bab 19

Dengan masih hanya mengenakan boxer saja Zain beberapa kali wira wiri, yang mengambil sendoklah, yang mengambil air minumlah...membuat Alika yang tak sengaja melihat bagian bawah Zain menggerutu dengan kesal.

" dasar tak punya malu....menjijikkan " omel Alika dengan membuang pandangannya ketempat lain.

Zain yang masih dapat mendengar gerutuan Alika itu hanya tersenyum simpul.

Tidak tau saja Alika bahwa Zain memang sengaja melakukan itu untuk mendoktrin pikiran Alika bahwa Alikalah pemilik dirinya dan hanya dirinyalah pemilik gadis itu.

Zain mendekat dan sedikit menarik Alika untuk lebih dekat kepadanya, dengan telaten dan sabar ia memakaikan kembali pakaian Alika hingga tuntas dengan sesekali mencium bibir gadis itu yang tentu saja membuat Alika ingin marah tapi ia tak berdaya.

Kemudian ia mulai menyodorkan sendok berisi mi ke mulut gadis itu.

" aku bisa sendiri " kata Alika dengan ketus. Seakan tak mendengar dengan ucapan Alika padanya, Zain terus menyodorkan suapannya.

" buka mulutmu dan ayo makanlah..atau kau ingin aku memaksamu makan dengan caraku ? dengan melalui mulutku mungkin " kata Zain yang sukses membuat gadis itu melotot kearahnya dan akhirnya mau membuka mulutnya.

Hampir lima belas menit Alika menghabiskan makanannya yang di buatkan oleh Zain dengan di suapi oleh Zain pula yang di selingi dengan drama Zain yang selalu akan mencium pipinya setiap kali ia selesai menyuapi gadis itu dengan disertai ancaman pula.

" hapuslah bekas ciumanku...maka aku akan membuatmu tidak bisa berdiri besok " kata Zain.

Ada saja caranya agar ia dapat mencium pipi Alika, ia seakan tak peduli dengan respon Alika yang terlihat sangat tidak suka dengan ulahnya itu.

Setelah selesai menyuapi Alika yang masih duduk meringkuk di pojokan tempat tidur, dan hanya masih mengenakan boxer saja, Zain mengambil kantong plastik berisi makanan yang tadi ia lempar kesembarang arah.

Dengan tak tahu malunya Zain melangkah kembali mendekat kepada Alika tanpa memperdulikan tatapan jengkel gadis itu karena ulahnya.

" tak bisakah kau memakai celanamu dulu sebelum berjalan kesana kemari....memalukan " sentak Alika kemudian, namun hanya di respon dengan cengiran oleh pemuda tampan berdarah arab itu.

Jika saja Alika tak melihatnya sendiri, ia tak akan percaya kalau pemuda yang terkenal dingin dan seperti es batu itu bisa bertingkah seperti itu.

Zain mendekat dan duduk di sisi Alika kemudian ia membuka bungkusan berisi makanan itu. Perutnya tiba tiba lapar. Tentu saja ia merasa lapar. Entah sudah berapa kali tenaganya terkuras habis tadi, pikirnya.

Di tatapnya makanan dalam bungkusan yang telah ia buka itu, Zain mengehela nafas....rasanya sangat sulit untuk menyuapnya. Tetapi perutnya sangat lapar.

Tak ada pilihan lagi.....desahnya pelan.

Akhirnya Zain pun menyuap makanan itu dengan tangannya. Tanpa ia sadari, dirinya yang sangat kesulitan dan sangat terlihat jika ia tak biasa menyuap makanan dengan tangan itu di perhatikan oleh Alika.

Dan entah kenapa, tiba tiba saja gadis cantik berhidung mancung itu merasa prihatin dan tak tega melihat Zain yang beberapa kali gagal menyuap karena makanannya yang tumpah lebih dulu sebelum sampai kemulutnya.

Alika berdiri dan melangkah, Zain langsung panik menatap gadis itu.

" mau apa ?! " tanya Zain dengan raut wajah yang sulit di artikan khas dirinya, namun Alika tak menjawabnya. Ia terus melangkah kearah dapur dan kembali kepada Zain dengan membawa sendok dan garpu juga piring dan gelas yang berisi air putih.

Zain tersenyum lebar menerima semua peralatan yang di berikan Alika padanya. Hatinya menghangat dan merasa Alika memberikan perhatiannya padanya.

Zain masih membolak balikkan makanan itu seperti enggan untuk menyuapnya.

Alika menarik piring yang telah berisi makanan itu kearahnya. Dan tanpa banyak kata lagi Alika langsung menyuapkan makanan itu ke mulut Zain.

Zain mengunyah suapan dari Alika dengan terus tersenyum senyum.

Tak butuh waktu lama, Zain telah menghabiskan satu porsi makanan di piring itu dengan di suapi oleh Alika.

Keduanya kini hanya saling diam setelah adegan saling suap menyuap tadi. Alika duduk sembari merangkul kedua lututnya sedangkan Zain pun duduk di sisinya.

Keduanya sudah seperti pasangan suami istri yang habis melakukan olah raga malam saja...pikir Zain.

Tiba tiba Zain yang masih hanya mengenakan boxernya saja itu menekuk lututnya ke lantai di hadapan Alika.

" maafkan aku...maafkan aku aku mohon...." Zain berkata dengan suara yang bergetar. Alika terkesiap di buatnya.

" aku mohon maafkan aku....jangan lagi lakukan itu padaku, jangan dekat dengan orang lain selain aku...aku benar benar bisa gila " sambung Zain lagi, ada setitik air meluncur begitu saja di wajah tampannya yang kini menatap sendu kearah Alika.

Alika terdiam seribu bahasa, ia tak percaya dengan apa yang ia lihat dan ia dengar.

Dengan kedua lututnya Zain mendekat kehadapan Alika dan semakin mendekat.

" kau tak tahu betapa sakitnya aku tak bisa melihatmu...betapa hancurnya aku melihat kau tersenyum pada Ohan, sedang kepadaku ....kau selalu abai padaku " lanjut Zain lagi. Kini posisinya telah benar benar berhadapan dengan Alika.

Alika masih diam saja meski kini Zain semakin dekat dengan wajahnya dan mulai mel**** bibir gadis itu.

Alika tak melawan ataupun membalas ulah Zain, gadis itu benar benar seperti ngeblank saat ini.

Dan entah bagaimana awalnya, kini Zain telah kembali menguasai dan mengungkung dirinya.

Bergerak naik turun di bawah sana dengan sesekali mencium bibir Alika penuh sayang dan penuh kelembutan.

Zain terasa begitu memuja Alika dalam setiap gerakan dan sentuhannya.

Sebenarnya Zain tak ingin melakukan pemaksaan lagi terhadap Alika sejak malam pertama ia merenggut kesucian gadis itu.

Namun kenyataan Alika yang berusaha menghindarinya dan terang terangan lebih memilih Ohan ketimbang dirinya membuatnya gelap mata.

Ia takut kehilangan gadis yang diam diam telah bertahta di hatinya itu dan berniat menikahinya secepatnya setelah keduanya lulus nanti.

Ia ingin memiliki Alika sepenuhnya dengan membuat gadis itu hamil anaknya.

Meski tak mendapat respon apalagi balasan dari Alika, Zain merasa sangat bahagia karena Alika pun ia rasa tak menolaknya.

Entah untuk yang keberapa kalinya sudah Zain melepaskan benihnya di rahim Alika, hingga kini ia tampak jatuh di ceruk leher gadis itu.

Alika terdengar menghela nafas, ia merutuki dirinya yang hanya diam saja ketika Zain kembali menguasai tubuhnya. Hingga kesannya ia pun menginginkan hal itu.

Zain memeluk tubuh polos Alika dalam dekapannya dengan sesekali menciumi kening dan pipinya. Tak ia hiraukan lagi dosa yang baru saja ia kerjakan.

Ia berjanji dalam hatinya, bahwa dirinya benar benar akan bertanggung jawab secara mutlak terhadap gadis itu.

" kau jangan tidur di sini...kau pulanglah " kata Alika kemudian, Zain menggeleng perlahan.

" pulanglah...jangan mempersulit aku " pinta Alika lagi dan masih dalam dekapan Zain.

Zain sedikit menjauhkan tubuhnya agar bisa melihat wajah cantik Alika.

" besok tidak usah sekolah...toh sudah tidak ada pelajaran kan, kau mau ikut aku kan ?! " tanya Zain. Tapi Alika masih diam.

" jika kau mau ikut aku besok, aku janji akan segera pulang " sambung Zain lagi.

Alika mengangguk

" cihh....sebegitu tidak senangnya kah kau dengan adanya aku disini ?! " omel Zain lagi.

" aku tidak mau pulang, aku tidak mau Ohan datang kesini menemuimu lagi " Zain mengurungkan niatnya untuk segera pulang.

" pulanglah...Ohan tidak sekurang ajar dirimu, jangankan masuk kedalam kamarku seperti yang kau lakukan ini, ia bahkan tak pernah masuk melewati gerbang karena ia tahu di sini adalah asrama perempuan " oceh Alika membuat Zain terdiam saja.

" aku juga tidak pernah masuk kekamar gadis sebelum ini, hanya kau saja " jawab Zain sepolos itu membuat Alika mencebik kepadanya.

" besok ikut aku ya....aku jemput pagi " Zain mengulang ajakannya ketika ia telah berada di depan pintu kamar Alika dan hendak pulang.

" hmmmm....." Alika mengiyakan.

Zain menatap cukup lama wajah Alika, setelah puas ia segera berlalu dari tempat itu. Dengan hati yang tak dapat di lukiskan Zain mengendarai mobilnya.

Terpopuler

Comments

Al Fatih

Al Fatih

semoga ga hamil yaa,, kasian Alika....

2024-05-08

0

Jumarni

Jumarni

semoga gak hamil alika

2023-10-18

0

Jumarni

Jumarni

semoga gak hamil alika

2023-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 bab 2
3 baba 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9 ( malam kehancuran Alika )
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 Draft 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 episode 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23 ( perpisahan )
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 Draft
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 115
117 bab 116
118 bab 117
119 bab 118
120 bab 119
121 bab 120
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
Episodes

Updated 131 Episodes

1
BAB 1
2
bab 2
3
baba 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9 ( malam kehancuran Alika )
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
Draft 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
episode 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23 ( perpisahan )
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
Draft
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 115
117
bab 116
118
bab 117
119
bab 118
120
bab 119
121
bab 120
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!