BAB, 9. Awal pembalasan Laura.

"Ibarat bara dalam sekam, telah membakar habis rasa ini.

Yang tersisa adalah debu, tertiup angin, kemana saja kan menempel. Saat itu, segalanya terlambat sudah, sesalmu diujung senja, hanya gelap yang meraja."

Andre menghempaskan napas suntuknya. Laura telah lama terlelap dalam mimpi. Kepalanya terasa pusing, karena hasrat yang mendesak.

Laura tidak sudi di sentuh. Satu saja ucapannya telah mematikan hasrat itu.

"Maaf bang, aku bukan keranjang sampah. Entah kalau, Irina." tangan Andre yang tengah bergerilya ditubuh istrinya, terhenti dan menegang.

Sekali sentak saja, penolakan itu bagai sebuah tamparan diwajah, Andre. Andre salah, pikirnya setelah mengabaikan Irina dan ibunya dan lebih fokus pada istri dan anaknya, Laura akan melunak dan menganggapnya berubah.

"Apakah adek belum memaafkan abang? Adek, gak percaya kalau abang sudah berubah?" tatap Andre lekat ke istrinya.

"Apanya yang berubah, bang. Wanita jalang itu masih tinggal di rumah ini. Aku bisa memaafkan tapi tidak melupakan semua perbuatanmu." ucap Laura tanpa ekspresi.

"Soal Irina, dia adalah tamu Ibu. Aku sama sekali tidak tau menahu kenapa ibu sampai mengundangnya kemari."

"Tapi, kamu memamfaatkan kedatanganya bukan?" ucap Laura sinis.

Setiap kata yang meluncur dari mulut Laura, membuat Andre kesulitan bernapas. Andre menelan salivanya yang terasa pahit, dan kembali tidur.

Namun, tidak semudah itu bisa tertidur. Susah sekali memejamkan matanya. Gelisah, gonta-ganti posisi tidur tidak ada yang pas.

Hingga menjelang dini hari, matanya belum juga bisa terpejam.Sementara Laura telah tidur dengan mimpi yang entah keberapa.

Kesal!

Andre, keluar dari kamar. Menyambar rokoknya diatas nakas. Menutup pintu kamar pelan, lalu merokok di ruang tamu. Sudah dua batang rokok habis, tapi mata Andre belum ngantuk juga.

Klik!

Terdengar pintu kamar tamu, terbuka. Irina keluar kamar karena haus. Irina terkejut saat melihat Andre yang merokok seorang diri diruang tamu.

"Andre, ngapain disini merokok sendirian?" sapa Irina lembut dan tersenyum menggoda. Irina juga menyentuh lembut bahu, Andre.

"Sssttt, jangan keras-keras. Ngapain kamu disini?" Andre melihat kearah pintu kamarnya. Siapa tau Laura muncul tiba-tiba.

"Aku haus, mau ambil air minum di dapur. Kaget melihat kamu duduk disini. Gak bisa tidur, ya?" selidik Irina menatap Andre lekat.

"Lagi gerah saja." Irina terkekeh mendengar jawaban Andre.

"Bilang saja kamu tidak bisa dipuasin, binimu itu." ucap Irina. "Atau kamu memang tidak bisa menyentuhnya."

"Tutup mulutmu, Irina!"

"Maafkan aku sayang, aku tidak bermaksud membuatmu marah. Aku tau kamu lagi stres kan. Hanya aku yang bisa memberimu kepuasan sayang." bisik Irina didekat telinga Andre.

"Dasar wanita jalang! Perempuan murahan, beraninya kamu menggoda suamiku di bawah hidungku!" Laura menarik rambut Irina dengan keras.

Irina menjerit kesakitan dan terkejut melihat Laura. Begitu juga dengan, Andre. Andre tidak bisa berbuat apa- apa saat Laura menjambak rambut, Irina.

"Ayo, teriak lebih keras lagi. Biar semua orang tau, kalau kamu adalah perempuan lacur yang menyaru jadi tamu di rumahku. Ayo, teriak lagi!" jerit Laura histeris.

Tangan Laura makin kencang menarik rambut Irina, hingga kepalanya tertarik kebelakang.

"Andre, tolong aku, Dre," ringis Irina. Andre hanya diam mematung. Dia sangat shock melihat kehadiran Laura yang tiba-tiba menyerang Irina.

"Masih berani juga kamu meminta tolong pada suamiku. Dasar tidak tau malu"

"Laura! Apa-apaan kamu ini. Apa yang kamu lakukan?" teriak Bu Maya kaget, melihat Irina dalam kekangan Laura.

"Seperti yang ibu lihat, aku sedang menangkap basah seorang pelakor menggoda suamiku. Ini, tamu kehormatan ibu. Ibu, sama menjijikkannya dengan sampah ini!" Laura melepaskan cengkeramannya pada rambut Irina dan mendorongnya kearah mertuanya.

"Jaga mulutmu, Laura. Jangan sembarangan menuduh orang, ya! Andre, kenapa kamu diam saja. Hajar tuh istrimu yang kurang itu."

"Sebelum putra ibu, menghajarku. Ibu dengar dulu rekaman ini. Supaya ibu tahu, siapa yang seharusnya ibu hajar!"

Laura, memutar rekaman dari ponselnya. Bagaimana Irina mencoba menggoda suaminya. Ibu Maya menyimak semua pembicaraan itu. Andre tidak bisa berbuat apa-apa. Sementara Irina, hanya menunduk.

"Hahaha...., apa yang salah dengan rekaman itu, Laura. Dasar perempuan bodoh. Irina hanya menggoda suaminya. Wajarkan? Mereka adalah suami istri. Kamu saja yang tolol, mudah di bodohi." ucap Ibu Maya terbahak. Sama sekali tidak ada rasa malu didalam hati perempuan setengah baya itu.

"Ibu ...!" jerit Andre tertahan saat mendengar ucapan ibunya yang kelepasan.

"Biar saja istri bodohmu tau, Andre, kalau kamu sudah menikahi, Irina!"

"Astaga, Ibu bicara apa sih. Laura, kamu jangan percaya semua ucapan ibu. Semua itu bohong. Kamu dengar sendiri 'kan tadi, kalau Irina lah yang menggodaku." Ungkap Andre, meyakinkan Laura.

"Aku sudah dengar semuanya, bang. Aku percaya kok, padamu. Malam ini juga, usir perempuan itu dari rumah ini!"

ancam Laura. Membuat mata Irina terbeliak, begitu juga ibu Maya.

"Kamu tidak berhak mengusir tamuku, Laura!" kecam Ibu Maya geram.

"Kalau begitu, ibu ikut saja sekalian dengan perempuan itu."

"Andre! Kamu dengar perkataan istrimu itu gak? Berani-beraninya mengusir ibu dari rumah ini!" hardik Bu Maya pada Andre putranya.

"Maaf Bu, biarkan saja Irina pergi."

"Kamu jahat Andre!" Teriak Irina marah. "Bu, tolong aku, Bu." seru Irina pada Maya. Bu Maya jadi bingung, terlebih dengan sikap Andre yang berubah-ubah.

Kalau Andre saja tidak berkutik. Tidak bisa membela Irina, bagaimana dengan dirinya? Dia berani bertindak kasar pada Laura karena Andre mendukungnya.

Entah apa rencana Andre yang sebenarnya, karena tiba-tiba berubah lembut pada Laura.

Jika hanya karena perjanjian mereka itu, tidakkah Andre bisa mengintimidasi Laura seperti dulu, supaya patuh padanya.

Kenapa akhir-akhir ini malah berubah sikap.

"Bu, Irina pergi," ucap Irina sedih karena harus pergi malam itu juga. Dia tidak tau mau pergi kemana, apalagi ini sudah dini hari. Meminta belas kasihan Laura juga tidak mungkin. Perempuan itu pasti akan jumawa.

"Andre, kamu susul Irina. Setidaknya kamu antar dia kepenginapan." ucap Bu Maya yang cemas akan keadaan Irina. Setelah Laura meninggalkan mereka masuk kekamarnya.

"Maaf Bu, aku tidak bisa lakukan itu."

"Kamu bisa telepon seseorang untuk menolongnya, Dre. Kasihan Irina, dia itu kan istri kamu juga."

"Ini semua salah ibu. Buat apa juga ibu mengajaknya ke rumah ini. Bikin kacau semua rencanaku." Andre mendengus kesal menyalahkan ibunya. Lalu menyusul Laura masuk ke kamar.

Ibu Maya, menelepon sahabatnya, memintai tolong agar menerima Irina dirumahnya buat sementara. Untunglah temannya itu mau menerima Irina, setelah menjelaskan apa yang terjadi dirumahnya.

Tentu, dengan memutar balik fakta. Dalam hati, Bu Maya menyusun rencana jahat untuk membalas perbuatan menantunya itu. *****

Terpopuler

Comments

Lela Lela

Lela Lela

wak waw rasain kamu irena may

2023-11-02

0

auliasiamatir

auliasiamatir

hati hati sama suami my laura,

2023-10-07

1

Mimi Ilham

Mimi Ilham

dasar suami laknut, mertua laknut juga

2023-09-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ketahuan.
2 Bab. 2. Ulah mertua dan adik ipar.
3 Bab. 3. Irina.
4 Bab. 4. Suami Laknat.
5 Bab, 5. Rahasia yang terbongkar.
6 Bab, 6. Pukulan telak Laura.
7 Bab, 7. Akal bulus Andre.
8 Bab, 8. Perubahan Laura
9 BAB, 9. Awal pembalasan Laura.
10 Bab 10. Laura mengamankan aset-asetnya
11 Bab 11. wajah Bebal Irina.
12 Bab, 12. Rahasia Andre perlahan tersingkap.
13 Bab, 13. Mengalah untuk pergi
14 Bab, 14. Panik
15 Ba, 15. Batal pulang ke kampung.
16 Bab 16. Pembalasan Laura
17 Bab 17. Tabiat buruk Irina.
18 Bab, 18. Pukulan telak buat Andre.
19 Bab 19. Perkenalan denga Mark.
20 Bab 20. Sebuah keputusan
21 Bab 21. Sesal
22 Bab 22.
23 Bab 23. Terpuruk
24 Bab 24. Rencana jahat Andre.
25 Bab 25. Penculikan yang gagal.
26 Bab, 26. Masa lalu, Mark
27 Bab, 27. Mark, melamar Laura.
28 Bab, 28. Mark, Laura menikah.
29 Bab 29.
30 Bab 30. Insiden bulan madu.
31 Bab 31. Kisah dari masa lalu
32 Bab, 32. Resah yang menyergap.
33 Bab 33. Arumi
34 Bab 34. Arumi mengingat kembali.
35 Bab, 35. Keraguan.
36 Bab 36. Jujur.
37 Bab, 37.
38 Bab 38. Ratih.
39 Bab 39. Akal bulus Ratih.
40 Bab 40.
41 Bab 41.
42 Bab 42. Ratih diusir.
43 Bab 43. Pelampiasan dendam Ratih.
44 Bab 44. Pembalasan Ratih.
45 Nab 45. Laura koma.
46 Bab 46, Terbongkarnya kebusukan Ratih
47 Bab 47. Ratih ditangkap polisi.
48 Bab 48.
49 Bab 49.
50 Bab 50.
51 Bab, 51.
52 Bab 52
53 Bab, 53.
54 Bab, 54
55 Bab 55
56 Bab 56.
57 Tangan kasar suamiku.
58 Hai.......Author kembali. selamat membaca ya. Happy reading!!! Bab 57.
59 Bab 58
60 Bab 59. Andre vs Mark
61 Bab 60.
62 Bab, 61.
63 Bab 62.
64 Bab 63. Permintaan Andre.
65 Bab 64.
66 bab 65
67 Bab 66.
68 Bab 67
69 Bab 68.
70 Bab 69
71 Bab, 70
72 Bab, 71
73 Bab, 72
74 Bab 73.
75 Bab 74
76 Bab 75.
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78.
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Mak promosi dulu ya. Kali aja ada yang mau mampir dan membaca karya receh mak.
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1. Ketahuan.
2
Bab. 2. Ulah mertua dan adik ipar.
3
Bab. 3. Irina.
4
Bab. 4. Suami Laknat.
5
Bab, 5. Rahasia yang terbongkar.
6
Bab, 6. Pukulan telak Laura.
7
Bab, 7. Akal bulus Andre.
8
Bab, 8. Perubahan Laura
9
BAB, 9. Awal pembalasan Laura.
10
Bab 10. Laura mengamankan aset-asetnya
11
Bab 11. wajah Bebal Irina.
12
Bab, 12. Rahasia Andre perlahan tersingkap.
13
Bab, 13. Mengalah untuk pergi
14
Bab, 14. Panik
15
Ba, 15. Batal pulang ke kampung.
16
Bab 16. Pembalasan Laura
17
Bab 17. Tabiat buruk Irina.
18
Bab, 18. Pukulan telak buat Andre.
19
Bab 19. Perkenalan denga Mark.
20
Bab 20. Sebuah keputusan
21
Bab 21. Sesal
22
Bab 22.
23
Bab 23. Terpuruk
24
Bab 24. Rencana jahat Andre.
25
Bab 25. Penculikan yang gagal.
26
Bab, 26. Masa lalu, Mark
27
Bab, 27. Mark, melamar Laura.
28
Bab, 28. Mark, Laura menikah.
29
Bab 29.
30
Bab 30. Insiden bulan madu.
31
Bab 31. Kisah dari masa lalu
32
Bab, 32. Resah yang menyergap.
33
Bab 33. Arumi
34
Bab 34. Arumi mengingat kembali.
35
Bab, 35. Keraguan.
36
Bab 36. Jujur.
37
Bab, 37.
38
Bab 38. Ratih.
39
Bab 39. Akal bulus Ratih.
40
Bab 40.
41
Bab 41.
42
Bab 42. Ratih diusir.
43
Bab 43. Pelampiasan dendam Ratih.
44
Bab 44. Pembalasan Ratih.
45
Nab 45. Laura koma.
46
Bab 46, Terbongkarnya kebusukan Ratih
47
Bab 47. Ratih ditangkap polisi.
48
Bab 48.
49
Bab 49.
50
Bab 50.
51
Bab, 51.
52
Bab 52
53
Bab, 53.
54
Bab, 54
55
Bab 55
56
Bab 56.
57
Tangan kasar suamiku.
58
Hai.......Author kembali. selamat membaca ya. Happy reading!!! Bab 57.
59
Bab 58
60
Bab 59. Andre vs Mark
61
Bab 60.
62
Bab, 61.
63
Bab 62.
64
Bab 63. Permintaan Andre.
65
Bab 64.
66
bab 65
67
Bab 66.
68
Bab 67
69
Bab 68.
70
Bab 69
71
Bab, 70
72
Bab, 71
73
Bab, 72
74
Bab 73.
75
Bab 74
76
Bab 75.
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78.
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Mak promosi dulu ya. Kali aja ada yang mau mampir dan membaca karya receh mak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!