Setibanya di ruangan kerjanya matanya tertuju pada buket bunga dan kotak kado berwarna cream doff dengan lilitan pita berwarna putih tampak manis sekaligus elegant, mencerminkan si pengirim punya selera yang bagus. Ia tergelitik untuk memeriksa buket bunga itu sekaligus kotak kadonya.
Hatinya berdegup kencang tatakala memebaca nama si pengirim buket dan kado itu." Eva?." Gumamnya tangannya dengan cekatan membuka kado itu sebotol parfum persis yang ia pakai sehari hari dan secarik note di kertas berwarna putih, tulisan tangan itu tampak cantik.
" Amazing...dia bisa tahu merek parfum, sekaligus variant yang gw pakai?." Gumamnya sambil menggelengkan kepala ada rasa takjub di hatinya.
Ia menghempaskan tubuhnya di kursi kerjanya yang empuk dan mendekap buket bunga segar di dadanya, ia mencium bunga itu dengan penuh pengkhayatan. Sejurus kemudian ia meletakan buket bunga itu dan menyambar ponselnya, jemarinya lincah mengetik untaian kalimat diatas keyboard ponselnya.
" Thank's for the beautiful surprise, this is means alot for me." ketiknya dan segera menekan tombol send. perasaaanya campur aduk setelah mengirim pesan itu pada Eva.
Triing! Sebuah balasan ia terima.
" My pleasure, hope you like it."
" Va ada waktu malam ini ?, aku jemput jam 7 ya? semoga kamu tidak menolak."
" Sure, "
Nyaris saja ia melonjak kegirangan membaca balasan dari Eva meskipun balasannya teramat singkat.
Tok tok !
Ketukan dari arah pintu seketika meluruhkan, moodnya yang sedang berbunga bunga.
" Siapa sih ganggu aja." Gerutunya sambil menegakkan tubuhnya sesaat sebelum mempersilahkan.
"Masuk."
Marsha masuk seperti biasanya, dengan tumpukan dokumen di tangannya.
" Pak ini dokumen yang bapak minta." Ucap Marsha.
" Baik.. terimakasih." Sahut Tyo semabri menyunggingkan senyum.
" Baik kalau begitu saya, permisi dulu." Ucap Marsha seraya menangguk takzim, namun baru dua langkah ia beranjak dari hadapan Tyo Marsha menghentikan langkahnya dan membalikan badan , pandangannga tertuju pada buket bunga segar yang ada di meja kerja Tyo.
" Errh.. cantik buketnya sayang kalau di biarkan begitu saja , mau di di pindahkan di dalam vas supaya tetap segar pak?." Ujar Marsha memberikan solusi pada Tyo.
" Ouhh sure,, thank's." Sahut Tyo sedikit tersipu.
Dengan cekatan Marsha membuka kertas wrap dan pita pada buket itu, dan memindahkan bunga bunga segar kedalam vas kristal kemudian meletakan di meja Tyo.
" Woow ....thank's Marsha." Ucap Tyo sambil memandang, kearah Vas di mejanya,
" You're welcome," Sahut Marsha seraya beranjak keluar dari ruangan kerja Tyo.
Tepat pukul tujuh malam ia sudah standby di depan apartement Eva, ia tampak serasi dengan paduan kemeja hitam dengan lengan yang di gulung sebatas siku dan celana jeans berwarna cream. sesaat ia tampak sibuk dengan ponselnya.
" Assalamaulaikum Va? saya sudah di bawah ya." Ujar Tyo mengawali percakapannya.
" Waalaikumsalam .. baik saya segera turun," Sahut Eva.
Lima menit kemudian ia melihat Eva berjalan sedikit tergesa kearahnya, Senyum manis tersungging di wajah ayunya."Maaf sudah menunggu lama ya?." Tanya Eva dengan nada sungkan.
"Relax.. belum kok, oh ya jagoan sama siapa?."
" Sama Mbak , yang biasa membantu kami." Jawab Eva
" Ouuhh, kita pergi sekarang?."
" Okay." Eva menganggukan kepala dan memasang seatbelt.
Sepanjang perjalanan keduanya saling melemparkan pertanyaan, tentang hobby dan lain lain tidak sekaku dan seformal seperti pada pertemuan beberapa waktu lalu.
"Ngefans sama Mltr juga ya?." Celetuk Eva saaat Tyo memutar lagu dari band asal irlandia tersebut.
" Ngefans sih tidak ...karena definisi fans itu kan agak rancu suka aja." Jawab tyo sambil meliril dari spion dalam diatas kepalanya
"Iyaa siih sama dong ..aku juga suka lagu lagu mereka,"
" Ohya? serius?." Sahut Tyo antusias mendengar,mereka punya kesamaan.
"Yuups, selain itu aku juga suka sama deep purple and many moore, intinya old vibes hahahha." Seloroh Eva sambil tertawa kecil.
" Come lay with me love, and i surely stay." Pancing Tyo menyenandungkan penggalan lirik lagu dari vocalis gaek tersebut.
" But i feel i' am growing older.." Sahut Eva melengkapai lirik lagu yang yang telah di awali Tyo.
"Hhahahhaha hahhahhahha hahhaha" Keduanya tertawa lepas entah apa yang ada di benak mereka, usai Eva menyenandungkan penggalan lirik itu.
" Tos dulu kita." Ucap Tyo menyodorkan sebelah tangannya kearah Eva, dan eva dengan semangat menyambut ajakan Tyo.
Tidak lama mobil yang di kendarai Tyo telah memasuki parkiran sebuah resto yang cukup terkenal, keduanya berjalan beriringan masuk kedalam resto tersebut. Selagi menunggu pesanana mereka selesai di buat mereka kembali terlibat dalam obrolan ringan sesekali di selingi dengan tawa kecil dari keduanya.
Selesai menikmati hidangan yang mereka pesan keduanya kembali berbincang sesaat.
" Suka kulineran di kaki lima tidak?." Tanya Eva.
" Kenapa memangnya?." Sahut Tyo penasaran.
" Nothing just asking, kalau suka aku punya referensi warung kaki lima tapi rasa makanannya tidak kalah dengan resto hotel bintang lima loh." Ujar Eva.
" Serius? aku suka sih.. tapi ragu ngajak kamu.. biasanya kan perempuan ilfil kalau di ajak makan di kaki lima." Sahut Tyo.
" Aku tidak termasuk di dalamnya, aku bukan tipikal orang yang kedepankan gengsi kok."
" Okay.. kalau gitu next ,bawa aku ke tempat favorite kamu ya."
" Sip.. lebih enak lagi kalau pakai motor, semriwing." Lanjut Eva lagi sambil tersenyum.
Kali ini Tyo kehabisan kata kata, ia sama sekali tidak menyangka jika ada sisi lain dari Eva ,yang begitu seru dan bikin betah.
" Sip lain kali aku bawa motor ,biar semwriwing dan romantis." Goda Tyo.
" Weeew."
" Hahahhahah hahhahah hahhaha." semakin lama ia semakin kagum pada sosok Eva dibalik penampilannya yang kalem, ia juga punya sisi yang seru. Tawanya keduanya kembali pecah.
" Pulang yuk kasihan jagoan , di tinggal kelamaan," Ajak Tyo.
" Dia sih no probem, sudah terbiasa di tinggal mamanya dari kecil ." Jawab Eva.
Tidak terasa mereka telah berada di depan apartemen Eva, saking serunya obrolan diantara mereka sehingga perjalanan tidak terasa menjemukan.
" Mampir dulu yuk ?." Ujar Eva berbasa basi.
" Tidak untuk sekarang, tapi someday." Tukas Tyo.
" Ok, pintu kami selalu terbuka."
'' Eeitss ....tidak bahaya tuh pintunya selalu terbuka?, nanti kalau ada pencuri masuk gimana?." Tyo kembalai melontarkan canda.
" Maksudnya tuh kapan pun anda ada berkenan datang kami menyambut Pak Tyoooo." Sahut Eva sambil hnedak mendaratkan cubitan kearah Tyo namun diurungkannya.
"Hayooo, mau nyubit ya? hahhahahaha."Ujar Tyo
" Hahahahha.....maunya sih , kok bisa tahu?." Sahut Eva sambil tertawa kecil ,dan tersipu malu.
" Tahu dong itu kan kebiasaan buruk, kaum perempuan."
" Hahahahha hahahhaha." Keduanya tertawa bersama.
Sejurus kemudian Tyo berpamitan pada Eva.
" Ya sudah aku pulang dulu ya.... kamu cepat masuk , tidak baik perempuan ada di luar malam malam begini." Ujar Tyo begitu perhatian.
" Siaaap, kamu hati hati ya di jalan, jangan ngebut." Pesan Eva mewanti wanti seraya beranjak masuk kedalam lobby apartemennya.
Tyo menunggu hingga Eva tidak terlihat lagi , sebelum meninggalkan parkiran apartemen Eva, perasaannya di liputi dengan rasa bahagia, meskipun hanya menghabiskan malam dengan sekedar makan malam ,dan ngobrol ringan namun hari ini terasa begitu istimewa.Iatimewa karena ia menemukan sisi lain dari sosok Eva.
Sementara itu Tyo semakin tenggelam dalam kesibukan ,karena harus kuliah juga bekerja sehingga membuat ia sedikit sulit untuk meluangkan waktu , sehingga menimbulkan protes dari para sahabatnya terkecuali Eva yang justru menyemangatinya untuk menyelesaikan gelar S2nya tepat waktu.
" Tetap semangat , aku yakin kamu bisa." Tulis Eva dalam pesan yang di kirimkannya.
" Thank's Va .. you know what? this is means a lot for me." Balas Tyo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments