Melisapun langsung marah dan mengatakan kalau membaca chat orang lain itu tidak baik kepada Mia dan Miapun berhenti untuk mencoba merebutnya dari Gerry
Setelah mengatakan hal tersebut Melisa langsung terdiam dan tidak berbicara sepatah katapun kepada mereka berdua
Setelah pertengkaran kecil tersebut semuanya langsung hening dan tidak saling mengobrol lagi
Gerry yang merasa tidak enak dengan apa yang sudah terjadi mengajak teman teman lainnya jalan jalan kepantai untuk mencari kerang atau semacamnya
Merekapun setuju dan pergi berjalanan bersama dipesisir pantai, Gerry yang melihat Melisa berjalanan sendiri bersama mengajaknya untuk mencari kerang untuk koleksi seperti yang selalu dia ceritakan ke Gerry
Melisapun kembali terlihat ceria lagi setelah teman teman lainnya membantu mencarikan
Setelah berjalanan bersama mereka menemukan tempat yang bagus buat foto dan merekapun langsung memutuskan untuk berfoto bersama disana sambil melihat pemadangan lautnya
Setelah menghabiskan sedikit waktu bermain bersama mereka memutuskan untuk kembali ketempat Muthia
Saat mereka semua berjalanan kembali Gerry mencoba mendekati Mia untuk mengajaknya bicara dan bertanya tentang keadaannya akhir akhir ini
Mia hanya menjawab tidak begitu baik, Gerry yang mencoba untuk membuat Mia tidak sedih menanyakan tentang apa yang terjadi dengannya dan Febri dan Mia menjawab hanya sedikit bertengkar
Gerry yang melihat Mia terlihat sedih langsung mengelus elus kepala Mia berharap dia bisa lebih tenang
Sambil mengelus kepala Mia Gerry berkata
“Hei jangan terlalu banyak pikiran, kita kan lagi liburan jangan terlalu banyak mikirin yang nggak perlu” ucap Gerry ke Mia
Mia yang medengar itu langsung mengangguk angguk sambil tersenyum ke Gerry, singkat cerita mereka sudah kembali ketempat Muthia dan ingin berpamitan dengan orang tua Muthia untuk segera pulang karena langit sudah Mulai mendung
Setelah mereka berpamitan mereka semuapun langsung pulang
Hari libur itu mereka gunakan dengan sebaik baiknya, ada yang asik belajar, ada yang hanya main game saja, dan ada yang malah pergi berdua
“bagaimana sudah baikan ?” tanya Gerry
“iya, lumayan dia juga keknya udah lebih tenang” jawab Mia
“Ooo gitu ya.. bagus lah… bagus” ucap Gerry
Beberapa hari dalam seminggu mereka berdua menghabiskan waktu bersama untuk saling mengobrol satu sama lain tentunya, tetapi Gerry yang makin lama menunggu mulai merasa kalau apa yang dia perjuangkan akan sia sia, dia pun menanyakan suatu hal kepada Mia
“Mia apa menurutmu dimasa depan kita akan bersama ?” tanya Gerry
“ntah lah Gerry, aku harus menjaga orang ini dulu” jawab Mia
Mendengar ucapan itu Gerry merasa sedikit kecewa tetapi Gerry mencoba mentutupi rasa kecewanya tersebut dengar mengajak Mia sekali lagi mengelilingi kota bersama
Pada saat itu mereka berdua sangat bersenang senang, tersenyum bersama, dan tertawa bersama sampai saat dimana suara alaram dari ponsel mia berbunyi dan Mia tau hanya dengan medengarnnya bahwa dia harus langsung kembali pulang, Gerry pun langsung mengartarnya pulang dan didalam perjalanan itu mereka berdua hanya terdiam
Tawa dan senyum yang tadi menghilang begitu saja seakan hal yang mereka lakukan sebelumnya lenyap begitu saja setelah medengar suara itu
Setelah sampai dirumah Miapun berpamitan ke Gerry dan berterimakasih untuk hari ini padanya
saat dijalan pulang Gerry melewati sebuah café yang membuatnya ingin berhenti sebentar dan membeli segelas kopi dan sekalian mencari suasana baru agar tidak terpikir tentang masalah masalahnya
Saat gerry memesan kopi diapun tersadar kalau orang yang berada didepannya adalah seorang teman lamanya yang sudah lama tidak bertemu
“aku pesan… loh Adit kamu sekarang kerja disini ?” ucap Gerry
“Loh Gerry dah lama nggak ketemu iya aku baru aja kerja disini itung itung kerja sambil kuliah biar ada uang tambahan” jawab Adit
“Ooo gitu yaudah aku pesan frappuccino satu minum disini aja” ucap Gerry
Setelah menerima pesanan tersebut Adit langsung membuatkannya untuk Gerry dan sekalian menemaninya duduk untuk mengobrol sebentar dengan Gerry
“yo Gery gimana kabarmu ? Sekolahmu aman kan ?”tanya Adit
“aman aman, huft benar benar udah lama sekali yak, karena kalian bertiga sibuk kuliah dan kerja kita jadi jarang ngumpul bareng lagi grup chat aja jadi terbengkalai, bisa kali yak nanti kita adain acara makan lagi” ucap Gerry
“Wooah ide bagus kangen juga sih sama dua mahluk gaib itu Fajar sama Dian haha jadi gimana nih tumben kecafe gini Ger biasanya kan dirumah doang” ujar Adit
“tadi abis jalan jalan teman juga sih tadi” ucap Gerry
“teman apa pacar gerrr” ucap adit
“Cuman temen asli agak ribet sih ceritanya tapi intinya cuman temen doang, oh iya sama itu siapa dit yang gantiin kamu kerja” ucap Gerry
Adit yang medengar itu langsung berbalik belakang dan melihat dari meja mereka duduk seorang wanita cantik yang disebut Adit sebagai anak pemilik toko
Adit menjelaskan kalau dia ganti tukaran jam istirahat makanya dia bisa duduk ngobrol bentar dengan Gerry
Dari kejahuan wanita itu berjalan mendekati mereka berdua dan berkata
“Hei dit ngapain kau malas malasan duduk disini ganggu pelanggan lagi” ucap dirinya
Adit mencoba mengelak dari pertanyaan tersebut dan mencoba menjelaskannya
“jangan marah marah gitu lah Vit santai dulu lah lagian belum ada pelanggan lagi kan… lagian aku cuman pengen ngobrol santai dengan teman lama ku doang kok.. oh iya kenalin nih namanya Gerry”
“Halah alasan mulu, iya salam kenal juga Ger namaku Vitri” ujar vitri
“Iya halo salam kenal, iya nih si adit emang tukang nganggur dari dulu tuh hahaha… candaa dit”
“ei udah bela belain kena marah buat ngobrol juga malah diejek, oh iya Ger vitri tuh pakar cinta tau kalau kau ada masalah percintaan bisa nanya nanya ke dia aja” ucap adit
Medengar itu vitri langsung berbalik belakang dan menjewer adit
“Hoi jangan asal ngasih name tag ke orang ya aku cuman sekali bantuin kamu masalah cintamu” ucap vitri sambil menjewer Adit
“ei ei sakit tau, tapi benar kan bantuanmu sangat membantuku waktu itu” ucap Adit
“Hadeh dasar, emang orang kayak Gerry bisa punya masalah percintaan ? Kayak orang baik aja gini” ujar Vitri
“Yah panjang sih cerit—” ujar Gerry yang terpotong
“pendekin ceritanya” ujar Adit
“Hadeh yaudah jagi gini….” ucap Gerry
Gerry menceritakan apa yang terjadi pada mereka berdua secara singkat
“Biar kuperjelas jadi kamu saling suka tapi nggak bisa pacaran karena terhalang sama cowok yang punya penyakit mental yang dimana si cewek harus ngejaga si cowok karena merasa bersalah sudah memutuskankannya begitu ?” ucap Adit
“yah begi—” ucap Gerry yang dipotong lagi
“Bahahahahaha udah kubilang her jangan pacaran” Ucap Adit
“hoi orang kalau lagi ngomong jangan dipotong dan jangan ngetawain juga dasar” ujar Gerry sambil memukul kepala Adit
“Duh jangan mukul lah sakit tau” ucap Adit
“gini Ger aku nggak tau udah sejauh mana effort yang kamu berikan kecewe ini tapi itu tetap nggak baik buat mu itu hanya nyakitin sebaiknya jangan memaksa dirimu jadi orang baik kau harus egois Ger” ucap Vitri
Mendengar itu Gerry termenung untuk beberapa saat karena hal yang dia dengar berlawanan dengan apa yang dikatakan Melisa
“kalau begitu mungkin aku akan mengikuti saranmu vit kurasa aku juga udah lelah” ucap Gerry
“pilihan yang bagus Ger lagian pacaran bukan segalanya kan kalau emang pengen punya orang yang sayang sama kamu ada vitri kok hehehe canda vit.. sama ada baiknya cari orang yang lebih baik aja” ucap Adit
“iyain makasih ya teman teman terutama kamu vit beneran deh kamu emang pakar cinta… btw udah nggak berasa kopinya abis, aku pesan satu lagi ya bawa pulang”
“Anggap aja pesananmu udah selesai dari tadi” ucap Adit
Setelah menerima kopinya Gerry berpamitan dengan Adit dan Vitri dan langsung pulang dirumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments