Part 10

Queen melihat ada perawat datang, lalu ia bertanya.

"Maaf saya mau tanya, siapa yang membawa saya ke kerumah sakit ini, Sus?" tanya Queen.

"Kakak Anda yang membawa Anda ke rumah sakit ini," jawab perawat.

Queen terdiam mendengar jawaban perawat, ia bertanya-tanya siapa kakak yang dimaksud perawat itu. Apa ada orang lain menolongku dan membawa aku ke rumah sakit ini," gumam Queen.

"Saya permisi dulu," ujar perawat setelah menyelesaikan tugasnya.

"Iya," jawab Queen.

Sementara anak buah Wijaya sudah di depan rumah sakit tempat Queen di rawat.

"Ini rumah sakit terakhir yang belum kita periksa," ujar anak buah Wijaya kepada temannya.

"Iya, kalau kita tidak menemukannya di rumah sakit ini, ke mana lagi kita cari Queen?" tanya anak buah Wijaya kepada temannya.

"Tidak tau, kita tunggu perintah dari atasan kita," jawab anak buah Wijaya.

Lalu anak buah Wijaya masuk memeriksa semua ruangan rumah sakit, saat mereka masuk ke ruangan Queen, Queen terkejut melihat dua orang yang mencurigakan masuk ke kamarnya, Queen pura-pura memejamkan mata agar mereka mengira ia sedang tidur, saat anak buah Wijaya mendekat, Queen segera menghajar anak buah Wijaya.

Anak buah Wijaya tidak menyangka kalau mereka di serang secara tiba-tiba, anak buah Wijaya dua orang yang memeriksa kamar Queen kewalahan menghadapi Queen, setelah anak buah Wijaya tidak berdaya, Queen keluar dari kamar inapnya tapi saat ia keluar ia melihat banyak anak buah Wijaya berjaga di dekat kamarnya.

Queen kembali masuk ke kamarnya, ia memikirkan bagaimana caranya ia bisa keluar dari rumah sakit tempatnya sekarang.

Queen membuka baju anak buah Wijaya yang sudah pingsan, lalu ia memakainya setelah selesai memakai baju anak buah Wijaya, Queen mengambil topi mereka lalu menggulung rambutnya dan memakai topi itu, lalu ia keluar berjalan santai seperti tidak ada masalah.

Anak buah Wijaya yang berjaga di luar asik bercerita bersama temanya mereka tidak curiga kalau Queen yang lewat di dekat mereka.

Setelah Queen keluar dari rumah sakit ia bisa bernapas lega, sementara anak buah Wijaya merasa heran kenapa temannya tidak keluar dari memeriksa satu kamar.

"Don, kamu cek kamar sebelah sana, kenapa mereka belum keluar dari kamar itu!" kata Bos anak buah Wijaya.

"Baik, Bos," jawab Doni. Lalu Doni pergi ke kamar di mana temannya memeriksa kamar Queen.

Setelah Doni masuk ia melihat temannya sudah tidak sadarkan diri, lalu Doni keluar memanggil Bosnya.

"Bos, Tomi dan Rudi pingsan di kamar itu," kata Dono sambil menunjuk kamar di mana temannya pingsan.

Buru-buru mereka masuk kekamar di mana teman mereka pingsan.

"Sial! Kita kecolongan, cek cctv rumah sakit ini!" kata Dito bos anak buah Wijaya.

"Baik, Bos," jawab Doni. Lalu Doni bersama temannya pergi. Sedangkan Dito menghubungi Wijaya.

"Halo, apa kalian sudah menemukan Queen?" tanya Wijaya setelah mengangkat telepon dari Dito.

"Kami hampir menemukannya, Queen melarikan diri dari rumah sakit xxxx," kata Dito melapor.

"Bodoh! Untuk apa kau menghubungiku kalau Queen tidak bisa kalian tangkap, jangan menghubungiku kalau hanya melaporkan kegagalanmu," ucap Wijaya. Lalu ia mematikan sambungan teleponnya seperti biasa tanpa mendengar jawaban anak buahnya.

Awas saja kalau kamu tertangkap Queen, aku akan menyiksamu sebelum membunuhmu, kamu sudah membuat kekacauan," gumam Wijaya merasa geram karena Queen belum bisa tertangkap.

**

Saat ini Dito bersama bawahannya sedang memeriksa cctv, mereka melihat Queen keluar dari kamar inapnya memakai baju Tomi, melihat Queen keluar berjalan santai melewati anak buahnya Dito sangat geram.

"Kalian memang tidak berguna, percuma kalian kubayar mahal, Queen keluar dari kamarnya kalian tidak perduli!" kata Dito marah kepada bawahannya.

Bawahan Dito ketakutan melihat Bos mereka marah.

**

Queen berbaring di lantai rumah kosong, badannya masih lemah tapi karena ia tidak mau tertangkap oleh anak buah Wijaya sekuat tenaga ia melawan anak buah Wijaya.

Sedangkan Alex kepikiran dengan orang yang ia tolong kemarin, karena penasaran dengan keadaan orang yang ia tolong kemarin Alex mendatangi rumah sakit tempat Queen di rawat.

Setelah mendengar penjelasan dari pihak rumah sakit kalau Queen melarikan diri dari rumah sakit, Alex penasaran dengan kehidupan orang yang ia tolong.

Apa pekerjaannya kenapa dia lari dari rumah sakit, apa dia seorang buronan polisi, atau dia sedang di incar penjahat, sudahlah untuk apa aku memikirkan dia," gumam Alex. Tapi hatinya kecilnya selalu kepikiran dengan orang yang ia tolong kemarin.

Pagi harinya Queen terbangun, ia merasa badannya panas, lalu ia keluar mencari sarapan, setelah ia beli sarapan ia pergi ke Apotik membeli obat penurun panas. kebetulan Alex lewat dari jalan tidak jauh dari Apotik, di dalam mobil ia melihat gadis yang ia tolong kemarin di pinggir jalan. Queen tidak mengetahui ada yang memperhatikannya.

Queen berjalan sambil menunduk karena takut anak buah Wijaya melihatnya. Queen terkejut karena ada mobil berhenti di dekatnya, lalu Queen berlari kencang takut kalau yang di dalam mobil anak buah Wijaya.

Alex heran melihat Queen berlari, padahal Alex ingin menyapa Queen karena itu ia menghentikan mobilnya di dekat Queen.

Ada apa dengan gadis itu, mengapa ia kelihatan ketakutan, apa dia seorang buronan," kata Alex bicara sendiri ia begitu penasaran dengan kehidupan Queen.

Queen lemas setelah sampai di rumah kosong, tenaganya habis terkuras karena berlari. Tapi Queen memaksakan dirinya sarapan, setelah ia selesai sarapan Queen meminum obat yang ia beli dari Apotik, setelah itu Queen kembali tidur agar badannya kembali pulih.

Anak buah Wijaya saat ini di marahi habis-habisan oleh Wijaya, Wijaya merasa geram karena anak buahnya belum juga menemukan Queen, ia merasa kalau Queen adalah ancaman besar untuknya.

"Kalian tidak berguna kubayar mahal-mahal, kalau dalam satu minggu ini kalian tidak bisa menemukan Queen, kalian semua akan ku pecat," kata Wijaya mengancam anak buahnya.

Dito dan bawahannya diam saja di marahi Wijaya, percuma menjawab pikir mereka.

"Ya sudah kalian semua bubar, mulai sekarang kalian tambah anggota kalian agar semakin mudah menemukan Queen!" kata Wijaya.

"Baik, Bos," jawab anak buahnya.

Setelah anak buahnya pergi, Wijaya pulang ke rumahnya, sesampainya di rumah ia kembali masuk kekamar anaknya, ia melihat Alvin sedang asing melukis.

Melihat anaknya tidak mendengar larangannya Wijaya emosi, lalu ia mendekat, melihat papanya datang, Alvin segera melindungi lukisannya karena ia takut seperti waktu itu di hancurkan papanya.

"Dasar anak bodoh! sudah berulang kali papa katakan jangan mengerjakan pekerjaan yang tidak berguna, disuruh pergi ke kantor untuk belajar bisnis kamu malah melukis di sini, apa salahnya kamu menuruti keinginan papa untuk belajar bisnis, papa memaksa kamu belajar bisnis untuk masa depanmu bukan untuk papa," kata Wijaya memarahi anaknya.

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

ketemu lagi

2023-10-13

0

auliasiamatir

auliasiamatir

pinter juga akal mua queen

2023-10-13

1

auliasiamatir

auliasiamatir

kuat banget fosik mu queen

2023-10-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!