Bab. 4. Suami Laknat.

"Lepas saja jika memang tidak sayang

Buat apa juga mendera sukma

mengayam luka demi luka.

Untuk sebuah dendam kah?

Tidakkah semua ini nantinya akan berbalik, kearahmu?"

Laura terjaga tengah malam, karena sesuatu mendesak mau ke kamar mandi. Setelah selesai membuang hajat, Laura kembali ke tempat tidur. Laura baru sadar kalau suaminya tidak ada ditempat tidur atau belum tidur?

Laura melihat jam di dinding, sudah berada di angka tiga. Tidak mungkin suaminya belum tidur. Laura memang lebih cepat tidur, karena kelelahan. Jadi dia tidak tau kapan suaminya masuk kekamar.

Namun, jelas kalau suaminya tidur di kamar karena sprei kusut. Itu bekas tubuh suaminya tidur di sana. Lantas, kemana suaminya sekarang. Apa pergi keluar kamar merokok?

Rasa penasaran di hati Laura, membuat dirinya keluar dari kamar. Pelan, Laura membuka pintu kamar, takut Bobby terjaga.

Ternyata suaminya tidak ada diruang tamu.

"Kemana sih, bang Andre? Tidak mungkin juga dia lembur sampai dini hari." Laura balik lagi ke kamar, tapi saat tangannya menggapai handel pintu, lamat-lamat Laura mendengar suara rintihan dari kamar tamu.

Kepala Laura seolah tersentak kebelakang, mendengar suara aneh itu. Antara takut dan penasaran, Laura menempelkan daun telinganya ke pintu. Memastikan kalau telinganya tidak salah dengar.

Laura kembali mendengar suara desahan itu. Kali ini lebih gila disertai jeritan lirih. Bulu kuduk Laura langsung meremang, dia bisa bayangkan apa yang sedang terjadi di dalam sana.

Itu adalah pergulatan dua manusia dewasa menuntaskan hasratnya. Pertanyaannya, siapa lelaki yang tengah bergelut dengan Irina, tamunya itu.

Bukankah dia datang sendiri kemarin, tanpa ada suami jika memang dia sudah menikah. Apakah dia mengundang pria lain ke kamarnya? Sangat tidak mungkin, mustahil malah jika itu tanpa seijin tuan rumah.

Pergulatan liar itu masih terjadi, membuat Laura ingin muntah saja. Tapi kakinya tidak mampu untuk beranjak pergi. Rasa penasaran itu masih bercokol dibenaknya.

Ingin saja Laura menggedor pintu itu, untuk melihat siapa teman Irina berbagi ranjang, tapi dia segera sadar kalau tindakan konyolnya itu akan merugikan dirinya. Dia tidak akan pernah tau siapa lelaki itu.

Ternyata, Laura tidak perlu waktu yang lama untuk mengetahui siapa teman tidur, Irina. Karena tanpa sadar perempuan menjijikkan itu menyebutkan nama suaminya.

"Ayo, Andre, aku, ah...." desahan wanita jalang itu membuat mata Laura terbeliak. Dia sampai menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

Sungguh keterlaluan, tamunya bercinta dibawah hidungnya debgan suaminya sendiri! Seluruh darah Laura seolah tersirap naik keubun-ubun.

Ingin melabrak dan mempermalukan suami dan perempuan jalang itu. Lengan Laura sudah terayun mau menggedor pintu kamar itu, tapi urung dis lakukan.

Rasanya percuma saja bila dia lakukan itu. Itu sama saja memberi mereka peluang untuk memperjelas hubungan mereka. Lagi pula tidak akan ada yang membelanya nanti.

Yang ada mereka malah akan senang karena dirinya sudah tau perselingkuhan itu. Bukan tidak mungkin, Irina akan lebih berani secara terang-terangan. Bukankah mertuanya sangat membencinya.

Tentu dia akan pro ke Irina. Setali tiga uang dengan Luna, trio itu akan sekongkol menyakitinya lebih dalam. Bermain cantik lebih baik, sekalipun hatinya hancur. Setidak mereka tidak akan tau itu, kalau dirinya sudah tau kebusukan suaminya.

Dengan langkah gontai Laura kembali kekamarnya. Laura tidak bisa menahan air matanya lagi. Rasanya sakit dihatinya tidak bisa dia ungkapkan. Seperti disayat sembilu saja.

Kenapa suaminya tega berbuat itu dirumahnya sendiri. Dibawah hidungnya. Sudah sedemikian teganyakah hati suaminya. Tidak menganggapnya di rumah ini.

Laura mendengar langkah kaki mendekati kamar mereka, beberapa menit kemudian. Laura pura-pura tidur.

Mengusap diam-diam air mata yang mengalir disudut matanya.

Selang berikutnya, Laura mendengar suara dengkur suaminya. Napasnya begitu begitu berat dan teratur. Sepertinya pertempuran itu, membuat habis seluruh tenaganya.

Apakah suaminya pernah seperti itu setiap kali mereka bersama. Ah, Andre selalu menyentuhnya jika ada aroma wine dimulutnya.

Bahkan malam pertama mereka, Andre tengah mabuk berat saat menggagahinya. Dan untuk malam- malam berikutnya hal itu tetap dia lakukan dalam keadaan setengah sadar.

Bagi Laura, pernikahannya adalah neraka dunia. Selalu bergemuruh bara. Bila sejauh ini dia bisa bertahan, semua hanya karena putranya masih butuh sosok seorang ayah.

***

Baru saja rasanya, mata Laura terpejam, ketika telinganya mendengar percikan air dari kamar mandi. Bukan hanya suara air itu, suara siulan dari mulut suaminya juga ikut meningkahi suara percikan air itu.

Laura teringat kejadian semalam. Gemuruh hatinya kembali menderu. Rasa mual menguncang perutnya. Disertai pusing dikepalanya. Mungkin pengaruh tidak bisa tidur, membuatnya masuk angin.

Laura mencoba bangun, tapi tubuhnya ambruk ditempat tidur. Bersamaan dengan Andre keluar dari kamar mandi.

"Laura, kamu kenapa?" suara dengan nada khawatir itu malah makin membuat rasa mual diperutnya makin berulah. Alih-alih nyaman karena telah menarik perhatian suaminya.

"Aku tidak apa-apa." Laura menepis tangan itu. Sungguh menjijikkan, Laura tidak ingin disentuh oleh tangan yang kerap menyakitinya. Laura bangkit dan menuju kamar mandi.

Lengan Andre masih menggantung di udara, atas penolakan istrinya. Namun rasa herannya hanya bertahan beberapa detik. Selanjutnya acuh lagi, bahkan saat mendengar Laura muntah di kamar mandi, Andre sama sekali tidak perduli.

Saat di meja makan. Ibu Maya menata makanan diatas meja, mereka.bersiap hendak sarapan. Mata Laura menangkap rambut Irina yang masih basah. Sama dengan rambut suaminya juga.

Seketika kejadian itu menari-nari lagi dipupil mata Laura. Membuatnya kembali mual dan ingin muntah.

"Huek!" Laura merasakan mual lagi.

"Laura! Apa-apaan kamu. Tau etika tidak!" sentak Bu Maya geram.

"Ibu selalu melihat kesalahan Laura. Sementara orang yang jauh lebih busuk dari Laura selalu ibu bela. Itulah penyebab Laura mual, Bu."

"Ngomong apaan sih, pagi-pagi sudah buat naik darah tinggi saja." rutuk Bu Maya.

"Oh, ibu tidak mencium bau busuk itu, ya. Padahal jelas-jelas bangkai itu ada dibawah hidung Ibu." ucap Laura tak gentar. Empat pasang mata, menyorotnya dengan berbagai eskspresi.

Laura malah cuek bebek. Seolah bukan dia penyebab ricuh itu.

"Laura, ini di meja makan, mestinya kamu lebih sopan. Terlebih dihadapan tamu kita!" Gertak Andre, seraya menggebrak meja.

"Hem, mentang-mentang abang telah menikmatinya. Abang sama sekali tidak mencium aroma busuk itu, ya?" Laura menjawab dingin, membuat Andre bingung dengan ucapan istrinya.

"Istri kamu itu memang keterlaluan Andre. Makin hari makin bertingkah," decak Bu Maya.

"Ah, sudahlah. Memang susah bicara kepada orang yang mata hatinya telah dibutakan. Menganggap dirinya lebih suci ternyata amat kotor dan menjijikkan." Laura menatap datar kearah mertuanya.

"Cukup, Laura! Kamu itu ngomong apaan sih, ngelantur kemana-mana!" Andre menghardik istrinya. Ingin sekali Laura balik menghardik dan membungkam mulut suaminya dengan menyumpalkan kejadian semalam.

Hatinya sangat sakit, mendengar hardikan itu. Namun, dia masih cukup waras atau sebaliknya sudah kurang waras karena masih bisa menutup mulutnya.

Bila hal itu dia ungkap sekarang, bukankah itu kemauan mertuanya. Mertua dan suaminya akan berdiri congkak karena diatas lukanya.

Jadi, berpura-pura tidak tau dan menyindir seperti ini, akan membuat mereka bingung.

"Bang Andre tidak sebodoh itu. Sampai tidak mengerti ucapanku. Kalau di rumah ini ada aroma bangkai yang membusuk! Ah, iya aku tau, karena abang memang lekat dengan aroma itu bahkan sangat menikmatinya." *****

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

bidoh cari aset mereka. trs tinggalkan biar jadi gembel

2025-03-18

1

Lela Lela

Lela Lela

jijik.ada bangkai busuk.jd mual.jg laura udah usiiiir aja lah

2023-11-02

0

auliasiamatir

auliasiamatir

jangan bilang hamil pula si laura

2023-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ketahuan.
2 Bab. 2. Ulah mertua dan adik ipar.
3 Bab. 3. Irina.
4 Bab. 4. Suami Laknat.
5 Bab, 5. Rahasia yang terbongkar.
6 Bab, 6. Pukulan telak Laura.
7 Bab, 7. Akal bulus Andre.
8 Bab, 8. Perubahan Laura
9 BAB, 9. Awal pembalasan Laura.
10 Bab 10. Laura mengamankan aset-asetnya
11 Bab 11. wajah Bebal Irina.
12 Bab, 12. Rahasia Andre perlahan tersingkap.
13 Bab, 13. Mengalah untuk pergi
14 Bab, 14. Panik
15 Ba, 15. Batal pulang ke kampung.
16 Bab 16. Pembalasan Laura
17 Bab 17. Tabiat buruk Irina.
18 Bab, 18. Pukulan telak buat Andre.
19 Bab 19. Perkenalan denga Mark.
20 Bab 20. Sebuah keputusan
21 Bab 21. Sesal
22 Bab 22.
23 Bab 23. Terpuruk
24 Bab 24. Rencana jahat Andre.
25 Bab 25. Penculikan yang gagal.
26 Bab, 26. Masa lalu, Mark
27 Bab, 27. Mark, melamar Laura.
28 Bab, 28. Mark, Laura menikah.
29 Bab 29.
30 Bab 30. Insiden bulan madu.
31 Bab 31. Kisah dari masa lalu
32 Bab, 32. Resah yang menyergap.
33 Bab 33. Arumi
34 Bab 34. Arumi mengingat kembali.
35 Bab, 35. Keraguan.
36 Bab 36. Jujur.
37 Bab, 37.
38 Bab 38. Ratih.
39 Bab 39. Akal bulus Ratih.
40 Bab 40.
41 Bab 41.
42 Bab 42. Ratih diusir.
43 Bab 43. Pelampiasan dendam Ratih.
44 Bab 44. Pembalasan Ratih.
45 Nab 45. Laura koma.
46 Bab 46, Terbongkarnya kebusukan Ratih
47 Bab 47. Ratih ditangkap polisi.
48 Bab 48.
49 Bab 49.
50 Bab 50.
51 Bab, 51.
52 Bab 52
53 Bab, 53.
54 Bab, 54
55 Bab 55
56 Bab 56.
57 Tangan kasar suamiku.
58 Hai.......Author kembali. selamat membaca ya. Happy reading!!! Bab 57.
59 Bab 58
60 Bab 59. Andre vs Mark
61 Bab 60.
62 Bab, 61.
63 Bab 62.
64 Bab 63. Permintaan Andre.
65 Bab 64.
66 bab 65
67 Bab 66.
68 Bab 67
69 Bab 68.
70 Bab 69
71 Bab, 70
72 Bab, 71
73 Bab, 72
74 Bab 73.
75 Bab 74
76 Bab 75.
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78.
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Mak promosi dulu ya. Kali aja ada yang mau mampir dan membaca karya receh mak.
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1. Ketahuan.
2
Bab. 2. Ulah mertua dan adik ipar.
3
Bab. 3. Irina.
4
Bab. 4. Suami Laknat.
5
Bab, 5. Rahasia yang terbongkar.
6
Bab, 6. Pukulan telak Laura.
7
Bab, 7. Akal bulus Andre.
8
Bab, 8. Perubahan Laura
9
BAB, 9. Awal pembalasan Laura.
10
Bab 10. Laura mengamankan aset-asetnya
11
Bab 11. wajah Bebal Irina.
12
Bab, 12. Rahasia Andre perlahan tersingkap.
13
Bab, 13. Mengalah untuk pergi
14
Bab, 14. Panik
15
Ba, 15. Batal pulang ke kampung.
16
Bab 16. Pembalasan Laura
17
Bab 17. Tabiat buruk Irina.
18
Bab, 18. Pukulan telak buat Andre.
19
Bab 19. Perkenalan denga Mark.
20
Bab 20. Sebuah keputusan
21
Bab 21. Sesal
22
Bab 22.
23
Bab 23. Terpuruk
24
Bab 24. Rencana jahat Andre.
25
Bab 25. Penculikan yang gagal.
26
Bab, 26. Masa lalu, Mark
27
Bab, 27. Mark, melamar Laura.
28
Bab, 28. Mark, Laura menikah.
29
Bab 29.
30
Bab 30. Insiden bulan madu.
31
Bab 31. Kisah dari masa lalu
32
Bab, 32. Resah yang menyergap.
33
Bab 33. Arumi
34
Bab 34. Arumi mengingat kembali.
35
Bab, 35. Keraguan.
36
Bab 36. Jujur.
37
Bab, 37.
38
Bab 38. Ratih.
39
Bab 39. Akal bulus Ratih.
40
Bab 40.
41
Bab 41.
42
Bab 42. Ratih diusir.
43
Bab 43. Pelampiasan dendam Ratih.
44
Bab 44. Pembalasan Ratih.
45
Nab 45. Laura koma.
46
Bab 46, Terbongkarnya kebusukan Ratih
47
Bab 47. Ratih ditangkap polisi.
48
Bab 48.
49
Bab 49.
50
Bab 50.
51
Bab, 51.
52
Bab 52
53
Bab, 53.
54
Bab, 54
55
Bab 55
56
Bab 56.
57
Tangan kasar suamiku.
58
Hai.......Author kembali. selamat membaca ya. Happy reading!!! Bab 57.
59
Bab 58
60
Bab 59. Andre vs Mark
61
Bab 60.
62
Bab, 61.
63
Bab 62.
64
Bab 63. Permintaan Andre.
65
Bab 64.
66
bab 65
67
Bab 66.
68
Bab 67
69
Bab 68.
70
Bab 69
71
Bab, 70
72
Bab, 71
73
Bab, 72
74
Bab 73.
75
Bab 74
76
Bab 75.
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78.
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Mak promosi dulu ya. Kali aja ada yang mau mampir dan membaca karya receh mak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!