Bab 16. Pembalasan Laura

"Bara itu akhirnya berubah jadi lidah- lidah api. Membakar habis hati yang selama ini teraniaya. Yang tersisa kini, seonggok debu penyesalan, yang pada akhirnya akan menguar terbang kemana-mana."

Gedoran keras di pintu, mengagetkan Bu Maya yang tengah tidur siang. Dengan merutuk panjang pendek, Bu Maya bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar.

"Duh! Siapa sih, yang menggedor pintu tidak sopan begitu. Sabar dikit kenapa sih?" Bu Maya memutar anak kunci, ketika daun pintu telalh terbuka, Bu Maya merasa heran melihat tamu yang berdiri didepan pintunya.

Wajah tamu itu nampak sangar dan memandangnya dengan tajam.

"Ada perlu apa, Pak?" tanya Bu Maya, sedikit kecut melihat tamu yang tidak dia kenal itu

"Apa ini, rumah bu Laura?" tanya laki- laki botak dan bertubuh kekar itu.

"Iya, Pak, benar. Ada apa, ya?"

"Mana Ibu Laura? Kami hendak bertemu ibu itu."

"Eh, maaf pak. Menantu saya tidak di rumah."

"Hem, jadi ibu siapa?" ucap lelaki satunya. Lengannya penuh dengan tato.

"Saya ibu mertuanya. Ada apa!" Bu Maya menatap penuh curiga. Apa lagi kedua tamunya itu menatap liar kearah rumahnya.

"Kami ditugaskan menyita rumah ini. Jadi Ibu dan keluarga ibu segera mengosongkan rumah ini."

"Apa! Kalian jangan kurang ajar, ya. Rumah ini rumah anakku, kalian tidak bisa mengusir kami seenaknya saja!" seru Bu Maya kaget.

"Rumah ini telah dijual ke Bos kami. Kalau Ibu tidak percaya, ini suratnya." Lelaki botak itu memperlihatkan surat perintah pengosongan rumah.

Bu Maya sangat kaget saat membaca secarik kertas itu.

Jadi, Laura minggat dari rumah, setelah berhasil menjual rumah ini. Benar- benar keterlaluan. Dasar menantu durhaka.

"Pak, ini tidak benar. Perempuan itu tidak berhak menjual rumah ini. Ini adalah rumah kami!" letup Bu Maya emosi.

"Kami memiliki surat asli rumah ini. Jadi rumah ini harus segera dikosongkan! Kalau tidak, kami akan usir secara paksa!" ancam lelaki bertato dengan tatapan tajam. Membuat hati Bu Maya ciut.

"Sebentar Pak, saya hubungi dulu anak saya." Bu Maya merogoh ponsel didalam kantongnya. Menekan nomor Andre putranya. Tapi nomor yang dituju tidak aktif.

Bu Maya terus mencoba menghubungi Andre. Hingga panggilan yang keempat baru tersambung.

"Ada apa, Bu?" tanya Andre diseberang.

"Kamu pulang dulu. Ada yang datang kerumah, katanya rumah kita sudah dijual, Laura." lapor Bu Maya. Membuat Andre kaget tidak kepalang.

"Apa Bu? Rumah kita di jual! Siapa yang jual, Bu?"

"Siapa lagi, istri kamu, Laura!" jawab Bu Maya dengan kesal.

"Mana mungkin, Bu. Surat-suratnya, 'kan aku yang simpan. Mana bisa Laura menjualnya bu!" teriak Andre.

"Cepatlah kau kemari, bawa surat-surat itu. Tunjukkan pada preman itu!" sentak Bu Maya dongkol. Lalu memutus panggilan.

Andre tidak habis pikir dengan ucapan ibunya. Gak mungkinlah Laura menjual rumah mereka. Mana surat tanah dan bangunan dia yang simpan. Lebih tidak mungkin lagi Laura bisa menemukan pembeli secepat itu.

Andre memeriksa laci tempat dia menyimpan surat tanah dan bangunan rumahnya. Ternyata masih utuh tersimpan di laci.

Andre bergegas pulang kerumah mereka. Hari ini adalah hari ketiga istri dan anaknya pergi dari rumah. Andre sudah bertanya kebeberapa tetangga dan sahabatnya. Namun, tidak ada yang tau keberadaan anak istrinya.

"Andre, itu mereka. Ayo tunjukkan surat itu, Biar mereka tau, kalau mereka tidak berhak mengusir kita." ucap Bu Maya pongah. Begitu Andre tiba di pintu.

Andre menatap kedua tamu mereka. Hatinya sedikit kecut melihat kedua orang yang tidak ia kenal itu.

Tanpa basa basi kedua orang suruhan Om David itu menghampiri Andre.

"Mana surat rumah itu. Kita lihat mana yang asli dan yang palsu!"

Andre menyerahkan map ditangannya. Lelaki botak itu memeriksa surat yang dibawa Andre. Mendadak lelaki itu tertawa terbahak-bahak.

Andre dan Bu Maya saling pandang penuh keheranan.

"Ini yang Bapak sebut surat asli. Bapak benar- benar bego!" sergah lelaki botak itu. Seraya melemparkan surat- surat yang dibawa, Andre.

"Bapak, apa-apaan sih!" ucap Andre melihat kertas yang berserakan di lantai rumahnya.

"Surat yangnkau bawa itu adalah palsu. Yang asli adalah ini," ucap si botak, mengacungkan surat ditangannya.

Andre tidak percaya ucapan laki-laki itu. Dia memungut kertas yang berserak di lantai. Andre mengamati dengan seksama. Benar saja surat ditangannya itu adalah palsu. Hanya berupa foto copy.

Kenapa bisa berubah? Siapa yangbtelah menukar surat rumahnya dan surat tanah miliknya menjadi kertas foto copyan begini?

Apa benar Laura yang melakukan semua ini? Laura istrinya yang tidak pernah ia anggap. Istri yang selalu ia sepelekan. Ternyata mampu membalasnya dengan telak.

Justru dia yang dengan bodohnya bisa dipencundangi istrinya. Bagaimana dia bisa lalai, dan percaya begitu saja kalalu istrinya tidak akan melakukan pembalasan padanya.

Sekarang apa yang hendak ia lakukan. Semua surat berharganya telah diambil Laura dan dia jual ke preman.

"Bagaimana sekarang kamu percaya?" ucap lelaki bertato dan bertubuh kekar itu.

Andre diam. Dalam hati, beribu sumpah serapah dia alamatkan pada istrinya yang entah berada di mana.

"Kami beri tempo satu minggu untuk mengosongkan rumah ini. Jika tidak, kami akan eksekusi paksa rumah ini. Permisi!" Kedua lelaki preman itu pergi. Meninggalkan Andre dan ibunya dengan pikiran yang berkecamuk.

Andre merasa syok. Karena semua hartanya telah berhasil dikuasai Laura. Rumah dan surat tanah. Semua telah dia jual. Kafe yang dia kelola juga hanya tinggal separuhnya yang menjadi miliknya.

"Andre, apa yang akan kamu lakukan sekarang. Kita mau tinggal dimana setelah ini?" isak Bu Maya.

"Kita tinggal dengan Irina saja buat sementara, Bu."

"Ibu tidak menyangka, kalau Laura sejahat itu. Kamu juga yang terlalu lemah. Bisa-bisanya Laura menipu kamu."

"Sudahlah Bu, sebaiknya ibu mengemasi barang-barang ibu. Ambil seperlunya saja, Bu."

***

"Kak Laura, kebetulan sekali aku dapat informasi, ada yang menjual rumah. Tapi lokasinya agak jauh dari kota, Kak.

Mila, memberitahu kepada Laura kalau dia sydah menemukan rumah yang mau dijual.

"Kapan kamu bisa swk, menemani kakak melihat-lihat rumah itu?"

"Kalau hari minggu aku libur kak. Sebaiknya saat itu saja kita pergi." Mila menyanggupi permintaan Laura melihat rumah.

"Baiklah dek, terirma kasih ya."

"Sama- sama kak."

Laura sangat bersyukur, karena ada saja orang yang membantu, memudahkqn segala urusannya.

Semakin cepat dia menemukan rumah, tentu dia akan merasa nyaman untuk tinggal di kota Salak ini.

Laura ingin membuka usaha untuk kelangsungan hidupnya. Mulai sekarang dia harus mandiri. Mengurus segala sesuatunya. Laura harus kuat dan teguh. Karena telah terlepas dari keluarga toxic yang selqma ini mengungkungnya.

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

haha jadi gembel

2025-03-18

1

Lela Lela

Lela Lela

semangat laura smg lancar

2023-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ketahuan.
2 Bab. 2. Ulah mertua dan adik ipar.
3 Bab. 3. Irina.
4 Bab. 4. Suami Laknat.
5 Bab, 5. Rahasia yang terbongkar.
6 Bab, 6. Pukulan telak Laura.
7 Bab, 7. Akal bulus Andre.
8 Bab, 8. Perubahan Laura
9 BAB, 9. Awal pembalasan Laura.
10 Bab 10. Laura mengamankan aset-asetnya
11 Bab 11. wajah Bebal Irina.
12 Bab, 12. Rahasia Andre perlahan tersingkap.
13 Bab, 13. Mengalah untuk pergi
14 Bab, 14. Panik
15 Ba, 15. Batal pulang ke kampung.
16 Bab 16. Pembalasan Laura
17 Bab 17. Tabiat buruk Irina.
18 Bab, 18. Pukulan telak buat Andre.
19 Bab 19. Perkenalan denga Mark.
20 Bab 20. Sebuah keputusan
21 Bab 21. Sesal
22 Bab 22.
23 Bab 23. Terpuruk
24 Bab 24. Rencana jahat Andre.
25 Bab 25. Penculikan yang gagal.
26 Bab, 26. Masa lalu, Mark
27 Bab, 27. Mark, melamar Laura.
28 Bab, 28. Mark, Laura menikah.
29 Bab 29.
30 Bab 30. Insiden bulan madu.
31 Bab 31. Kisah dari masa lalu
32 Bab, 32. Resah yang menyergap.
33 Bab 33. Arumi
34 Bab 34. Arumi mengingat kembali.
35 Bab, 35. Keraguan.
36 Bab 36. Jujur.
37 Bab, 37.
38 Bab 38. Ratih.
39 Bab 39. Akal bulus Ratih.
40 Bab 40.
41 Bab 41.
42 Bab 42. Ratih diusir.
43 Bab 43. Pelampiasan dendam Ratih.
44 Bab 44. Pembalasan Ratih.
45 Nab 45. Laura koma.
46 Bab 46, Terbongkarnya kebusukan Ratih
47 Bab 47. Ratih ditangkap polisi.
48 Bab 48.
49 Bab 49.
50 Bab 50.
51 Bab, 51.
52 Bab 52
53 Bab, 53.
54 Bab, 54
55 Bab 55
56 Bab 56.
57 Tangan kasar suamiku.
58 Hai.......Author kembali. selamat membaca ya. Happy reading!!! Bab 57.
59 Bab 58
60 Bab 59. Andre vs Mark
61 Bab 60.
62 Bab, 61.
63 Bab 62.
64 Bab 63. Permintaan Andre.
65 Bab 64.
66 bab 65
67 Bab 66.
68 Bab 67
69 Bab 68.
70 Bab 69
71 Bab, 70
72 Bab, 71
73 Bab, 72
74 Bab 73.
75 Bab 74
76 Bab 75.
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78.
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Mak promosi dulu ya. Kali aja ada yang mau mampir dan membaca karya receh mak.
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1. Ketahuan.
2
Bab. 2. Ulah mertua dan adik ipar.
3
Bab. 3. Irina.
4
Bab. 4. Suami Laknat.
5
Bab, 5. Rahasia yang terbongkar.
6
Bab, 6. Pukulan telak Laura.
7
Bab, 7. Akal bulus Andre.
8
Bab, 8. Perubahan Laura
9
BAB, 9. Awal pembalasan Laura.
10
Bab 10. Laura mengamankan aset-asetnya
11
Bab 11. wajah Bebal Irina.
12
Bab, 12. Rahasia Andre perlahan tersingkap.
13
Bab, 13. Mengalah untuk pergi
14
Bab, 14. Panik
15
Ba, 15. Batal pulang ke kampung.
16
Bab 16. Pembalasan Laura
17
Bab 17. Tabiat buruk Irina.
18
Bab, 18. Pukulan telak buat Andre.
19
Bab 19. Perkenalan denga Mark.
20
Bab 20. Sebuah keputusan
21
Bab 21. Sesal
22
Bab 22.
23
Bab 23. Terpuruk
24
Bab 24. Rencana jahat Andre.
25
Bab 25. Penculikan yang gagal.
26
Bab, 26. Masa lalu, Mark
27
Bab, 27. Mark, melamar Laura.
28
Bab, 28. Mark, Laura menikah.
29
Bab 29.
30
Bab 30. Insiden bulan madu.
31
Bab 31. Kisah dari masa lalu
32
Bab, 32. Resah yang menyergap.
33
Bab 33. Arumi
34
Bab 34. Arumi mengingat kembali.
35
Bab, 35. Keraguan.
36
Bab 36. Jujur.
37
Bab, 37.
38
Bab 38. Ratih.
39
Bab 39. Akal bulus Ratih.
40
Bab 40.
41
Bab 41.
42
Bab 42. Ratih diusir.
43
Bab 43. Pelampiasan dendam Ratih.
44
Bab 44. Pembalasan Ratih.
45
Nab 45. Laura koma.
46
Bab 46, Terbongkarnya kebusukan Ratih
47
Bab 47. Ratih ditangkap polisi.
48
Bab 48.
49
Bab 49.
50
Bab 50.
51
Bab, 51.
52
Bab 52
53
Bab, 53.
54
Bab, 54
55
Bab 55
56
Bab 56.
57
Tangan kasar suamiku.
58
Hai.......Author kembali. selamat membaca ya. Happy reading!!! Bab 57.
59
Bab 58
60
Bab 59. Andre vs Mark
61
Bab 60.
62
Bab, 61.
63
Bab 62.
64
Bab 63. Permintaan Andre.
65
Bab 64.
66
bab 65
67
Bab 66.
68
Bab 67
69
Bab 68.
70
Bab 69
71
Bab, 70
72
Bab, 71
73
Bab, 72
74
Bab 73.
75
Bab 74
76
Bab 75.
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78.
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Mak promosi dulu ya. Kali aja ada yang mau mampir dan membaca karya receh mak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!