigap menangis semua serangan dari sopir, melihat pemandangan mengerikan didepannya Elin ketakutan ia segera memeluk anaknya.

Doorr!

Suara tembakan terdengar Elin memejamkan matanya tidak berani melihat.

Wijaya membuka pintu mobilnya dan mengeluarkan sopir bodong dari mobilnya lalu ia menyetir, menggantikan sopir.

Wijaya mengeluarkan ponselnya ia ingin menghubungi anak buahnya karena ia sudah merasa tidak aman, belum sempat Wijaya menghubungi mobil mereka ditabrak dari belakang.

Braakkk!

Ponsel Wijaya terjatuh dari tangannya, lalu Wijaya berkata,

"Ma! hubungi siapa saja yang bisa menolong kita, kita dalam bahaya ini!" kata Wijaya sambil melajukan mobilnya Elin menghubungi keluarga mereka, namun tidak satu pun yang mengangkat, sementara mobil Wijaya dengan mobil yang menyerang mereka saat ini kejar-kejaran, suara selongsong peluru terus terdengar menyerang mereka, Elin mempererat pelukannya kepada anaknya.

Brraakk!

Terdengar suara mobil mereka ditabrak dari belakang, Wijaya membuka sedikit kaca mobilnya lalu menembak mobil yang menabrak mobil mereka, sambil menyetir.

Mobil yang menyerang Wijaya bertambah dua, Wijaya kewalahan menghadapi mereka, mobil Wijaya terus dihantam dari depan dan belakang.

Braakkk!

Mobil Wijaya terguling ke jurang sedangkan Alana terpental keluar dari mobil, Alana tersangkut di pohon, dari pohon itu Alana melihat mobil orang tuanya masuk ke jurang beberapa saat mobil Wijaya meledak, Alana menangis melihat mobil orang tuanya meledak.

"Mereka pasti tidak ada yang selamat, kita berhasil," kata orang yang menabrak mobil Wijaya dengan wajah senang.

"Iya yuk kita laporkan kepada pak Wijaya Hartono kalau kita sudah menghabisi Wijaya Alana bersama keluarganya," kata salah satu suruhan Wijaya Hartono.

Anak buah Wijaya Hartono pergi dari tempat itu, sementara Alana berusaha turun dari pohon.

**

"Hahahaha, akhirnya aku bisa menyingkirkan dirimu," kata Wijaya Hartono tertawa puas setelah mendengar kabar keberhasilan anak buahnya.

Pagi harinya kematian Wijaya Alana menyebar di seluruh Dunia, Wijaya Alana pemilik perusahaan Grand Alana telah meninggal dunia bersama anak dan istrinya karena kecelakaan tunggal, begitu pemberitaan yang beredar baik di media cetak maupun elektronik.

Tempat kecelakaan Wijaya Alana banyak wartawan dah polisi dan juga masyarakat melihat saat mayat mereka dievakuasi.

Tangis sanak saudara juga teman almarhum Wijaya Alana dan istrinya Elin Mayasari menyertai saat mayat Wijaya Alana dan istri dia Elin Mayasari dievaluasi, sedangkan mayat anak Wijaya tidak diketemukan.

Pemakaman Wijaya Alana dan istrinya Elin Mayasari sangat ramai, banyak teman bisnis Wijaya Alana datang untuk melayat, karena perusahaan Grand Alana perusahaan terbesar di Indonesia.

Setelah satu minggu kematian Wijaya Alana, Wijaya Hartono diangkat menjadi direktur perusahaan Grand Alana, karena Wijaya Hartono adalah pewaris tunggal setelah kematian Wijaya Alana.

"Hahahaha aku sekarang yang berkuasa di perusahaan ini, tidak ada lagi yang bisa menghalangi ku untuk menguasai semuanya," kata Wijaya Hartono merasa senang karena ambisinya untuk memiliki perusahaan kakaknya sudah tercapai.

Wijaya Hartono adalah adik Wijaya Alana mereka saudara satu ayah lain ibu, Wijaya Alana anak dari istri pertama ayah mereka, sedangkan Wijaya Hartono Anak dari istri kedua ayah mereka, sipat Wijaya Alana dengan Wijaya Hartono bertolak belakang mereka tidak pernah akur, Wijaya Hartono selalu ingin mencapai segalanya tanpa mau berusaha, sedangkan Wijaya Alana pekerja keras sama seperti ayah mereka.

Ayah mereka selalu membandingkan Wijaya Alana dengan Wijaya Hartono, hal itu membuat Wijaya Hartono tidak suka kepada kakaknya, sering kali Wijaya Hartono dapat hukuman dari ayah mereka karena Wijaya Hartono selalu membuat ulah di sekolah, sedangkan Wijaya Alana tidak pernah kena marah karena dia selalu disiplin dan menurut perkataan ayah mereka.

Dendam Wijaya Hartono semakin besar saat ayah mereka mengangkat Wijaya Alana menjadi direktur perusahaan Grand Wijaya Wijaya Hartono menganggap ayah mereka tidak adil karena ia juga anak ayahnya.

Ayah mereka mempercayakan perusahan Grand Wijaya kepada Wijaya Alana karena ayah mereka menganggap Wijaya Alana yang mampu memimpin perusahaan Grand Wijaya. Setelah ayah mereka meninggal Wijaya Hartono meminta kepada kakaknya kalau dirinya yang mau jadi direktur perusahaan ayah mereka, dengan alasan kakaknya sudah lama jadi direktur perusahaan Grand Wijaya.

Karena Wijaya Alana tidak mau ribut dengan adiknya Wijaya Alana menyerahkan perusahaan ayah mereka kepada Wijaya Hartono dengan perjanjian Wijaya Hartono harus mengembangkan perusahaan ayah mereka, Wijaya Hartono menyanggupi sarat dari kakaknya agar ia bisa memiliki Grand Wijaya.

Sedangkan Wijaya Alana membuka perusahaan sendiri, dengan kerja keras dia Wijaya Alana bisa mengembangkan perusahaannya, melihat perusahaan kakaknya maju sedangkan Perusahaannya hampir bangkrut rasa iri Wijaya Hartono kembali kambuh.

Sering Wijaya Hartono meminjam uang untuk menutupi kerugian perusahaannya karena terlalu sering meminjam uang tidak dikembalikan Wijaya Alana tidak lagi memberikan pinjaman uang kepada Wijaya Hartono, agar adiknya bisa menyelesaikan masalahnya tanpa bantuannya.

Wijaya Hartono murka karena tidak dikasih pinjaman uang lagi, Wijaya Hartono merencanakan menghabisi Wijaya Alana karena ia ingin menguasai perusahaan kakaknya

Rencana Wijaya Hartono berhasil menyingkirkan kakaknya, kini ia sudah menguasai perusahaan kakaknya secara licik.

**

Sementara Yuliana Alana saat ini tinggal dirumah orang yang menyelamatkan dia, ia diangkat menjadi anak mereka, identitas Yuliana Alana diganti menjadi anak Bimo Sudradjat dan istrinya bernama Pertiwi, nama Yuliana Alana diganti menjadi Queen, Queen bertekad ingin menjadi seperti almarhum Papanya walau usia dia masih 10 tahun ia sudah merencanakan banyak hal untuk masa depannya.

Queen sangat giat belajar agar ia bisa mencapai ambisinya, ia juga bertekad menyelidiki kematian orang tuanya saat ia sudah dewasa nanti, karena menurutnya kematian orang tuanya tidak wajar.

**

Tidak terasa empat belas tahun telah berlalu, sekang Queen sudah tumbuh menjadi gadih dewasa ia menyelidiki perusahaan Grand Alana, setelah ia menyelidiki ia sekarang tau kalau yang memimpin perusahaan Grand Alana adalah pamannya Wijaya Hartono, ia ingin masuk bekerja di perusahaan Grand Alana agar dia bisa menyelidiki kematian orang tuanya.

Terpopuler

Comments

Zen☂

Zen☂

seruuuuu /Determined/

2023-11-30

0

Zen☂

Zen☂

wawwwwww /Slight/

2023-11-30

0

Mister Y

Mister Y

aku mmpir kk, keren crtny

2023-11-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!