Dengan masih hanya mengenakan boxer saja Zain beberapa kali wira wiri, yang mengambil sendoklah, yang mengambil air minumlah...membuat Alika yang tak sengaja melihat bagian bawah Zain menggerutu dengan kesal.
" dasar tak punya malu....menjijikkan " omel Alika dengan membuang pandangannya ketempat lain.
Zain yang masih dapat mendengar gerutuan Alika itu hanya tersenyum simpul.
Tidak tau saja Alika bahwa Zain memang sengaja melakukan itu untuk mendoktrin pikiran Alika bahwa Alikalah pemilik dirinya dan hanya dirinyalah pemilik gadis itu.
Zain mendekat dan sedikit menarik Alika untuk lebih dekat kepadanya, dengan telaten dan sabar ia memakaikan kembali pakaian Alika hingga tuntas dengan sesekali mencium bibir gadis itu yang tentu saja membuat Alika ingin marah tapi ia tak berdaya.
Kemudian ia mulai menyodorkan sendok berisi mi ke mulut gadis itu.
" aku bisa sendiri " kata Alika dengan ketus. Seakan tak mendengar dengan ucapan Alika padanya, Zain terus menyodorkan suapannya.
" buka mulutmu dan ayo makanlah..atau kau ingin aku memaksamu makan dengan caraku ? dengan melalui mulutku mungkin " kata Zain yang sukses membuat gadis itu melotot kearahnya dan akhirnya mau membuka mulutnya.
Hampir lima belas menit Alika menghabiskan makanannya yang di buatkan oleh Zain dengan di suapi oleh Zain pula yang di selingi dengan drama Zain yang selalu akan mencium pipinya setiap kali ia selesai menyuapi gadis itu dengan disertai ancaman pula.
" hapuslah bekas ciumanku...maka aku akan membuatmu tidak bisa berdiri besok " kata Zain.
Ada saja caranya agar ia dapat mencium pipi Alika, ia seakan tak peduli dengan respon Alika yang terlihat sangat tidak suka dengan ulahnya itu.
Setelah selesai menyuapi Alika yang masih duduk meringkuk di pojokan tempat tidur, dan hanya masih mengenakan boxer saja, Zain mengambil kantong plastik berisi makanan yang tadi ia lempar kesembarang arah.
Dengan tak tahu malunya Zain melangkah kembali mendekat kepada Alika tanpa memperdulikan tatapan jengkel gadis itu karena ulahnya.
" tak bisakah kau memakai celanamu dulu sebelum berjalan kesana kemari....memalukan " sentak Alika kemudian, namun hanya di respon dengan cengiran oleh pemuda tampan berdarah arab itu.
Jika saja Alika tak melihatnya sendiri, ia tak akan percaya kalau pemuda yang terkenal dingin dan seperti es batu itu bisa bertingkah seperti itu.
Zain mendekat dan duduk di sisi Alika kemudian ia membuka bungkusan berisi makanan itu. Perutnya tiba tiba lapar. Tentu saja ia merasa lapar. Entah sudah berapa kali tenaganya terkuras habis tadi, pikirnya.
Di tatapnya makanan dalam bungkusan yang telah ia buka itu, Zain mengehela nafas....rasanya sangat sulit untuk menyuapnya. Tetapi perutnya sangat lapar.
Tak ada pilihan lagi.....desahnya pelan.
Akhirnya Zain pun menyuap makanan itu dengan tangannya. Tanpa ia sadari, dirinya yang sangat kesulitan dan sangat terlihat jika ia tak biasa menyuap makanan dengan tangan itu di perhatikan oleh Alika.
Dan entah kenapa, tiba tiba saja gadis cantik berhidung mancung itu merasa prihatin dan tak tega melihat Zain yang beberapa kali gagal menyuap karena makanannya yang tumpah lebih dulu sebelum sampai kemulutnya.
Alika berdiri dan melangkah, Zain langsung panik menatap gadis itu.
" mau apa ?! " tanya Zain dengan raut wajah yang sulit di artikan khas dirinya, namun Alika tak menjawabnya. Ia terus melangkah kearah dapur dan kembali kepada Zain dengan membawa sendok dan garpu juga piring dan gelas yang berisi air putih.
Zain tersenyum lebar menerima semua peralatan yang di berikan Alika padanya. Hatinya menghangat dan merasa Alika memberikan perhatiannya padanya.
Zain masih membolak balikkan makanan itu seperti enggan untuk menyuapnya.
Alika menarik piring yang telah berisi makanan itu kearahnya. Dan tanpa banyak kata lagi Alika langsung menyuapkan makanan itu ke mulut Zain.
Zain mengunyah suapan dari Alika dengan terus tersenyum senyum.
Tak butuh waktu lama, Zain telah menghabiskan satu porsi makanan di piring itu dengan di suapi oleh Alika.
Keduanya kini hanya saling diam setelah adegan saling suap menyuap tadi. Alika duduk sembari merangkul kedua lututnya sedangkan Zain pun duduk di sisinya.
Keduanya sudah seperti pasangan suami istri yang habis melakukan olah raga malam saja...pikir Zain.
Tiba tiba Zain yang masih hanya mengenakan boxernya saja itu menekuk lututnya ke lantai di hadapan Alika.
" maafkan aku...maafkan aku aku mohon...." Zain berkata dengan suara yang bergetar. Alika terkesiap di buatnya.
" aku mohon maafkan aku....jangan lagi lakukan itu padaku, jangan dekat dengan orang lain selain aku...aku benar benar bisa gila " sambung Zain lagi, ada setitik air meluncur begitu saja di wajah tampannya yang kini menatap sendu kearah Alika.
Alika terdiam seribu bahasa, ia tak percaya dengan apa yang ia lihat dan ia dengar.
Dengan kedua lututnya Zain mendekat kehadapan Alika dan semakin mendekat.
" kau tak tahu betapa sakitnya aku tak bisa melihatmu...betapa hancurnya aku melihat kau tersenyum pada Ohan, sedang kepadaku ....kau selalu abai padaku " lanjut Zain lagi. Kini posisinya telah benar benar berhadapan dengan Alika.
Alika masih diam saja meski kini Zain semakin dekat dengan wajahnya dan mulai mel**** bibir gadis itu.
Alika tak melawan ataupun membalas ulah Zain, gadis itu benar benar seperti ngeblank saat ini.
Dan entah bagaimana awalnya, kini Zain telah kembali menguasai dan mengungkung dirinya.
Bergerak naik turun di bawah sana dengan sesekali mencium bibir Alika penuh sayang dan penuh kelembutan.
Zain terasa begitu memuja Alika dalam setiap gerakan dan sentuhannya.
Sebenarnya Zain tak ingin melakukan pemaksaan lagi terhadap Alika sejak malam pertama ia merenggut kesucian gadis itu.
Namun kenyataan Alika yang berusaha menghindarinya dan terang terangan lebih memilih Ohan ketimbang dirinya membuatnya gelap mata.
Ia takut kehilangan gadis yang diam diam telah bertahta di hatinya itu dan berniat menikahinya secepatnya setelah keduanya lulus nanti.
Ia ingin memiliki Alika sepenuhnya dengan membuat gadis itu hamil anaknya.
Meski tak mendapat respon apalagi balasan dari Alika, Zain merasa sangat bahagia karena Alika pun ia rasa tak menolaknya.
Entah untuk yang keberapa kalinya sudah Zain melepaskan benihnya di rahim Alika, hingga kini ia tampak jatuh di ceruk leher gadis itu.
Alika terdengar menghela nafas, ia merutuki dirinya yang hanya diam saja ketika Zain kembali menguasai tubuhnya. Hingga kesannya ia pun menginginkan hal itu.
Zain memeluk tubuh polos Alika dalam dekapannya dengan sesekali menciumi kening dan pipinya. Tak ia hiraukan lagi dosa yang baru saja ia kerjakan.
Ia berjanji dalam hatinya, bahwa dirinya benar benar akan bertanggung jawab secara mutlak terhadap gadis itu.
" kau jangan tidur di sini...kau pulanglah " kata Alika kemudian, Zain menggeleng perlahan.
" pulanglah...jangan mempersulit aku " pinta Alika lagi dan masih dalam dekapan Zain.
Zain sedikit menjauhkan tubuhnya agar bisa melihat wajah cantik Alika.
" besok tidak usah sekolah...toh sudah tidak ada pelajaran kan, kau mau ikut aku kan ?! " tanya Zain. Tapi Alika masih diam.
" jika kau mau ikut aku besok, aku janji akan segera pulang " sambung Zain lagi.
Alika mengangguk
" cihh....sebegitu tidak senangnya kah kau dengan adanya aku disini ?! " omel Zain lagi.
" aku tidak mau pulang, aku tidak mau Ohan datang kesini menemuimu lagi " Zain mengurungkan niatnya untuk segera pulang.
" pulanglah...Ohan tidak sekurang ajar dirimu, jangankan masuk kedalam kamarku seperti yang kau lakukan ini, ia bahkan tak pernah masuk melewati gerbang karena ia tahu di sini adalah asrama perempuan " oceh Alika membuat Zain terdiam saja.
" aku juga tidak pernah masuk kekamar gadis sebelum ini, hanya kau saja " jawab Zain sepolos itu membuat Alika mencebik kepadanya.
" besok ikut aku ya....aku jemput pagi " Zain mengulang ajakannya ketika ia telah berada di depan pintu kamar Alika dan hendak pulang.
" hmmmm....." Alika mengiyakan.
Zain menatap cukup lama wajah Alika, setelah puas ia segera berlalu dari tempat itu. Dengan hati yang tak dapat di lukiskan Zain mengendarai mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Al Fatih
semoga ga hamil yaa,, kasian Alika....
2024-05-08
0
Jumarni
semoga gak hamil alika
2023-10-18
0
Jumarni
semoga gak hamil alika
2023-10-18
0