Bab 20. Sebuah keputusan

"Kala hati ingin melangkah lebih jauh, menyusuri jalan setapak tuk meraih mimpi. Mencari asa yang tersendat, diantara jalan yang berliku."

Tanpa terasa enam bulan telah berlalu. Sejak Laura minggat dari rumah. Meninggalkan Andre, suaminya. Juga Ibu mertua dan adik iparnya.

Entah bagaimana sekarang khabar mereka sepeninggalnya. Khabar terakhir yang ia dengar dari Om David, Andre telah diusir dari rumah yang mereka huni selama ini.

Hanya itu yang Laura dengar.

Dimana saat ini mereka tinggal, Laura benar-benar tidak tau dan tidak mau tau.

Usaha yang dirintis Laura, sudah mulai menampakan hasil. Berkat kerja kerasnya, rumah makan yang dikelolanya makin dikenal orang. Pelanggannya makin bertambah tiap hari.

Selain itu, Mark juga ikut membantu mempromosikan kepada rekan bisnisnya tentang rumah makan itu.

Selain itu hubungan Mark dan Laura pun makin akrab. Tidak jarang mereka tampak duduk berdua atau pergi bersama diluaran. Bahkan Bobby dan Carry putri Mark juga sudah makin akrab.

"Bobby, sini!" teriak Carry pada Bobby yang sedang mencari kerang ditepi pantai.

Laura dan Mark tengah berlibur ke Kalangan, Sibolga. Bukan hanya mereka saja, yang pergi karyawan Laura juga ikut dalam rombongan itu.

"Ada apa kak?" ucap Bobby menghampiri Carry. Carry sedang membuat bangunan rumah dari pasir.

"Bangun rumah-rumahan, yuk!" ajak Carry, seraya memperlihatkan bangunan rumahnya.

"Ayo, kakak ajari, Bo, ya kak." Bobby duduk diatas pasir lalu mulai menggali pasir dengan semangat.

"Iya, kakak ajari. Seperti ini dek!" Carry membuat gundukan pasir lalu dipadatkannya dengan menekan gundukan pasir dengan tangannya. Bobby menirunya, setelah terbentuk gundukan pasir, Carry, membentuknya lagi seperti keinginannya. Jadi rumah- rumahan atau mobil-mobilan.

Carry dan Bobby bermain begitu asyik tanpa menyadari kalau sekeliling mereka sepi karena panas matahari makin menyengat. Laura memanggil Bobby dan Carry supaya berhenti main pasir, karena cuaca panas makin terik.

"Carry, Bobby, sini!" teriak Laura memanggil. Carry dan Bobby berlari ke arah Laura dan Mark. Ke pondok mini yang berjejer di tepi pantai.

"Ya, ampun kulit kalian dah gosong. Saking asyiknya main pasir," ucap Laura melihat kulit Bobby dan Carry yang belang-belang.

"Kayak Zebra saja," guyon Mark, melihat kulit putrinya.

"Ih, Papa kebangetan, samakan Carry sama Zebra," cebik Carry. Mark mengacaukan rambut putrinya.

"Carry, sini Tante olesin cream ini, biar gak perih nanti." Carry beringsut kedekat Laura. Laura mengoles cream ke tubuh Carry. Carry sama sekali tidak canggung malah bersikap manja kepada Laura.

Setelah selesai membaluri tubuh Carry dab Bobby dengan cream, mereka menyeruput minuman air kelapa yang telah dipesan Mark sebelumnya.

Mark sangat senang melihat putrinya yang akrab dengan Laura. Carry, selama ini tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu. Usianya masih balita saat ibunya meninggal.

"Terima kasih ya, Laura. Kamu begitu perhatian sama Carry." ucap Mark mirip bisikan kepada Laura, saat melihat Carry begitu nyaman bersama Laura.

"Sama-sama. Kamu juga selalu perhatian dengan Bobby, sehingga dia seolah menemukan sosok seorang ayah padamu." Laura menatap lembut ke arah Mark. Pria yang akhir-akhir ini mencoba hadirr dalam kehidupannya.

Laura telah menceritakan semua kisah hidupnya. Tentang pengalaman pahitnya sampai ia nekad melarikan diri dari suaminya. Status pernikahannya yang menggantung.

Namun semua itu tidak menjadi penghalang bagi, Mark, untuk tetap mencintainya.

Bahkan Mark bersedia menemani Laura mengurus perceraiannya. Tinggal menunggu waktu yang tepat saja untuk Laura, kembali ke Medan. Menyelesaikan masalah hukum pernikahannya dengan Andre.

Sementara itu, Andre makin terpuruk saja. Keadaan ibunya yang menderita sakit dan butuh perhatiannya membuat Andre tidak fokus lagi mengelola kafe.

Adiknya Luna juga semakin bermasalah, semenjak tertangkap polisi karena terlibat tawuran. Pergaulannya makin bebas dan tidak terkendali, Andre. Sehingga membuat Andre marah besar pada adiknya.

Belum lagi tingkah Irina yang makin membuat pusing kepala Andre. Irina begitu acuh pada ibunya. Tidak mau membantu merawatnya, ibunya.

Dia lebih suka menghabiskan waktunya di luar rumah, membuat Andre curiga kalau Irina selingkuh. Pertengakaran kerap terjadi dalam rumah tangganya.

Andre melirik jam di dingding. Sudah menunjukkan angka sepuluh. Namun Irina dan adiknya belum juga pulang ke rumah.

Irina, satu bulan terakhir ini terpaksa bekerja. Karena tidak ingin merawat ibu mertuanya yang menderita stroke.

Bekerja hanya alasannya agar bisa keluar rumah. Irina bekerja di kafe milik sahabatnya.

"Kamu tau, Rina, ini sudah jam berapa?" tatap Andre nyalang menelusuri wajah istrinya. Kilatan api cemburu jelas tergambar diwajah Andre. Terlebih dia sering diantar pulang seorang lelaki.

"Mau bilang apa lagi, jam kerjaku memang berakhir di jam seperti ini. Aku capek. Selalu saja kau omeli seperti ini!" gerutu Irina tidak dapat menyembunyikan kekesalan hatinya.

"Kamu, 'kan bisa ajukan kerja sampai sore saja. Biar bisa gantian dengan aku merawat ibu." Protes Andre kesal.

"Emang bisa seperti itu, mengatur sendiri jadwal kerja. Aku cuma karyawan, Bang. Bukan Bos!"

"Aku tau, tapi tidak juga seperti ini. Setiap hari kamu pulang larut malam!" hentak Andre.

"Sudah! Aku capek setiap kali ribut dan ribut terus!" teriak Irina.

"Kamu pikir aku juga tidak capek. Bolak balik mengurus ibu dan mengurus kafe. Kenapa kamu tidak kerja dan membantu mengurus usaha kita saja. Malah memilih kerja dengan orang lain!" teriak Andre murka. Matanya nyalang menghujam tepat kemanik mata Irina

"Aku bukan Laura, yang bisa kau atur dan tekan sesuka hati kamu!" Irina balas teriak dan tak gentar melihat emosi suaminya.

"Dasar istri kurang ajar! Plak!" sebuah tamparan mendarat mulus dipipi Irina.

Aura panas menjalar dipipi Irina. Irina menatap takjup pada Andre, karena tidak percaya apa yang barusan dilakukan Andre, padanya.

"Kamu menamparku, Bang? Beraninya kamu lakukan itu padaku?" jerit Irina histeris.

"Ya! Kamu mau apa, protes atas perlakuanku. Kamu kira aku tidak tau apa yang telah kamu lakukan diluar sana? Malam ini juga kamu pergi dari rumah ini!" sentak Andre kasar.

"Hahaha! Kamu mengusirku dari rumahku sendiri? Kamu lupa kalau rumah ini atas namaku?" gelak Irina, merasa lucu dengan ancaman, Andre.

"Kau kira aku sebodoh itu? Rumah ini belum aku lunasi sepenuhnya. Jadi, sewaktu-waktu perjanjian itu akan batal." ucap Andre tersenyum mengejek, penuh kemenangan.

Irina ternganga! Tidak percaya dengan apa yang diucapkan Andre.

"Tidak! Kamu pasti bohong dan hanya menggertakku. Kamu bohong!" teriak Irina seperti orang kesurupan. Dia sangat kecewa dengan apa yang disebut Andre. Kalau rumah yang dia banggakan belum sepenuhnya jadi miliknya.

"Buat apa aku bohong! Aku memang sengaja menangguhkan pembayaran rumah ini. Karena aku tau kamu akan bertingkah. Kamulah yang membuat ibu sakit. Kamu selingkuhi aku." ****

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

nmnya lon2 kalau ngk berubah ya tetap aja 🤭🤭🤭

2024-03-23

1

Rini Musrini

Rini Musrini

berantem aja terus keluarga yg gk ada kata tentram dalam rumah tangga karena hasil dari mengkhianati istri pertama .

2023-11-19

0

Lela Lela

Lela Lela

kasiaaaan deh andre

2023-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ketahuan.
2 Bab. 2. Ulah mertua dan adik ipar.
3 Bab. 3. Irina.
4 Bab. 4. Suami Laknat.
5 Bab, 5. Rahasia yang terbongkar.
6 Bab, 6. Pukulan telak Laura.
7 Bab, 7. Akal bulus Andre.
8 Bab, 8. Perubahan Laura
9 BAB, 9. Awal pembalasan Laura.
10 Bab 10. Laura mengamankan aset-asetnya
11 Bab 11. wajah Bebal Irina.
12 Bab, 12. Rahasia Andre perlahan tersingkap.
13 Bab, 13. Mengalah untuk pergi
14 Bab, 14. Panik
15 Ba, 15. Batal pulang ke kampung.
16 Bab 16. Pembalasan Laura
17 Bab 17. Tabiat buruk Irina.
18 Bab, 18. Pukulan telak buat Andre.
19 Bab 19. Perkenalan denga Mark.
20 Bab 20. Sebuah keputusan
21 Bab 21. Sesal
22 Bab 22.
23 Bab 23. Terpuruk
24 Bab 24. Rencana jahat Andre.
25 Bab 25. Penculikan yang gagal.
26 Bab, 26. Masa lalu, Mark
27 Bab, 27. Mark, melamar Laura.
28 Bab, 28. Mark, Laura menikah.
29 Bab 29.
30 Bab 30. Insiden bulan madu.
31 Bab 31. Kisah dari masa lalu
32 Bab, 32. Resah yang menyergap.
33 Bab 33. Arumi
34 Bab 34. Arumi mengingat kembali.
35 Bab, 35. Keraguan.
36 Bab 36. Jujur.
37 Bab, 37.
38 Bab 38. Ratih.
39 Bab 39. Akal bulus Ratih.
40 Bab 40.
41 Bab 41.
42 Bab 42. Ratih diusir.
43 Bab 43. Pelampiasan dendam Ratih.
44 Bab 44. Pembalasan Ratih.
45 Nab 45. Laura koma.
46 Bab 46, Terbongkarnya kebusukan Ratih
47 Bab 47. Ratih ditangkap polisi.
48 Bab 48.
49 Bab 49.
50 Bab 50.
51 Bab, 51.
52 Bab 52
53 Bab, 53.
54 Bab, 54
55 Bab 55
56 Bab 56.
57 Tangan kasar suamiku.
58 Hai.......Author kembali. selamat membaca ya. Happy reading!!! Bab 57.
59 Bab 58
60 Bab 59. Andre vs Mark
61 Bab 60.
62 Bab, 61.
63 Bab 62.
64 Bab 63. Permintaan Andre.
65 Bab 64.
66 bab 65
67 Bab 66.
68 Bab 67
69 Bab 68.
70 Bab 69
71 Bab, 70
72 Bab, 71
73 Bab, 72
74 Bab 73.
75 Bab 74
76 Bab 75.
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78.
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Mak promosi dulu ya. Kali aja ada yang mau mampir dan membaca karya receh mak.
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1. Ketahuan.
2
Bab. 2. Ulah mertua dan adik ipar.
3
Bab. 3. Irina.
4
Bab. 4. Suami Laknat.
5
Bab, 5. Rahasia yang terbongkar.
6
Bab, 6. Pukulan telak Laura.
7
Bab, 7. Akal bulus Andre.
8
Bab, 8. Perubahan Laura
9
BAB, 9. Awal pembalasan Laura.
10
Bab 10. Laura mengamankan aset-asetnya
11
Bab 11. wajah Bebal Irina.
12
Bab, 12. Rahasia Andre perlahan tersingkap.
13
Bab, 13. Mengalah untuk pergi
14
Bab, 14. Panik
15
Ba, 15. Batal pulang ke kampung.
16
Bab 16. Pembalasan Laura
17
Bab 17. Tabiat buruk Irina.
18
Bab, 18. Pukulan telak buat Andre.
19
Bab 19. Perkenalan denga Mark.
20
Bab 20. Sebuah keputusan
21
Bab 21. Sesal
22
Bab 22.
23
Bab 23. Terpuruk
24
Bab 24. Rencana jahat Andre.
25
Bab 25. Penculikan yang gagal.
26
Bab, 26. Masa lalu, Mark
27
Bab, 27. Mark, melamar Laura.
28
Bab, 28. Mark, Laura menikah.
29
Bab 29.
30
Bab 30. Insiden bulan madu.
31
Bab 31. Kisah dari masa lalu
32
Bab, 32. Resah yang menyergap.
33
Bab 33. Arumi
34
Bab 34. Arumi mengingat kembali.
35
Bab, 35. Keraguan.
36
Bab 36. Jujur.
37
Bab, 37.
38
Bab 38. Ratih.
39
Bab 39. Akal bulus Ratih.
40
Bab 40.
41
Bab 41.
42
Bab 42. Ratih diusir.
43
Bab 43. Pelampiasan dendam Ratih.
44
Bab 44. Pembalasan Ratih.
45
Nab 45. Laura koma.
46
Bab 46, Terbongkarnya kebusukan Ratih
47
Bab 47. Ratih ditangkap polisi.
48
Bab 48.
49
Bab 49.
50
Bab 50.
51
Bab, 51.
52
Bab 52
53
Bab, 53.
54
Bab, 54
55
Bab 55
56
Bab 56.
57
Tangan kasar suamiku.
58
Hai.......Author kembali. selamat membaca ya. Happy reading!!! Bab 57.
59
Bab 58
60
Bab 59. Andre vs Mark
61
Bab 60.
62
Bab, 61.
63
Bab 62.
64
Bab 63. Permintaan Andre.
65
Bab 64.
66
bab 65
67
Bab 66.
68
Bab 67
69
Bab 68.
70
Bab 69
71
Bab, 70
72
Bab, 71
73
Bab, 72
74
Bab 73.
75
Bab 74
76
Bab 75.
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78.
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Mak promosi dulu ya. Kali aja ada yang mau mampir dan membaca karya receh mak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!