bab 5

Hampir seharian Zain duduk di bangku pojokan kantin, ia nampak setia mengutak atik benda pipih di tangannya dengan sesekali mengangkat kepalanya memperhatikan sekitar. Memperhatikan orang orang yang keluar masuk namun ternyata bukan yang ia harap sama sekali.

" kemana tu anak nggak nongol nongol..." desisnya sedikit ada rasa dongkol di hatinga tiba tiba.

Sepertinya ia telah lelah dan jenuh karena hampir seharian berada di kantin hingga ia pun melupakan panggilan kepala sekolahnya tadi, akhirnya Zain pun memutuskan meninggalkan temat itu dan kembali ke kelasnya.

Namun baru setengah perjalanan ia melangkah, langkahnya terhenti oleh pemandangan yang tersaji di hadapannya sana. Tepatnya di depan kelas 12 Akuntansi dan Manajemen. Kelas Alika dan Amreeta.

Jadi jelaslah...Ohan yang menghampiri gadis cantik berhijab itu.

Sepupunya itu nampak tengah bercengkrama mesra dengan gadis yang ia temui tadi pagi di koridor sekolah. Alika

Ohan dan Alika juga teman keduanya Amreeta nampak bergurau dan tertawa lepas, begitupun Alika, senyumnya berkali kali terlihat sangat lepas meski ia tertawa tak selebar Amreeta, di wajahnya juga tergambar kebahagiaan.

Namun mata Zain hanya terfokus pada interaksi Ohan dan Alika yang tampak mesra.

Tak tahu saja Zain bahwa selama ini mereka bertiga memang seakrab itu apalagi perhatian Ohan pada Alika, hal itu dikarenakan dirinya yang merupakan murid baru di sekolah ini, dan juga dirinya yang selalu masa bodoh dengan sekitarnya.

Zain terus menatap ketiganya dengan tatapan aneh, ada yang berdesir di hatinya melihat Ohan yang berkali kali berusaha mencuri kesempatan untuk memegang tangan Alika di tengah tengah senda gurau mereka.

Meski berkali kali pula gadis itu nampak menepis tangan Ohan.

Oham tampak terus saja mencuri curi kesempatan untuk bisa berdekatan, menarik perhatian bahkan berusaha menggemggam tangan Alika.

Zain melangkah dengan memasukkan tangannya ke dalam kedua saku celananya. Dan ketika ia sampai di antara ketiganya dengan tak tahu dirinya ia menyenggol bahu Alika yang berdiri membelakanginya dan tengah serius berbicara dengan Ohan dengan keras.

Sontak saja Alika yang tidak tahu dan tentu saja juga tidak siap hampir terjungkal mencium lantai kalau saja Ohan dan Amreeta tidak cepat memeganginya.

" Zain...sudah buta mata mu ?! " hardik Ohan pada Zain sambil memegangi lengan dan bahu Alika.

Sedang Zain seperti orang yang tak berdosa saja ia terus melangkah pergi tanpa menoleh sedikitpun.

" awas lo ya..." umpat Ohan hampir mengejar Zain dan ingin membuat perhitungan dengan sepupunya itu namun segera di hentikan oleh Alika.

" sudah biarin Han...mungkin dia nggak sengaja " jelas Alika menghentikan langkah Ohan dengan memegang pergelangan tangan pemuda itu

Ohan menghela nafas,

" dasar sinting tu anak " umpat Ohan lagi yang di amini oleh Amreeta.

🌺🌺🌺🌺🌺

Alika dan Amreeta nampak tergesa gesa menuju kantin, try out untuk hari ini baru saja selesai, kedua gadis itu ingin segera mengganjal perut mereka yang memang sudah keroncongan dari tadi.

Keduanya pun berbagi tugas, Amreeta kebagian tugas membeli es dan Alika yang mengantri makanan.

Karena ini memang waktunya istirahat, maka keadaan kantin memanglah ramai pengunjung.

Alika nampak berdiri di depan etalase kaca kantin, ia ikut mengantri makanan. Suatu tindakan yang tak pernah ia lakukan sebelumnya

Biasanya ia akan memilih mundur terlebih dahulu ketimbang berdesak desakan seperti itu.

Tiba tiba ia merasakan ada yang menghimpit tubuhnya dari belakang, Alika terkejut bukan main karena tubuh itu terasa semakin menghimpitnya.

Alika mencoba mencari tahu siapa yang berada di belakangnya dengan melihat kearah kaca etalase yang ada di depannya.

Dan betapa terkejutnya ia, ketika ia tahu siapa yang ada di belakangnya dan tengah menghimpitnya kini.

Hampir saja ia terlonjak sangking kagetnya ketika mata mereka bertemu pada pantulan kaca di hadapan Alika.

Tak ada ekspresi apa apa di wajah itu, namun tatapan Zain begitu tajam mengarah pada mata Alika yang ia tatap dari pantulan kaca etalase.

Menimbulkan rasa takut yang aneh di hati Alika, tubuhnya sudah berkeringat dingin, tak pernah ia sedekat ini dengan seorang pria.

Meski dengan Ohan sekalipun tek pernah ia berinteraksi sedekat ini. Ia selalu berusaha menjaga dirinya.

Sedetik kemudian Alika merasa ada yang meraih lengannya dan seketika membuatnya semakin terkejut hingga memutus pandangnnya dengan Zain.

" Alika..." panggil Ohan sembari meraih lengan Alika

" Ohan..." jawab Alika, reflek gadis itu segera menyampingkan tubuh Zain kesamping karena merasa terhalangi.

Begitupun dengan Ohan, pemuda itu meraih lengan Alika kemudian menariknya perlahan dari kerumunan dan khususnya himpitan Zain setelah sebelumnya ia meminggirkan tubuh Zain ke samping terlebih dahulu.

Zain mengepalkan tangannya erat erat dengan tatapan matanya terus tertuju pada kaca etalase yang menampilkan pemandangan Ohan menarik perlahan pergelangan tangan Alika dan keduanya kini nampak tengah berbicara.

" Amreeta mana ?! " tanya Ohan pada Alika

" beli minuman " jawab Alika cepat dan sedikit terbata, ia belum mampu menguasai dirinya dari rasa terkejutnya dan rasa takutnya karena himpitan Zain tadi.

" duduklah di sana..aku sudah antrikan tempat duduk buat kita, biar aku yang antri " pinta Ohan

" disini terlalu ramai...kau pasti tidak nyaman bukan ? berkerumunan seperti ini bukan dirimu bukan ?! " tambh Ohan lagi, sungguh Ohan sangat memahami kebiasaan gadis itu begitu detail.

Alika tersenyum lebar pada Ohan tanpa ia sadari setiap pergerakannya menjadi perhatian pria yang masih berdiri membelakanginya namun terus memperhatikannya dari pantulan kaca etalase kantin di depannya.

" makasih ya Han..." ucapnya manis

" heem...udah sana, buruan nanti pegel lagi kaki kamu kelamaan berdiri "

" apaan sih..." omel Alika kemudian ia pun berlalu dari sana menuju meja yang tadi di tunjukkan Ohan padanya tanpa menoleh sedikitpun pada Zain.

Sepeninggal Alika, Ohan berdiri sambil melipat kedua tangannya didada. Ia melirik tak suka pada Zain.

Entah mengapa ketika tadi pertama kali ia masuk ke kantin dan ia melihat Zain berdiri di belakang Alika ia merasa sepupunya itu mempunyai maksud lain pada gadis cantiknya itu.

" sedang apa kau disini....tumben ada di antrian " terdengar kata kata Ohan menyindir Zain

" tidur...buta lo ?! " jawab Zain ketus kemudian mengambil piring yang telah berisi makanan di meja di depannya.

Ohan mencebikkan bibirnya seakan tak percaya pada ucapan Zain.

" minggir lo..." ucap Zain sambil mendorong bahu Ohan kesamping dengan kasar, sepertinya Zain mencoba membalas perlakuan Ohan yang menyampingkan tubuhnya tadi.

" hei hei hei...santai bro...darah tinggi lo " umpat Ohan jengkel dengan sikap Zain padanya.

Zain memang tak pernah bersikap baik pada semua sepupunya. Ia sangatlah arrogant dan sikap itu sudah biasa bagi Ohan.

Namun entah kenapa kali ini, melihat sikap Zain pada Alika membuat hatinya tak terima dan tidak suka.

Ohan datang kemeja Alika dengan membawa nampan berisi tiga mangkok soto daging lengkap dengan kerupuk dan jajanan lainnya.

Di meja itu telah duduk Amreeta juga Alika dan juga tiga gelas besar es cicau di meja.

Amreeta menggosok gosokkan kedua tangannya ketika Ohan telah ada di dekatnya

" woahhh...ini nih....yang di tunggu tunggu, buruan sini Han dah laper bingit ini, tenaga ku benar benar terkuras habis karena try out tadi " oceh Amreeta sambil mengambil semangkuk soto dari nampan.

Alika tersenyum lucu melihat tingkah sahabatnya itu. Kemudian ketiganya nampak makan dengan lahapnya. Tanpa menghiraukan sedikitpun seseorang yang duduk membalakangi ketiga orang itu.

Ia yang hanya mengaduk aduk makanan di depannya tanpa menikmatinya sesendok pun.

Zain memang tak bisa makan di keramaian seperti itu, apalagi makanan kantin yang baginya kurang higienis.

" kau tahu Han...Alika sudah berhasil mendapatkan beasiswa seratus persen " Amreeta berucap di tengah tengah makan siang ketiganya.

Terpopuler

Comments

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

sabar al

2024-08-31

0

Al Fatih

Al Fatih

Zain serem yaaa

2024-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 bab 2
3 baba 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9 ( malam kehancuran Alika )
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 Draft 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 episode 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23 ( perpisahan )
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 Draft
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 115
117 bab 116
118 bab 117
119 bab 118
120 bab 119
121 bab 120
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
Episodes

Updated 131 Episodes

1
BAB 1
2
bab 2
3
baba 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9 ( malam kehancuran Alika )
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
Draft 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
episode 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23 ( perpisahan )
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
Draft
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 115
117
bab 116
118
bab 117
119
bab 118
120
bab 119
121
bab 120
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!